Rain marriage

By Feeterdirk

593K 33.6K 1.7K

Karena jatuh cinta seorang diri itu rasanya sangat menyakitkan. - Raindita More

Prolog
Hello Kak Adlan
I'm not the only one
Mrs. Basyir
Another Room
Tell me a lie
No one can hurt you now
Holiday
Jakarta
Dr. Fadlan Basyir
Why do you do this so easily?
Now you see me
I want to spend forever with you
Sunday
Rain
Stay
I know that I let you down
I will be right here ( waiting for you )
Dear Adlan
Sunday morning
I pretend I'm okay
A.M.
Brendya and him
Jealous
Let me love you
Bali, and goodbye!
I'm fadlan. And I know who I am
Promosi
Belanda
Love you too, Arsen
Welcome back, Rain
Let her go
The second lightning with you, Dr. Fadlan
Bukan lanjutan!
One only

Welcome back, Rain (2)

12.1K 730 92
By Feeterdirk

Rain menghapus air matanya di dalam toilet yang sudah di tersedia dalam gedung pernikahan Keno. Ia mulai menata make up yang sempat luntur ketika menangis sebelumnya. Keno sempat melihat Rain menangis, lalu meminta Arsen untuk mengantar Rain istirahat sejenak dalam ruangan yang sudah di persiapkan untuk keluarga. Tapi, Rain menolak dan lebih memilih untuk pergi ke toilet. Terkadang kita memang butuh sendiri, untuk meredam rasa sakit yang tak akan di mengerti oleh orang lain.

"Sudah?" Tanya Arsen ketika Rain baru saja keluar dari dalam toilet. Rain mengangguk, lalu menghambur kepada pelukan Arsen.

"Arsen, kita harus segera menikah." Ucap Rain, sembari mengeratkan pelukannya. Arsen terdiam lalu mengelus punggung Rain dengan penuh kasih sayang.

   Arsen melepaskan pelukan Rain, lalu menghapus beberapa jejak bulir air mata yang masih berada di ujung mata Rain. Ia tak akan bertanya mengapa Rain menangis, yang terpenting baginya adalah ia akan selalu ada untuk menghapus air matanya. Seperti yang selalu ia lakukan satu tahun belakangan ini.

"Ya, kita menikah besok kalau saja bisa," Ucap Arsen dengan berusaha menghibur Rain. Lalu, Arsen menggenggam Rain dan menggirinnya untuk menjauh dari pintu toilet karena banyak orang yang ingin masuk ke dalam toilet dan terhalang oleh mereka.

Arsen membawa Rain ke tempat duduk para keluarga dan orang terdekat yang sudah tersedia. Lalu, ia menikmati beberapa hidangan dengan santai dan sedikit berbincang dengan beberapa keponakan Rain yang memang senang kepada Arsen.

  Arsen masih asyik terlarut dalam perbincangan dengan keluarga Rain, sedangkan wanita itu sendiri hanya mengunyah makanannya dalam diam.
Sesi pemotretan tengah berlangsung, Rain dipinta untuk naik ke atas panggung untuk sesi foto bersama keluarga besar. Sedangkan Arsen hanya menunggu di kursinya. Matanya tertuju pada pria yang diam-diam memerhatikan wanitanya. Dibalik sifat lembutnya, Arsen tetaplah seorang pria, yang tidak suka ketika sesuatu yang ia rasa miliknya diinginkan juga oleh orang lain.
Dengan langkah santai tapi pasti, ia menghampiri Adlan.

"Terimakasih telah melepaskannya." Arsen tersenyum tipis saat mengatakannya, Adlan sempat merasa terkejut dengan kehadirannya secara tiba-tiba.

Beberapa menit berlalu, tetapi Adlan masih bergeming. Keduanya menatap pada satu fokus yang sama. Raindita.

  "Aku akan segera menikahinya," Ucap Arsen lagi.

  "Beritahu saja nanti tanggalnya." Jawab Adlan yang kini beralih menatap Arsen. Arsen mengangguk mantap dan tersenyum simpul. Rain sudah selesai melakukan sesi foto bersama keluarganya, kini giliran Adlan yang harus melakukan sesi foto bersama mempelai dan teman semasa SMA nya.

Saat beberapa langkah akan meninggalkan Arsen, Adlan berhenti. Lalu berbalik dan berhadapan dengannya.

  "Dan lagi, aku tak pernah benar-benar melepaskannya. Jadi tidak perlu ber-terimakasih."
-----------------
   Satu hari setelah resepsi pernikahan Keno, Arsen terbang seorang diri kembali ke Amsterdam. Kepulangannya lebih cepat dibandingkan yang sudah direncanakan, karena secara tiba-tiba perusahaannya mengalami masalah dan penanganannya tidak bisa ditunda.
  Sedangkan Rain masih ingin bersama keluarganya, jadi ia memilih waktu sedikit lebih lama untuk kembali ke Amsterdam. Selain itu, ia bisa memanfaatkan waktunya di Indonesia untuk mulai mengurus pernikahannya dengan Arsen.

"Hari ini mau kemana kamu?" Tanya Keno kepada Rain. Mereka sedang menikmati sarapan bersama-sama.

  "Aku mau mulai mencari WO untuk mengurus pernikahanku dengan Arsen," Jawab Rain sembari mengoles selai kepada sehelai roti.

  "Kamu kenapa mau pakai jasa WO, Rain? Bukannya lebih baik kalian mengurus semuanya sendiri, lebih memuaskan kan?" Timpal Gines, isteri Keno yang ikut menyimak pembicaraan mereka.

  Rain tersenyum, lalu melahap sehelai roti. "Ini pernikahan keduaku, tak perlu terlalu istimewa." Jawabnya dengan santai.

  "Anggap saja ini yang pertama, Rain. Lupakan yang telah terjadi. Menikah dengan Arsen sama dengan memulai kehidupan baru." Ujar Keno berusaha membuat fikiran Rain terbuka. Sedangkan Rain hanya menjawabnya dengan senyuman canggung, lalu berpamitan untuk bergegas pergi mencari jasa WO.

  "Kamu mau pakai mobil Kakak, Rain? Mobil kamu kan udah lama nggak di pakai, belum di check lagi." Tawar Keno sembari menyodorkan kunci mobilnya. Rain menggeleng lemah.

  "Aku rasa mobilku baik-baik aja, aku pergi dulu semuanya."
------
  Rain mengemudi mobilnya dengan santai, sudah lama ia tidak menggunakan mobil pribadinya. Ia mengitari kota Jakarta dan mulai menghubungi kerabatnya yang mempunyai kenalan jasa WO.

  "Kita ketemu di cafe R'caf saja?" Tanya Rain kepada Miko yang merupakan salah satu kenalannya yang berada di ujung telepon.

  "Iya, saya berangkat sekarang."

  "Oke,"

Rain terus mengemudi mobilnya menuju tempat tujuan, hingga ia merasa ada sesuatu yang janggal. Ketika ia sedang dalam kecepatan yang cukup tinggi, remnya sudah berkali-kali ia injak tapi tidak berfungsi sama sekali. Hingga ia merasa kewalahan dan kehilangan kemudi, dengan terpaksa ia memutar setir demi menghindari tabrakan beruntun, tapi tetap saja menimbulkan efek karena setelahnya ia malah menabrak tiang. Suara dentuman terdengar begitu kencang di tempat kejadian, semua pusat perhatian tertuju kepada Rain dan mobilnya. Sedangkan yang sedang dikhawatirkan sudah kehilangan kesadaran karena kepala nya terbentur stir dengan cukup keras, dan darah sudah mengalir begitu saja di wajahnya. (Sumpah drama bgt author ini ya haha)

  Masyarakat mulai berdatangan untuk memberikan bantuan, hingga saat ambulan datang dan membawa Rain kerumah sakit terdekat.

-----
  Adlan tengah bersiap pulang, karena jam kerja nya sudah berakhir. Ia menyimpan jas putihnya, lalu keluar dari ruangannya. Ia menyapa beberapa staf rumah sakit dengan ramah. Itu sudah menjadi kebiasaannya saat ini.
  Ketika ia tengah keluar dari gedung rumah sakit, tiba-tiba ambulan berhenti tepat di depannya. Lalu dengan begitu saja petugas mengeluarkan pasien darurat untuk dimasukkan ke dalam UGD. Dan tanpa sengaja Adlan melihat siapa yang berada di dalam ambulan tersebut. Ia merasa seluruh tubuhnya lunglai, ia merasa jiwanya mati ketika melihat tetes demi tetes darah mengalir di wajah mantan isterinya.

Adlan diam terpaku, merasa tak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Otaknya terasa tak bisa bekerja untuk beberapa saat. Ia hanya melihat dengan nanar saat petugas membawa Rain ke dalam UGD. Lalu dengan kesadaran yang tersisa, Adlan berlari sekuat tenaga mengejar Rain yang sudah tak sadarkan diri dan tengah digiring ke dalam UGD. Ketika dokter di bagian UGD tengah bersiap memeriksa, Adlan mengambil jas dokter yang tersedia di UGD lalu mengambil beberapa peralatan yang dibutuhkan.

  "Pasien ini saya yang tangani," Ucapnya sembari membersihkan darah yang sudah hampir mengering di wajah Rain.

  "Ini tugas saya Dokter Fadlan! anda sebaiknya pulang." Ucap Dokter yang seharusnya memeriksa kondisi Rain. Ia begitu terkejut ketika tiba-tiba Adlan mengambil alih tugasnya. Karena ini memang sudah jamnya dokter itu bekerja, dan dengan begitu Adlan telah melanggar peraturan rumah sakit.

  "Hanya sekali ini saja," Ucap Adlan, keringat mulai menetes di dahinya. Ia benar-benar kalap melihat Rain seperti ini. Tapi ia ingin dirinyalah yang menangani Rain, ia ingin memastikan sendiri bagaimana kondisi Rain.

  "Tidak bisa, anda sudah melanggar-"

  "Tapi dia isteri saya!" Ucap Adlan tegas menyela ucapan rekan kerjanya itu, dan berhasil membuat semua orang yang tengah menyaksikan perdebatan itu terkejut.


------------
Hayoo isteri katanya? Cih hahaha. Terus terang saya kangen nulis ini. Ini adalah cerita yg ga tau kapan selesai nya. Authornya malesan abisnya. Saya ga berniat sama sekali buat nulis ini hari ini, tapi begitu buka wattpad dan liat komen kalian saya ga tega:(, saya sayang kaliann. Saya sangat berterima kasih sama yang udh terus ngingetin saya, yang mau nunggu. Kalau kalian antusias, saya bakal lanjutin ini secepatnya. Kalian tau kan sekalinya saya update bisa dihajar terus hahaha. Tergantung kalian😝. Vomment yaaa

Continue Reading

You'll Also Like

428K 10.2K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
2.5M 30.9K 29
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...
4.5M 132K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...
2.4M 106K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...