GOALS

By avrryl

136K 7.1K 468

[ C O M P L E T E D ✖️ Tahap Revisi ] "Kalian itu ga usah ditanya lagi, udah GOALS parah!" "Ish, apaan sih!" ... More

Prolog.
[1] Kelulusan
[2] Sang Idola
[3] Talk Like Bestfriend, Act Like Lovers
[4] Meet n' Greet
[6] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (2)
[7] Andira vs Alvin
[8] Gadis Sampul
[9] Jatuh Cinta
[10] Labrak?
[11] Date
[12] ArDira & KirAlvin
[13] Semakin Dekat
[14] Semakin Jauh
[15] Berantem Lagi
[16] A Weekend
[17] Sesuatu Yang Terungkap
[18] Sebuah Malam
[19] Andira, Alvin, dan Ari
[20] Boys Talk
[21] A Night With Alex
[22] Kepedulian Yang Bisu
[23] Baik - baik saja
[24] Gudang
[25] Pisau Lipat
[26] Selalu Bersama
[27] Rahasia Alvin
[28] "Kalo gue pacarnya, lo mau apa?"
[29] Ulang Tahun
[30] Ujian dan Kesepian
[31] Prom Night
[32] Oop
[33] Beda
[34] Geng Baper
[35] Bulan dan Matahari
[36] Pergi Untuk Kembali
[37] Without Alvin
[38] Without Andira
[39] Kita yang Sekarang
[40] Dimana
[41] Hai?
[42] Forever Together
Epilog
Si Author
Geng Baper Chats

[5] Ketua OSIS dan Pujaan Hati (1)

3.6K 222 18
By avrryl

Setelah libur panjang, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu Andira pun datang.

Hari ini adalah hari sebelum masuk SMA, Andira dan Alvin sedang makan siang di rumah sambil berbincang.

"Ah ga sabar banget gue masuk!!" seru Andira. Lalu Andira mengingat sesuatu, "Oh iya, gue waktu pra MOS itu ga dateng. Disuruh bawa apa aja ya? Lo dateng kan Vin?"

Alvin menelan makanannya lalu menjawab, "iya gue dateng. Suruh siapa waktu itu sakit?"

"Ya kan gue ga tau bakal sakit. Masa sakit direncanain? Engga kan," jawab Andira.

"Besok ga disuruh yang berat-berat. MOS 3 hari, yang cewek selama 3 hari itu disuruh kuciran 2 dan pake pita yang akan dikasih panitia nanti di sekolah. Itu aja kok. Nanti co card udah disiapin OSIS," jelas Alvin panjang lebar.

"Ooh. Wah, baik juga ya ketosnya," puji Andira yang bahkan tidak tahu siapa ketua OSIS nya.

"Ya baik lah. Orang ketosnya gue," ucap Alvin.

"Hah ?! Seriu— uhuk uhuk!" Andira tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena tiba - tiba ia tersedak.

"Tuh kan bener, kalo lo tau siapa ketosnya, lo tuh bakal keselek. Minum gih," ucap Alvin sambil menyodorkan minum untuk Andira.

Ya perkataan Alvin benar. Karena sebelumnya Alvin bilang bahwa,

"Ketosnya keren Ra, pinter, tinggi, kece. Kalo gue cewek, pasti gue suka deh sama ketosnya. Gue yakin, kalo lo tau ketosnya siapa, lo pasti keselek," ucap Alvin.

"Orang kayak lo jadi ketua OSIS? Lo kira gue percaya gitu?" cibir Andira setelah selesai minum.

"Oh gitu? Ga percaya?"

Dengan jelas dan pasti Andira menjawab, "Ya gak lah! Kalo lo jadi pengurus OSIS, ya paling jadi anggota bidang apa gitu. Ga mungkin jadi ketua OSIS."

"Trus pas Alex jadi wakil ketos kenapa lo percaya?" tanya Alvin tak mau kalah

Andira mengangkat bahu, "percaya aja sih. Dia itu walaupun freak, orangnya tuh baik-baik. Ga kaya elo! Udah freak, stress,  ga waras, tukang berantem, suka ngerusuh, idup lagi! Untung pinter," omel Andira.

Alvin tiba-tiba pergi dari meja makan dan berjalan ke kamarnya. Tak lama kemudian, Ia kembali dengan co card di tangannya.

"Liat tuh, Rara yang bawel, gila, stress, freak, idup lagi!" balas Alvin sambil memberikan co card tersebut pada Andira.

Dalam co card itu terdapat foto Alvin dengan senyumnya, dan tulisan yang membuat Andira terdiam sejenak.

Nama : Alvino Gabriel
TTL : Surabaya, 15 Maret 1999
Jabatan : Ketua OSIS

Alvin mencolek dagu Andira, "Gimana? Masih mau adu bacot sama gue?"

"Iya ampun KETOS!" ucap Andira sambil menekan kata 'ketos'.

"Ahaha, gini ya rasanya cowok yang menang," tawa Alvin.

***

Keesokan harinya,

"RARA BURUAN WOY! Gue masih harus nyiapin segala macem di sekolah!" seru Alvin dari bawah.

Andira pun turun dengan seragam putih abu abu serta rambut yang dikucir dua.

"Tumben cantik. Kenapa ga tiap-tiap hari lo kaya gini?" ledek Alvin.

"Lo muji ato ngeledek sih? Bete ah," jawab Andira dengan malas.

***

"Se hitz apa sih lo di SMA? Kepo deh gue," ucap Andira.

"Ya ga tau lah. Gue suka dikeroyokin cewek gitu," jawab Alvin sambil menyetir mobil. "Biasanya pas gue jalan di koridor gitu, ada aja yang jejerin gue jalan," ucapnya.

"Yah cewek mainnya keroyokan," cibir Andira.

"Elu cewek juga elah!" ucap Alvin sambil menjitak kepala Andira.

"Tapi kan gue ga main keroyokan"

***

"Liat yah, Ra," ucap Alvin sambil turun dari mobil diikuti oleh Andira.

"Pagi Alvin," sapa beberapa siswi yang dibalas dengan senyum Alvin.

"Gila kaya artis aja sih lo, Vin," puji Andira.

"Haha, udah biasa."

Andira menatap wajah Alvin dengan seksama, "heran. Apa bagusnya sih lo, sampe banyak yang suka gitu?"

Andira dan Alvin berjalan biasa sampai tiba-tiba,

bruk!

"Buset gue digusur," gumam Andira saat seorang siswi menubruk dirinya karna mau berjalan di sebelah Alvin.

"Eh, sorry," ujar siswi tersebut lalu kembali mengajak Alvin mengobrol.

Andira menahan tawanya saat Alvin mengucapkan 'tolongin gue' tanpa suara.

"Jadi ini yang dibilang main keroyokan," ucap Andira sambil berkacak pinggang.

"Iya, tiap hari," ucap seseorang tiba-tiba.

Sontak Andira menengok kebelakang, "Alex!"

"Haha, pagii!" sapa Alex. "Jalan bareng aja ke kelas. Alvin biarin aja tenggelem diantara fans nya," ajaknya.

Andira pun mengangguk. Ia dan Alex berjalan bersama.

"Lo ga diserang juga Lex?" tanya Andira.

"Fans gue mah sukanya ngeliatin dari jauh, ga kayak Alvin gitu," jawab Alex.

"Sadis juga kalian."

Alex teringat sesuatu, "Oh iya, lo uda tau belum lo kelas mana?" tanya nya. Andira menggeleng.

"Diraaaa!!!" panggil seseorang.

Andira dan Alex menengok, ternyata itu adalah Marsha. Marsha menghampiri keduanya dan menyamai langkahnya.

"Sha, lo kelas mana?" tanya Andira.

"X MIA 2. Kita sekelas kok Ra," jawab Marsha.

"Ohh gitu,"

"Kelas kalian disana ya, gue ke lapangan dulu nyiapin upacara. Jangan telat! Oh ya, btw, Andira lo lucu deh dikucir gitu! Haha!" kekeh Alex lalu pergi.

"Fix ada 2 orang yg bilang gue gitu. Ntah pujian atau cuma majas ironi," ucap Andira kesal.

"Ahah, sabar Ra."

***

Jam 7 kurang 10 menit, Andira dan Marsha berjalan menuju lapangan. Mereka berdua melihat Alvin, Alex, dan Rizky yang karakternya sangat beda jauh dari yang mereka kenal. 3 sahabat mereka yang biasanya freak, suka rusuh, sekarang bolak balik mengurus ini itu demi hasil yang sempurna.

"Gue ga pernah ngeliat mereka kaya gini. Alvin gue mintain tolong ambilin ice cream di kulkas aja suka mager," ujar Andira sambil menggelengkan kepalanya.

"Pantesan fans nya banyak," cibir Marsha.

Mereka sedang melihat para OSIS menyiapkan upacara. Tiba-tiba para siwi kembali rusuh. Ntah itu siswi baru, siswi anggota OSIS, ataupun siswi yang lain, mereka semua berteriak akan sesuatu.

Setelah menajamkan pendengarannya, akhirnya Andira sadar bahwa para siswi meneriaki,

"Astaga itu Ari bukan?!"

"Ariiii OMG"

"Hah? Ari pindah sini? Aaaak!"

Semua teriakan para siswi sudah pasti disebabkan karena seorang Ari Anjasmara masuk ke sekolah. Berstatus sebagai murid baru, Ari sudah mendapat banyak fans.

Semua sorakan para fans terhenti saat Andira mendengar suara yang dikenalnya berteriak lebih keras menggunakan toa.

"WOY KALIAN SEMUA! BALIK SINI! BARIS! 5 DETIK KALO GA DISINI KALIAN SEMUA PUSH UP 15 KALI! NTAH ITU MURID BARU ATAU SISWI OSIS!"

Yap, Alvin.

Andira dan Marsha yang tidak ikut-ikutan langsung membuat barisan beserta para murid lain.

"Ntabs bos!" ucap Andira sambil menepuk pundak Alvin saat mereka berpapasan. Alvin hanya membalasnya dengan wink.

Salah satu anggota OSIS—Doni—memanggil Alvin, "eh, Vin."

"Oit. Kenapa?"

"Siapa sih cowok yang bikin rame barusan?" tanya Doni

Alvin mengangkat bahu, "cowok iklan parfum kali."

***

Seusai upacara, mereka ada sesi pembinaan dengan para OSIS di ruang teater. Semua panitia OSIS ada di ruangan itu, dan yang banyak bicara adalah Alvin selaku ketua OSIS.

"Nyerocos apa si tu anak," keluh Marsha.

"Udahlah bodo amat."

"Ngerti semua? Ada yang perlu ditanyakan?" tanya Alvin.

"Kak Alvin kenal Kak Ari ga? Minta nomor telpon nya dongg, Hihi," ucap seorang siswi dengan 2 temannya.

Alvin sudah penat dengan semua yang berhubungan dengan Ari, jadi Ia menjawab, "hehe maaf banget nih, tapi jangan ngarep deh bakal punya nomernya Ari. Level cewe yang disukain Ari tuh ga  kayak kalian. Gue aja pusing liat muka lo bertiga."

"Wah si geblek," gumam Andira sambil menahan tawanya. "Untung ga ada guru. Kalo ada, udah dicabut jabatannya sebagai ketos. Ckck, baru kali ini gue lihat ada ketos beginian," sambungnya.

Ketiga siswi yang tadi langsung ciut. Mereka memilih untuk diam selama pembinaan.

***

Istirahat pertama, Alvin tidak bersama Andira karena masih mengurus sesi MOS selanjutnya. Sesi MOS selanjutnya dibina oleh guru, jadi Alvin bisa chill dan duduk bersama para murid baru.

Alvin sedang dikelasnya sambil minum. Tiba-tiba saja ada yang tidak sengaja menyenggolnya.

"Sorry"

"Ya gapapa,"

Saat Alvin menengok, ternyata itu adalah Ari.

"Oh elo, Ri," ucapnya basa basi.

"Iya. Oh ya nama lo siapa sih? Lo yang waktu itu fotoin gue sama cewek pas MnG kan?" tanya Ari.

Alvin mengangguk, "Gue Alvin. Cewek itu namanya Andira,"

Setelah banyak basa-basi, Alvin dan Ari cukup dekat sebagai teman mengobrol.

"Vin vin vin!" panggil Alex sambil berjalan tergopoh-gopoh menghampiri Alvin dan Ari.

"Kenapa?"

"Katanya dikelas ini ada murid baru juga ya? Namanya Kirana, tapi masuknya besok," jawab Alex.

"Oh gitu. Cantik ga?" tanya Alvin. Alex mengangkat bahu.

"Oh Kirana? Zevanny Kirana Putri? Gue kenal tuh, satu SD dulu," ucap Ari.

Siapa yang nanya, batin Alvin.

"Masa? Wah kaya Alvin sama Andira dong. Dari kecilll banget sampe sekarang masih awet," kata Alex menanggapi.

"Ehe, gue sama Kirana kenal aja sih. Ga deket-deket banget. Gue kira Alvin sama Andira pacaran," ucap Ari.

"Engga, gue ga pacaran."

***

Bel berbunyi, para junior baru segera berkumpul kembali ke teater. Andira dan Marsha duduk di paling belakang. Jadi ada kesempatan untuk mengobrol.

"Gue tau lo ga bakal dengerin ini semua kan," ucap seseorang sambil menampol pipi Andira dari belakang. Andira berbalik, ternyata itu Alvin.

"Aha tau aja lo Vin. Gila gue mau ngakak parah pas lo ngomong ke anak 3 yang nanyain nomernya si Ari. Asli savage parah!" ucap Andira sambil menahan tawanya.

"Ahaha, iya. Kalo lo ngomong gitu juga gue bakal jawab gitu. Gimana dong?"

"Yaa sayangnya gue ga nanya gitu," jawab Andira sambil menjulurkan lidahnya.

Alvin pun menceritakan kejadian istirahat tadi, "Oh ya Ra, gue sekelas sama Ari, trus sekarang udah kenal. Dia tadi nanyain elo loh. Trus gue kasitau deh nama lo. Baik kan? Sama sama."

"Hah iya? Seriusan? Aaa ya ampun," kagum Andira.

***

Sepulang sekolah, Andira dan Alvin berjalan bersama ke parkiran. Banyak pasang mata yang melihat mereka berdua. Ntah itu anak laki-laki maupun perempuan.

"Ih itu siapa sih? Daritadi pagi jalan sama Alvin mulu deh."

"Alvin punya pacar? Sejak kapan?"

"Adiknya kali."

"Boleh juga cewenya Alvin. Cakep, pengen gue tikung."

Melihat Andira mulai risih, Alvin menarik tangan Andira lalu mempercepat langkahnya.

"Ga papa. Biasa, orang norak," ucap Alvin.

Setelah mendengar perkataan Alvin, Andira merasa lebih baik.

"Lo emang bisa aja deh Vin, haha."

Continue Reading

You'll Also Like

5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
1.8M 192K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...
18.1K 417 52
gimana jadinya jika pria berumur 28 tahun jatuh cinta kepada gadis yang bahkan berusia jauh darinya... ini adalah kisah Leonardo Wijaya Kusuma dan Ad...
30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...