PAPA MUDA ✘ Mark Lee AU ✅

Door Ahhh_Rin

1.1M 114K 15.2K

"Please kak, jadi mama nya Hyena ya?" - Mark Lee "Hah? Gila lo!" - Park Ahrin Baca aja dulu siapa tau suka. W... Meer

Hello Baby
The Deal
Gossip!
Ngambek
Password
Dr. Lee
Sisi Lain Mark
The Boys
Koeun
Gara-Gara Mark
3 AM
Mark Sakit
Mark Sakit (2)
Surprise! (1)
Surprise! (2)
Keputusan
Melamar
Surrender
Another Man
CEMBURU!!
Cemburu! (Real Part)
A Night To Remember
Morning!
Someone From The Past
Dilemma
Happen Ending
Happen Ending (2)
Choose
Yes
Real Ending
Babymoon (Bonchapt)
Seducing Mark Lee
Comeback?!

Putus!

35.8K 3.1K 389
Door Ahhh_Rin

Saat ini Ahrin tengah duduk di cafe seberang rumah sakit bersama Taeyong. Ahrin terus saja mencengkram cangkir kopi nya. Sedangkan Taeyong menatapnya penuh selidik.

"Rin kamu kenapa?"

Ahrin berjengit kaget mendengar suara Taeyong. Ia sangat gugup saat ini.

"Aku.... gapapa kak." Jawab Ahrin pelan.

Keheningan kembali menyelimuti mereka. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Kak, aku mau ngomong sesuatu."

Ekspresi Taeyong berubah menjadi masam.

"Rin, aku ga mau denger." Taeyong mengepalkan tangannya di meja.

Ahrin memandang Taeyong nanar, pikirannya saat ini benar-benar kacau.

Ahrin menggenggam tangan Taeyong dan sedikit mengusapnya.

"Kak, please jangan kaya gini?"

"Gak Rin!" Taeyong sedikit meninggikan suaranya. Untung keadaan cafe sedang sepi jadi tidak ada yang memperhatikan mereka. Taeyong memandang Ahrin tajam namun terdapat luka disana seakan-akan Taeyong tau apa yang ingin diucapkan Ahrin selanjutnya.

"Kak, maaf tapi kita harus...."

"Stop! Kamu janji sama aku kan cuma 6 bulan!" Taeyong berpindah untuk duduk disebelah Ahrin, memeluknya erat.

Ahrin melepas pelukan Taeyong, memandang wajah Taeyong yang panik, sedih dan kecewa. Dada Ahrin sesak melihat Taeyong seperti ini. Satu tangan Ahrin meraih pipi Taeyong dan mengusapnya pelan. Setetes air mata jatuh dari mata keduanya dengan alasan berbeda.

"Kak... maaf.. tapi aku udah ga bisa mgelanjutin hubungan kita.. kak aku.."

"Kamu jatuh cinta sama Mark?" Tanya Taeyong penuh penekanan, air mata jatuh kembali dari mata indah Taeyong. Ahrin buru-buru menghapus air mata Taeyong, hatinya ikut ngilu. Bagaimana bisa ia berpaling dari pria seindah dan sebaik ini? Bagaimana bisa ia menyakiti pria seperti Taeyong? Ahrin pasti sudah gila.

Tapi bukankah takdir berjalan seperti itu? Mengobrak-abrik hidupmu dengan hal tak terduga, membahagiakanmu sesuai skenario-Nya meskipun bagimu itu luka.

"Kak, diluar sana, banyak perempuan yang lebih baik dari aku."

Hening. Taeyong mengusap air mata di pipi Ahrin, tersenyum kecil yang dipaksakan.

"Aku ga akan nahan kamu lagi. Tapi kamu harus tau, kalo kamu berubah fikiran, aku akan selalu ada. Kalo Mark nyakitin kamu, aku bisa bikin kamu bahagia." Taeyong mengusap air matanya kemudian berdiri.

"Semoga kamu bahagia Rin." Taeyong meraih kepala Ahrin kemudian mencium puncak kepala Ahrin dan berlalu pergi sebelum Ahrin sempat bereaksi.

-------------------------

Mark saat ini tengah memeluk Koeun yang tengah menangis. Ia sudah berkata jujur pada Koeun tentang dirinya yang ingin menjalankan pernikahannya bersama Ahrin yang langsung dihadiahi tamparan dan tangisan dari Koeun.

"Maafin aku Eun"

"Kamu bilang kamu sayang sama aku!" Koeun memukuli dada Mark yang diterima Mark dengan pasrah. Ia memang salah. Dalam hal ini bukankah ia yang paling bersalah?

"Maaf Eun, aku pertimbangin Hyena juga. Apalagi orang tua kamu ga setuju, apalagi kalo nanti aku duda?" Ucap Mark dengan lembut, mencoba untuk membuat Koeun mengerti.

Koeun mendorong Mark.

"Kamu bener, Mark. Aku.... aku bakal coba ngelepasin kamu." Koeun menghapus air matanya.

"Gue duluan" lanjut Koeun dan keluar dari mobil Mark, kemudian memasuki rumahnya.

------------------
"Lo beneran gapapa?" Tanya Ahrin sembari menyentuh pipi Mark yang memerah.

Saat ini mereka sedang duduk di ranjang kamar hotel mereka.

"Gapapa kok kak, ga sakit amat, tenaga cewe."

Hening sejenak. Ahrin memandangi wajah Mark dengan sedih.

"Mark"

"Hmm?" Mark menatap Ahrin lembut.

"Kita.... salah gak sih? Gue... gue bingung banget. Gue ngerasa jahat banget sekarang." Ahrin menunduk.

Mark memeluk Ahrin dan mengelus punggungnya lembut.

"Kak, kalau ada yang harus disalahin, itu gue. Gue biang dari semua kekacauan ini. Maafin gue kak. Kalo lu ragu, gue gapapa lu balikan sama kak Taeyong." Ucap Mark lirih di akhir kalimatnya.

Ahrin melepas pelukan mereka, menatap Mark tidak percaya.

"Are you fcking kidding me?" Sarkas Ahrin.

"Bukan gitu kak, kata-kata lo bikin gue ngerasa lo nyesel sama keputusan lo." Mark menghela nafasnya. "Lo sayang gak sama gue?"

"Mark, kalo gue gak sayang sama lo, gue ga akan milih lo kan?"

Mark menatap Ahrin dengan senyum tipisnya kemudian memeluk Ahrin lagi yang sekarang dibalas oleh Ahrin.

"Kak, kalo lo sayang sama gue. Jangan pikirin orang lain lagi. Sekarang cuma ada kita. Cuma ada gue sama lo. Mereka pasti ada jalannya sendiri. Sekarang fokus sama hubungan kita."

"Hyena jangan dilupain dong!" Ahrin menyubit perut Mark membuat Mark menjauh dan mengaduh kesakitan.

"Ih masih aja galak deh heran" Mark memanyunkan bibirnya lucu sembari mengusapi perutnya membuat Ahrin tertawa kecil.

"Ya abis lo bapak cem apa sih anaknya dilupain."

"Kak, manggilnya jangan gue-lo lagi dong."

"Trus apa dong?"

"Sayang, hehe" Cengir Mark.

"Ah ogah." Ahrin mengatakan itu namun pipinya memerah.

"Iiiiiih kak, pokoknya panggilnya sayaang~" Mark mendusel ke leher Ahrin.

"Mark ih gelii, ih gamau!" Ahrin menoyor kepala Mark agar menjauh, tapi Mark memeluk pinggang Ahrin dan makin mendusel ke Ahrin.

"Panggil sayang dulu!"

"Gamau!"

"Panggil sayang!"

"Gamau!"

Mark tiba-tiba menggelitiki tubuh Ahrin hingga Ahrin tertawa kegelian dan terbaring di kasur sambil berguling menghindari Mark, namun Mark terus menggelitikinya.

"Ahahahaha Mark am-ampun hahahaha"

"Panggil sayang dulu baru gue ampunin."

"Hahaha iya iya hahaha Mark sayang"

Mark pun menghentikan kelitikannya. Tawa Ahrin pun mereda. Mereka saling berpandangan satu sama lain.

Ahrin merasa sedikit canggung karena saat ini Mark sedang menindih tubuhnya. Posisi yang masih asing bagi Ahrin.

"M-Mark, minggir" Ahrin mendorong dada Mark pelan namun Mark tidak bergerak sedikit pun, Mark malah menatap Ahrin dalam-dalam.

Pandangan Mark turun pada bibir Ahrin. Kemudian kembali menatap mata Ahrin.

"Yang, boleh aku cium ya?"

Ahrin tertegun. Bukan pertama kalinya bagi mereka berciuman, tapi posisi ini sungguh membuatnya merasa aneh.

Setelah beberapa saat, Ahrin mengangguk pelan. Mark pun mulai memajukan wajahnya semakin dekat. Hembusan nafas mereka bertabrakan.

Mark memiringkan wajahnya, satu kecupan mendarat di bibir Ahrin. Mereka menutup mata mereka.

Mark mulai melumat bibir Ahrin lembut seperti menyalurkan rasa cintanya lewat ciuman itu. Ahrin pun membalas ciuman Mark meski sedikit kewalahan.

Ahrin mengalungkan tangannya dileher Mark, menarik Mark pada ciuman yang semakin dalam.

Mark menjilat dan menggigit bibir bawah Ahrin, meminta akses dari Ahrin untuk membuka bibirnya.

Tidak ada lagi ciuman polos saat lidah mereka telah bersentuhan dan saling ingin mendominasi. Ciuman mereka semakin liar saat lenguhan kecil keluar dari Ahrin.

Mereka pun melepas ciuman mereka saat merasakan paru-paru mereka kosong.

Mereka bertatapan sembari mengatur nafas mereka yang berat. Tangan Mark bergerak meremas ujung gaun tidur yang dipakai Ahrin.

"Kak, boleh ya?"

-----------------------------

Boleh apa hayoo?:v
Apa sih ini? :(

Wkwk semoga suka ya and Thanks alot for the supports! ❤

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

64.9K 8.4K 30
"hatiku memilihnya meskipun aku sudah punya" Lisa. "aku sangat senang memiliki kekasih yang lembut dan penyayang" Jennie. "aku tau ini salah tapi aku...
333K 29.3K 35
"beliin aqua box dong buat anak futsal!"
932K 90.3K 64
Iya tau gue jomblo,tapi kenapa harus dijodohin juga?-Kim Nara
37.3K 1.9K 54
(On Going) Seorang perempuan cantik yang kuat dan punya kesabaran setipis tisu dipertemukan dengan 7 cowok tampan dengan dua sifat dan perilaku yang...