Bangkok Love Story Ep 1

1K 68 8
                                    

Kring... kring... kring... alarm ku berbunyi, aku sempat kaget akibat alarm ini, karna aku belom terbiasa dengan bangun pagi. Ya bangun pagi, ini merupakan hari pertamaku di bangkok dan aku harus kuliah  karna aku ada jadwal pagi.

jam masih menunjukkan jam 7 pagi dan aku harus terbiasa dengan suara alarm yang menggangu pendengaranku, arghttt aku benci ini.
Aku langsung bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi, lalu sarapan dengan roti selai kacang. Sekitar pukul 8 pagi aku meninggalkan apartemenku dan berjalan kaki menuju tempat kuliahku yang hanya sekitar 15 menit dari apartemenku tadi.
Aku berdiri didepan kampusku ini dan memandang tulisan “Doctor University” aku hanya tersenyum sinis melihat papan nama itu. karna bagiku kuliah tak ada kaitannya dengan hidupku, hanya untuk mengisi kekosongan waktuku saja.

Aku berjalan memasuki kampus baruku sambil bermain hp.
“Brukkk” seseorang jatuh akibat bertabrakan denganku.
Aku menoleh sepintas melihat siapa yang jatuh, ternyata seorang cowok berkacamata berpenampilan culun dengan buku-buku bertebaran dimana-mana dan memakai behel.
Aku hanya berdiri melihat dia memunguti buku-bukunya tadi lalu berdiri dan menundukkan punggungnya dihadapanku.

“ma... ma..aafffkan saya, saya tak melihatnya tadi.” Dengan prasaan takut ia mengucapkannya.
Karna Aku tidak ingin memberi kesan buruk dihari pertama.

“Ok tak masalah” jawabku singkat sambil bermain hp dan melanjutkan perjalanku menuju kelasku.

Saat memasuki kelas.
Aku duduk dipojokan dekat dengan jendela. aku tak suka bersosialisai, tak suka keramaian. Seorang perempuan menghampiriku

“Hi, aku jean” sapanya sambil tersenyum.

Aku hanya membalas
”Book" dengan wajah datar, karna aku tidak suka seorang sksd seperti ini.

Karna merasa dicueki olehku akhirnya dia pergi dari hadapanku, aku menyalakan music dengan menggunakan earphone, selama pelajaran berlangsung aku hanya mendengarkan music dan menggambar.
Hingga satu setengah jam kelaspun selesai.
Aku membereskan peralatan dan buku dimejaku dan berjalan keluar kelas.
Dan aku terkejut saat ada sekotak coklat tersodor dihadapanku, aku menoleh keatas dan kudapati dia cowok yang menabrakku tadi pagi.

“Aku minta maaf soal tadi pagi, ini ada coklat buatmu sebagai tanda maafku” ucapnya.

Aku terdiam sesaat dan kemudian merasakan sesuatu yang aneh yang menjalar seluruh tubuhku ini, seperti kesetrum rasanya.
Aku terkejut karna prasaan ini muncul saat tangan dia tidak sengaja menyentuh lenganku.
ok fix aku penasaran dengan pria ini, aku merasakan ada sesuatu yang aneh prasaan yang tak pernah ku pikirkan sebelumnya dan, dan jantungku pun bergetar cepat tak karuan.

“Hello, hello” ucapnya dengan melambaikan tangannya ke depan mataku. Aku pun baru menyadari bahwa aku ngelamun.

“Oh, ya ya ada apa?”  ucapku mencoba merubah suasana.

”Kenalkan namaku frame” ucapnya sambil menyodorkan tangan didepanku.

“Aku book” ucapku membalasnya.

“Jadi?” tanya nya lagi,

”Jadi apa?”tanyaku heran.

“Jadi kamu mau maafin aku kan” ucapnya sambil tersenyum.

“Aku kan sudah bilang tadi,aku gk marah sama kamu” ucapku mulai jengkel.

“Beneran? kalo gitu bolehkah aku menjadi temanmu?” tanyanya dengan gugup.

“T.I.D.A.K” aku tak suka berteman, aku tak memiliki teman, dan aku gk butuh teman.

“Hah? mengapa?” tanyanya bingung.

“Karna aku muak dengan semua hal seperti itu.” jawabku santai sambil berjalan melewati dia, dan berbisik diteliganya

”Oh ya satu lagi, karna aku tak percaya dengan siapapun”.

Di apartemen..

Aku memasuki apartemenku dan aku mulai memikirkan target yang pas untuk memuaskan batinku ini,aku sudah lelah diburu kehausan batin ini.
Tiba- tiba hpku berbunyi saat ku lihat "Nomor tak dikenal".

"SHITT!! siapa yang nelpon aku ini?" ucapku kesal. Dengan terpaksa aku mengangkat telpon itu, dan saat aku mendengarkan suaranya aku seperti pernah mendengarnya.

"HA...LO..." Ucapnya keras,karna tidak ada jawaban dariku.

"Iya, ni sapa?" Ucapku datar.

"Ak frame, yang tadi siang memberimu coklat" balasnya.

"Dapat nomorku darimana?" Ucapku heran.

"Kamu tak perlu tau,maukah kamu bertemu denganku diSiam sabtu ini?" Ucapnya ragu.

"Mau ngapain?aku tak suka keluar" ucapku.

"Aku hanya ingin menjadi temanmu. Tapi jika kamu tidak mau ya tidak apa-apa" ucapnya sedih.

"TI...ok sabtu kita ketemu" jawabku.

Karna bagiku lelaki ini bisa menjadi target aku berikutnya.
"Lelaki polos" umpatku

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang