"Kau jangan pergi lagi ya.."
"Karena aku sangat menyayangimu."
••••
Hyesoo's POV
Hari ini kami semua hanya bersantai dirumah, kami juga sedang membicarakan tentang bibiku.
"Besok bibiku kemari, apa kalian ingin menjadi pembatas buku saja?" Tanyaku ketika kami semua sedang menonton televisi.
"Ya, bagaimana lagi? Apa kamu ingin bibimu mengetahui keberadaan kita?" Jawab J-Hope serius.
"Ya tidak sih, biasanya saat sore hari dia pulang ke rumahnya, jadi waktu kalian menjadi pembatas buku tidak sampai sehari." Jawabku yang sekarang masih fokus dengan acara musik di televisi.
"ASTAGA! ITU BTS!!" Teriakku senang ketika saluran tersebut memutar MV BTS.
"BTS? Album yang ada di kamarmu itu?" Tanya Taehyung kepadaku, aku pun hanya mengangguk karena sedang fokus dengan MV BTS, Fire.
"Heii! Lihat! Ada yang mirip aku bukannn??" Teriak Jungkook heboh ketika melihat Jeon Jeong Guk, maknae di BTS sedang dance di posisi paling depan.
"Dia bias ku loh, paling tampan lagi!" Teriakku tak kalah heboh.
"Wah, berarti ada kesempatan untuk menyukai Jungkook juga dong?" Sahut Taehyung yang menyebabkan semuanya tertawa.
•••
Jin's POV
"Wah, berarti ada kesempatan untuk menyukai Jungkook juga dong?" Sahut Taehyung yang membuat mood dalam diriku langsung turun.
"Hei! Jin! Kau tak apa?" Panggil Hyesoo ketika menyadari aku hanya diam saja.
"Tak, tak apa.." Jawabku singkat dan langsung mengambil remote yang tergeletak di meja ruang keluarga dan langsung mengganti saluran televisi nya.
"Yah Jin! Kok diganti!" Teriak J-Hope kesal.
"Aku tidak suka saluran itu, diganti saja." Jawabku dingin.
Rapmon yang risih dengan keadaan ini pun langsung mengambil remote dari tanganku dan mematikan televisi nya.
"Yah! Malah dimatikan!!" Teriak J-Hope sangat kesal.
"Kau kenapa Jin?" Tanya Rapmon tak kalah dingin dan cuek dariku.
"Tak apa." Jawabku singkat dengan posisi mata yang masih melihat televisi.
"Hei! Kalau diajak berbicara, lihat orangnya!" Bentak Rapmon yang membuat Hyesoo tersentak.
"Dan kalau orang tersebut tidak mau diajak bicara bagaimana? Hak orang itu kan?!" Bentakku tak kalah keras darinya, aku pun langsung pergi ke kamar untuk menjauh dari mereka.
Bukan.
Untuk menjauh dari Jungkook dan Hyesoo.
•••
Jungkook's POV
"Astagaa! Waegeurae Jin??" Kata Taehyung kebingungan karena dia paling tidak senang dengan keadaan seperti ini.
"Biarkan Jin sendiri dulu, dia perlu menenangkan diri terlebih dahulu, dia perlu waktu untuk berpikir jernih, baru nanti kita tanya sebab dia seperti itu." Jelas Hyesoo panjang dan hanya dijawab anggukan oleh kami berenam.
"Oh iya Hyesoo, back to the topic." Kata Rapmon memecah keheningan kami bertujuh.
"Topik yang mana?" Tanya Hyesoo bingung.
"Aishhh, tentang bibimu.. Aku sangat penasaran.." Jawab Rapmon malu-malu yang menyebabkan Jimin bersiul.
"Baik-baik. Namanya Han Jaesook. Apa kalian ingin melihat fotonya?" Tanya Hyesoo kemudian membuka ponselnya.
Hyesoo pun langsung fokus dengan ponselnya.
"Nah ini bibiku.." Kata Hyesoo kemudian mengangkat ponselnya di depan muka Rapmon.
"Astaga, cantik sekali! Berapa usianya?" Tanya Rapmon pada Hyesoo.
"Hmmm, mungkinn.. Tidak jauh beda darimu.." Jawab Hyesoo dengan nada agak tidak yakin.
"Ah, cantiknya.." Gumam J-Hope dan Suga bersamaan.
"Wah-wah, sepertinya Perang Dunia ketiga akan dimulai.." Goda Jimin yang menyebabkan aku, Hyesoo, Jimin, dan Taehyung tertawa sangat keras.
Ting tong.
Ting tong.
"Akan kubukakan.." Tawarku pada Hyesoo yang akan berdiri.
"Baik, terimakasih.." Jawab Hyesoo.
Aku pun langsung berlari kecil ke pintu rumah ini, dan ketika kubukakan, dia adalah seorang wanita cantik berambut coklat.
"Annyeong! Mau bertemu siapa?" Tanyaku dengan ramah.
"Dengan Hyesoo, apa kau temannya? Aku bibinya Hyesoo." Jawab perempuan yang memakai dress putih tersebut.
"Iya aku temannya, silahkan masuk.." Aku pun mempersilahkan perempuan itu masuk.
Ketika aku sedang menutup pintu itu, tiba-tiba aku ingat..
Bibinya Hyesoo?
ASTAGA! KAMI KETAHUAN!
Aku pun langsung berlari ke ruang keluarga, disana muka bibi Hyesoo sudah tidak karuan lagi. Dia sangat kaget karena melihat keponakannya sedang bersama enam laki-laki.
"H- Hye- Hyesoo.. Apa yang k- ka- kau lakukan de- dengan m- me- mereka?" Tanya Bibi Hyesoo terbata-bata, dia pasti tidak menyangka melihat keponakannya bersama dengan enam laki-laki.
"Aku bisa menjelaskannya bi!" Teriak Hyesoo dengan wajah panik, sangat panik.
"Hm, maaf. Apa kau bibinya Hyesoo?" Sahut Rapmon dengan nada tetap tenang.
"Iya aku bibinya Hyesoo." Jawab perempuan itu.
"Baik, sekarang kau duduk dulu ya.. Aku akan menjelaskan semuanya.." Jawab Rapmon dengan nada sangat sangat tenang.
"Jadi begini.."
Rapmon pun mulai menceritakan semua yang terjadi pada bibi Jaesook. Bibi Jaesook pun mulai mengerti dan paham, akhirnya dia pun menarik nafas dan menghembuskan dengan sangat berat.
"Hyesoo, apa perlu aku tinggal disini?" Tanya bibi Jaesook mengawali banyak pertanyaannya.
"Tak perlu bi, selama mereka tinggal disini mereka sangat baik padaku kok!" Jawab Hyesoo dengan nada yang terlihat lebih lega dari sebelumnya.
"Baik, kalau aku ada waktu luang, aku akan tinggal disini ya?" Tawar bibi Jaesook, Hyesoo pun hanya mengangguk tanda setuju.
"Apa kau tidak mau berkenalan dengan kami?" Goda Rapmon.
"Ah, baiklah, baik. Namamu siapa?" Tanya bibi Jaesook dengan sedikit tertawa.
•••
Rapmon's POV
"Ah, baiklah, baik. Namamu siapa?"
DEG!
Astaga, hanya ditanya nama saja, jantungku sudah berdegup kencang. Inikah namanya cinta? Sekarang jantungku sudah kembali ke surga, aku sangat sangat senang sekarang.
"Namaku J-Hope, panggil aku sayang ya!" Jawab J-Hope yang membuatku terbangun dari lamunanku.
"Yah Hobie! Mengapa kau menggunakan gombalan itu duluan??" Seruku kesal.
"Tenang, tak ada yang kupanggil sayang kok, kalau kau, siapa namamu?" Tanya bibi Jaesook padaku.
"Namaku Rap Monster, kau bisa panggil aku Rapmon, tapi tenang, aku bukan monster yang menggigit kok, aku adalah monster cintamu.." Jawabku dengan penuh perasaan.
"Astaga! Rumah ini jadi penuh dengan gombalan, sudahlah, kalian kenalan dulu sana, aku akan mendatangi Jin." Sahut Hyesoo ketika pipi bibi Jaesook sudah mulai memerah.
"Baik! Hati-hati ya! Awas kena marah Jin!" Ucap Jungkook dan melambaikan tangannya.
•••
Senangnya hari ini, kami sudah berkenalan dengan bibi Jaesook yang sangat cantik, kami pun bercanda ria bersama-sama dengan bibi Jaesook, sampai akhirnya Jin turun.
"Loh Jin? Mau kemana?" Tanyaku kepada Jin yang wajahnya masih dingin.
"Mau keluar sebentar." Jawab Jin cuek.
"Dimana Hyesoo?" Tanya Jungkook dengan tegas, kurasa perasaan Jungkook sedang tidak enak sekarang.
"Ada diatas, urus pacarmu sana." Sahut Jin yang kemudian langsung membuka pintu lalu membantingnya dengan keras.
"Aku harus keatas sekarang!" Teriak Jungkook dengan nada sangat khawatir, baru kali ini aku melihat Jungkook seserius ini.
"Aku ikut!" Teriak bibi Jaesook dan langsung membawa clutch bag nya yang tadi diletakkan di meja.
•••
Jungkook's POV
"Hyesoo!" Teriakku ketika melihat Hyesoo duduk di samping kasur kamar kami, dengan melipat tangannya diatas kakinya dan menenggelamkan kepalanya, rambutnya pun sudah tak beraturan, dan dia berkata padaku dalam sesenggukannya.
"Jungkook.. Aku takut.."
—Dingin : Selesai—
×××
halu halu, itu bibi Jaesook nya cantik ngga😌
btw, itu pake fotonya ulzzang lee eunji ya gaes
boleh distalk kalo mau cuci mata:v
yaudah, gini aja si. keep vomment💓
• btw itu si jin kalo serius kek gmn mukanya ya:' •