"Lios!!!!! Brengsek !!!! Awas kau!!!" Teriak Leos kesal dan Lios hanya terkekeh mendengar saudaranya berteriak geram...
****
Lucifer kini berada dalam kamarnya menatap bulan sabit yang memancarkan cahayanya yang terang didampingi oleh ribuan bintang yang indah dan berkilau...
Ia terus menatap teduh tempat dimana sang maha kuasa menatapnya dan mengatur segala hidupnya...
Ia menatap taman dengan bunga yang layu, kolam yang begitu kotor dan penuh lumut, dan burung gagak terlihat minum di pinggir kolam itu...
Kenapa harus burung gagak? Mengapa bukan merpati yang suci duduk untuk minum...
Untuk apa juga burung suci seperti merpati bersinggah diri untuk minum di tempat bahkan jin tak ingin tinggal disini...
Nenek moyangnya lah yang membawanya ke tempat mengerikan yang bernama neraka...
Namun bagi Lucifer inilah tempat terindah dan terbaik yang pernah ia lihat...
Bayangan dirinya bersama keluarganya bermain kembali terputar di otaknya bagaikan film...
Kebahagiaan yang ia rasakan bersama sanak keluarga...
Kebahagiaan bersama sang ibu,ayah, dan kakak lelakinya saat berpiknik bersama, bermain bersama, bergembira bersama...
Saat dimana dirinya masih belum mengerti kejamnya dunia, dimana dirinya hanya tahu bermain, dan bermain...
Kemudian itu berubah saat para malaikat kematian bersama Zaher dewa kematian datang dan menyerang keluarganya...
Penyerangan itulah yang membuatnya hidup sebatang kara, dimana sumber kasih sayangnya telah direnggut, dimana masa kecilnya hancur, dan dimana ia mengenal yang namanya balas dendam...
Hatinya berubah, kepolosan seorang anak 9 tahun direnggut begitu paksa berganti menjadi kebencian yang mengakar dalam di hatinya...
Dimana hatinya mati, dimana dirinya merasakan kekosongan dan kehampaan yang begitu dalam, kegelapan yang begitu pekat menyelimuti dirinya...
Sampai saat peperangan antara bangsa Daimonas, daerah yang berhasil ia kuasai dengan bangsa Fos Athena...
Dimana ia memantau peperangan itu bersama Kratos sehingga tanpa sadar ia dipertemukan dengan seorang gadia berambut pirang dengan topeng di wajahnya...
Hatinya berdegub dengan kencang, tatapannya terpaku pada gadis dengan permainan pedang yang sangat indah...
Waktu berhenti berjalan dan gadis itu menyerang dengan lambat dan tanpa disadar Iblis yang dikenal kejam, tak mengenal kasih sayang, pysikopat pun jatuh hati...
Dalam otaknya terus terbayang wajah gadis itu, membuat sesuatu dihatinya yang telah lama mati kini hidup kembali...
Semenjak hari itu sang raja iblis mencari asal usul gadis itu dan bertemu dengan gadis berambut silver dan bermanik silver...
Senyumannya, tawanya membuat sang iblis terus tersenyum membayangkan wajah cantik nan indah ciptaan Godness...
Namun hatinya harus kembali merasakan sakit dimana gadis yang ia cintai, gadis yang ia sayangi menikah dengan pria lain...
Sakit yang teramat dalam begitu ia rasakan, hatinya kembali menahan sakit, cintanya kembali hilang...
Semenjak hari itu sang iblis menemui pengikutnya yang berada di Immortal World...
Sang pengikut pun dijadikan pelampiasan sakit hatinya, setiap hari mereka bercinta, bercumbu, bermesraan...
Namun tak bisa mengobati rasa sakit hatinya...
Tekadnya untuk menguasai dunia Fantastia dan dunia manusia semakin besar...
Tak hanya ingin membalaskan dendamnya namun untuk mendapatkan kembali sang pujaan hati...
Akhirnya usahanya berhasil, kini sang wanita telah berada di istananya...
Namun hatinya kembali sakit saat sang wanita malah membencinya...
Ia bingung, apa salahnya? Apa sehina ini seorang Iblis sampai tak bisa merasakan cinta...
Iblis pun memiliki hati, sama seperti manusia dan malaikat bahkan mahluk suci bernama dewa dan dewi itu...
Kenapa dewa Deminos dan Dewi Angelasius tetap bisa bersama walaupun mereka dikutuk?...
Tok Tok Tok
Terdengar ketukan pintu membuyarkan lamunan Lucifer...
"Masuk!" Ujar Lucifer dingin lalu tak lama masuklah Kratos pengikut setianya...
"Salam yang mulia" Kratos menunduk memberi salam kepada Lordnya itu...
"Ada apa Kratos?" Ujar Lucifer tetap menatap ke arah taman...
"Nona Drey telah saya obati yang mulia" ujar Kraros sopan..
"Baiklah kau boleh kembali" ujar Lucifer dengan tatapan mengarah ke taman yang indah...
"Baik yang mulia" ujar Kratos meminta izin untuk mengundurkan diri...
Lucifer pun mengalihkan pandangannya menuju pintu dimana Kratos keluar...
Lalu tatapannya kembali mengarah ke taman...
****
Drey membukan matanya secara perlahan, ia menatap sekeliling memastikan bahwa pria itu tak sedang berada di kamarnya...
Drey berniat bangkit namun rasa perih luar biasa ia rasakan pada sayapnya yang masih mengembang...
Hampir 67 persen sayapnya dipenuhi oleh perban...
Ia tahu Kratos menyembuhkan luka di tubuhnya, namun ia tak bisa menyembuhkan sayap Godnessnya...
Setelah berjuang keras akhirnya dirinya bisa duduk...
Sayapnya begitu perih dan ngilu, nafasnya bergitu tersenggal-senggal akibat harus menahan nafas akibat sakit yang harus ia rasakan...
Drey berusaha mengatup sayapnya namun bunyi krak begitu terdengar jelas membuat Drey merasakan ngilu yang luar biasa, ia mengigit bibir bawahnya sembari menahan sakit yang luar biasa...
"Apa yang kau lakukan?" Suara bariton terdengar membuat Drey mematung menatap pria bermanik merah dihadapannya...
Merasa di hiraukan, Lucifer berjalan mendekati wanita pujaan hatinya, ia meringis melihat luka yang begitu parah di sayap wanita yang dicintainya...
Terselip sedikit rasa bersalah dalam hati Lucifer, namun itu hanya sedikit...
"Menjauh dariku!!" Ujar Drey begitu tajam membuat Lucifer menghentikan langkahnya...
"Aku adalah suamimu, sudah hakku jika aku ingin mendekati istriku sendiri" ujar Lucifer membuat Drey memperlihatkan wajah kesalnya...
"Suami? Kau suamiku? Sejak kapan kita menikah?" Ujar Drey kesal dengan perkataan Lucifer mengklaim dirinya sebagai suaminya...
"Tanda di lenganmu sudah cukup menandakan bahwa kau istriku dan aku suamimu, dan untuk pernikahan dalam bangsa Iblis tak ada kata pernikahan" ujar Lucifer membuat Drey murka...
Namun ia tak bisa melawan Lucifer, dirinya begitu murka dan marah melihat tingkah dan kelakuan Lucifer kepadanya, namun ia tak bisa melawan pria kejam di hadapannya itu...
"Sudahlah, aku ingin mandi" ujar Drey bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi namun suara bariton menghentikan langkahnya...
"Bagaimana kau bisa masuk ke dalam kamar mandi jika sayapmu terbentang luas seperti itu?" Ujar Lucifer membuat Drey menepuk jidat...
Karena kebodohannya ia terlihat konyol di hadapan Lucifer, melihat Drey mematung, Lucifer berjalan mendekati Drey dan berusaha menyentuh sayap milik Drey...
Namun saat jarak tangannya dan sayap itu hanya 5 cm, tiba-tiba Lucifer terlempar dan menghempas dinding..
Mendengar suara dinding retak membuat Drey berlari ke arah Lucifer dan memeriksa keadaan pria itu...
Cahaya bulan purnama begitu terang sampai-sampai cahayanya menembus dunia dimana para iblis berada...
Lucifer menatap cahaya terang itu heran? Darimana datangnya cahaya yang seharusnya tidak menembus dunia bawah...
Tak lama cahaya itu menerangi sayap terluka milik Drey...
Lucifer yang melihat itu semakin bingung, tak lama cahaya itu berubah menjadi putih keperakan dan seakan sayap milik Drey menyerap cahaya itu...
Drey mendonggak saat merasakan sesuatu di sayapnya, seperti sebuah salju menyelimuti sayapnya...
Drey berdiri dengan tegak dan menutup mata dengan sendirinya, lalu ia merentangkan tangannya dam berusaha menyerap seluruh cahaya bulan itu...
Bulu sayap Drey tumbuh dengan sendirinya, rambut Silver Drey semakin pekat dan bercahaya, kulit Drey semakin putih...
Lucifer bangkit dan berusaha menjauhi Drey yang sedang menyerap cahaya bulan itu...
Tak lama cahaya bulan itu menghilang, dan sayap putih Drey mengembang begitu lebar...
Sayap itu mengepak menciptakan hembusan angin yang begitu kuat...
Mata Drey terbuka dan memperlihatkan manik Silver yang begitu kuat dan terang...
"Zantarion Drankos Lucifer" ujar Drey menyebutkan nama panjang Lucifer membuat Lucifer membulatkan mata terkejut mendengar penuturan Drey...
"Darimana kau tahu-"
"Apa kau benar-benar tidak mengenaliku? Apa kejadian 700 tahun lalu kau lupakan begitu saja?" Ujar Drey membuat Lucifer terkejut melihat siapa wujud yang berada di hadapannya...
"Moon goddnes?"
****
Saat ini Drey, Sean, Allysa, Arthur, dan twin princes sedang melakukan latihan pedang...
Drey yang asli sebelumnya telah memerintahkan bayangannya untuk melatih mereka...
Bayangan Drey telah sadar 1 jam sebelum Drey yang asli tersadar...
Dan dalam alam bawah sadarnya ia memerintahkan bayangannya untuk melatih mereka berlima...
Disela latihan, tiba-tiba cahaya bulan purnama semakin menerang...
Membuat Sean, Allysa, Arthur, dan twin princess menghentikan latihan mereka dan menatap bulan yang bersinar begitu terang yang membutakan jika saja mereka adalah manusia biasa...
"Apa yang terjadi?" Ujar Arthur sembari melihat bulan dengan tatapan bingung...
"Entahlah, aku tak tahu" ujar Sean melakukan hal yang sama dengan Arthur...
"Lebih baik kita beritahu ayah soal ini" ujar Disty diberi anggukan oleh yang lainnya...
Mereka semua tak tertinggal bayangan Drey berlari menuju ruang kerja Leos...
Saat ini Leos bersama Alex dan Lios tak lupa dewa dan dewi sedang mengerjakan berkas kerajaan...
Pekerjaan mereka harus terhenti akibat cahaya Bulan yang semakin terang membuat mereka heran...
"Kenapa cahaya bulan sangat terang? Tak biasanya seperti ini?" Ujar Leos bingung...
Dewa dan Dewi yang melihat itu segera membungkukkan badan ke arah bulan membuat Leos, Alex, dan Lios menatap bingung...
"Apa yang kalian lakukan?" Ujar Lios bingung...
Dewa dan Dewi bungkam dan terus membungkuk hormat...
Arthur dkk memasuki ruang kerja Leos terkejut melihat Dewa dan Dewi membungkuk layaknya memberi hormat...
"Ayah apa yang terjadi?" Ujar Arthur tak mengerti...
Sepanjang jalan tadi ia melihat semua hewan membungkuk hormat begitu juga tumbuhan yang membengkok layaknya membungkuk...
"Entahlah Arthur aku tak mengerti" ujar Leos tak melepaskan pandangannya dari Dewa dan Dewi...
Tak lama cahaya putih yang begitu terang memenuhi tubuh Allysa...
Mereka menatap bingung ke arah Allysa dan Allysa hanya bingung sendiri...
Tak lama cahaya itu layaknya melepaskan diri dari tubuh Allysa, cahaya itu semakin meredub dan memperlihatkan seorang wanita yang begitu cantik membuat yang lainnya diam membatu...
Wanita bermanik coklat muda dengan Rambut pirang pucatnya, bertubuh layaknya dewi yunani, membawa tongkat dan memakai baju yang begitu rumit dan memukau...
Lalu wanita itu ikut membungkuk ke arah bulan yang semakin bercahaya terang...
Lios menekan sebuah tuas dan tak lama atap istana terbuka menampilkan langit malam yang terlihat bercahaya...
Betapa terkejutnya mereka melihat sesuatu yang sangat langkah dan tak pernah terjadi...
Para dewa dan dewi berkumpul di langit sembari membungkuk hormat...
To be continue...
Halo Author balik lagi...
Maaf kalau Author lambat update soalnya kesibukan Author juga banyak...
Dia atas adalah gambar dari Dewi Lomunasius, itu lo dewi yang berada di dalam tubuh Allysa...
Note.
Vote dan komentar..
See you next chapter✌✌✌