Bangkok Love Story ep 37

273 22 42
                                    

Seminggu sudah Book berada di penjara, seminggu juga ia menahan rindu dengan kekasihnya itu.

Kini Book diperbolehkan keluar dari penjara. Tentu saja ini semua berkat bantuan Boom, Boom menyuap semua polisi disana. 
Ia juga harus membayar sangat mahal agar Book bisa keluar dari sana.

“Boom...  Peak!! “ ucap Book sambil tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Boom dan Peak yang sudah berdiri menunggu Book keluar.

“Hai Book” ucap Peak sambil memeluk Book.

“Hmm..... Bagaimana kalo kita ngobrol di rumah saja? “ ucap Boom mencoba mengalihkan pembicaraannya.

“Emmm....  Boom Peak,  Frame mana? “ ucap Book sedikit bingung.

“Emmm....... “ Boom dan Peak hanya berdiam.

“Ah aku tau, pasti dia menungguku di rumah kan? Dia sudah menyiapkan surprise untuk kepulanganku kan? “ ucap Book sambil tersenyum bahagia, mengingat kejahilan, kenakalan yang Frame sering lakukan.

“Sudahlah ayo kita pulang” ucap Boom kepada Peak dan Book.

Kini mereka berada didalam mobil Boom yang menyetir mobil, Peak berada di samping Boom sedangkan Book berada di barisan belakang.

Selama perjalanan Book tak henti- henti nya mengumbar senyum memikirkan Frame, hari ini mereka akan ketemu lagi.  Sungguh Book sangat tak sabar untuk bertemu kekasihnya itu, meluapkan semua rasa rindu yang selama ini ia tahan. 

Mulai skarang mereka akan menjalankan kehidupan mereka yang baru, kehidupan yang hanya ada mereka berdua. Kehidupan yang dipenuhi oleh Cinta dari mereka berdua.  Hingga tak terasa kini mobil mereka sudah berada di halaman rumah Frame namun Book masih saja terbuai dalam pikirannya.

“Book, kita sudah sampai” ucap Boom sambil memperhatikan Book yang senyum terus sejak tadi. Sedangkan Peak, dirinya sudah masuk ke dalam rumah terlebih dahulu meninggalkan Boom dan Book yang masih berada di dalam mobil.

“oh iya Boom, ayo kita masuk.  Aku sangat rindu dengan Frame” ucap Book sambil tersenyum penuh Cinta.

Boom dan Book akhirnya keluar dari mobil dan berjalan memasukki rumah itu.

“Emmm.....  Boom, kenapa kok sepi ya? “ ucap Book bingung.

“........” tak ada balasan dari Boom.

Karna tak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, Book pun meneruskan langkah kakinya. Mereka terus berjalan hingga memasuki ruang tamu, namun Book belum juga melihat Frame.
“Kemana Frame? “ ucap Book heran.

Kini Peak, Ma Frame, dan Pa Frame sudah menunggu Book di ruang keluarga.  Melihat itu, Book dan Boom pun segera menghampiri mereka di ruang keluarga.

“Swattdee khap Khun Meh, Khun peh” ucap Book memberikan salam kepada calon mertuanya.

“Swattdee kha Book” ucap Ma Frame.

“Swattdee khap Book” ucap Pa Frame.

“Book sini duduk disamping Ma” ucap Ma Frame sambil menepuk sisi tempat duduknya.

Book pun menurut dan duduk disamping calon mertuanya itu. Setelah duduk Book pun mulai bertanya kepada Ma Frame.

“Mehhh....  Frame mana? “ ucap Book sambil tersenyum menggembang sempurna di bibirnya yang sexy itu.

“.......” tak ada yang menjawab pertanyaan Book, mereka hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya.

Peak segera pergi dari sana, entah pergi kemana author juga gtw.

“Book kau mau istirahat?  Kau pasti capekkan? “ ucap Ma Frame.

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang