W.K.E.O ; yoongi √

By weneverstarted

31.9K 4.8K 537

Aku tahu, siapa yang kau cintai, siapa yang dia cintai, dan siapa yang mencintaimu. (Remake & Repost) Star... More

[ 0 ] prolog
[ 1 ] first time with Yoongi
[ 2 ] first time with jimin
[ 3 ] Feeling
[ 4 ] Drunk
[ 5 ] Double ill
[ 6 ] jealous
[ 7 ] Oppa?
[ 8] be normal?
[ 9] fire
[ 10 ] stupid challenge
[ 11 ] sense
[ 12 ] confession
[ 13 ] prince
[ 15 ] strange
[ 16 ] ask
[ 17 ] surprise
[18] dedicated
[19] never say good bye
[20] what do you want?
[ 21 ] what do you mean?
[22] epilog

[ 14 ] another confession

950 172 30
By weneverstarted

"Aku tahu kau tidak tulus dengan semua usahamu untuk mendekatiku, tapi aku juga tidak tahu apa alasannya. Yang pasti kau mempermainkan ku. Oh iya satu lagi, apa kau tidak sadar kalau kau sudah sangat menyakiti adikmu itu? Kau bilang dia adikmu. Apa ada kakak yang tega menyakiti adiknya sendiri?"




Dahyun terlihat sedang tertawa bersama teman-temannya, Dahyun sekarang terlihat lebih sering berbaur daripada bersama Yoongi dan Jimin. Sudah sekitar 2 minggu ini hubungan Dahyun dan Yoongi merenggang.

Semenjak kejadian mabuk malam itu, Jimin merasa bahwa ada sesuatu serius yang Dahyun katakan pada Yoongi dan membuat lelaki itu melamun setelah membawa Dahyun berlindung dari hujan. Selain itu, Dahyun juga merasa kalau Yoongi menghindarinya.

Tak bisa membantah hal itu, Yoongi yang saat ini sedang memperhatikan Dahyun dari jauh memang sengaja menghindari gadis itu. Tapi sebenarnya alasan Yoogi menghindar bukan hanya karena semua kejujuran Dahyun malam itu, bukan hanya karena rasa bersalahnya malam itu.

Lagipula ini tahun terakhirnya menyelesaikan S1, dia masih memiliki banyak rencana yang harus di realisir dan mengejar nilai IPK yang fantastis, dia juga sudah tidak aktif di kampus karena sudah serius mengurus skripsinya.

Namun, di banding dengan Jimin yang juga memiliki aktifitas yang sama dengannya, Yoongi memang terlihat lebih menghindar dari pada Jimin.

Sesibuk apapun Jimin dia akan menyempatkan diri untuk menyapa Dahyun atau sekedar Hangout dengan Dahyun dan terkadang juga dengan Soojin. Bisa dibilang mungkin Soojin sekarang mungkin menggantikan posisi Yoongi. Gadis itu memang tidak mirip dengan Yoongi, hanya saja, bangku yang sering di duduki Yoongi jadi tempat Soojin. Yoongi juga sadar itu.

"Kau kesepian?" Yoongi menoleh dari pusat perhatian. Bocah itu berdiri di sampingnya sekarang. Padahal tadi baru saja Yoongi melihat Jimin meletakkan lengannya di bahu Dahyun yang sedang tertawa-tawa dengan Soojin. Yoongi tersenyum kecut. Dia memang tak bisa jauh dari Jimin, dia hanya jarang berkunjung ke apartemen Jimin sekarang. Tapi tak pernah ada jarak yang berarti diantara mereka.

"Apa Dahyun sudah terlihat menyukaimu?" tanya Yoongi kali ini memandang sahabatnya itu. Kemudian terdengar Jimin terkekeh pelan.

"Dulu kau anti sekali membicarakan perasaan, kau bilang itu bukan pembicaraan lelaki. Kenapa sekarang kau membicarakan seorang—"

"Dia bukan seorang gadis Jim, dia adikku." kata Yoongi memotong kata-kata Jimin yang membuat Jimin terkekeh lagi. Jimin melingkarkan tangan kanannya dibahu Yoongi, merangkul sahabatnya itu dengan rangkulan akrab. Yoongi tak bisa memungkiri, dia memang tak pernah mau membohongi perasaan kalau debaran itu dan kupu-kupu yang menggelitik di perutnya itu masih singgah setiap kali Jimin melakukan skinship dengannya.

"Adik? Memang ada kakak yang tega menjauhi adiknya atau mengabaikan adiknya begitu saja? Seharusnya kau mengahargai perasaanya Yoongi. Menjauhi Dahyun tak akan membuat perasaannya berubah semudah itu, Yoongi." Kata Jimin dengan nada serius. Yoongi mendengarkan perkataan lelaki itu, matanya masih menangkap sosok Dahyun yang sekarang sedang duduk dan bercanda dengan seorang teman lelakinya.

Sejak dulu, perasaan Yoongi tak pernah berubah pada Dahyun . Dia menyayangi Dahyun , tapi bukan dengan cara memilikinya.



...


Jimin berjalan ke pintu apartemennya setelah mendengar tingtong dua kali. Dia yakin itu Dahyun . Siapa lagi yang akan menekan bel 2 kali berturut-turut selain Yoongi dan Dahyun.

Tapi sebenarnya ia yakin sepenuhnya bahwa itu adalah Dahyun, kenapa?

Pertama, karena Dahyun memang sudah bilang ingin berkunjung. Kedua, karena Yoongi juga tak mungkin datang untuk beberapa waktu ini.


Jimin pun bergegas untuk membukakan pintunya dan melihat Dahyun sedang tersenyum lebar pada Jimin.

"Hay Oppa! Ayo kita masak." Dahyun membawa sebuah kantung plastik berisi bahan makanan. Jimin pun hanya menghela nafas, sebenarnya dia sedang membantu memeriksa satu bab skripsi Yoongi.

"Kenapa tidak bilang ingin masak? kau ini." Jimin berjalan membuntuti Dahyun yang melenggang masuk begitu saja, seolah Dahyun adalah penghuni tetap apartemen ini.

"Hm, apa aku mengganggumu?"

"Sedikit, oh tapi tidak mengganggu jika kau tidak memintaku untuk membantumu memasak." Kata Jimin sambil tersenyum senang. Dahyun memutar matanya sebal, salahnya juga sih tidak memberitahu Jimin dulu.

"Baiklah, berarti judulnya aku memasak untukmu." kata Dahyun mulai membeberkan bahan-bahan makanannya di dapur.

"Aku akan kerjakan tugasku disini," kata Jimin sambil memboyong laptopnya ke dapur. Baru saja Jimin ingin duduk di meja makan langsung terdengar suara tingtong 2 kali. Seolah antena tv yang menangkap gambar dengan jernih, Jimin merasa tebakannya akan tepat tentang seorang siapa yang akan ada di balik pintu itu.

Dahyun awalnya terlihat santai dan tidak peduli dengan suara bel itu. Namun, setelah sadar dengan bunyi tingtongtingtong itu Dahyun langsung teringat dengan kemungkinan siapa yang akan dibelakang pintu itu.

Yoongi tersenyum lebar saat melihat Jimin yang juga tersenyum dan langsung memeluk Yoongi seolah mendapat waktu yang lama tidak bertemu. Padahal tadi di kampus mereka sudah bertemu dan makan siang bersama. Jimin menarik Yoongi sambil terkekeh pelan.

"Kebetulan sekali kau datang? Hm rindu?" tanya Jimin berjalan mendahului Yoongi sekarang. Yoongi hanya terkekeh, seandainya lelaki itu tahu bahwa yang ia katakan tadi adalah benar.

Namun, ketika Jimin masuk kedalam dapur, tiba-tiba lelaki itu menghentikan gerakan kakinya , berhenti bicara saat melihat sayuran-sayuran yang belum sempat di masak tergeletak begitu saja di dekat tempat cuci piring. Yoongi melangkahn mengikuti Jimin memandang sayuran-sayuran itu, bedanya, Yoongi terlihat bingung.

"Apa? Kebetulan karena kau sedang masak makanan spesial?" tanya Yoongi bingung karena melihat Jimin yang terlihat terdiam seketika.

Sementara itu, Dahyun berdiri menempelkan telinganya di pintu untuk mendengar percakapan diluar sana. Benar, itu Yoongi. Dia menghela nafas panjang dan berat. Dahyun sedih sebenarnya saat Yoongi agak menjauhinya. Tapi juga sedikit bersyukur saat Jimin menceritakan kejadian malam itu. Jimin memang tidak tahu apa yang Dahyun katakan di tengah hujan itu.

Dahyun yakin pasti dia mengatakan semua yang ada dalam pikirannya saat itu, dan Dahyun tahu kemungkinan besarnya, mungkin dia mengatakan kalau dia cemburu pada Dahyun, atau dia mengatakan perasaannya sejujur-jujurnya, atau yang mungkin hal yang memalukan lainnya yang tidak dia kira.

Hal itu pun yang membuat Dahyun segera sembunyi dibalik pintu kamar mandi

"Dahyun-a. Kau sedang apa?" suara Jimin berteriak, tanpa mengetuk pintu. Dahyun pun mengehela nafas frustasi.

"Apa dia malu? Apa aku harus pergi?" tanya Yoongi yang sekarang sedang bersandar di sofa sambil menatap pintu kamar mandi itu. Tadi Jimin sudah memberi tahu Yoongi bahwa Dahyun , blablabla dan mungkin sedang bersembunyi sekarang.

"Yoongi sudah pulang. Kelu-" Dahyun keluar sambil tersenyum gugup pada Yoongi yang sekarang sedang menatap Dahyun. Sebenarnya saat itu Yoongi sedang menatap pintu kaar mandi, tapi tiba-tiba Dahyun muncul dari sana.

"Em, Hai.." Dahyun masih berdiri disana. Saat itu Yoongi langsung memukul tempat kososng di sebelahnya sambil memandang Dahyun

"Aku akan memasak, hm... nanti kita makan malam bersama." katanya tersenyum gugup. Seolah Yoongi adalah orang asing yang baru pertama dia temui.

"Aku ban-"

"Ah tidak usah," sebelum Yoongi berdiri Dahyun sudah melarangnya. Yoongi melirik Jimin yang sedang menahan tawa, dia pun kembali duduk sambil memandang Dahyun yang masih berdiri disana. Kemudian tiba-tiba melambaikan tangan dan membuat tawa Jimin pecah dan Yoongi terkekeh pelan.

"Aku ingin bicara padanya," kata Yoongi pelan yang pura-pura mengerjakan tugas dengan Jimin, tapi matanya memandang Dahyun yang sudah asik memasak.

"Biasanya kau pintar mengendalikan keadaan." Jimin menutup Ms. Word nya, kemudian memandang Yoongi. "Pura-pura saja tidak terjadi apa-apa atau kau tak tahu apapun. Seperti bisasanya."

...

"Waaaw, makan. Aku sepertinya sudah lama sekali tidak makan makananmu,"

"Iya memang sudah lama. Yang lebih sering masak kan aku." kata Jimin mengambil bimbimbap buatan Dahyun . Dahyun hanya tersenyum mendengar celotehan mereka.

"Semoga istriku pintar masak seperti Jimin," kata Yoongi sambil tertawa, Jimin terkekeh mendengar kata-kata Yoongi.

"Yasudah jadi suamiku saja," bercanda sih, Jimin bicara sambil tertawa tapi Yoongi malah memandang Jimin dengan tatapan yang... Entahlah.

Dahyun yang melihat itu entah kenapa langsung geli dan ingin tertawa melihat ekspresi awkward Yoongi. Dahyun pun tertawa melihat ekspresi Yoongi yang sangat menggelikan, Yoongi yang menyadari tingkah gadis itu langsung meyipitkan matanya memandang Dahyun yang masih saja tertawa. Alih-alih kesal karena ditertawakan, Yoongi justru tersenyum melihat tawa Dahyun lagi.

...

Dahyun baru keluar dari apartemen Jimin setelah selesai makan dan berhasil bicara sedikit normal dengan Yoongi. Baru beberapa langkah, seseorang sudah menyejajarkan langkahnya dengan Dahyun bersamaan dengan senyum penuh aura misterius itu, membuat Dahyun agaknya berdebar lagi.

"Aku sudah lama sibuk dengan skripsiku." Yoongi bicara sambil tersenyum normal, dalam arti tak terlihat canggung atau apapun.

"Lalu?" Dahyun bingung harus merespon bagaimana. Saat itu tiba-tiba Yoongi merangkul Dahyun, dan tersenyum seperti biasanya. Dahyun cukup terkejut, tapi lebih didominasi dengan perasaan senang dan rindu.

"Aku ingin bicara banyak hal denganmu,"

...

Nyaman adalah satu kata yang cukup sulit untuk Yoongi dapatkan dari siapapun kecuali Yoora dan Jimin, tapi itu semua terjadi sebelum ia bertemu dengan Dahyun. Namun, kenyamanan itu dirusak dengan acara cemburu. Entah bagaimana harus menyelesaikannya, tapi cemburunya itu bukan lah hal yang normal. Dia cemburu setengah mati karena Jimin lebih memperhatikan Dahyun dari pada dirinya. Tapi..

"Apa kau marah padaku? Jujur saja." Yoongi sekarang sedang berbaring di sofa saat Dahyun menuangkan jus jeruk dari karton besar. Dahyun duduk di atas karpet, bersandar tepat di dekat kaki Yoongi.

"Marah? Untuk alasan apa?" tanya Dahyun bertanya pada Yoongi sambil memandang Yoongi sekarang menyelipkan bantal dibawah kepalanya, lebih tinggi dan bisa memandang Dahyun sekarang.

"Soojin?"

"Tidak, kau tidak lihat selama ini aku dan Soojin selalu kemana-mana bersama?" tanya Dahyun sambil kemudian meleguk jusnya.

"Hm.. Aku dan Soojin?" kata Yoongi lagi. Dahyun berpikir sejenak, marah? Aku bukan marah tapi cemburu.

"Aku tidak, ehm kenapa aku harus marah? Itukan hakmu." kata Dahyun sambil terkekeh canggung

"Aku marah saat Jimin lebih berpihak padamu daripada aku," kata Yoongi yang kemudian turun dari sofa duduk di samping Dahyun , Dahyun melirik Yoongi.

"Em, itukan karena kau menyukainya. Jelas saja kalau kau marah." kata Dahyun dengan senyum mengambang. Kali ini Yoongi memandang Dahyun .

"Bukan kah kau menyukai ku?" tanya Yoongi santai, seolah itu bkanlah pertanyaan sensitif. Dahyun tak menjawab, hanya menahan nafas.

"Ah, Sudah tidak ya?"

Deg,

Pertanyaan Yoongi itu benar-benar membuat Dahyun mulas, perutnya seperti di singgahi jutaan kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya.

Dahyun diam, dia menghindari tatapan Yoongi yang saat itu tengah menyandarkan kepalanya di sofa, memandang langit-langit apartemen. Dahyun masih diam, banyak sekali yang ingin dia katakan pada Yoongi. Namun, dia tak berani mengucapkannya. Makiannya sudah habis dia katakan malam itu. Memaki Yoongi yang tidak normal.

"Tapi kau tidak seriuskan mendekati Soojin? Kau bukan berusaha menyukai seorang perempuan dan menjadi normal?"

"Aku pikir Soojin menyukai Jimin," Dahyun langsung memandang Yoongi dengan mata membulat.

"Aku pikir dengan mendekati Soojin akan membuat mu menyerah, tapi ternyata aku memang pengecut. Selama ini.. ya aku tahu kau..." Yoongi menggantung kata-katanya, tapi Dahyun bisa memastikan apa yang Yoongi maksud."tapi aku pura-pura bodoh." sambung Yoongi masih bicara memandang langit-langit ruangan itu. Entah kenapa saat itu Dahyun merasakan sesak, dia tidak tahu kenapa, tapi rasanya benar-benar menyesakkan. 

Ah kejujuran itu memang lebih sering menyakitkan.

"Maaf, aku membebanimu," kata Dahyun singkat, tanpa ekspresi. Yoongi duduk tegap sekarang, kembali memandang Dahyun yang sekarang menunduk.

"Boleh aku memelukmu?" tanya Yoongi kali ini menyentuh bahu Dahyun agar Dahyun melihatnya. Memutar posisi menghadap kearahnya. Dahyun perlahan mengangkat kepalanya, tak ada yang dia katakan. Dia hanya memandang Yoongi yang menatapnya lekat, saat itu Yoongi mengulum senyum tipis, tanpa berkata lagi, Yoongi menarik Dahyun kedalam rengkuhannya.

Yoongi memejamkan matanya sambil mengehela nafas dalam-dalam, ada gelitik menggerumuh didada Dahyun yang hanya diam tanpa membalas pelukan Yoongi. Dahyun meletakkan dagunya di bahu Yoongi. Saat itu Yoongi mengeratkan pelukannya membuat Dahyun merasakan kehangatan yang begitu mendalam. Yoongi pernah memeluk Dahyun , tapi Dahyun rasa bukan senyaman ini rasanya.

"Aku menyayangimu, tidak ingin kehilanganmu, tapi itu bukan berarti aku mencintaimu karena aku masih yakin betul perasaan itu untuk siapa." saat itu Dahyun terdiam, sadar sesuatu egois yang selama ini dia pikirkan. Meskipun sesak masih terus bergerumuh di dadanya, Dahyun pun membalas pelukan Yoongi itu, dia memejamkan matanya dan tak mau kehilangan kenyamanan ini.

"Cinta tak bisa di paksakan Oppa," begitu juga dengan cinta ku yang tak bisa berkurang padamu.

Iya, padamu. Pada seorang Gay.



....



Kadang, gue rada gimana gitu kalau bikin menye scene-nya Yoongi ke jimin wkwk

jangan lupa kritik dan sarannya~

Continue Reading

You'll Also Like

30.4M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
454K 45.8K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
103K 11K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
31M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...