Jungkook's POV
Kami sudah tinggal di rumah minimalis ini selama 20 hari, lebih tepatnya 11 hari setelah hilangnya kotak kami. Untung saja waktu itu Jin tidak menceritakan tentang dia menyukai Hyesoo. Kalau iya, mungkin aku sudah emosi.
Ting tong.
Ting tong.
"Iya sebentar! Teriakku pada seseorang yang membunyikan bel rumah ini.
Aku pun berlari kecil dan segera membukakan pintu rumah ini.
Dia bibi Jaesook!
"Annyeong bi!" Teriakku senang.
"Teman-teman! Ada bibi Jaesook!" Teriakku pada teman-temanku yang langsung berlomba-lomba berlari ke pintu rumah ini.
"Annyeong, honey.." Sapa Rapmon yang membuat semua orang langsung berteriak 'woooooooooooooohoooooooooooo'
"Kau bisanya hanya menggombal.." Ucap J-Hope dengan malas.
•••
"Baik, hari ini aku akan menginap disini, mungkin aku akan menginap disini selama satu minggu." Kata bibi Jaesook ketika sudah duduk di sofa ruang keluarga, di sebelah Hyesoo.
"Jinjja??" Tanya Rapmon memastikan.
"Ne.." Jawab bibi Jaesook singkat dengan mengedipkan mata kanannya.
"Astaga, rasanya aku mau mati.." Kata J-Hope dengan berpura-pura kejang-kejang yang menyebabkan Hyesoo tertawa sangat kencang.
"Idiot." Kataku pada J-Hope.
"Wah! Jungkook sudah berani dengan yang lebih tua ya sekarang! Ckckck.." Teriak Jimin dengan menunjukkan raut muka 'aish anak ini, tidak baik sekali.'
"Aku kan hanya bercanda.." Jawabku dengan sedih.
"Jangan cemberut dong! Nanti jelek dan nggak imut lagi loh! Kalau Hyesoo jadi nggak suka kamu lagi gimana?" Tanya bibi Jaesook yang menyebabkan aku dan Hyesoo yang sedari tadi tertawa langsung tersentak kaget.
"Hyesoo menyukai Jungkookkk????" Tanya Taehyung kaget, sangat kaget.
"Yah, padahal aku telah mengincar Hyesoo ketika tahu bibi Jaesook sudah disukai oleh Rapmon.." Ucap Suga dengan nada bercanda sekaligus pura-pura sedih.
"Ah? Rapmon suka denganku?" Tanya bibi Jaesook pada Rapmon yang pipinya sudah merah sekarang.
"Ya begitulah.." Jawab Rapmon dengan malu-malu.
"Kalau kau suka juga tak apa kok, aku juga free." Jawab bibi Jaesook yang menyebabkan Jimin bersiul dan yang lain berdehem terus menerus.
"Sudah-sudah.. Bibi, banyak sekali tas yang kau bawa?" Tanya Hyesoo memecah keramaian kami.
"Ah ini, aku sampai lupa dengan barang-barang ini gara-gara Rapmon.." Jawab bibi Jaesook yang menyebakan pipi Rapmon lebih merah dari tomat sekarang.
"Beberapa minggu lalu aku berhasil bekerjasama dengan client ku, aku pun diberi waktu libur dua minggu dan tambahan uang oleh bos ku, merasa terlalu banyak, aku pun berniat membelikan kalian semua ponsel.." Lanjut bibi Jaesook yang sudah memulai mengeluarkan delapan kotak dari tas yang tadi dibawanya.
"Ponsel?? Yang seperti milik Hyesoo itu?! Yang bisa bergetar??" Tanyaku sangat senang.
"Iya, dan untuk Hyesoo, kau mendapatkan yang keluaran terbaru ya.." Jawab bibi Jaesook dan memberikan satu kotak untuk Hyesoo.
•••
Hyesoo's POV
"Iya, dan untuk Hyesoo, kau mendapatkan yang keluaran terbaru ya.." Jawab bibi Jaesook kemudian memberikan sebuah kotak ponsel kepadaku.
"Astaga bi! Ini iPhone 7+ kan?!" Tanyaku tak menyangka.
"Iya, apa kau senang?" Tanya bibi Jaesook dengan senyum hangatnya.
"Sangat bi! Sangat!!" Teriakku pada bibi Jaesook dan langsung memeluknya.
"Warna nya juga bagus loh.." Ucap bibi Jaesook ketika aku mulai membuka kotak itu.
Warna jet black.
Astaga.
"ASTAGA BI! INI WARNA JET BLACK!" Teriakku ketika memegang ponsel itu.
"Iya Hyesoo. Jaga baik-baik ya.."
"Dan untuk kalian, 6 orang menerima iPhone 6+ dan untuk 1 orang khusus mendapatkan iPhone 7.." Kata bibi Jaesook yang sedang memberikan kotak ponsel yang sudah diberi nama.
"Aku warna silver!" Teriak Taehyung senang.
"Aku gold!" Teriak J-Hope, Suga, dan Jin bersamaan.
"Aku silver juga Tae!" Teriak Jimin girang dan langsung ber-tos-ria dengan Taehyung.
"Aku warna apa ini?" Tanya Jungkook yang masih bingung dengan warna ponselnya.
"Itu rose gold.." Jawabku dengan berusaha menahan tawa dengan sangat keras.
"Wah bagus sekali warnanya dibanding yang lainnya!" Teriak Jungkook senang kemudian mengelus-ngelus ponsel itu, kekanakan sekali.
"Aku sudah tahu seleranya.." Bisik bibi Jaesook dengan sedikit tertawa, aku pun hanya mengacungkan ibu jari ku.
"Tunggu, mengapa milikku lebih kecil dari yang lain dan berwarna sama dengan milik Hyesoo?" Tanya Rapmon kebingungan.
"Karena kau mendapat yang spesial, honey." Jawab bibi Jaesook pada Rapmon.
•••
Rapmon's POV
"Karena kau mendapat yang spesial, honey." Jawab bibi Jaesook yang menyebabkan diriku tersentak kaget.
Tunggu..
Honey?
Apa bibi Jaesook juga menyukaiku?
"Hei! Kau melamun?" Tanya Jungkook yang duduk di sebelahku.
"Ah, tidak.." Jawabku singkat dan langsung mulai berkutik lagi dengan ponsel baruku.
"Untuk belajar cara pemakaiannnya minta Hyesoo saja ya.." Kata bibi Jaesook ketika kami masih fokus dengan ponsel kami masing-masing.
"Kau mau kemana?" Tanyaku ketika melihat bibi Jaesook membawa clutch bag hitamnya keatas.
"Mau tidur, aku sangat lelah, mau ikut?" Tanya bibi Jaesook yang langsung berlalu keatas.
"Hei! Ikut saja! Tak apa!" Bisik Jungkook yang ada di sebelahku.
"Kau masih polos dan tidak tahu apa-apa, jangan ikut campur!" Bisikku pada Jungkook.
"Tapi aku tahu cinta, buktinya aku jatuh cinta pada Hyesoo.." Jawab Jungkook polos, sangat polos.
"Kau suka Hyesoo?" Tanyaku kaget.
"Ne, apa tak boleh?" Tanya Jungkook padaku.
"Boleh saja, asal jangan kelewatan ya.." Jawabku dengan nada menasehati.
"Kelewatan bagaimana? Memangnya pacaran ada batasnya?" Tanya Jungkook dengan nada penasaran yang sangat besar.
"Ada lah, sudah lah, nanti kamu akan tahu sendiri." Jawabku menutup obrolan kami.
•••
Hyesoo's POV
"Aku naik dulu ya, mau mengobrol sebentar dengan bibiku.." Kataku di sela-sela sibuknya kami semua dengan ponsel baru kami.
"Baiklah, apakah kamu tidak akan mengganggunya yang sedang tidur?" Tanya Rapmon padaku.
"Mungkin tidak, akan kulihat situasi dan kondisinya dulu nanti.." Jawabku dengan nada tak yakin.
"Dah!" Kataku dengan melambaikan tangan.
Aku pun menaiki tangga rumahku ini dengan malas, aku ingin membicarakan tentang uang bulanan yang dikirim appa dan eomma bulan ini, uang yang dikirim bulan ini sangatlah berbeda jauh dengan uang yang dikirim bulan-bulan yang lalu.
Aku juga mau membicarakan tentang kebutuhanku yang bertambah karena adanya para malaikat yang ada disini.
Akhirnya, aku mencapai lantai dua, aku pun langsung menuju ke kamarku, karena aku dan bibi Jaesook akan tidur bersama selama dia menginap disini.
Ketika aku mau membuka pintu yang sedikit terbuka itu aku mendengar suara bibi Jaesook yang sedang mengobrol, mungkin dia sedang telepon? Aku pun mempertajam indra pendengaranku.
"Ah iya, namanya Rapmon.."
Rapmon? Mengapa nama Rapmon dibawa-bawa?
"Dia itu tampan, tinggi, dan baik.. Teman-temannya juga bilang dia suka padaku.."
Aku mulai mengerti arah pembicaraan ini.
"Kim Namjoon? Ah sudahlah aku sudah move on darinya.."
Memangnya bibi Jaesook pernah mempunyai mantan? Mengapa dia tidak menceritakannya padaku?
"Oh iya, Rapmon juga sangat mirip dengan Kim Namjoon, aku jadi ingat Kim Namjoon saat melihat Rapmon.."
"Mungkin, aku suka dengan Rapmon karena dia mirip dengan Kim Namjoon, but i don't know, aku akan berusaha mencari tahu apakah dia juga benar-benar suka denganku.."
"Baiklah, aku mau beristirahat juga, dah!"
Apa benar bibi Jaesook menyukai Rapmon?
Kalau iya, mengapa tidak cerita padaku?
—Saling Suka : Selesai—