A Perfect Hollow (Complete)

By honeydee1710

452K 38.3K 4K

Lihat, betapa tampannya laki-laki itu. Wajah tampannya menutupi otak yang kosong dan hati yang sakit. Laki-la... More

Dear Readers
Adam to Cattleya
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

4

20.8K 1.6K 29
By honeydee1710

"Shit!" Aku mendesis ketika kopi panas menyengat luka di bibirku. Luka dari gadis latin sial semalam. Luka dari gadis yang muncul lalu pergi seenaknya.

Gadis tolol yang seharusnya tidak kulihat semalam. Gadis itu mungkin lesbian atau apa. Kalau normal, mana mungkin dia menolakku?

Aku tidak menyombong. Tanya saja pada semua perempuan yang ada di New York. Siapa yang tidak menginginkanku? Aku memiliki semua mimpi perempuan Amerika.

Kau lihat gedung termegah di New York? Rockwood Buildings. Sebuah gedung yang menggenggam perekonomian dunia. Kalau buku ekonomimu mengatakan perekonomian dunia berada di Wall Street atau White House, bisa kau bakar buku itu sekarang. Kalau bukan karena gedung ini, Rusia sudah sejak lama menjatuhkan nuklirnya di kota New York. Semua itu milikku.

"Selamat pagi, Mister Rockwood." Seorang gadis mengedipkan mata ketika keluar dari elevator. Aku berpaling untuk melihat pantat mungilnya yang menggemaskan. Hanya melihat.

Jangan bodoh! Aku tidak bernafsu secantik apapun dia. Ayahku mengajarkan untuk tidak bercinta di tempat kerja.

"Jangan kencing di tempatmu makan!"

Quote itu yang membuat pekerja di gedung ini masuk dalam daftar perempuan yang tidak ingin kutiduri. Tentu saja, selain teman-teman Venus. Tenang saja. Jumlah perempuan banyak sekali. Aku bisa terus berganti perempuan seumur hidup tanpa menyentuh perempuan yang sama dua kali.

"Holy," sapaku ceria. Perempuan itu tidak tersenyum sama sekali. Wajahnya sedingin patung batu.

"Masing hangover? Kau terlambat satu jam, Adam." Tangannya dilipat ke depan dada dengan penuh emosi.

Nah, kalau ada perempuan di luar klan Rockwood yang bisa mengaturku adalah Holy Blanks ini, perempuan kulit hitam yang sangat cantik. Sekretarisku. Ketangguhannya untuk berkerja bersama laki-laki luar biasa. Tentu saja aku sudah membuang ketertarikanku padanya. Holy adalah perempuan yang langka. Akan sulit mencari sekretaris yang bisa melakukan setengah saja pekerjaannya. Jangan sampai seks membuatku kehilangan dirinya.

"Better," ucapku jujur.

"Aspirin?"

"Done." Kujulurkan gelas kopi panas kepadanya.

"Penicillin?"

"Done. Ya, Tuhan, Holy! Mana mungkin aku melupakannya."

Aku tidak akan pernah lupa dengan antibiotik itu. Dokterku sudah mewanti-wanti. Aku memang selalu memakai kondom, tapi siapa yang tahu parasit apa yang dibawa perempuan-perempuan itu.

Holy bergeming. "Koran?" Ia menyodorkan koran dengan headline yang membuatku mengangkat alis.

"Pesta liar di Rockwood mansion, Di tangan penggila pesta inikah masa depan Rockwood berada?" Aku tertawa setelah membacanya keras-keras. Judul itu lengkap dengan foto telanjangku dengan beberapa perempuan

"Aku tidak mengerti." Aku berhenti berjalan. Holy berpaling kepadaku dengan ke dua tangan di pinggang.

"Apa yang tidak kau mengerti, Adam?" Suaranya tertahan.

"Kenapa mereka menyensor tubuhku."

Holy membelalakkan mata. Wajahnya benar-benar keras. Bibirnya berkerut marah. Ekspresi yang membuatku tergelak.

"Apa mereka takut fotoku membuat perempuan-perempuan histeris?"

"Adam! Apakah pernah kau berpikir berita ini akan menimbulkan sentimen negatif?" desis Holy dengan nada yang penuh kebencian.

Aku tersenyum. "Ayolah, Holy! Jangan berlebihan. Lihat saja, mereka berkali-kali mendapatkan foto telanjang Justin Bieber. Dia tetap jadi artis."

"Kau bukan Justin Bieber."

"Yah, memang. Aku jauh lebih baik darinya."

"Ya, Tuhan!" Holy berjalan dengan cepat menuju ruanganku. Aku berjalan di belakangnya dengan santai sambil melanjutkan membaca koran.

Entah siapa yang menulis koran ini. Penulisnya bisa menceritakan dengan akurat siapa saja yang ada di pestaku dan apa saja yang kulakukan semalam. Tentu saja dia tidak menuliskan tentang narkoba dan sejenisnya. Itu akan membuatnya dalam masalah besar. Tapi ia mengatakan berulang kali kalau itu adalah pesta paling liar yang pernah dilakukan selebritis.

Aku merasa bangga.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Cari siapa penulisnya dan tenggelamkan dia di East River."

"Aku serius, Adam." Holy tidak lagi bisa menutupi kegusarannya sekarang. "Kau tidak tahu berapa banyak telepon yang kuterima pagi ini. Semua bertanya tentang kesehatan mentalmu."

"Aku tidak menerima keluhan apapun dari ayahku."

"Hah?!" Bahu Holy merosot. Ia menggeleng putus asa. "Sampai kapan kau menjadikan ayahmu sebagai parameter? Kau sudah dewasa, Adam. Kau memiliki dunia yang sangat berbeda dengan ayahmu sekarang. Berhentilah menjadi bocah nakal yang kolokan."

Oke. Aku tersinggung. Sayangnya, aku tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk membantahnya. Aku tahu mungkin semalam sudah keterlaluan. Biasanya, aku mengundang sedikit teman saja untuk gila-gilaan. Semalam aku mengundang terlalu banyak. Mereka seperti lalat yang akan membawa terbang semua kebusukan yang dihinggapinya. Gosip menyebar seperti bau bangkai.

"Kau laki-laki hebat, Adam." Holy melembutkan suaranya. "Kau melakukan banyak hal yang menakjubkan. Bahkan lebih dari prestasi ayahmu. Tapi kau harus tahu kalau kau adalah selebriti. Semua perbuatanmu akan dinilai oleh orang lain. Aku tahu kau tidak peduli pada apa yang dipikirkan orang lain. Tapi, mereka peduli..."

Inilah yang kusuka dari Holy. Dia menunjukan kesalahanku, menghukumku lalu memberikanku petuah dengan lembut. Dia seperti ibuku. Aku sering membayangkan dia adalah saudara ibuku yang berkulit hitam.

Kuhela napas panjang. "Aku akan lebih berhati-hati nanti."

"Kuharap kau mengatakan kalau kau akan bertobat nanti," ucapnya sambil menggeleng putus asa.

"Kenapa aku harus bertobat kalau yang kulakukan membawaku ke surga."

Holy tidak mendengarkanku sekarang. Dia mengambil sebuah tablet dan menyalakan monitor besar di ruanganku. "Jangan banyak mulut. Venus beberapa kali menelfonku minggu ini. Dia bertanya kepadaku apakah kau sudah memiliki seorang gadis yang benar-benar kau anggap sebagai pasangan."

Venus sialan!

"Apa yang kau katakan kepadanya?"

"Aku tidak ingin ikut campur pada kehidupan pribadimu yang menjijikan. Kukatakan kepadanya kalau lebih baik kau berenang telanjang ke Laut Artik dari pada menghabiskan dua hari dengan orang yang sama."

"Holy, aku mencintaimu," ucapku tulus yang disambut dengan suara jijik dari Holy.

Aku sudah pernah hampir menikah dengan seorang gadis yang kuanggap baik. Ternyata, dia mengkhianatiku. Bagaimana kalau aku terjebak dengan gadis pengkhianat lainnya? Kuhabiskan hari-hariku dengan monogami yang membosankan, sementara ia membuka kakinya untuk laki-laki lain? Tidak, terima kasih. Pernikahan bukan gayaku.

"Lupakan soal kehidupan pribadimu. Sekarang, kau harus memikirkan kehidupan bisnis kita," ucapnya sambil menghubungkan tablet dengan monitor besar.

"Apapun yang kau inginkan, Holy." Kusandarkan bahuku di kursi dengan santai.

"Kau tahu, kita punya reputasi yang buruk karena perilakumu. Jadi, yang akan kita lakukan sekarang adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepadamu."

Aku memutar mata dengan bosan. "Memberikan bantuan kepada anak-anak di negara konflik? membantu membangun rumah roboh? Ikut berperang di negeri antah berantah? Menjadi Brad Pitt? Sebut saja!"

"Tidak seburuk itu. Kau hanya perlu menjadi mentor di Rockwood Apprenctice."

"Mentor? Kau pikir aku ini siapa? Setiap tahun selalu ada peserta magang. Kenapa harus aku yang menajdi mentor?" Holy pasti bercanda.

"Tapi sekarang berbeda, Adam. Ini akan menjadi reality show di RTN. Mereka akan berada langsung di bawah supervisimu. Biarkan orang-orang melihat bahwa kau adalah pemimpin yang hebat dan pengajar yang cerdas. Biarkan orang tahu kemampuanmu dalam berbisnis."

"Aku memang hebat. Aku setuju. Tapi, mengajari anak yang baru lulus kuliah itu mengerikan. Lihat saja, mereka naif, sombong dan sok tahu. Mereka sulit diatur dan semaunya sendiri."

"Lalu apa bedanya denganmu?" Holy bersidekap dengan bibir mengerucut. Aku terdiam. "Kau pikir menyenangkan menjadi pengasuhmu?" Holy mengambil nafas yang dalam lalu mengeluarkannya dalam sekali hembus.

"Selama ini, orang berpikir kau hanya anak beruntung karena memiliki nama Rockwood. Mereka tidak melihat langsung ketika kau membuat keputusan-keputusan hebatmu. Kau adalah legenda. Tapi legenda hanya diceritakan dari mulut ke mulut. Mereka tidak melihat keseharianmu yang hebat. Yang mereka lihat adalah Adam Rockwood pemalas yang suka berpesta. Mereka tidak percaya pecandu yang suka perempuan sepertimu punya sedikit otak."

"Legenda? Seseorang hanya akan menjadi legenda setelah dia mati."

Dia tidak menghiraukanku. "Kau akan menyukai mereka. Tiga laki-laki dan seorang perempuan dari Princeton."

"Oh, Michele Obama?" selorohku setelah mengambil nafas panjang.

"Cattleya Aguilar, dia perempuan terbaik di kelasnya. Nilainya hampir sempurna. Dia memiliki pengetahuan dan ketajaman insting sepertimu. Gadis yang keras dan berapi-api. Dia mendapatkan beasiswa penuh dari Princeton. Cantik, sangat cerdas dan mengagumkan. Kau mau melihat fotonya?" Holy membolak-balik slide di tabletnya.

Aku menghentikan tangannya. "Tidak. Kalau dia bekerja di sini, berarti tidak bisa kutiduri. Simpan saja." Aku berdiri meninggalkan meja kerjaku. "Aku ingin menemui mereka segera. Semoga mereka siap jadi santapan hiu putih."

"Simpan kesombongan itu di dalam celanamu, Adam Rockwood. Mereka bisa menghabisimu dengan teori bisnis handal."

Woa! Aku tersinggung. "Bull shit! Apa pentingnya teori kalau kau sama sekali tidak mengerti apa yang kau kerjakan?"

Sebentar, aku akan menjelaskan tentang Rockwood Corps.

Rockwood memiliki banyak sekali sumber bisnis, dari Wall Street sampai entertaimen. Ya, Kami punya jaringan media lewat RTN. Sekarang ini, kau harus menguasai media untuk bisa menguasai dunia. Negara ini harus berterima kasih kepada Rockwood sebagai penyumbang pajak terbesar.

Nah, sekarang kita bicara soal Rockwood Corps yang dikenal sebagai predator bisnis. Kami T-rex di dunia bisnis. Pekerjaan kami adalah membeli perusahaan yang sedang goyang, menghidupkannya lagi agar bisa menjual dengan harga yang fantastis. Orang mengatakan kami adalah monster yang mematikan bisnis. Tidak. Kami hanya memberi kesempatan kedua.

Seringkali, aku yang dipercaya memiliki indera ke tujuh dan insting yang kuat dalam bisnis ini, membuat ramalan kejatuhan perusahaan agar orang-orangku cepat bertindak. Jika perusahaan tersebut tidak juga jatuh seperti ramalanku, aku yang membuatnya jatuh.

Kau tahu cara membuat anak kecil menangis? Sabotase tempat bermain mereka.

Ini bukan kekejaman. Ini adalah sebuah bentuk cinta. Cintaku kepada bisnis. Aku harus menyelamatkan bisnis yang jatuh ke tangan orang yang salah.

Nah, sekarang, Holy mengatakan seorang anak magang dengan teori mereka bisa membuatku terkesan? Yang benar saja!

*

Orang-orang berjejalan di dalam ruang rapat seperti kerumunan kucing jalanan. Aku tidak menyangka pertunjukan yang diciptakan Holy akan seramai ini. Kupikir kami hanya perlu berbicara dengan beberapa orang berkamera saja.

Seorang kru TV menodongku dengan microphone-nya diikuti wartawan-wartawan lain. "Mereka mengatakan tentang pesta telanjang semalam. Apa itu benar, Mister Rockwood?"

"Apa kau juga memakai narkoba, Mister Rockwood?"

"Bagaimana menurutmu tentang turunnya harga saham beberapa perusahaan Rockwood pagi ini setelah berita tentang pesta liarmu, Mister Rockwood?"

"Apa kau mengalami hangover, Mister Rockwood?"

"Apa kau mengundang Kardashian, Mister Rockwood?"

Aku hanya menjawab mereka dengan wajah dingin sambil terus berjalan menuju meja yang telah disiapkan. Catat ini, ya. Jangan berikan apa yang mereka inginkan, jangan puaskan mereka. Begitu kau melakukannya, mereka akan membuangmu.

Tiga orang laki-laki muda duduk dengan wajah penuh semangat di bagian paling depan.

"Kudengar ada empat?" Suaraku menggema di pengeras suara. Oh, yeah, suara bariton yang merdu.

Seorang laki-laki berambut pirang berdiri. "Cattleya Aguilar sedang berada di ruangan Abraham Black, Mister Rockwood. Dia orang pertama yang mendapatkan proyek langsung di bawah arahan Mister Black," jawabnya dengan bangga.

"Kau mengatakan bahwa dia pemenang dan kau pecundang?"

Laki-laki tadi duduk kembali dengan kikuk. Beberapa wartawan tertawa pelan. Kena kau!

"Di dalam bisnis, kau harus melupakan siapa kawanmu. Persaingan terlalu ketat. Bisa jadi, orang yang kau anggap kawan sekarang, akan menikammu besok. Apalagi kalau dia perempuan. Perempuan punya banyak tipu muslihat."

Holy menendang tulang keringku.

"Kalian harus membuang semua kesenangan, menjilat bokong atasan kalian, dan menghancurkan hidup kalian."

Holy menendang tulang keringku lagi. Sepertinya kakiku sudah memar.

"Terjun ke dunia bisnis bukanlah soal main-main dan menghasilkan uang. Kalian memulainya dari bawah. Kalian harus merangkak untuk mendapatkannya. Jika tidak, kalian akan ..."

Perhatianku teralihkan pada seorang gadis yang tiba-tiba menyibak kerumunan. Gadis Latin yang sangat cantik. Rambut hitamnya digelung ketat seperti balerina. Blus longgar tidak bisa menutupi payudaranya yang indah. Rok ketat menutup pinggulnya dengan sempurna.

Dia bidadariku semalam. Aku tidak akan salah mengenalinya.

Holy menendang tulang keringku lagi.

"Oh, maaf. Siapa namamu?" Suaraku terdengar lebih keras dari yang kuharapkan. Aku menelan ludah dan berdehem.

Semua orang menoleh kepadanya.

"Maafkan aku, Mister Rockwood." Suaranya seperti yang kuingat semalam bergelombang indah dan dalam. "Aku Cattleya Aguilar. Aku salah satu kandidat Rockwood Apprentice."

Gadis itu duduk di bangku kosongnya. Tubuhnya tegap dan fokus memancarkan kecerdasan seorang perempuan. Senyumnya menyunggingkan keramahan yang profesional. Apa dia tidak ingat kalau dia meninjuku semalam?

Holy menendang kakiku lagi. Hampir saja aku menjerit kepadanya.

"Mister Rockwood memiliki jadwal lain setelah ini. Jadi, kita akhiri pertemuan kali ini. Selebihnya, acara akan dipandu oleh Bradley Stern."

Aku sudah tidak peduli apa yang dilakukan Holy setelahnya. Pikiranku sudah penuh dengan Cattle Aguilar.

*

"Apa sih maumu?!" sembur Holy saat kami berdua di dalam elevator.

Aku mengangkat alis dengan terkejut. "Apa salahku?"

"Aku melihat caramu menatap Cattleya Aguilar." Ada senyum sinis di wajah Holy sekarang. "Kau masih ingat prinsipmu? Jangan tambahkan pelecehan seksual di tempat kerja ke dalam daftar hitammu."

Kuharap aku tidak mendengarnya.

"Kau mendengarku, Adam?" Amukan Holy kali ini sangat menjengkelkan.

"Holy, ayolah! Aku hanya kesal pada Abe karena langsung memberinya proyek. Memangnya siapa perempuan itu?" Holy menyipitkan matanya. Sial! Holy sudah benar-benar mempelajariku. Dia tahu apa yang kupikirkan. "Di mana Abe sekarang?" Aku tidak mahir dalam berbohong. Sebuah drama bisa mengalihkan perhatiannya.

Tangan Holy memeriksa posisi Abe di dalam tablet, tapi matanya tidak melepaskanku. Dia masih menatapku dengan curiga dan marah.

Sudah kubilang kalau kami yang terbaik, kan?

"Di lantaimu. Dia sepertinya akan ke ruanganmu." Holy menunjukkan layar yang menangkap sinyal Ultra Sensor Badge (USB) milik Abe. Sinyal yang bisa menunjukkan siapapun di bagian manapun dalam gedung ini.

"Bagus kalau begitu." Suaraku terdengar mantap. Padahal aku sangat gugup. Ini sebuah kebetulan yang sangat aneh.

Tuhan pasti sedang bercanda kepadaku.

***

Continue Reading

You'll Also Like

424K 1.9K 2
"Dave licik, ia mengambil senjaku" -Abraham Suryosumarmo- "Senja, nama itu terpatri kuat dalam relungku" -Dave Antonio Wiratama- "Terima kasih Dave" ...
554K 23.2K 26
🆄︎🅽︎🅳︎🅴︎🆁︎ 🆁︎🅴︎🆅︎🅸︎🆂︎🅸︎🅾︎🅽︎ D18+ Kata Titan, dia jenius, dari orok malah. Ya, Nathan tahu dan mengakuinya. Tapi dia tak menyangka bahwa...
32K 4.6K 16
#𝐀𝐌𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐢𝐬 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐞𝐧𝐬 𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐲𝐨𝐮 𝐦𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐚 𝐤𝐢𝐝𝐝𝐨. Merantau jauh dari orang tua mungkin menjadi salah...
75.3K 6.6K 33
Soah terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan artis papan atas Park Chanyeol, demi menghindari kutukan keluarganya. Meski sebenarnya dia tak pern...