W.H.Y ? =END=

By Psikopatz_

21.8K 1.5K 1.6K

cerita ini bercerita tentang kisah "BL" sinopsis : Aku tak pernah mengenal arti cinta sesungguhnya,aku tak pe... More

Topeng Seorang Psikopat
Bangkok Love Story Ep 1
Kisah Dibalik Si Cupu
Bangkok Love Story ep 2
Dibalik pertemuan pertama.
Bangkok Love Story ep 3
I HATE FRAME
Bangkok Love Story ep 4
Pergilah Frame !!!
Bangkok Love story ep 5
Bangkok Love Story ep 6
Bangkok Love Story 7
Bangkok Love Story 8
Bangkok Love Story ep 9
I Hate Frame 2
Bangkok Love Story ep 10
Bangkok Love Story ep 11
Bangkok Love Story ep 12
Bangkok Love Story ep 13
Bangkok Love Story ep 14
Book Story 1
Bangkok Love Story ep 15
Bangkok Love Story ep 16
Bangkok Love Story ep 17
Bangkok Love Story ep 18
Bangkok Love Story ep 19
Bangkok Love Story ep 20
Tanda Tanya (?)
Bangkok Love Story ep 21
Bangkok Love Story ep 22
Bangkok Love Story ep 23
Bangkok Love Story ep 24
Bangkok Love Story ep 25
Bangkok Love Story ep 26
Bangkok Love Story ep 27
Bangkok Love Story ep 28
Bangkok Love Story ep 29
Bangkok Love Story ep 30
Bangkok Love Story ep 31
Bangkok Love Story ep 32
Bangkok Love Story ep 33
Bangkok Love Story ep 34
Bangkok Love Story ep 35
Bangkok Love Story ep 36
Bangkok Love Story ep 37
Bangkok Love Story ep 38
Bangkok Love Story ep 39
Bangkok Love Story ep 40
Bangkok Love Story ep 41
Bangkok Love Story ep 42
Epilog
Promote
Release
Promote
Release
Promote
Release
Promote
Release
Promote
Release
RELEASE
promote

Tanda Tanya 2 (?)

279 22 10
By Psikopatz_

Sudah beberapa hari ini, aku hanya berdiam diri di kamarku.

Sungguh aku masih bingung dengan apa yang aku rasakan sekarang, sampai kini aku belum menemukan jalan keluar dari ini semua.

Aku sedang duduk disofa dekat kasurku, suasana hening menyelimutiku. Ya aku butuh ketenangan untuk berpikir.

"OH SHIT !!! SAMPAI KAPAN AKU HARUS SEPERTI INI !!!" ucapku berteriak

"SEMAKIN KU PIKIRKAN !!! SEMAKIN MEMBUATKU BINGUNG !!! SEMUANYA TERASA SIA- SIA!!!"

"AKU HARUS MENEMUKAN ORANG YANG BISA MEMBANTUKU !!!"

Tiba-tiba bayangan Peak muncul dipikiranku.

Sepertinya aku harus menemui Peak, setidaknya setelah mengobrol dengannya aku bisa tau jika Peak adalah orang yang menyenangkan dan bisa memahami situasi.

"MUNGKIN DIA BISA MENOLONGKU !! BAIKLAH, BOOK KAU HARUS MENYELESAIKAN MASALAHMU !!!" ucap ku bersemangat

Aku pun bergegas mengambil jaket yang terdapat dibelakang pintu kamarku, aku segera melangkahkan kakiku menuju kampus.

Ya aku harus pergi ke kampus, hanya di tempat itu aku bisa bertemu dengannya karna aku tak tau dimana rumahnya.

Setelah 15 menit berjalan kaki menuju kampus.

Aku mulai mencari- cari keberadaan Peak, aku sudah mencari di setiap sudut kampus namun aku tak melihat dia.

Akupun berusaha mencari di kelasnya, namun tetap saja hasilnya nihil, setelah dari kelasnya aku berjalan menuju kantin.

Sejak pagi aku belum makan sama sekali, rasanya cacing- cacing diperutku mulai sekarat.

"KRUCUKK!!!"

ARGT!! PERUTKU MULAI BERDISKO BUNG. AKU HARUS MAKAN DULU, BIAR KUAT MENGHADAPI KENYATAAN INI. *Apalaha

Saat aku memutar badanku, tiba- tiba....

Ada seseorang yang menabrakku, dan seketika keseimbanganku goyah.

Aku hampir terjatuh, namun seketika tubuhku ditompang oleh tangan kekar.

Aku ingin sekali marah, karna orang itu dengan enaknya menabrakku. Aku berusaha menatap wajah orang yang sekarang sedang menopang badanku.

Mata kami saling memandang, aku menatap ke dalam matanya begitupun dia.

"Fra...mmeee" ucapku kaget, seketika otakku beku,badanku kaku.

"ADA APA DENGAN TUBUHKU? KENAPA AKU MENJADI SEPERTI INI? KENAPA HATIKU TERASA BERGETAR TAK KARUAN? KENAPA AKU MERASA SENANG SEKARANG?" batinku

"KENAPA DIA SANGAT TAMPAN SEKARANG !!"

"P'Book" ucap Frame terkejut, mendenggar itu aku gugup. Ok fix, ini pertama kalinya aku gugup !!!

Dengan segera aku berdiri dari posisiku, dan berdiri menghadap Frame

"P'Book" ucap Frame sekali lagi

"Apa?" ucapku ketus

"P' sedang apa disini?" ucap Frame heran

"GPP !! BUKAN URUSANMU !!" ucapku ketus, aku menjawabnya sambil menundukkan kepala ku

Namun betapa terkejutnya aku melihat tangan Frame memiliki banyak sekali luka goresan.

Aku terus memperhatikan luka itu, namun Frame segera menyadari pandanganku.

Dengan segera ia menutupi lukanya dengan menurunkan lengan jaketnya.

Dengan cepat ia berjalan pergi melewati ku untuk masuk kedalam kelasnya.

Ia bersikap acuh padaku ya aku tak bisa menyalakan sikapnya juga. Sikapku yang dingin padanya, dan akan selalu seperti itu mungkin hal ini yang membuatnya menjauh dariku.

"Fra.. Meee.. " ucapku terbata- bata menahan rasa sakit di hatiku. Sungguh ada apa dengan hatiku ini?

Dengan cepat aku pergi dari kelasnya, aku memang tak memperhatikan jalanku.

Tiba- tiba

"BRUKKK"

Aku terjatuh di tanah.

Orang yang menabrakku tak ikut jatuh karna ia ditompang oleh orang disebelahnya, namun aku bisa mendengarkan bahwa orang yang menabrakku juga merasakan sakit yang sama.

"AUWHH... " ucap orang itu. Aku tak memperdulikan orang itu, aku masih fokus dengan tubuhku yang sakit,

namun tiba-tiba

"P'Book" ucap orang itu

Dengan cepat aku menatap ke Sumber suara itu, dan benar saja orang yang aku cari sejak tadi berada di hadapanku

"peak" ucapku pelan

"Ngapain P' kesini? " ucap Peak heran

"......." aku masih terdiam, karna melihat Boom berada di sebelahnya, sepertinya mereka sepasang kekasih

"Oh ya P' kenalkan ini P'Boom. Dia bukannya satu kelas sama P'Book? " ucap Peak lagi

Aku hanya menggangguk.

"Lalu P' Boom ini? " ucapku tertahan

"Hmm... Dia pacar ku P' " ucap Peak berbangga

"Sudah ku duga " batinku

"Emm... peak bisakah kita mengobrol berdua? Aku ada sesuatu yang ingin ku bicarakan " ucapku

"Tentu saja, P'Boom nanti sore kita bertemu di Siam Center ya. Sekarang aku pergi dengan P'Book dulu ok. " ucap Peak kepadaku dan Boom.

"Baiklah Peak sayang" ucap Boom sambil memegang dagu Peak.

Setelah itu Boom berjalan menuju kelasnua dan meninggalkan Peak beserta Book berdua.

"Jadi ada apa P' Book mencariku?" ucap Peak

"Mari kita bicara di tempat yag sepi dan damai" ucap Book

"Baiklah P' " ucap Peak

Book pun mengajak Peak menuju danau belakang sekolah, tak butuh waktu lama mereka telah sampai di tepi danau.

Kami berdua pun masih terdiam dengan pemikiran kami masing- masing, hingga kemudian Peak memulai obrolan

"P'Book apakah P' tau keadaan N'Frame yang sekarang? " ucap Peak ragu

"Mai, tapi tadi aku sempat bertemu dengannya" ucap Book ragu

"Apakah P' tak melihat ada perbedaan dalam diri Ohm? " ucap Peak semakin ragu

"Ahh... Ya aku melihat dia merubah penampilannya" ucap ku sambil menginggat kejadian tadi.

"Apakah hanya itu? "ucap Peak bingung

"Hmmm.... Memangnya ada apa? " ucap ku bingung

"Semenjak ia patah hati, hidupnya mulai berubah. Awalnya aku suka dengan perubahan itu, bagaimana tidak penampilannya menjadi lebih tampan. Sungguh ia berubah ia sekarang memiliki banyak fans, aku menyukai itu. Namun...... " Ucap Peak tertahan

"Namun kenapa? " Ucapku penasaran

"Semenjak ia kenal dengan Nice and the Geng ia berubah, setiap malam ia pergi ke klub, ia tidak bisa lepas dari dunia malam, main jalang, minum bir, bahkan terakhir ku temukan ia sudah mencoba Narkoba" ucap Peak sedih

"Apa katamu? " ucapku, sungguh ini diluar dugaanku. Ya aku memang ingin menjadikan dia hancur sehancur2nya, namun kenapa prasaan sakit ini muncul lagi dalam diriku? Apa yang sebenarnya terjadi ?

"Frame yang ku kenal sekarang sudah berubah, jujur aku merindukan Frame yang polos, yang cupu bukan . Kamu tau P' dia bahkan berkata kasar terhadap orang tuanya. Sungguh aku kecewa dengannya, dia boleh berbicara kasar terhadapku Tapi jangan bicara sekasar itu kepada Manya. Sungguh aku sedih melihatnya, aku sedih melihat Ma Frame menangis melihat kelakuan anak kesayangannya. Aku sudah menasehatinya, tapi percuma ia tak mau mendengarnya. Ia bilang hanya P' yang bisa merubahnya. " ucap Peak sedih

"Hmmm.... " aku hanya bisa berdiam tanpa menjawab .

"Pantas saja, tangannya penuh goresan tadi? " ucapku menyelidiki

"ya kemaren ia berani memakai narkoba di kamarnya, semalam aku melihatnya di pojokan kamar. Kami sempat beradu mulut, hingga dia berani menggusirku. Aku tak bisa berbuat apa- apa aku hanya berjalan keluar kamar. Dan aku dapat mendengar jika ia sedang menangis di dalam kamarnya, dan aku sempat mendengar ia memanggil nama P'Book beberapa kali" ucap Peak menjelaskan.

"Oh... Ya ampun P' kok hanya aku yang berbicara. Maaf kan aku, aku hanya sedang strees menghadapi kelakuan sepupuku itu" ucap Peak

"Baiklah N' Peak tak masalah" ucapku sambil tersenyum

"Jadi ada apa P' ?" ucap Peak lagi

"Peak apakah kamu pernah merasakan rindu dengan seseorang? Ditengah rindu itu, kamu merasakan sakit saat jauh darinya? Apakah pernah kamu merasakan senang saat dekat dengan seseorang? Dan jantungmu berdebar dengan cepat" ucapku ragu

"Prasaan seperti apa? Aouwhh.. Aouwhhh.... Aouwhhh .. Aku tau P' sedang jatuh cinta ya? " ucap Peak menebak

"Hah? Maksudmu? " ucapku bingung

"Yang P' jelaskan tadi, itu seperti orang yang sedang jatuh cinta" ucap Peak yakin

"Hmmm...... Apakah kamu pernah merasakan rasany jatuh cinta? " ucapku polos

"Hah? Apakah P' sedang tersambet?" ucap Peak sambil tertawa

"Maksudmu? " ucapku heran

"P'aku sudah punya pacar, jadi aku pernah merasakan namanya jatuh cinta lah P' " ucap Peak sambil tertawa

"Benar juga ya" ucapku dengan polosnya

"Lalu bagaimana rasanya jatuh cinta? " ucap ku penasaran

Sungguh aku sangat takut mendengar jawaban Peak, aku takut jika apa yang aku rasakan, apa yang aku pikirkan terjadi.

"Rasanya senang lah P' 5555.... Emangnya kenapa? Apakah P' sendiri tak pernah merasakan namanya jatuh cinta? " ucap Peak sambil menahan tawa.

"......." aku hanya mengggeleng,

"Lalu sebenarnya jatuh cinta itu apa? " ucapku dengan polosnya

"P' apakah P' sakit? Apakah P' kssambet? Seriusan P' gk pernah jatuh cinta? " ucap Peak kaget

Aku hanya menunduk.

"P' jatuh cinta itu adalah prasaan dimana P' tertarik dengan seseorang. P' jadi senang saat bersamanya, apapun yang di perbuat oleh orang itu selalu Indah dimata P'. Tapi saat orang itu jauh dari P' rasanya sungguh menyedikan, dada terasa sesak menahan rindu. Bahkan saat sudah bertemu, rasa rindu itu seakan hilang dengan cepat" ucap Peak sambil tersenyum

"Lalu apakah jatuh cinta itu wajar? " ucapku dengan polosnya

"Hahaha.... Tentu saja, semua orang pernah merasakan namanya jatuh cinta" ucap Peak

"Lalu, apakah jatuh cinta itu selalu berakhir menyakitkan? " ucapku ragu

"P' cinta itu awalnya Indah, namun pasti akhirnya menyakitkan. Karna setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan P' " ucap Peak lagi

"Lalu kenapa kita harus mengenal cinta, jika akhirnya aku harus berpisah? " ucapku heran

"P' Book. Sekarang aku tanya ke P' buat apa hidup jika akhirnya mati? Bukankah 2 hal ini sama artinya P'? " ucap Peak lagi

"Lalu, jika apa yang kita pikirkan tidak sesuai kenyataan gimana? " ucapku

"P' kenapa terlalu mengkhawatirkan masa depan? Dimana P' sendiri belum melakukannya. P' masa depan tergantung dengan apa yang kita lakukan sekarang, percayalah saja pada kata hati P' !! Lakukan semua yang apa P' inginkan, tidak usah memikirkan masa depan. Yang lebih penting adalah masa sekarang. "ucap Peak sambil tersenyum

"Hmmm..... Begitu rupanya" ucapku sambil menghela nafas panjang.

"P' apakah aku boleh tanya sesuatu? " ucap Peak ragu

"Ya... Apa? "ucapku heran

"Siapa orang yang membuat P' seperti ini? " ucap Peak ragu

"Hmmmmm...... " aku hanya terdiam.

"Jika P' tak bisa menjawabnya, tak apa! Aku mengerti" ucap Peak tersenyum

"Sebenarnya...... " ucapku meggantung.

Belum sempat aku berkata, ponsel Peak berbunyi, dengan cepat ia mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan itu

".........."

"Baiklah P'Boom tunggu sebentar aku akan menyusul kesana" ucap Peak membalas panggilan itu.

Rupanya P'Boom yang menelpon.

"Emm... P' bisakah kita lanjut lain waktu? Aku sudah punya janji dengan P'Boom. Karna kami punya acara khusus. Maaf harus meninggalkanmu" ucap Peak sedih

"Tak masalah, terimakasih sudah memberikan waktu untuk mengobrol denganku" ucapku sambil tersenyum

"Jika begitu, swattdee khap P' " ucap Peak dan dengan cepat berlari menuju kelas P'Boom

"Swattdee khap" ucapku membalas salam Peak

Setelah kepergian Peak aku bebaring ditepi danau,

ya aku terbaring memikirkan semua ini. Memikirkan setiap perkataan Peak tadi. Ya aku bisa merasakan, aku cukup memahami semua perkataan Peak tadi. Tak bisa ku pungkiri, semua yang dikatakan Peak, itulah yang aku rasakan sekarang.

"JADI APAKAH AKU SEDANG JATUH CINTA SEKARANG? JATUH CINTA KEPADA SI CUPU ITU? " ucapku sambil memejamkan mata.




Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 114K 26
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
931K 46K 47
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.2M 64.1K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
6.7K 476 29
Sudah 1 tahun aku dan Nevin menikah dan juga memiliki anak angkat yg bernama kendrisna Tara.tapi pada suatu saat aku Nevin & Tara pulang sekolah meng...