My Seven Angels [Bangtan Sony...

By svtkilogram

14.8K 1.3K 210

Completed. || Seorang pelajar SMA yang baru lulus dipercaya untuk merawat tujuh malaikat yang sedang diungsik... More

Prolog
Part 1 - Kalian Malaikat?
Part 2 - Susu Coklat
Part 3 - Sayang Kamu
Part 4 - Perasaan (1)
Part 5 - Perasaan (2)
Part 6 - Dingin
Part 7 - Takut
Part 8 - Saling Suka
Part 9 - Masih Hampir
Part 10 - Masa Lalu Jaesook
Part 11 - Peluk (Short Part)
Part 12 - Sakit
Part 13 - Belum Rela
Part 14 - Last Day (1)
Part 15 - Last Day (2)
Part Spesial : Characters
Part 16 - Surat
Event。
Part Spesial : Isi Surat + Mini Giveaway
Part 17 - Butterfly
Part 19 - Lupa? (2)
Part Spesial : Chat Hyerin dan Jin
Part 20 - Maaf
Part 21 - Selamat Tinggal
A/N + Sequel's Teaser

Part 18 - Lupa? (1)

308 37 5
By svtkilogram

Author's POV

2 tahun sudah Hyesoo menjalani kehidupan yang diselimuti kesepian.

Ketika dirinya merindukan para malaikat, ia akan membaca surat dari mereka.

Tetapi memang benar, rasa rindu berkurang saat membaca surat mereka, namun rindu yang lain lagi mulai berdatangan setiap harinya.

Hyesoo sudah benar-benar seperti orang yang kehilangan tujuan hidup.

Ia tak pernah kehilangan hingga seperti ini.

Kriett..

Suara pintu rumah yang dibuka pemiliknya tak dapat memberi dukungan moral apapun pada Hyesoo.

Hyesoo menggantung kepalanya di sofa dengan memejamkan matanya.

Inilah yang dilakukannya selama 2 tahun terakhir, sepulang kuliah ia melakukan semacam ritual dan berdoa agar para malaikat dapat kembali pada dirinya.

Ting tong.

Ting tong.

"Astaga. Siapa yang berani mengganggu ritualku?" Tanya Hyesoo sangat kesal.

"Kotak? Orangnya mana ya?" Gumam Hyesoo bingung ketika melihat sebuah kotak di depan kakinya yang panjang.

Hyesoo pun mengambil kotak itu dan menutup kembali pintu utama di rumahnya itu.

"Suratnya dimana ya, hmm.." Gumam Hyesoo dengan memutar-mutar paket itu.

"Nah ini!" Teriak Hyesoo senang, namun hatinya tetaplah sedih.

From : Heaven

Annyeong! Maaf atas kesalahan yang telah kami lakukan! Para malaikat tidak diperbolehkan pulang dikarenakan kau belum mengucapkan bahwa kau senang dengan sikap mereka, kau bisa mengucapkan bahwa kau senang dengan sikap mereka apabila mereka sudah berbuat dengan baik. Terimakasih!<3

"A- A- Apa?" Kata Hyesoo tak percaya.

"Jadi, mereka akan kembali?" Kata Hyesoo lagi-lagi tak percaya.

Dia langsung mengambil tujuh pembatas buku yang ada di paket itu.

"Aku akan lakukan ritualnya!" Teriak Hyesoo sangat senang.

Drap.

Drap.

Drap.

"Aneh.." Kata Hyesoo yang masih sangat senang sekarang.

"ANNYEONG!!" Teriak tujuh laki-laki yang sangat dirindukan Hyesoo kini telah ada di hadapannya.

"J- Jung- Jungkook?" Tanya Hyesoo dan langsung berlari mendekat pada Jungkook dan akan memeluknya.

"Eoh, kenapa kau ingin langsung memelukku?" Tanya Jungkook yang langsung menghindar dengan memundurkan tubuhnya.

"Aku Hyesoo, Jungkook. Kau ingat kan?" Tanya Hyesoo dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Hyung, apa kau kenal dia?" Tanya Jungkook pada Rapmon.

"Mungkin dia yang dulu merawat kita..?" Tanya Rapmon dengan ragu.

"Jadi, kalian lupa?" Tanya Hyesoo yang sudah mencapai batas kesabarannya.

"Lupa tentang apa? Memangnya kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Jin yang tentu saja membuat hati kecil Hyesoo dihujani kesedihan.

"Kita belum pernah bertemu 'kan?" Tanya Jungkook yang menyebabkan Hyesoo semakin sakit hati.

"Iya. Aku hanya salah ingat." Jawab Hyesoo dengan fake smile nya.

"Namaku Han Hyesoo, panggil aku Hyesoo." Kata Hyesoo yang masih mempertahankan fake smile nya.

"Namaku Jung Ho-"

"Aku sudah tahu nama kalian, silahkan duduk disini." Kata Hyesoo memotong J-Hope yang akan menjawab dirinya.

"Aku ambilkan minum dulu ya.." Kata Hyesoo dan meninggalkan mereka di ruang tamu.

Hyesoo yang sudah tak terlihat oleh mereka pun langsung menumpahkan seluruh air matanya.

Kedua matanya sudah tak dapat menahan mereka. Titik-titik air itu sudah mendorong pertahanan di kedua mata Hyesoo.

"Jangan menangis Hyesoo.."

"Jangan menangis.." Gumam Hyesoo dan mengusap kedua matanya dengan kasar.

"Astaga, stok teh ku habis. Aku buatkan mereka apa?" Kata Hyesoo bingung.

"Hai Hyesoo, ada apa?" Tanya Jungkook yang tiba-tiba mendatanginya di dapur.

"Ah, Jungkook.." Kata Hyesoo kaget dan mengusap matanya lagi agar tak terlihat bahwa dirinya baru saja menangis.

"Stok teh ku habis, aku tidak tahu harus membuat apa." Kata Hyesoo dengan senyum tipisnya, dirinya tetap bahagia sekarang karena dirinya bisa melihat Jungkook lagi meskipun Jungkook lupa dengan Hyesoo.

"Apa perlu kupanggilkan Jin hyung? Dia pandai memasak loh!" Kata Jungkook dengan gaya kekanak-kanakannya yang sangat dirindukan Hyesoo.

"Iya aku tau, Kookie.." Jawab Hyesoo lirih.

"Kau bilang apa Hyesoo?" Tanya Jungkook yang tak mendengar apa yang dikatakan Hyesoo.

"Hmm, tadi aku bilang bisa tolong panggilkan Jin? Mungkin saja dirinya bisa membantu." Kata Hyesoo dengan kaget karena kalimat tadi dikeluarkan tanpa sadar.

"Baiklah, tunggu ya!" Kata Jungkook dan langsung berlari meninggalkan Hyesoo sendirian, sama seperti ketika para malaikat kembali ke Surga, Hyesoo juga sendirian.

•••

"Hyesoo, kau duduk saja ya, biar aku yang buatkan minuman." Kata Jin yang berdiri di belakangku.

"Baiklah. Kau mau buat apa?" Tanya Hyesoo yang kini sudah duduk di kursi ruang makan.

"Aku akan membuat susu coklat, mereka sangat suka susu coklat." Kata Jin yang membuat Hyesoo memutar otaknya, mengulang kembali kenangan-kenangan dengan para malaikat dulu.

-Throwback : ON-

"Jinn! Kau darimana saja?! Kami sangat panik mencarimu!" Teriak Hyesoo yang menyebabkan susu coklat yang Jin buat hampir tumpah di tangga.

"Kami? Bukannya kau yang sedari tadi berteriak-teriak panik mencari Jin?" Sela Jimin dengan senyum sinisnya.

"Astaga, aku sedang membuat susu coklat untuk kalian semua!" Jawab Jin dengan sedikit tertawa.

"Yasudah! Sekarang kalian masuk kamar, minum susu coklat itu dan mandi! Banyak hal yang harus kita bicarakan, aku tunggu kalian dibawah." Kata Hyesoo dengan kesal.

"Lalu susu coklatmu bagaima-" Kalimat Jin pun terpotong karena Hyesoo langsung meraih susu coklat yang Jin bawa dengan muka yang masih kesal. Hal itu membuat Jin dan Jimin tak henti-hentinya menahan tawa.

"Hey!"

-Throwback : OFF-

"Ah iya, ada apa Jin?" Tanya Hyesoo yang baru saja terbangun dari lamunannya.

"Kau mau tidak?" Tanya Jin yang masih menatap Hyesoo.

"Boleh." Jawab Hyesoo dengan senyum.

"Sudah jadi!" Seru Jin dengan senang.

"Jin, kau tidak ingat dengan susu coklat yang dulu pernah kau buat?" Tanya Hyesoo berusaha mengingatkan Jin tentang masa lalu mereka.

"Bukankan ini pertama kalinya aku membuat susu coklat di bumi?" Tanya Jin kebingungan.

"Hm, iya. Jika kau tak ingat juga tak apa. Aku tak memaksa." Jawab Hyesoo dengan senyum yang menutupi kesedihannya.

"Baiklah, ayo bawa susu-susu ini ke ruang tamu." Kata Hyesoo dan memberikan baki besi kepada Jin.

"Mianhae, Hyesoo.." Gumam Jin pelan tanpa sepengetahuan Hyesoo.

— Lupa? (1) : Selesai —

×××

tuh, fast update kan~

pokonya jangan baca ini sambil denger spring day, ntar nangis kayak author /lah

ayo tebak, ntar sad ending ato happy ending?

yasuda, tunggu part selanjutnya kawan❤

Continue Reading

You'll Also Like

188K 18.5K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
217K 19.6K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
926K 76.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
860 178 37
VANIA QUENBY ARABELLA seorang gadis yang tidak memiliki agama/atheis. Yang selalu disakiti oleh ayah kandungnya sendiri, kemudian dia bertemu dengan...