I HATE FRAME

451 40 5
                                    

Hari ini aku sedang ada praktek bedah mayat, aku sungguh tidak sabar untuk melakukannya.
Aku membawa buku2 rahasiaku, ya tak perlu kaget menjadi seorang psikopat handal pasti lah harus mengguasai segala hal seperti ini.

Aku ingin menjadi seorang psikopat yang handal, yang ditakuti oleh semua orang. Eh tapi disisi lain aku tak boleh menunjukkan bahwa aku seorang psikopat. Hanya psikopat gila yang terang2.an menunjukkan bahwa dia seorang psikopat, dan aku bukan orang gila ok.

Aku berangkat ke kampus pagi2 sekali, karna aku tak mau orang2 tau buku bacaanku bergenre apa. Ya memang sih buku ku ini berbahasa inggris, dimana tak banyak orang mengerti isi buku ini apa.
Aku terus berjalan dan "Siahh, kenapa buku2 ini sangattt berat. Shitt" ucapku pelan.
Aku tak berani terang2.an mengumpat karena aku terkenal anak yang manis dan pendiam di kampus ini.
Sampai hpku berbunyi....

"Hallo ma, ada apa? " ucapku membalas telepon itu yg sudah ku ketahui bahwa itu adalah Ma ku.

"Nak... Kapan kamu plang? Mama rindu kamu. " ucap Ma ku

"Saat aku libur ma. Saat ini aku sedang sibuk" ucapku lagi
Tiba2 seseorang berdiri dihadapanku...

"P'Book" ucapnya sambil tersenyum
Tak perlu ku mendongak ke atas aku sudah mengerti bahwa itu adalah Frame.

"Oh.. Ma aku harus pergi, karna aku sedang membawa banyak sekali buku untuk praktek " ucapku dan memutuskan sambungan telpon tadi

""Hmm.. Apa? "ucapku datar

"Apakah kamu ingin membawa buku itu sendirian? "ucap Frame memecah keheningan

"Chai"ucapku singkat

"Bagaimana jika aku membantumu, itu berat sekali p' " ucap Frame

Gilak apa, dia ingin membantuku. Tak bisakah dia pergi dari hidupku, ya aku memang ingin menjadikan dia target selanjutnya untuk korban psikopatku.
Tapi skrang aku sedang tdak mood dan harus segera pergi ke lab. Karena aku sudah tidak sabar merasakan sensasi membedah tubuh manusia lagi, walaupun tak senikmat saat harus membunuh korbannya dulu. But ini tak buruk, setidaknya aku ada hiburan untuk sesat. Pikirku

"Tidak usah" ucapku singkat

"Ayolah p' aku hanya ingin membantumu. Boleh na... Na... Na... Na?? " ucap Frame sedikit memaksa

Aku tak suka ada orang memaksa seperti itu. Rasanya ingin ku tebas lidahnya, tapi aku menahan emosiku. Aku tak mau berbuat kejam ditengah keramaian. Ya kali gue ngebunuh orang ditengah keramaian yang ada gue dibunuh sama polisi.LOL 5555 pikirku lagi

"TIDAK USAH! " ucapku emosi karna aku belum sepenuhnya sadar.

Aku harus pergi dari sini, aku tak mau melihat wajah dia lagi sebelum emosiku stabil. Aku terus berjalan melewati dia dan tak memedulikan dia lagi. Aku benci orang yang menyentuh barang2ku. Aku benci orang yang memaksaku. Aku benci orang yang sok manis dihadapanku. Aku benci semuanya, karena rasa benciku inilah aku akan menjadikanmu targetku selanjutnya Frame.

Tunggu harimu tiba N'Frame. Nikmati saja hari2 mu saat ini. Aku tak ingin memulai permainan dengan brutal aku ingin bermain secara halus. Karna aku tau kamu sangat bego Frame. Tak perlu banyak tenaga untuk membawamu kedalam permainanku Frame. Aku hanya perlu berperan menjdi seseorang yang manis dan tertarik kepadamu dan kupastikan kamu dalam genggamanku Frame. 55555 pikirku penuh kemenangan.

Aku sungguh tak sabar menunggu hari itu, tak sabar melihat betapa bahagianya hariku bisa menjadi psikopat lagi. Tapi skrang yang penting aku harus pergi ke lab segera tpi sebelumnya aku harus menaruh buku2ku di lokerku. Aku tak bodoh membawa buku2 itu ke lab. Yang ada buku ku disita oleh dosen penjaga. Lebih baik aku melakukan percobaanbedah yang ada disalah satu buku favoriteku.

Sesampainya di lab.

"Baik anak2 tunjukkan keahlian kalian dalam membedah manusia hanya dengan menggunakan pisau ini" ucap Dosen itu.

"Baik pak" ucap Anak2 di lab

"Saya beri waktu 2 jam untuk menyelesaikan bedah ini. Aku hanya ingin melihat bagaimana irisan kalian? Apakah halus seperti daging salmon atau tidak 5555" ucap Dosenku sambil tertawa

"Baik Book. Kamu paling handal dalam hal ini. Ku harap kamu tidak mengecewakan kali ini" ucap Dosenku lagi.

Aku hanya tersenyum ke arahmya. Ya bagaimana tidak handal, orang sudah berpengalaman banyak membedah orang gue 5555. Oh ya gue adalah murid andalan dalam hal membdah. Kata dosen2 bedahan gue mulus banget kayak mbedah daging kambing. Kalo diliat2 Rasanya tinggal potong2 tu daging trus bakar 5555. Masalah membedah adalah hal mudah, tak bunuh waktu setengah jam aku selesai mengerjakannya. Hingga membuat orang disekitar kagum akan kecepatan dan hasil bedahku

"Good job Book. Kau bisa mengiris melintang seluruh tubuh mayat ini dan irisanmu sungguh mulus seperti kulit ular. 5555" ucap Dosenku menilai hasil kerjaku

Aku langsung membenahi peralatanku dan bergegas meninggalkan kampus .aku tak membalas omongan Dosenku karna aku sudah biasa mendapat pujian seperti itu. Aku bosann bung mendengarnya....

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang