Setelah dari kantin aku berjalan malas menuju kelas, kenapa pikiranku selalu terpusat dengan Book?? Apakah aku masih belum bisa melupakannya? Jawabannya IYA !!!
Aku terus berjalan tanpa memperhatikan jalan, tiba- tiba tanpa sengaja aku menabrak seseorang.
Orang itu lebih kecil daripada aku, mungkin karna tenagaku yang berlebih akhirnya membuat orang di hadapanku hampir terjatuh.
Spontan saja aku memegang tubuhnya, jujur jantung ku terasa bergetar lebih cepat sekarang.
Aku masih belum melihat wajah orang yang ku tabrak, karna posisinya ia sedang menunduk.
Aku pun bersikap acuh terhadap orang didepanku, aku masih terfokus memikirkan Book. Sampai akhirnya aku mendengar sebuah suara
“Fra...mmeee” ucap orang itu, sepertinya ia sedang kaget
“Suara itu, suaranya mirip sekali dengan orang yang selalu ada di pikiranku. Apakah aku sedang berhalusinasi? Apakah pengaruh obat-obatan semalam belum hilang?” batinku
Aku beranikan diriku menatap orang dihadapanku ini.
“P’Book” ucap ku terkejut.
Sungguh apakah aku berhalusinasi? Apakah aku sudah gila sekarang? Apakah ini mimpi?
“P’Book” ucapku sekali lagi untuk meyakinkan diriku bahwa yang berada dihadapanku ini memang benar P'Book
“Apa?” ucapnya ketus
“P’ sedang apa disini?” ucapku heran
“GPP !! BUKAN URUSANMU !!” ucapnya kembali ketus, aku masih berdiam diri.
Sungguh aku sangat senang sekali bisa bertemu dengannya lagi.
Jujur semenjak ia menolakku, aku tak pernah berusaha mendekati dia lagi. Aku berusaha menjauh darinya, aku tak ingin dia semakin membenciku.
Setiap hari aku hanya mengamatinya dari jarak jauh, kalian tau bahkan aku pernah diam-diam berfoto bersamanya saat dia sedang tertidur di kelasnya.
Aku hanya ingin memiliki fotonya, jika aku rindu aku bisa melihatnya walaupun hanya dari foto. Tapi itu sudah lebih dari cukup bagiku, ok kalian boleh menilai hidupku terlalu HINA!! Hahahha... Tapi memang seperti ini kenyataannya.
Aku terus memperhatikan bidadari dihadapanku ini, aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
Namun ku lihat ia hanya menunduk dan melihat ke arah lenganku, dengan segera aku menutupi lenganku dengan jaket yang ku gunakan. Aku tak mau terlihat lemah di hadapan P’Book, aku harus menunjukkan bahwa aku cukup kuat melewati ini semua.
Ahhh.... aku gak tahan melihat wajahnya yang semakin imut itu !!! TIDAK, AKU HARUS MENJAGA IMAN DAN HARGA DIRIKU !!!.
lebih baik jika aku pergi dari hadapannya, ia terlihat tidak suka dengan kehadiranku. Aku cukup sadar diri mengenai itu, sebenarnya sapa sih yang mau pergi dari hadapan bidadari cantik kayak Book gitu?
Aku memasukki kelasku, dan duduk dibangku ku. Aku sengaja berjalan cepat, biar bisa melihat Book walaupun dari jauh !!
namun saat ku duduk, tak ku sangka sosoknya sudah tidak ada lagi. Aku sungguh sedih, hatiku semakin sakit saat melihatnya bersikap dingin lagi kepadaku.
“AKU MERINDUKAN BOOK KU YANG DULU !!!” ucapku menahan sesak dalam hatiku.
Aku masih merenunggi kejadian tadi, hingga P’Jean datang menghampiriku.
“Sayang” ucap P’Jean
“......” aku hanya berdiam diri, sungguh aku terlalu malas meladeni orang ini.
“Sayang ada apa?” ucap Jean cemas
“GPP”ucapku datar.
“Apakah kamu punya rencana nanti malam?” ucap Jean semangat
“Mai, aku hanya pergi ke klub untuk bersenang- senang dengan teman- temanku” ucapku datar
Ya aku memang butuh hiburan sekarang, otakku rasanya kacau bahkan ingin meledak rasanya !!!
“Wahh... bolehkah aku ikut? Aku sudah lama tak pergi ke klub” ucap Jean berharap
“TERSERAH” ucapku malas
“Baiklah, sampai ketemu nanti say” ucap Jean sambil mencium pipiku
Dengan cepat, ia pergi dari kelasku untuk pergi menuju kelasnya.
“ARGHTTT !!! “ aku mengerutu dalam hati
Aku sudah muak dengan semuanya, aku butuh ketenangan sekarang. dengan cepat aku pergi menuju danau belakang sekolah.
Sesampainya di belakang sekolah
Samar- samar aku mendengar suara orang mengobrol,
“Kok sepertinya aku kenal dengan suara ini?” batinku
Aku berusaha mendekati sumber suara, aku bersembunyi dibalik semak- semak de kat mereka dan betapa kagetnya aku
“P’ Peak? P’Book?” ucapku pelan
Ya aku cukup terkejut dengan pemandangan didepanku ini !! dan sejak kapan P’Peak dekat dengan P’Book? Mengapa mereka mengobrol di jam kelas? Apakah ada sesuatu penting yang sedang mereka bahas?
Samar- samar aku mendengar obrolan mereka, ya mereka membicarakan tentang jatuh cinta.
“APAKAH P’BOOK TAK PERNAH JATUH CINTA?” aku penasaran dengan topik pembicaraan mereka, karena topik mereka terdengar konyol.
Tapi tak bisa ku pungkiri juga, aku mengalami jatuh cinta pertama kali kan ya sama P’Book. Tapi sungguh aneh P’Book yang ku kenal dingin, tak pernah tersenyum Namun P’Book yang ada dihadapanku sekarang 180 Derajat berbeda.
Samar- samar, aku mendengar P’Peak bertanya kepada P’Book
“Siapa orang yang membuat P’ seperti ini? “ ucap Peak
Tak terdengar ada jawaban dari P’Book
“Jika P’ tak bisa menjawabnya, tak apa! Aku mengerti” ucap Peak lagi
“Sebenarnya...... “ ucap Book tertahan
Sungguh aku penasaran sekali siapa sebenarnya orang yang P’Book sukai !!! aku berani bersumpah, jika orang itu tak lebih baik dariku !! atau bahkan tak bisa membuat P’Book bahagia !! atau malah ia menyakiti hati bidadariku ini !! aku tak segan- segan membunuhnya !!! akan ku lakukan apapun demi kebahagiaan P’Book.
Belum sempat selesai P’Book berbicara.
Ponsel Peak berbunyi, dari percakapannya samar- samar aku dapat tau jika itu adalah P’Boom.
“P’BOOM !!!! KENAPA KAU MUNCUL DISAAT TAK TEPAT !!! AKU BERSUMPAH JIKA KAU BUKAN CALON KAKAK IPARKU !! SUDAH KU TENDANG KAU !!!” umpatku dalam hati.
Setelah menerima panggilan itu, P’Peak bergegas pergi dan ku lihat Book sedang berbaring di tepi kolam sambil memejamkan matanya.
Samar- samar ku dengar ia mengucapkan sesuatu namun tak dapat ku dengar dengan jelas.
Sekarang beban pikiranku bertambah, aku jadi kepo siapa sebenarnya orang yang P’Book suka !! sebenarnya buat apa aku mencari tau jika pada akhirnya aku terluka kan !!! apakah P’Jean orang yang disukainya ??
Semakin kupikirkan semua ini, semakin membuatku gila !!!
Aku melihat P’Book sedang terbaring, aku mencoba mendekatinya setidaknya untuk memandangi wajah bidadariku itu walaupun hanya untuk sementara.
Aku mendekatinya secara perlahan, aku tak ingin membangunkan dia.
Kini aku berada disampingnya, ku pandangi secara detail bidadari di depanku ini.
“P’Book” ucapku pelan, seketika seulas senyum mengembang di bibir bidadariku ini.
Aku takut jika ia akan terbangun dan menemukan keberadaanku, melihat adanya pergerakan dari P’Book akupun segera berlari meninggalkan dia.
Semenjak kejadian di tepi danau tadi pikiranku menjadi kacau, kini aku sudah berada di klub bersama dengan teman- temanku.
Tiba- tiba
“Sayang kamu sudah datang?” ucap Jean
“Hmmm...” ucapku malas
“Apakah kau ingin minum bersama ku?” ucap Jean
“Baiklah” ucapku santai
Ya sekarang aku sedang stress butuh penggalihan agar aku tak semakin terpuruk dengan masalah yang ku alami saat ini.
Hari ini aku minum sangat banyak, sungguh meskipun aku sudah minum banyak rasanya aku tetap gak mabuk !!!
“OH SHIT!! AKU HARUS BAGAIMANA ? BAHKAN BIR PUN TAK DAPAT MEMBANTUKU” umpatku dalam hati.
Ketika aku sedang asyik minum, Jean datang dan memelukku untuk membantuku pulang.
Namun aku sangat tak kuat untuk berjalan lama. Hingga akhirnya ia membawaku ke apartement nya.
******************************
matahari mulai menampakkan sinarnya.
Sinarnya menusuk kedalam mataku, aku mulai terbangun dari tidurku. Ku lihat ke arah samping kananku
“P’Jean?”ucapku sambil memegang kepalaku yang masih pusing
Ya bermain perempuan bukan hal baru bagiku sekarang !! bahkan setiap hari aku selalu berganti- ganti pasangan, ya bisa disebut one night stand.
“Aouwhh Frame kau sudah bangun? Tidurlah lagi, aku masih mengantuk” ucap Jean sambil memeluk dadaku
“Aku hanya bisa pasrah karna kepalaku sungguh- sungguh pusing sekarang !!”
Akhirnya aku tidur kembali mengikuti kemauan Jean. Tak terasa kami berbaring selama 3 jam.an
Aku mulai terbangun kembali saat Handphoneku bergetar, tertera nama “P’Book”
“P’Book?” ucapku heran.
Dengan cepat aku menggangkat panggilan itu, ku atur terlebih dahulu suaraku agar tidak terdengar grogi.
“Swattdee khap P’” ucapku memberi salam
“Swattdee khap” ucap P’Book
“Ada apa P’ menelponku?” ucap ku heran
“Emmmm.....”ucap Book tertahan.
= Bersambung=