Bangkok Love Story ep 3

480 36 4
                                    

"Hai" smsku kepada Book.

"Apa? " balas Book

"Apa kamu sudah sampai rumah? " ucapku mencari topik

"Sudah" ucap Book singkat.

"Apa kamu sudah mengerjakan tugas kuliahmu? " ucap ku lg

"Sdh" ucap Book lagi

"Apakah kamu akan pergi tidur skrang? " ucapku

"Y" ucap Book

"Hmm... Baiklah slamat malam, smoga mimpi Indah na. Ucapku sedikit kecewa karna Book akan tidur.

Setelah tidak ada balasan dari Book. Aku langsung mencoba tidur dan sialnya aku tak bisa tidur, aku terlalu merindukan sosok Book. Aku terbayang2 senyumnya yang sangat manis dan melekat diotakku hari ini. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 mlm dan ak tertidur di jam 1.an

Paginya aku bangun sangat pagi, sampai membuat Ma ku heran karna anak kesayangannya ini tiba2 bangun pagi sekali dan sdh bersiap buat pergi ke kampus.

Sebenarnya aku pun tak tau kenapa aku terlalu begitu semangat pergi ke kampus hingga tak bisa ku hindari senyum yg muncul dimukaku, ya aku masih terbawa oleh indahnya senyuman Book kmaren.

Aku berpikir diriku sudah mulai gila oleh Book, aku sungguh mencintainya. Ya aku bisa bilang begitu karna Book merupakan Cinta pertamaku,dan aku yakin pada diriku bahwa aku sangat mencintainya.

Tanpa sadar aku senyum2 sendiri memikirkan dia, sampai ma ku membubarkan semuanya...

"Hayo anak mama, kok senyum2 pasti lg mikirin seseorang itu kan" ucap ma ku mengoda

"Mai, aku hanya terlalu bersemangat saja sampai tdk sdr bahwa ak slalu tersenyum. Mungkin karna moodku yang sedang Bagus skrang" ucapku bingung ingin memberikan alasan apa

"Alah, jangan bohongi mama. Mama pernah muda, pernah ngerasain rasanya jatuh Cinta" ucap Ma sambil tersenyum

"Ma aku berangkat dulu ya, Buru2 takut macet nanti" ucapku asal. Aku beneran malu saat ini, aku harus bagaimana. Ma ku pasti mengira aku mulai gila, karna jelas2 setiap hari aku jalan kaki menuju kampus dan kenapa mesti khawatir sama macet. 5555 ya namanya juga orang jatuh Cinta mau bilang apa aja sah2 aja.

Sesampainya di kampus.

Aku berjalan semangat menuju kelas dan duduk didekat kaca. Dan teman2 menghampiriku dan mereka begitu heran karna aku senyum2 sendiri

Kenapa kamu senyum2 sendiri? Apakah kamu kerasukan setan? Apakah perlu aku panggilkan guru? " ucap Fuse kepadaku

aku tdk mendengarkan apa kata dia. Karna aku tenggelam pada pemikiranku sendiri.

"Frame !!!" teriak Fuse.

"Ah, iya apa? " ucapku datar. Oh ya aku belum mengenalkan Fuse. Fuse dan aku tak begitu akrab, namun ia adalah sepupuku. Jadi mau gk mau aku harus berteman baik dengan dia. Dan dia sama sepertiku seseorang yang dianggap cupu oleh orang lain tanpa bisa memahami bahwa aslinya diriku ini terlalu tamvan jika sudah berdandan *alay mode on. 5555

"What, segitu kejamnya dirimu kepadaku. Aku sudah memanggilmu berulang kali dan hanya itu jawabanmu. Sepertinya aku harus mengantarmu ke dokter sekarang." Ucap Fuse mulai mengomel.

"Aku hanya melihat diluar jendela dan ku liat Book sedang berjalan membawa banyak sekali buku. Aku langsung bergegas lari menghampiri dia.

"Fuse, maaf bisakah kamu tahan dulu omelanmu. Karna aku sedang darurat banget" ucapku serius

"Darurat apa emangnya? " ucap Fuse penasaran

"Da... Ru... Rat... CINTA" ucapku dan langsung pergi meninggalkan dia.

"Frr.... A.aa... Mmm... Ee... " ucap Fuse kaget. Ya karna baru kali ini aku menunjukkan sikap gombal dan humorisku. Sejauh ini aku hanya menjadi sesosok yang membosankan dan yah cupu sekali bung diriku ini.

Sesampainya di depan kampus aku melihat Book sedang duduk kelelahan, tampaknya dia sedang beristirahat.

"P' Book" sapaku gemash

"Hmm.. Apa? " ucapnya datar

"Apakah kamu ingin membawa buku itu sendirian? " ucapku lagi

"Chai" ucap Book

"Bagaimana jika aku membantumu, itu berat sekali p' " ucapku menawarkan bantuan

"Tidak usah" ucap Book

"Ayolah p' aku hanya ingin membantumu. Boleh na... Na... Na... Na?? " ucapku lagi dan aku sedikit memaksa mengambil buku itu dari Book.

Namun tiba2 saja tangan Book menyingkirkan tanganku dan wajahnya berubah dingin.

"TIDAK USAH! " ucap Book sambil membentak.

Aku heran akan sikapnya yang seperti ini, apakah aku berbuat salah kepadanya? Aku hanya berusaha bersikap baik kepadanya.. Dadaku terasa sakit, ya hatiku rasanya sangat perih seperti 1000 jarum ditusukkan tepat di ulu hatiku.

Aku hanya diam dan menahan sakit ini. Dan ku dengar samar2 suara kaki melangkah menjauh dari hadapanku.

Aku merasa sangat2 bodoh hari ini,. Tadi pagi aku bahagia sekali. Dan skrang aku sedang merenung akan kejadian tadi dan aku langsung badmood saat berjalan kembali ke kelas. Ku lihat Fuse sedang bermain game di hpnya. Aku berjalan dan duduk di sebelahnya.

"Apakah darurat cintamu membuatmu menjadi seperti pakaian kusut ha? " ucap Fuse sambil memainkan gamenya

Aku hanya diam menunduk

"Hello... Khun Frame. Apakah kamu habis makan kacang? Atau ingin membeli kacang? Peanut mahal bung, dan kamu jangan mengacangi aku. Sakit tau rasanya" ucap Fuse kesal

"Ak sakit ' " ucapku datar

"Sakitt? Yang mana yang sakit? Apakah perlu kubawa ke dokter? " ucap Fuse khawatir

"Tdk ush dibawa ke dokter" ucapku pelan

"Mana yang sakit? Tangan? Kaki? " ucap Fuse tambah khawatir

"Hatiku yg sakit p' " ucapku lalu pergi meninggalkan kelas. Aku sudah tidak mood mengikuti kelas skrang.

"Frame !bisakah kamu serius sedikit! Aku hampir gila gara2 kamu! Aku akan bilang ke ma mengenai kelakuanmu hari ini! Agar ma cepat membawamu ke psikiater" ucap Fuse tambah kesal.

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang