That's My Old Man

Par Efras_

1.8M 91.6K 886

[PRIVATE, PLEASE FOLLOW ME IF YOU WANT TO READ IT] Ansefa, seorang gadis berumur 17 tahun tidak menduga, bahw... Plus

Prolog
Chapter 1 : Rencana Sang CEO
Chapter 2 : Pertemuan
Chapter 4 : Patrick
Chapter 5 : Ancaman?
Chapter 6 : Arnold
Chapter 7 : Rahasia Patrick
Chapter 8 : Sebuah Kunjungan
Chapter 9 : Aubey
Chapter 10
Chapter 11 : Sebuah Rahasia
Chapter 12 : Tindakan Ceo
Chapter 13
Chapter 14 : Kencan Pertama?
Chapter 15 : Kau
Chapter 16
Chapter 17 : Sebuah Jawaban?
Chapter 18 : Ia Sakit
Chapter 19 : Sebuah Masa Lalu?
Chapter 20
Chapter 21 : Kecelakaan
Chapter 22 : Pengungkapan Gionova
Chapter 23
Chapter 24 : Mungkin Bukan Aku
Chapter 25 : Berpisah
Chapter 26
Chapter 27 : Pamit
Chapter 28 : Tentang Dia
Chapter 29
Chapter 30 : Keputusan
Chapter 31 : Perubahan Dimulai
Chapter 32 Tawaran Cinta.
Chapter 33 : Keanehan Thessa
Chapter 34 : Sylvester vs Leonard
Chapter 35 : Terbongkar ._.
Chapter 36
Chapter 37 : Kepulangan Christopher
Chapter 38
Chapter 39 : Tak Terduga
Chapter 40
Chapter 41 : Aneh
Chapter 42
Chapter 43 : Bersamanya
Chapter 44
Chapter 45 : Syl
Chapter 46
Epilog
Extra Chapter 1

Chapter 3 : Melarikan Diri

65.6K 3.5K 28
Par Efras_

Ansefa Side

Hari ini adalah hari burukku. Kenapa? Karena nyatanya seharian ini aku hanya bisa berdiam diri dan menatap Ceo gila itu bekerja. Apakah aku akan digaji walaupun pekerjaanku hanya menatap Ceo aneh itu?

"Jika aku tampan, katakan saja" ucapnya, aku berdecih dan menatap objek lain. Aku tahu dia tampan, tapi aku takkan pernah mengakui itu.

"Sungguh, lebih tampan Patrick dibanding dirimu" ucapku tanpa sadar, dan aku mendengar suara pulpen tergeletak dan tanpa aku sadari aku menatap dirinya.

"Siapa Patrick?" tanyanya, aku berusaha tertawa. Dia kenapa? Kenapa logat bicaranya seakan dia tidak senang?

"Dia orang yang kusuka. Kenapa?" kataku enteng, tetapi tak lama ia memilih untuk bangkit dari kursinya dan melangkah menghampiriku yang terduduk disofa ruangannya. Matanya menyiratkan amarah yang terpendam, dan langkahnya disentak seakan mewakili seluruh perasaanya. Aneh.

Aku terkejut saat ia menarik lenganku agar aku berdiri, cengkramannya begitu kuat sehingga membuat aku meringis.  Aku menatap matanya marah dan bertanya tanya, kenapa ia seperti itu?

"Katakan dengan jelas, saat ini, siapa Patrick?" tanyanya, aku hanya terdiam menatap matanya. Benar, dia marah.

"Orang yang kusukai, pria yang aku sukai" jawabku tegas, aku mulai merasakan cengkraman tanganya semakin menguat dan aku kembali meringis dan berusaha melepas cengkramannya itu. Tetapi nihil.

"Hentikan. Jangan sukai dia lagi" ucapnya dengan suara nada rendah, aku hanya menatapnya tajam. Bodoh.

"Kau kenapa?! Kau selalu saja berbuat aneh!" pekikku kesal, ia hanya menatapku tajam. Ia melepas cengkraman tangannya dan ia mendorongku hingga tubuhku menyentuh dinding. Bodoh, aku menatap kesekelilingku, tetapi ia menghalangi setiap gerakku.

"Kau miliku" ucapnya, aku hanya menggeleng tak mengerti. Apa dia gila? Batinku mulai mengoceh kesal.

"Bisakah aku pulang sebelum aku semakin gila?!" tanyaku kesal, dan ia tertawa dihadapanku. Dasar pria bodoh.

"Kenapa kau tidak membuat dirimu gila saja? Disini, saat ini" ucapnya, aku hanya menatapnya tak percaya. Benar! Dia Ceo gila!

"Kau gila! Menjauh dari hadapanku!" ucapku berusaha melepaskan diri dari himpitannya, memukul dadanya tetapi tetap saja..

Itu tak berguna.

"Yah, aku gila. Sangat menggilai dirimu. Apa kau tak ingat dengan pertemuan pertama kita?" tanyanya,aku hanya menaikan salah satu alisku. Pertemuan pertama?

"Tidak" jawabku ketus dan berusaha pergi, tetapi tidak bisa. Aku semakin memberontak, tetapi aku semakin tidak bisa bergerak dibuatnya. Menyebalkan.

"Kau akan bekerja disini, bukan? Kau adalah pegawai sini, ikuti semua perintahku dan-"

"Tidak semua, Tuan Ceo! Aku pegawaimu, dan hanya beberapa aturan saja yang akan aju ikuti!" ucapku, ia menaikan salah satu ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman iblis. Keadaan yang ia ciptakan membuatku cukup terkejut.

"aku menyukaimu" aku terdiam mendengar perkataannya. Apa? Dia mencintaiku?

"Kau gila? Kau menyukai seorang anak remaja, Om tua" ketusku dengan sedikit menyindir dirinya. Ia hanya tertawa mendengar perkataanku, dan dengan tiba tiba ia mengelus kulit wajahku. Bodoh! Otakku sudah memperingati dengan keras jika ini kondisi berbahaya.

"Tapi, nyatanya om tua ini menyukaimu. Aku tak akan membiarkan apa yang sudah ku klaim sebagai milikku di kuasai oleh orang lain. Jika perlu, aku bisa merantaikan orang yang kucinta disebuah ruangan yang kosong. Hmm terdengar seperti ide yang menarik bukan?" katanya, aku hanya terdiam. Aroma tubuhnya tercium jelas di indra perasaku, dan mendengar kata kata itu membuatku semaki  kesal. Bodoh.

"Aku tak perduli. Biarkan aku pergi, aku ada urusan yang jauh lebih penting" ucapku berusaha menyingkirkannya, tetapi tak berhasil.

Hanya ada satu cara disini.

'Bugh!'

"Arrghh!" pekiknya kesakitan, dan saat ia lengah biaa kugunakan untuk melarikan diri. Baru saja, aku memukul perutnya dengan sedang, tidak terlalu keras. Ia meringis dan aku keluar dari ruangannya.

Aku harap, ia jauh jauh dari hidupku. Biarkan Covard menjadi kampus hayalanku saja.

Aku melangkahkan kakiku pergi dari ruangan ini, setengah berlari aku memasuki Lift, untungnya Lift terbuka dan menunjukan seorang wanita yang ada disana keluar, dan dengan cepat aku memasuki lift itu. Aku tak peduli wanita itu melempar tatapan bingung kepadaku. Tak lama Lift tertutup. Aku menghela nafas lega, dan aku merasakan ponselku kembali bergetar. Aku menatap ponselku, ternyata pesan singkat dari Patrick.

'Aku sudah menunggumu

-Patrick'

Aku tersenyum membaca pesan tersebut dan tak lama Lift terbuka. Aku melangkah keluar dengan berjalan sedikit lari, takut takut aku dikejar.

Yah! Sebentar lagi aku akan sampai pintu keluar!

"Untuk semua staff, disivi atau Pegawai lainnya, dimohon untuk menangkap nona Ansefa.. Sekali lagi, untuk semua staff divisi atau pegawai lainnya dimohon untuk menangkap nona Ansefa. Terima kasih" suara pengeras suara entah apa itu mulai terdengar di sudut ruangan, aku berlari.

Sebentar lagi aku akan melewati pintu keluar.

"Itu dia nona Ansefa!"

Tidak! Seseorang akan menangkapku! Dengan cepat aku aku melangkahkan kakiku, aku mempercepat langkahku karena satu alasan.

Patrick menungguku.

Aku tak bisa membiarkan ia menungguku, apabila aku ditangkap berati aku ceroboh karena telah membiarkan ia menunggu tanpa jawaban.

"Nona Ansefa!!" pekik seseorang, aku menggeleng. Hiraukan mereka hiraukan mereka.

'Ting tong!'

Akhirnya! Dengan cepat aku berlari kearah mobil patrick, dan Patrick sendiri hanya bisa bertanya tanya.

"Cepat jalan! Seseorang ingin menyanderaku!" pekikku, Patrick yang mendengar kebohonganku dengan cepat memperjalan mobilnya. Aku menghela nafas, setidaknya aku selamat.

"Kau kenapa? Kenapa mereka ingin menyanderamu?" tanya Patrick, aku hanya menghela menggeleng tidak.

"Kau tau kampus Covard? Aku sudah memenuhi syarat untuk memasuki kampus itu, tetapi mereka mengajukan syarat apabila aku menjadi mahasiswa Covard aku harus menjadi pegawai di Archila.inc, dan kau tau? Ceo Archila hendak memperkosaku!"

"Apa?!! Sial!" pekik Patrick kesal, aku hanya menghela nafas. Bodoh.

"Lain kali, kau jangan kesana lagi! Ingat perkataanku" ucap Patrick, aku mengangguk.

Setidaknya, aku bisa selamat. Kali ini saja.

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
875K 38K 62
[[Belum diRevisi]] [[Completed]] 21+ Cerita ke 2 aku. Ini berhubungan dengan cerita pertama aku. Kalo kalian bingung kalian bisa baca cerita pertama...
3.4M 26.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
985K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...