Yang Terluka ( Revisi )

Par retnomimot

21.2K 553 39

Wajah membuat semua terpesona, ditambah postur tubuh yang menunjang, harta melimpah, memiliki beberapa usaha... Plus

Klan PRASETYA
Bram Jatuh Cinta
Mengejar "Istri"
Mengejar "Istri" (bag. II)
Mengejar "Istri" (Bag.IV)
Akhir pengejaran "Istri"
Bersamamu semua indah
Bersamamu Semua Indah (bag.I)
Berartinya "kau" dalam hidupku
Hanya "Kau"
Hanya "kau"
Bidadariku
"Semua tentang mu"
"Penjaga"
Penjaga (bagian I)
Penjaga (bagian II)
Hanya "KAU" ll
BerkahMU
BerkahMU(bag.I)
BerkahMU (bag.II)
Akhirnya
Akhirnya (bag.I)
Akhirnya (bag.II)
Akhirnya (bag. III)
Akhirnya (bag. IV)
Akhirnya (bag.V)
Akhirnya (bag.VI)

Mengejar "Istri" ( bag. III)

810 25 2
Par retnomimot

Hai, lanjut revisinya
Maaf typo ya....









"Luciferku?" gunam intan
"hem...kau kenapa Rani apa yang terjadi padamu?" kata bram sambil memeluk ringan Intan tapi Intan refleks memeluk erat Bram dan tersedu.

Bram memeluk erat Intan membelai punggung dan kepala Intan.
"Menangislah Luv, tumpahkan semuanya!" bisik Bram lembut.
"Kakak...kakak...!" Intan membenamkan kepalanya di dada juga di pelukan hangat Bram.

Sekitar 10 menit

"maaf kak!" ucap intan pelan
"untuk apa?" kata bram
"membuat basah baju kakak dan susahin kakak!" jwb intan sambil perlahan melepas pelukannya
"tidak perlu minta maaf Luv, ceritakan padaku!" kata bram sambil melonggarkan pelukannya
"aku baru tiba dari jakarta setelah pulang dari sekolah USA selama dua bulan tapi tidak bisa langsung pulang tapi di jakarta lebih dulu untuk berikan pengarahan dari hasil sekolahku pada yang lain, dan aku baru sampai disini tadi sore karena Sandy mau bicara denganku ( tarik nafas ) Sandy minta aku mau menikah dengannya ia akan belikan rumah untukku, ia tidak menerima alasan tapi aku katakan aku sudah punya tunangan tetapi rupanya dia tahu aku tidak jadi menikah dengan Steve. Sandy marah dan memaksa menciumku sampai ia lepaskan aku karena bibirku berdarah, sandy berikan minumannya yang belum diminum!" kata intan pelan
"kau meminumnya Luv?" tanya bram lembut
"ia sedikit karena aku lihat berbuih teh panasnya (meletakkan kepalanya kembali di bantal) tak lama setelah aku minum Sandy permisi ke toilet dan akupun pergi tapi kepalaku pusing, aku terus jalan sampai keluar dari rumah makan tersebut rupanya Sandy ikuti dan memanggilku lembut, aku takut dan berlari walaupun berat sekali, aku berdoa agar Allah kirim malaikat pelindung untukku sampai aku lihat pabrik ini gerbangnya terbuka aku fikir aku masuk saja agar berbaur dengan karyawan yang lembur atau waktunya pulang tapi ternyata sepi hanya ada truk truk besar juga suara mesin aku paksa untuk masuk lebih dalam mungkin bisa ketemu dengan satpam, kepalaku sudah berat sekali aku hampir tak tahan sampai aku melihatmu kak, aku tidak percaya jadi aku memanggilmu sekali suaraku parau kedua aku bisa menjerit dan kau datang lalu gelap!" kata intan pelan.
"kau mengingatku?" tanya bram
"bagaimana aku bisa melupakan pria sepertimu?" jwb intan
"maksudku Luv, kau tidak melupakan aku?" kata bram
"sangat ingin aku melupakanmu dan berhasil selama 2 bulan seminggu dan sekarang malah aku disini bersamamu, menangis seperti bayi dipelukanmu padahal aku sudah lama tidak menangis!" jelas intan jengah
"apa yang kau rasakan sekarang?" kata bram tetap lembut
"kakak sendiri?" balik intan bertanya
"nyaman dan terasa utuh saat bersamamu!" jwb bram
"aku juga nyaman bersamamu kak dan Ya Allah Sandy kira nanti kau beneran tunanganku kak!" erang intan
"memang kau tunanganku calon istriku kenapa?" jelas bram
"tapi kak itu tidak benarkan?" kata intan sambil memandang bram
"siapa bilang?" tanya bram
"aku dan jangan bercanda kak?" kata intan
"aku tidak bercanda Luv, aku mau kau jadi istriku, temanku, sobatku juga pendampingku apa kau mau?" tanya bram cepat
" kak...tapi aku...!" ucap intan namun

terputus

"Bos....!" seru Jerry
" ya, masuk saja!" Bram berbaring telentang disisi Intan.
"Bos, ini nasi goreng mawut dengan telur dadar dan 3 krak orange waternya!" jwb jerry sambil masuk dan letakkan bawaannya
"hem, kok banyak Jerr?" jwb bram
"ya, kebetulan waktu antar bu dokter rumahnya dekat alfamart juga jual nasi goreng yang katanya enak jadi aku beli!" jwb jerry sambil duduk di dekat bram berbaring
"oh, jadi berapa semua?" tanya bram
"200rb!" jwb jerry

Bram duduk ambil uang dan berikan ke Jerry
"kau mau mandi dulu Luv?" tanya bram pada intan
"he em dimana?" kata intan sambil bangun
"bentar Jer!" ucap bram lalu bram antar Intan ke kamar mandi dan nyalakan pemanas air setelah itu Bram temui Jerry.

"Bisa kau selesaikan sendirikan Jerr?" kata bram
"siap bos, aku akan lakukan sebaik mungkin hari ini selesai!" jwb jerry
"oke, aku akan bicara dengan Intan dulu setelah itu aku akan bantu kau!" kata bram
"tidak perlu buru buru bos untuk membantu kami, bicaralah baik baik dengan nona itu dan aku suka dengan pilihanmu bos!" jwb jerry.

Bram melihat Jerry

"maksudmu?" tanya bram
"ya aku suka jika kau memilihnya sebagai istrimu, aku dukung kau Bram katakan saja apa yang mesti ku bantu untuk meyakinkan dia!" jelas jerry
"trims kawan, aku akan coba sendiri dulu!" jwb bram kalem
"hem, aku tau dan apakah perubahanmu akhir akhir ini karenanya?" tanya jerry
"menurutmu begitu?" kata bram
"aku rasa begitu tapi itu baik untukmu bos!" jerry acungkan jempol tangannya
"trims!" sahut bram
"oke, aku pergi dulu bos!" ucap jerey sambil menepuk bahu Bram lalu berbalik untuk pergi tapi tepat Intan keluar dari kamar mandi gunakan piyama tidur sambil menggerutu sebel lalu

"eh, maaf pak atau mas mau tanya!" seru Intan sambil bergegas mendekati Jerry.
"Panggil Jerry saja bos kecil dan mau tanya apa?" kata Jerry berbalik kemudian terpana namun dengan cepat Bram menarik Intan kesisinya dan melingkarkan lengannya memeluk lembut Intan sambil meletakkan handuk didepan tubuh Intan lalu melotot ke Jerry.

"Oh Jerry aku Intan, apa kau tau pria yang tadi datang setelah aku!" tanya intan tak menyadari apa yg terjadi
"yep, aku tau tidak perlu khawatir bos kecil dia aman kok!" jwb jerry riang
"dari tadi panggil bos kecil melulu kenapa?" sungut intan
"dia kan bos besar dan kau bos kecil kami, bukankah sebentar lagi kalian menikah!" jwb jerry senang
"ehm...!" intan kelabakan untuk menjawab pernyataan jerry
"baiklah bos kecil aku permisi ya!" ucap jerry tersenyum lalu melangkah pergi keluar dari ruangan.

"Ayo makan dulu dan bagaimana keadaanmu Luv?" ajak bram sambil membawa duduk intan.
"lebih baik setelah mandi tapi kepalaku masih pusing juga berat kenapa ya sudah keramas malam malam lagi!"gerutu intan.
"duduklah dan makanlah nanti aku jelaskan!" jwb bram
"trimakasih!" Intan duduk dan melilitkan handuk ke kepalanya membungkus rambut basahnya lalu makan.

Bram juga duduk di depan Intan serta ikut makan
"sebenarnya Sandy membiusmu agar ia bisa membuatmu tidak bisa menolaknya saat ia melamarmu lagi!" jelas bram
"hah, membiusku kapan?" tanya Intan.
"Di teh hangatnya!" jwb bram
"waduh...kenapa membiusku untuk membuatku menikah dengannya?" tanya intan heran
"kau tidak tahu atau pura pura tidak tahu luv?" tegur bram
"tidak tahu dan kenapa memanggilku Luv?" selidik intan
"dia mau membuatmu hamil anaknya dan memang kau wanita yang ku cintai, kau tahu arti Luv kan?" jwb bram ringan
"aku tau...tapi...!" intan memandang bram
"mungkin terlalu cepat bagimu mendengar aku mencintaimu tapi sejujurnya sudah lama aku merasakannya saat pertama kali aku melihatmu, aku tidak memahaminya kukira itu hanya ketertarikan sesaat juga penasaran denganmu, aku mencari tahu tentangmu dengan bantuan seorang teman aku tahu kau Rani!" ucap bram lugas lalu

hening

Mereka habiskan makan kemudian Bram ulurkan botol air minuman.
"Ada racunnya?" otomatis Intan bertanya
"tidak ada Luv, minumlah!" jwb bram lembut.

Intan membuka dan meneguk 1/2 botol air vitamin. Bram sendiri juga meneguk habis airnya

"kak, boleh tahu kenapa kakak bersikap dingin?" tanya intan tiba tiba
"sebenarnya aku tidak seperti yang kau lihat (bram duduk disisi Intan) aku menikmati dunia selayaknya sebagai pria kau paham kan Luv?" kata bram
"bisa lebih jelas kak?" pinta intan
"ya, berpesta dengan teman temanku, dugem tp aku tidak minum hanya menikmati saja!" jwb bram menjelaskan
"gak main perempuan kak?" tanya intan.

Bram menengok menatap Intan dan mendapati bertemu pandang dengan mata Intan.

"Yah..aku hanya tanya mungkin juga kakak beli wajarkan!" kata intan
"ya memang tapi bukan sembarangan, atas rekomendasi teman teman dan aku melakukan secara safety serta tanpa paksaan!" jwb bram jujur
"he em aku paham!" ucap intan
"itu dulu saat aku usia kepala 2 sampai saat usiaku 25thn aku bertemu Soraya dia sangat cantik kau tau seperti boneka barbie, kulitnya juga putih bersih, tinggi juga seksi (bram melirik wanita disisinya yg cemberut) kenapa Luv?" tanya bram
"hah, tidak teruskan!" ucap intan
"aku tertarik padanya dan mengejarnya dalam waktu 2 bulan aku menikahi Soraya tanpa mencari tahu siapa Soraya, namun saat malam pertama baru aku mengetahuinya kalau apa yang ada padanya itu palsu semua operasi plastik!" jelas bram
"maksud kakak?" intan menatap tak paham
"payudaranya implan, kakinya di bentuk,lengan juga wajahnya itu operasi lalu ia juga operasi vagina agar seperti kembali perawan tapi aku tahu aku bukan yang pertama, aku kecewa tapi aku bisa menerimanya namun makin lama aku memahami Soraya. Dia wanita yang mau senang saja juga butuh biaya yang tidak sedikit untuk perawatan tubuhnya hingga 6 bulan usia pernikahanku usahaku krisis dan teman temanku meninggalkanku juga Soraya yang seharusnya mendukungku sampai aku menjual usahaku dan rumah mewahku untuk membayar hutang usahaku juga kewajibanku sebagai bos setelah usai aku mendapat telpon dari rumah sakit kalau Soraya dirawat disana (bram menunduk dan menyadari lengannya hangat karena jemari Intan ada disana. Bram meraih jemari itu ke dalam genggamannya) aku datang ke RS bertemu dokter yang sedang merawat Soraya yang mengatakan kalau operasi pengguguran janinnya berhasil namun karena telah banyak operasi yg dilakukan sebelumnya jadi rahim soraya terpaksa diangkat dan ia tidak bisa mengandung. Aku tidak tahu perasaanku, rasanya mati apalagi Soraya bilang dia tidak mau punya bayi dan ia minta cerai dariku karena aku bangkrut dan aku kabulkan!" Bram menempelkan jemari Intan dipipinya

"kak...keluarkan!" bisik Intan.
"Aku marah, sakit hati juga kecewa kenapa dan hanya seperti itukah aku bagi mereka dan bayiku, anakku harus mati tanpa ada kesempatan untuk hidup!" Bram menangis pelan dan Intan meraih Bram dalam pelukannya.

Bram tersedu sambil memeluk erat Intan. 5 menit Bram berhenti menangis lalu

"Trimakasih Luv!" gunam Bram
"Sama sama kak!" jwb intan
Bram menarik tubuhnya tapi tidak menjauh dari Intan
"dalam sekejap aku berubah, percerain singkat dan cepat aku berikan tunjangan sekaligus setelah itu sisa uangku yang sedikit aku depositokan dan aku beli rumah kecil dengan tanahnya yang kuminta dirawat oleh keluarga pak diman, setelah itu aku sebulan penuh dirumah orangtuaku kerjaku hanya makan tidur dan ke gym. Aku tidak mau tahu keadaan sekitarku hingga papa ulurkan tiket wisata seminggu di Sisilia, aku terima dan berangkat dengan uang saku tebal dari keluargaku juga uangku sendiri.
Di Sisilia waktu itu musim semi, penuh warna. Aku tidak mau kesana lagi kalau sendirian. Disana aku kenal Goerge yang butuh dana jadi kuberikan saja uangku sendiri tapi goerge minta aku buka rekening ke bank atas namaku untuk dia. Aku lakukan saja permintaannya!" lanjut bram tentang kisahnya
"sekarang berkembang ya?" tanya intan
"ya!" jwb bram





Tbc

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

328K 19K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
122K 13.7K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...
244K 745 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞