KOMPLEK BANGTAN RESIDENCE

Par Amibamm

116K 11.8K 5.2K

Ini adalah cerita sehari-hari penghuni di sebuah Komplek Perumahan elit bernama Bangtan Residence. Gimana ce... Plus

#1 : PNS Baru Kaya
#2 : Security Shine Bright Like a Diamond
#3 : PPMK (Persatuan Penangkap Maling Komplek) pt. 1
#4 : PPMK pt. 2
#5 : PPMK pt. 3
#6 : PPMK pt. 4
#8 : BANGTAN RESIDENCE GUIDE
#9 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA!
#10 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA! Pt. 2
#11 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA! Pt. 3
#12 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA! pt.4
#13 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA pt.5
SPECIAL PART : Talkshow
#14 : Cinta Cenat Cenut
#15 : Bangtan Soneta
SPECIAL PART : Tumpengan
#16 : Bangtan Soneta pt. 2
#17 : SKRIPSI
#18 : Pengorbanan Cinta
#19 : Pengorbanan Cinta pt.2
SPECIAL PART : Pertemuan Penting
#20 : SIDANG
#21 : #LoveMyKomplek
#22 : #LoveMyKomplek pt. 2
#23 : Gadis Penjual Susu
Sepatah Kata Terima Kasih
#24 : Peresmian
#25 : Hari Bersejarah Komplek
#26 : BUCIN
#27 : BUCIN pt. 2
ZODIAK UNFAEDAH: Pinjem Duit
#29 : Menuju Halal 2020
#28 : Curhatan Seorang Suami
SPECIAL PART : KOMPLEK BANGTAN AWARD
#30: KOMPLEK BANGTAN AWARD
#31: KOMPLEK BANGTAN AWARD Pt. 2
SPECIAL PART: 3rd Anniversary
#32 : UNBOXING
#33 : CARI JODOH
#34: CARI JODOH Pt. 2
#35 : CARI JODOH pt.3
SPECIAL PART : QnA
#36 : QnA
PENGUMUMAN 🎉

#7 : PPMK pt.5

3K 384 53
Par Amibamm

Akhirnya bisa ngepost kabar terbaru komplek bangtan. Setelah kemarin Amibam sibuk jadi trainee *tampol*
Pesan dan kesannya bahwa PPMK sudah sampe part 5 itu.. sungguh amazing~ makasih buat yang masih nungguin kelanjutan komplek bangtan walau ngebaca ini agak ga berfaeda juga, tapi tetep harus dibaca :D

Bagi ibu-ibu, bapak-bapak, adek, mas, mbak, yang merasa orang sekitarnya belum tau cerita ini, cuss langsung di share yaa HEHE.

*Don't Forget to read Spin-off Komplek Bangtan by neoppuniya_

HAPPY READIIINNGG~~~~~

-----------

BEFORE:

"HUEEEEEEEEEEEE~~~ KENANGAN TERAKHIRKU.... WORTELKU, SAWIKU, MAAFKAN AYAH GA BISA MENJAGAMU DENGAN BAIK NAK" Jimin kembali nangis histeris membuat Hee Ra dan yang lainnya di ruang makan itu syok seketika.


----------------


Kabar duka hilangnya seluruh aset kang Jimin pun telah menyebar luas ke seluruh penjuru komplek. Tak hanya Jimin, semua pun ikut menyayangkan musibah ini karena tak ada lagi tukang sayur yang keliling komplek tiap paginya.

"Kesian juga ya kang Jimin" kata Jungkook yang sore itu sedang berkumpul dengan tetangganya--Seokjin dan Yoongi--di pekarangan rumah Yoongi.

"Iya. Tadi pagi aja gue bingung tetiba di datengin 4 orang itu" kata Seokjin.

"Ah itu mah akal bulusnya Pak RT aja, aslinya emang mau minta makan ke rumah lu" timpal Yoongi yang asyik utak-atik besi-besi rongsoknya.

"Ah lu kan juga biasanya minta makanan ke rumah gue" cibir Seokjin.
"Kan istri gue yang minta, bukan gue" Yoongi ga mau kalah.

"Serah lu ah, tepung mochi" kata Seokjin malas berdebat.

"Betewe pak Yoongi lagi buat apa sih, serius amat?" Tanya Jungkook.

"Ini nih buatin gerobak buat kang Jimin" kata Yoongi.

"Gerobak? Buat apaan?" Tanya Jungkook penasaran.

"Ya kali aja buat usaha dia yang baru. Biar kaga terpuruk sama kebangkrutan ladangnya" kata Yoongi kini asyik pasang mur dan baut di beberapa titik.

"Ternyata pak Yoongi baik juga ya, terharu gue" kata Jungkook.

"Udah janjian kok, ntar kita bagi hasil omset usaha Jimin yang baru" timpal Yoongi.

"Ah pelit mah pelit aja. Uda tau gue" ujar Seokjin.

"Kek ada suara tapi ga ada orangnya. Hih serem... ada Jin tomang kali yak" Yoongi santai dan nerusin pekerjaannya memasang ban rongsokan buat gerobaknya.

-----

*Malam 6*

Hoseok duluan sampe ke poskamling, Seokjin izin datang terlambat karena masih praktek di Rumah Sakit. Namun tak beberapa lama, Seokjin pun hadir di pos tersebut.

"Ehehe maaf terlambat pak" kata Seokjin.

"Kaga apa-apa. Situ pasti capek ya, pulang kerja langsung kesini" kata Hoseok.

"Iya pak.. tapi ga apa-apalah. Buat melindungi warga komplek apa sih yang nggak?" Ujar Seokjin.

"Lindungin saya aja gimana?" Tanya Hoseok sambil menaik-turunkan alisnya.

Seokjin langsung nempelin tangannya ke dahi Hoseok sambil mengerutkan kening.

"Bapak ga lagi sakit kan?" Tanya Seokjin polos membuat Hoseok manyun karena gombalannya ga bersambut dengan baik.

"Mong-omong pak, gimana kalo kita delivery?" Tanya Seokjin.

"Emang bapak belum makan?" Tanya Hoseok.

"Ya kagak juga sih.. cuma tu seharian ini saya belum delivery, kayak ada yang kurang gitu. Uda gitu pasti kurir langganan saya nungguin saya delivery. Nah uda jam 10 kan!" Seru Seokjin girang langsung ngambil smartphone dari sakunya.

"Hallo. Iya nih Kim Seokjin. Biasa pizza, yang daging asap aja, keju pinggirannya banyakin yak... okesip. Kirim ke poskamling aja, saya lagi ngeronda nih" kata Seokjin.

"Asyikk delivery pizza nih pak? Mantab bener dah" kata Hoseok seneng.

"Iya.. tapi kok saya tiba-tiba pengen makan ayam yak" kata Seokjin sambil ngusap-ngusap dagunya.

Ia ingat terakhir makan ayam itu tadi pagi di capjay buatan Hee Ra, berarti dia uda ga makan ayam selama lebih dari 12 jam! Rasanya rindu banget. Buru-buru ia cari nama kontak restoran ayam langganannya di smartphone.

"Hallo. Iya, ini Kim Seokjin. Delivery ayam tepung ya, dua porsi, pake saus pedes nya juga. Oke. Sama minuman cola nya dua biji juga. Kirim ke poskamling aja yak. Okee" Seokjin pun memesan lagi beberapa makanan kesukaannya yang lain membuat Hoseok pusing gimana makan makanan sebanyak itu.

-----

Tak berapa lama, makanan pun datang. Menyediakan pizza yang masih anget-anget dan ayam tepung yang menggoda iman juga beberapa bungkus kentang goreng. Keduanya pun bersorak. mereka mengambil beberapa potong pizza dan menikmatinya sambil nonton TV.

"Waaahhh makasih loh pak Seokjin. Ini makanan termewah sejak saya ngeronda" kata Hoseok sambil nyengir shine bright like a diamond.

"Ah biasa aja pak.. saya juga ikut seneng makannya" kata Seokjin dengan mulut penuh pizza.

"Pizza ini tuh rasanya... hmmm... seperti surga. Paduan daging asap yang lembut dan rasa yang pas, saus nya yang ngga berlebihan dan kejunya..."

wajah Seokjin mengekpresikan kenikmatan pizza di mulutnya hingga Hoseok mangap nungguin ocehan Seokjin. Apalagi saat Seokjin sengaja mengulur mozarella dari pinggiran pizzanya.

"Luarr biasaaaa~~~" lanjutnya setelah memasukkan semua sisa potongan pizza ke mulutnya. Dan Hoseok hanya bisa senyum sambil angguk-angguk.

Kayaknya emang semua Pizza rasanya begini deh. Batin Hoseok.

"Okedeh.. pizzanya buat ntar lagi. Sekarang lanjut ayam~" kata Seokjin kemudian menyingkirkan kotak pizza ke bagian ujung pos dan lanjut membuka kotak ayam tepung.

"Mantaappp!!! Ini kan makanan mahal pak" kata Hoseok semangat sambil menikmati lezatnya ayam tepung dan saus pedas kesukaan Jin itu.

"Bagi saya, ga ada yang sia-sia untuk makanan lezat pak" kata Seokjin yang uda abis dua potong ayam tepungnya.

"Hmm apalagi ayam. Ayam itu menciptakan perdamaian dunia pak.. bayangkan kalo di dunia ini ga ada ayam, orang-orang ga bisa ngerasain lezatnya daging ayam apalagi pake tepung crispy.. sungguh aku tak bisa membayangkan.." oceh Seokjin dengan mulut penuh potongan ayam tepung.

"Lumayan ya pak. Ayam bisa bantuin saya jaga poskamling dong" kata Hoseok sambil nyengir ga berdosa.

----

Disisi lain, seorang pria tambun yang sedang melancarkan aksinya unt mencuri rumah warga komplek pun mengendap-endap melewati belakang poskamling.

Kemudian ia berhenti. Tatapannya tertuju pada kotak pizza. Tiba-tiba saja perutnya kroncongan. Melihat dua orang di poskamling tampak lengah, dengan segenap keahliannya, pria tambun itu membuka kotak pizza perlahan-lahan dan mengambil sepotong pizza lalu melahapnya.

Namun insting Seokjin kelewat tajam, apalagi kalau makanannya diambil tanpa izin. Ia tahu sepotong pizzanya telah raib.

Baiklah. Ini adalah masalah mempertahankan makanan. Perang sudah dimulai. Batin Seokjin.

"Eh pak.. mau keliling kampung ga?" Tanya Hoseok kemudian.

"Nggak deh pak. Saya mau disini aja. Jagain pos" kata Seokjin dengan senyum menawan.

"Bapak kenapa keliatan girang banget?" Tanya Hoseok bingung.

"Bukannya kita harus selalu bahagia ya pak? Yaudah gih sana kalau emang mau keliling komplek" ujar Seokjin.

"Yaudah deh saya pergi dulu ya pak" kata Hoseok sambil garuk-garuk kepalanya bingung.

Sepeninggal Hoseok, Seokjin pun segera meninggalkan poskamling dengan sengaja juga meninggalkan kotak pizza dan beberapa potong ayamnya.

Ia pun kembali ke rumahnya membuat Hee Ra bingung.

"Kok udah balik?" Tanya Hee Ra.

"Sayur asem yang tadi siang masih ada gak?" Tanya Seokjin.

"M-masih.. emang kenapa?" Hee Ra makin bingung.

"Aku mau bawa sama nasi yang masih anget ya bae" ujar Seokjin kemudian menempatkan sayur asem, tempe goreng dan nasi di rantang.

"Buat apa sih?" Tanya Hee Ra masih ga abis pikir.

"Buat ngejebak tikus" kata Seokjin penuh dengan tatapan penuh arti dan Hee Ra hanya menaikkan alisnya.

"Sabarlah bae, sebentar lagi suamimu yang cakepnya ngalahin Bradd Pitt ini akan menjadi pahlawan" kata Seokjin sambil memberi flying kiss ke istrinya lalu ngacir lagi menuju poskamling.

----

Seokjin tersenyum penuh kemenangan saat kembali ke poskamling dan melihat sepotong pizzanya kembali lenyap.
Ia pun sengaja menaruh sayur asem dan nasi hangat di dekat kotak pizza.

"Ah.. kayaknya enak kalo jalan-jalan keliling kampung nih" kata Seokjin sambil nyalain senter lalu berjalan meninggalkan poskamling.

Mendengar langkah Seokjin menjauh, segera saja sang maling komplek pun kegirangan melihat sayur asem, tempe dan nasi hangat yang ada di poskamling. Ini kesempatan emasnya untuk mengisi perut selagi tidak ada yang menjaga pos.

Buru-buru pria itu mengambil dan memakannya. Namun ia berhenti seketika. Ia melihat sayur asem itu dengan tatapan sedih.

"Ibuk...." gumamnya lirih.

Sayur asem ini mengingatkan ibunya dan suasana rumahnya di kampung.

"Jadilah anak yang berbakti sama nusa dan bangsa ya nak..... carilah rezeki di jalan yang halal. Ibuk yakin kamu jadi orang berhasil nak, ibuk akan selalu mendoakanmu"

Begitu kata sang ibu sesaat sebelum ia pergi merantau ke kota besar.

Tapi apa yang terjadi? Saat ini ia malah menjadi maling di sebuah komplek mewah. Pria itu memakan sayur asem itu dengan perasaan sedih dan bersalah pada sang ibu di kampung yang pasti sekarang sedang mendoakannya.

"EOSEO WA, BANGTANEUN CHOEUMIJI?"

Tiba-tiba Seokjin muncul di depan sang maling dan meloncat ke punggung maling itu hingga ia tidak bisa bergerak.

"AMPUUUNN PAKKK TOLOOONNGG!!" Seru maling itu yang kewalahan karena Seokjin terus memukuli tubuh tambunnya dengan sendal jepit tanpa ampun.

"NGAPAIN MALING MINTA TOLONG?! LU UDA NYOLONG PIZZA GUE. RASAKAN PEMBALASANNYA!" Seokjin pun tak berhenti dengan aksinya

Namun sang maling berhasil melawan membuat Seokjin terjungkal di tanah. Ia hendak kabur namun kemudian langkahnya terhenti karena warga komplek sudah mengepungnya.

"Akhirnya ketangkep lu!" kata Hoseok sambil mainin pentungan satpamnya.

"Enaknya diapain nih bos?" Ujar Taehyung sambil melirik Namjoon di sebelahnya.

"Kaga ada ampun pokoknya" kata Namjoon sambil meremas-remas tangannya sendiri.

"SAYA KAGA PERNAH MENGAMPUNI ORANG YANG UDAH MENGHANCURKAN HIDUP DAN LADANG SAYA!" Seru Jimin yang uda mau nangis lagi tapi Jungkook segera merangkuk dan menepuk-nepuk bahunya untuk menenangkan.

"Sabar pak.. jangan emosi dulu" kata Jungkook.

"Ampun paakkk.. jangan laporin saya ke polisi. Tolong pak.." ujar si maling sambil berlutut dan memohon.

"Udah, laporin polisi aja. Lama bener!" Kata Taehyung yang siap menelpon polisi dengan smartphone nya.

namun maling itu mewek meluk Taehyung.

"Paakk.. ampun pak. Jangan laporin saya pak.. saya ga mau dipenjara" kata maling itu mulai berderai air mata.

"Jangan peluk-peluk plis, gue bukan pacar lo" kata Taehyung kesal.

"LU KAGA MAU DI PENJARA TAPI MALING DI RUMAH KITA, MAKSUD LO APA YA" ujar Namjoon kesal.

"Udah pak. Mendingan kita interogasi aja dulu nih orang di rumah pak RT" kata Hoseok kemudian.

"Okelah kuy" kata Namjoon kemudian sama-sama menggiring maling itu ke rumahnya.

----

"Nama" tanya Namjoon dan Hoseok yang siap mencatat hasil interogasi.

"Bang...." si maling menundukkan kepala di tengah-tengah warga komplek.

"BANG SAPE?" tanya Namjoon kesal.

"Bang Shi Hyuk..."

"Oke. Umur" lanjut Namjoon

"Privasi pak" kata Bang Shi Hyuk.

"Ahelah. Yaudeh, alasan lu maling di sini?" Tanya Namjoon lagi.

"Bertahan hidup pak.. saya dari desa merantau ke kota. Kebutuhan di kota banyak banget makanya saya terpaksa" kata Bang Shi Hyuk.

"JANGAN ALASAN LU. BALIKIN BARANG GUCCI GUE" kata Taehyung mulai naik pitam.

"BALIKIN SAYURAN GUE" sambung Jimin yang ketularan naik pitam.

"BALIKIN KOSMETIK GUE!" Tambah Hoseok pula.

"Ampun pak... t-tapi itu.. udah s-saya jual semua..." kata Bang Shi Hyuk semakin menunduk penuh sesal.

"WHAATTTT?????" seru mereka bersamaan.

"udahlah laporin polisi aja, daripada ribet banyak alasan" akhirnya Yoongi angkat bicara.

"Iya emang. Daripada dia maling makanan gue lagi, atau maling yang lain" kata Seokjin.

"Pak tolong jangan pak.. saya ga mau idup di penjara. Saya ngaku salah pak.. saya inget ibuk saya di kampung.. saya ngaku terjerumus dalam dosa pak. Ampun pak.. saya mau tobat" kata Bang Shi Hyuk sungguh-sungguh.

"Kaga percaya gue" balas Yoongi.

"Saya serius mau tobat pak.. saya ga mau jadi maling lagi. Tolong jangan laporin saya ke polisi" Bang Shi Hyuk mulai mewek lagi.

"Lu kenapa tiba-tiba mau tobat?" Tanya Yoongi.

Bang Shi Hyuk terdiam,
"Tadi saya makan sayur asem, terus rasanya enak banget. Saya jadi inget sayur asem buatan ibu saya di kampung... hiks hiks" Bang Shi Hyuk ga bisa meneruskan kata-katanya karena menangis tersedu.

"....hiks.. saya uda mengecewakan ibu saya.. hiks.. ibu saya pasti sedih kalo saya jadi maling apalagi dipenjara.. makanya saya mau tobat hiks hiks.." lanjut Bang Shi Hyuk sambil ngelap ingusnya pake lengan kaosnya sendiri.

Warga komplek pun terdiam memandangi Bang Shi Hyuk hingga ia menyelesaikan tangis penyesalannya.

"Jadi mau lu apa" tanya Taehyung.

"Saya.. mau jadi apa aja buat hukuman saya.. tapi tolong jangan laporin saya ke polisi. Saya mau tobat pak" kata Bang Shi Hyuk akhirnya.

"Kenapa kita ga maafin dia aja? Kita ga boleh mencela orang yang berniat mau tobat. Kita harus mengikhlaskan apa yang sudah terjadi" akhirnya Jungkook angkat bicara.

"Makasih ya nak... kamu baik banget.." kata Bang Shi Hyuk tersenyum pada Jungkook.

"Yaudah gini aja. Kita ga laporin lu ke polisi. Tapi dengan satu syarat" kata Namjoon akhirnya.

"Apa pak?" Tanya Bang Shi Hyuk mulai cerah ceria.

"LU KUDU KERJA DI LADANG GUE SAMPE PANEN TANPA BAYARAN. TITIK" ujar Jimin dengan penuh kemenangan.

"SETUJU!" Ujar seluruh warga komplek serentak.





FIN.

Pfiuuhh...
Inilah akhir dari era PPMK. Setelah melalui rintangan yang panjang, akhirnya para cogan anggota PPMK pun dapat menangkap sang maling yang membuat resah warga komplek. Amibam ikut seneng deh, so tunggu era selanjutnya dari kisah komplek bangtan yaaa~ ❤

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

48.5K 6.4K 39
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
53.6K 8.4K 52
Rahasia dibalik semuanya
179K 15.2K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
476K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...