Antara Indonesia dan Korea

By ayubiru_

82.4K 2.5K 125

Andien Utami akan berpetualangan di negeri gingseng yaitu Korea Selatan. Apakah dia akan menemukan hal-hal ya... More

1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

6

3K 83 28
By ayubiru_

Author POV

Tinggal tiga hari lagi Super Junior akan konser di Indonesia. Andien dan Lesti juga sudah membeli tiket untuk menonton konser idola mereka. Ini untuk pertama kali bagi Andien untuk nonton konser Super Junior.

Mereka sedang berada di salah satu mall di kota Bogor. Mall milik kampus mereka, yaa Botani Square milik IPB. Mereka sedang asyik untuk mengisi waktu luang mereka saja setelah kuliah yang membosankan tadi. Mereka mampir ke gramedia karena Andien ingin membeli sebuah novel untuk bahan bacaanya saat ingin tidur. Sedang ayik mencari buku, ada seorang laki-laki sedang memperhatikan gerak-gerik mereka, lebih tepatnya gerak-gerik Andien. Yaa itu Adit. Laki-laki yang selama ini sangat ingin memiliki Andien. Dia menyukai dan bahkan ingin memaksa untuk memiliki Andien. Tapi itu semua tidak mungkin terjadi karena Andien selalu cuek padanya dan tidak menghiraukannya. Dia menguntit setiap kegiatan Andien, dimanapun dan kapanpun.

Lesti mengetahui kehadiran Adit dan berjalan mendekati Adit dan membiarkan Andien untuk tenggelam ke dunianya. "Ngapain lu disini?", tanya Lesti sinis.

"Bukan urusan lu", jawab Adit nggak kalah sinis.

"Lu ngikutin kita yaa?", tanya Lesti.

"Gua nggak ngikutin lu, tapi gua ngikutin Andien", ucap Adit tetap melihat Andien dari kejauhan.

"Lu gila yaa. Jauh-jauh deh lu dari Andien", ucap Lesti emosi dan meninggalkan Adit sendiri.

Lesti menghampiri Andien dan menarik maksa temannya itu. Andien hanya bingung dengan sikap Lesti. Dia nurut dan mengikuti Lesti yang membawa mereka ke salah satu restaurant yang berada di mall ini. Mereka memilih tempat pojok agar bisa melihat daerah sekitar mereka dengan leluasa.

Setelah memesan makan dan minum, mereka tetep diam. Andien mencoba mencairkan suasana. "Lu kenapa Lesti?", tanya Andien.

"Tuh lu lihat orang yang berada dimeja dekat pintu masuk itu. Itu Adit, dia ngikutin kita tahu", ucap Lesti menunjuk orang yang sedang menutupi mukanya dengan menu.

"Ngapain tuh anak disini?", tanya Andien kaget.

Lesti hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu. "Mau tuh anak apaan sih?", tanya Andien kesel.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kediaman Andien

Andien POV

Lesti mengantarku pulang seperti biasanya. Belakangan ini aku sering sekali menebeng ke Lesti karena takut pulang sendirian. Yaa takut karena Adit. Dia pernah memberhentikan mobilku ditengah jalan dan masuk mobilku dengan paksa, untuk saja tidak ada yang melihat. Aku takut tertangkap kamera. Aku tidak ingin bermasalah dengan wartawan.

"Inget jangan keluar sendirian. Gua takut si Adit gila ngikutin lu", ucap Lesti mengingatkan sebelum aku turun dari mobilnya.

Aku hanya tersenyum dan segera turun dari mobil Lesti. Aku melihatnya menghilang ditikungan jalan bersama mobilnya. Saat ingin memasuki rumah, ku lihat beberapa orang datang mendekatiku dengan memakai jaket dan topi yang menutupi kepala mereka. Mereka semakin mendekat dan aku tidak bisa bergerak. Badanku terasa mati rasa dan tidak bisa bergerak. Mereka semakin mendekat dan aku semakin ketakutan. Aku menutup mataku karena takut melihat siapa yang berada di hadapanku sekarang.

"Siapa kalian?", tanya seorang laki-laki.

Aku membuka mata dan kaget melihat Adit sudah berada didepanku. "Mau apa kalian ha? Kalau berani nyentuh Andien, gua bakal ngebunuh lu semua", ucap Adit penuh emosi.

Aku hanya berlindung aja dibelakang Adit. "Andien", panggil salah satu segerombolan laki-laki dihadapan kami.

'Andien'. Suara itu ku kenal. Aku mengintip dari balik bahu Adit. Mereka melepaskan topi dan tersenyum padaku. Ya ampun ini member Super Junior. Mereka mengagetkanku. Aku langsung berlari memeluk Heechul oppa yang tersenyum manis padaku. Tiba-tiba Adit menarikku dan melepaskan pelukanku dengan Heechul oppa.

"Lu ngapain meluk orang asing ha? Kalau lu di apa-apain gimana?", tanya Adit penuh emosi.

"Gua kenal sama mereka. Mereka itu kakak-kakak gua dari Korea. Jadi lu nggak usah khawatir", ucapku menjelaskan.

"Tapi mereka mencurigakan", ucap Adit melirik para member Super Junior dengan sinis.

"Yang mencurigakan itu lu. Lu ngapain ada disini? Lu ngikutin gua?", ucap ku sinis. Adit hanya diam saja. "Ya udah, gua ucapin terima kasih, tapi sekarang lebih baik lu pulang aja", ucapku.

"Tapi kan mereka", ucap Adit sambil menunjuk Super Junior.

"Mereka tamu gua. Udah lu pulang aja dan brenti ngikutin gua", ucapku sinis.

Adit hanya menunduk dan langsung pergi. Aku menarik nafas berat dan memandangi member Super Junior sambil tersenyum kikuk. Di belakang Heechul oppa, bisa ku lihat orang yang sangat aku rinduhkan selama ini. Kyuhyun. Dia berada di belakang Heechul dan memandangiku dengan tatapan...entahlah, seperti kecewa terhadapku.

Aku mengajak mereka masuk dan mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu. "Kalian kenapa bisa ada disini oppa?", tanyaku setelah mereka melepas perlengkapan menyamar mereka.

"Kami sengaja datang tiga hari sebelum konser supaya bisa bertemu denganmu dulu", ucap Heechul.

"Yang tadi itu siapa? Pacarmu?", tanya Shindong polos dan langsung mendapatkan tatapan mematikan dari yang lain. "Aku kan hanya bertanya", ucap Shindong lagi setelah mendapat tatapan mematikan itu.

Aku melihat ke arah Kyuhyun oppa yang tak memandangku sama sekali. Mungkin dia kecewa dengan kejadian tadi. Mungkin dia salah paham, tapi apa peduliku? Dia juga tidak menyukaiku.

"Bukan oppa. Dia adik kelasku di kampus", kataku sambil tersenyum dan berhasil membuat Kyuhyun melihat ke arahku.

"Tapi dia seperti menyukaimu", ucap Leeteuk oppa.

"Hahaha. Entahlah. Belakangan ini dia sering mengikutiku kemanapun", kataku sambil tersenyum.

"Wah kau punya fans Andien", ucap Eunhyuk padaku.

"Ah oppa. Itu sih bukan fans. Itu namanya penguntit", kataku mencibir.

Mereka langsung tertawa karena melihatku yang sedikit kesal. Akupun akhirnya hanya ikutan tertawa melihat mereka menertawakanku. "Kau tidak kangen dengan Kyuhyun? Kemarin saja bilang sangat merinduhkan Kyuhyun", ucap Sungmin dan berhasil membuatku malu.

Aku hanya menundukkan kepalaku tanda malu. Mukaku pasti sangat merah sekarang. "Sekarang Kyuhyun ada disini. Kau tidak ingin mengatakan sesuatu?", tanya Heechul semakin membuatku malu.

Kenapa mereka sangat ember? Aku kan sudah bilang untuk merahasiakannya. Aku tidak berani mengangkat mukaku untuk memandangi Kyuhyun. Aku ingin sekali pergi dari sini. Aku berdiri dan pamit ke kamar untuk mengganti baju. Mereka hanya menertawakanku lagi karena salah tingkah. Sampai di kamar, aku mencoba untuk menetralkan detak jantungku yang ingin sekali copot. Nafasku sangat terasa berat. Bagaimana bisa mereka mengatakan semua tadi dihadapan Kyuhyun? Aku yakin Kyuhyun akan semakin membenciku.

Kyuhyun POV

Jujur aku sangat cemburu dengan laki-laki tadi. Dia siapanya Andien? Dia kelihatan sangat melindungi Andien. Bahkan dari matanya tadi saat menatap kami, seperti mengatakan bahwa Andien hanya miliknya dan tidak boleh disentuh oleh siapapun.

Semua hyungku menggoda Andien dengan laki-laki tadi. Dasar tidak mengerti perasaanku. Padahal aku ada disini dan mereka dengan bebasnya menggoda Andien. Saat hyungku menanyakan hal itu, Andien membantahnya. Baguslah kalau begitu. Dengan begitu kan aku masih mempunyai harapan untuk dekat dengannya. Hyungku semakin menggodanya dengan aku. Aku semakin tersenyum puas saat melihat mukanya merona jika hyungku menyebutkan kalau dia merinduhkanku. Aku akan membiarkannya seperti itu agar dia tetap memperlihatkan perasaannya yang sesungguhnya. Aku tahu kau mencintaiku juga dan aku akan segera mengatakan perasaanku juga. Bersabarlah Andien.

Setelah berganti pakaian, Andien datang menghampiri kami. "Oppa kalian mau jalan-jalan sebentar denganku?", tanyanya dengan senyuman yang manis itu.

Para hyungku langsung mengangguk mantap dan kami langsung pergi meninggalkan rumah Andien. Kami menaiki duma mobil. Aku, Andien, Leeteuk, Heechul dan Ryewook semobil menggunakan mobil Andien. Siwon, Yesung, Shindong, Sungmin, Donghae, Eunhyuk dan Kangin menggunakan mobil yang tadi kami gunakan untuk ke rumah Andien. Andien menyetir mobil, saat aku menawarkan diri untuk menyetir dia malah melarangku. Katanya tempat pengemudinya beda. Dan memang benar beda dengan di Korea. Kalau di Korea sebelah kiri, sedangkan di Indonesia disebelah kanan. Andien cukup lihai dalam membawa mobil. Sesekali dia menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati.

"Apakah kalian sudah makan malam?", tanya Andien tetap fokus menyetir.

"Sudah", ucap Leeteuk hyung yang duduk disebelah Andien.

Aku ingin sekali duduk di tempat Leeteuk hyung agar bisa terus memandang Andien. "Kalian ingin makan makanan kecil?", tanya Andien lagi.

"Ok boleh juga. Kau ingin mengajak kami kemana?", tanya Heechul.

"Ke tempat hangout-ku oppa kalau lagi sendiri. Tapi aku janji ini akan sangat enak makanan kecilnya", ucap Andien.

Hyungku hanya terus mengangguk mengiyakan. Lima belas menit perjalanan, Andien memparkirkan mobilnya di area toko-toko yang berjejer sangat rapih tapi tidak terlalu banyak. "Tada kita sudah sampai oppa", kata Andien semangat.

Hyungku memandang ke arah keluar. Tempatnya seperti jajanan pinggir jalan. Apakah Andien sering kesini? Dia kan anak seorang Presiden, kenapa memilih pinggir jalan? "Kalian ingin makan disini atau kalian ingin ke kedainya?", tanya Andien.

"Ku rasa, aku ingin ke kedainya saja. Tapi tempatnya ramai sekali", ucap Ryewook.

"Tenang saja oppa. Pakai saja jaket dan topi kalian. Nah ayo turun", ucap Andien semangat.

Kami mengikutinya turun. Semua orang memandang kami, tapi kami tetap terus berjalan mengikuti Andien. Ada beberapa orang yang menegur Andien dan Andien hanya membalas dengan tersenyum. Andien menghampiri orang yang ku rasa adalah pelayan di kedai ini dan membisikkan sesuatu yang ku tak tahu apa karena menggunakan bahasa Indonesia. Setelah membisikkan itu, datanglah beberapa pelayan tadi dan membereskan meja yang akan kami duduki.

Andien POV

Ku yakin mereka kaget aku membawa mereka ke tempat seperti ini. Mereka hanya memasang tampang yang bingung dan penuh tanda tanya. Mereka pasti bertanya-tanya dan aku hanya terus tersenyum kepada mereka.

"Oppa kalian mau pesan apa?", tanyaku pada mereka.

"Kami? Kami tidak tahu. Kami kan tidak bisa membaca tulisan bahasa Indonesia", ucap Eunhyuk.

"Oh iya yaa. Maaf oppa. Apa mau aku pesankan oppa? Ku yakin kalian pasti akan suka", ucapku.

Mereka hanya mengangguk. Aku panggil Mas Jabrik. Mas ini namanya bukan Jabrik tapi karena waktu itu rambutnya berdiri-diri jadi aku dan Lesti menjuluki Mas Jabrik. Setelah mengucapkan pesananku, mas jabrik kembali ke belakang untuk membuat pesanan kami.

Aku mengajak mereka nongkrong di tampomas. Makanan pinggir jalan yang sangat aku sukai. Aku kalau lagi sendiri pasti kesini. Atau hanya sekedar menghibur diri bersama Lesti pasti kesini. Ini tempat nongkrong faforit di Bogor.

"Kalian kaget aku membawa kalian kesini?", tanyaku setelah melihat ekspresi mereka itu. Mereka hanya mengangguk. "Kalau aku ajak ke restaurant pasti di Korea juga sudah ada. Steack dan semacamnya pasti sering kalian rasakan? Jadi aku ajak kalian ke tempat jajanan pinggir jalan faforitku", ucapku menjelaskan.

"Disini ramai sekali. Apakah setiap hari seperti ini?", tanya Leeteuk yang mengedarkan pandangannya.

"Setiap hari dan hanya setiap malam. Kedai ini buka saat malam hari aja", ucapku lagi.

"Nama tempat ini apa?", tanya Shindong.

"Tampomas", ucapku.

"Apa? Tam- apa?", tanya Shindong mengulangi perkataanku tapi tidak bisa.

"Tam-po-mas oppa", ucapku mengeja.

Dengan susah payah akhirnya mereka bisa menyebutkan tampomas dengan benar walau masih kaku kedengarannya. Mereka tidak henti-hentinya bertanya padaku. Dengan senang hati aku menjawabnya. Mereka bertanya kenapa disini ramai? Kenapa pisangnya dibakar setelah makanan kami disugukan? Kenapa ini? Kenapa itu? Mereka sangat lucu sekali.

"Andien aku mau memesan lagi yang tadi kau pesan", ucap Shindong. Aku hanya mengangguk dan langsung berdiri menuju mas jabrik.

"Mba itu teman-teman mba?", tanya Mas Jabrik.

"Iya mas. Teman jauh. Dari Korea", kataku.

Mas Jabrik dan yang lainnya hanya beroh ria saja. Aku kembali duduk dan tersenyum melihat tingkah para member Super Junior. Untuk mereka tidak lagi menggunakan pakaian yang berlebihan dan mencolok. Untung juga mereka memakai topi. Kalau tidak, mereka pasti sudah dikenali oleh orang-orang disini. Aku permisi meninggalkan mereka untuk ke mobil Handphone-ku ketinggalan di mobil.

"Kyu temanin Andien ke mobil", perintah Heechul.

Kyuhyun oppa langsung berdiri dan memegang tanganku lembut menuju ke arah mobilku.

Kyuhyun POV

Aku memegang tangannya lagi dengan lembut. Rasanya tidak ingin melepaskan tangannya. Sampai di mobilnya, dia hanya menatapku. "Apa?", tanyaku.

"Oppa bisakah kau lepaskan tanganku? Aku tidak bisa membuka pintu mobil jika kau terus memegang tanganku", ucap Andien sambil menunjuk tanganku yang masih memegang tangannya.

Aku hanya tertawa dan segera melepaskan tangannya. Dia mengambil handphonenya dan menutup kembali mobilnya. Kami berjalan kembali menuju kedai tadi. Tiba-tiba, ada segerombolan laki-laki yang menghampiri Andien. Dia menyapa ramah kepada namja-namja itu. Aku mengepal tanganku dengan kuat menahan rasa cemburuku. Andien begitu akrab dengan siapapun termasuk para namja ini. Aku memandang mereka dengan tatapan mematikanku. Andien yang menyadari akan hal itu, langsung menarikku untuk pergi dari situ.

Andien POV

Selesai kami makan di kedai itu, kami duduk-duduk di pinggiran toko-toko yang ada disitu. Ini untuk pertama kalinya bagi Super Junior. Keliahatannya aku sangat tidak sopan mengajak mereka yang notabene seorang artis papapn atas untuk nongkrong di pinggir jalan seperti ini. Aku sangat tidak sopan.

"Kenapa?", tanya Heechul mengagetkanku.

Aku hanya menggeleng dan tertunduk lesu lagi. "Ada apa?", tanya Heechul lagi dengan lembut.

"Oppa, maafkan aku", ucapku dengan suara pelan.

"Maaf? Untuk?", tanya Heechul menatapku bingung.

"Maaf karena mengajak kalian ke tempat seperti ini. Aku minta maaf oppa", ucapku. Ingin rasanya menangis.

"Haha kau lucu sekali. Sebelum menjadi seorang artis, kami juga sering main dipinggir jalan dan itu sangat menyenangkan. Kadang aku sangat merinduhkan kegiatan seperti ini. Semenjak jadi artis, aku tidak pernah merasakan hal seperti ini. Tapi malam ini, kau membuat aku merasakan seperti ini lagi. Terima kasih", ucap Leeteuk sambil tersenyum manis padaku.

"Ini untuk pertama kalinya dalam hidupku untuk seperti ini", ucap Siwon. Aku memandangnya heran. "Aku selalu saja dilarang kalau maen dipinggir jalan seperti ini. Tapi terima kasih Andien. Karena kamu, akhirnya aku bisa merasakannya", ucap Siwon lagi.

"Diantara kami semua, mungkin Siwon, Sungmin dan Kyuhyun yang jarang maen dipinggir jalan seperti ini", kata Shindong.

Aku hanya bengong saja mendengar perkataan mereka. Mereka benar, sebelum mereka menjadi seperti, mereka mempunyai dunia sendiri yang nggak mungkin mereka lupain. Mereka juga hidup seperti biasa sebelum menjadi artis terkenal seperti sekarang. Mereka sama sepertiku juga. Sebelum papa menjadi presiden, aku juga hidup normal. Tapi setelah papa terpilih, aku harus rela waktuku diganggu oleh wartawan dan kawan-kawannya.

Kami berbincang-bincang sampai sangat larut malam. Menertawakan yang tidak lucu dan mendiamkan yang lucu. Sungguh aku bersyukur kepada Tuhan karena mengenalkan mereka padaku. Mereka walaupun artis tapi tetap bisa merakyat denganku yang merupakan fans mereka. Aku mengagumi mereka.

Kyuhyun POV

Ku lihat Andien terus tersenyum dengan manis. Aku senang dia bisa tersenyum seperti itu. Lihatlah dia sekarang sedang meniru gaya Eunhyuk dan Donghae hyung yang sedang menara gangnam style. Dia terbahak-bahak sendiri meniru gaya dari kedua hyungku. Aku tersenyum melihatnya seperti itu. Dia melirikku dan tersenyum manis. Oh Tuhan bisa mati sesak nafas aku kalau dia terus seperti itu. Tapi aku sangat iri dengan hyungku yang bebas mendekatinya. Sedangkan aku, aku harus mengatur nafas dan jantungku saat berdekatan dengannya.

Setelah Leeteuk hyung ditelepon oleh manager kami, kami akhirnya pamit untuk pulang. Kami telah dijemput setelah Andien menjelaskan posisi kami dimana. "Kau pulang dengan siapa Andien?", tanya Leeteuk hyung pada Andien.

Ku lihat Andien hanya tersenyum. "Ini negaraku oppa. Daerah kekuasaanku. Aku bisa pulang sendiri", ucapnya bercanda.

"Oh iya lupa. Kau kan anak presiden, jadi gampang untuk pulang haha", ucap Shindong sambil tertawa.

"Biar aku yang antar Andien pulang hyung", ucapku mantap.

"Tapi oppa nanti pulangnya bagaimana? Tenang saja oppa, aku bisa pulang sendiri", ucapnya terus tersenyum.

"Bigini saja, kita semua mengantar Andien pulang dulu. Tapi yang dimobil Andien Kyuhyun saja. Yang lainnya masuk mobil yang sudah menjemput kita", ucap Leeteuk.

Author POV

Hari dimana konser Super Junior pun tibah. Keramaian itu sudah terasa di seluruh Indonesia. Mereka berbondong-bondong datang ke Jakarta hanya untuk menonton idola mereka. Tak terkecuali Andien. Sang anak Presiden Republik Indonesia. Andien bersama Lesti sengaja datang lebih awal agar mendapar tempat yang bagus. Walaupun mereka sudah membeli tiket yang mahal, tapi harus datang lebih awal. Tiket ini juga harus menguras isi dompet Andien. Walaupun Andien anak dari seorang Presiden dan seorang pengusaha, tapi orang tuanya tidak memanjakannya. Semua harus butuh perjuangan. Untuk dapat menonton ini, Andien menabung dari jauh-jauh hari. Berbeda dengan sahabatnya yang memang selalu dimanjakan oleh orang tuanya dengan uang. Tapi Lesti tidak sombong dan selalu berbagi. Lesti juga ingin sekali membayar Andien tiket nontonnya, tapi ditolak mentah-mentah. Dan Lesti mengerti.

Sesampainya di tempat konser, mereka langsung dihadapkan oleh ribuan elf yang datang lengkap dengan lighstick warna biru dan aksesoris lain yang mendukung. Lesti dan Andien saling memandang satu sama lain. Ada yang kurang dari penampilan mereka yang santai ini. Andien mengikat rambutnya, menggunakan kaos dibalut kemeja kotak-kotak berwarna hitam itam dan membiarkan semua kancing kemejanya terbuka. Dia juga menggunakan hotpants warna hitam dan tak lupa sepatu convers. Gayanya kali ini tomboy. Andien memang setengah tomboy dan setengah cewek. Dia lebih suka bergaya simple. Karena dia datang untuk menonton konser, jadi dia lebih bergaya cowok supaya bebas bergerak,tapi masih menonjolkan sisi ceweknya dengan dia menambahkan kalung yg bergaya simple dilehernya. Tak luput kacamata hitam juga. Lesti juga sama berpakaiannya. Tapi Lesti lebih memilih untuk menggunakan kaos cowok yang kebesaran pada badannya dengan celana legging.

"Kita kurang sesuatu deh Dien", kata Lesti.

"Kita kurang aksesoris Suju seperti mereka tahu", kata Andien sambil menunjuk para elf yang berlalu lalang.

Setelah mendengar Andien mengatakan itu, Lesti langsung menarik tangan Andien untuk ke stand-stand yang menjual pernak pernik Super Junior. Setelah itu mereka mengantrik untuk masuk.

Setelah menunggu, akhirnya Andien bisa menyaksikan konser Super Junior. Semua penonton histeris karena konser akan segera dimulai. Pembukaan konser dimulai dengan menyebutkan satu per satu member Super Junior. Saat nama Kyuhyun disebutkan, Andien langsung deg degan. Nama dari seorang laki-laki yang dicintainya. Dia meremas keras lightstick biru miliknya. Dia tidak bisa meneriaki nama Kyuhyun seperti penggemar lainnya. Dia terlalu terharu dan bahagia bisa berada disini. Menyaksikan konser laki-laki yang merupakan idolanya sekaligus orang yang dicintainya.

Pada pembukaan konser Super Junior, mereka menyanyikan lagu opera. Hentakan lagu langsung menyambut para penonton yang histeris melihat idola mereka. Tampilan member Super Junior sangat energik. Setelah menyanyikan lagu pembukaan, para member memberi salam kepada seluruh penonton. Dari semua penonton yang ada, Kyuhyun melirik ke bagian penonton vip dan mendapati Andien sedang memandangnya. Kyuhyun bisa mencari Andien diantara penggemarnya. Dia tersenyum ke arah Andien dan gadis itu membalas senyumannya dengan lembut. Seperti biasa, membuat Kyuhyun sesak untuk bernafas. Di lain tempat, Andien memegang dadanya agar dia tidak sesak nafas dan jatuh pingsan sekarang juga karena Kyuhyun memberinya senyuman.

Selanjutnya, lagu-lagu hits dari Super Junior terdengar dengan bagus ditambah musik yang sangat keras membuat semua penonton tidak berenti teriak dan mengikuti lagu mereka. Semua terhipnotis. Saat mereka selesai menyanyi untuk lagu yang ke tiga, datang salah seorang crew dari konser dan mengajak Andien dan Lesti untuk mengikuti crew tersebut. Andien dan Lesti hanya bengong dan mengikuti crew itu membawa mereka. Samar-samar terdengar suara dari Ryewook yang sedang mengisi di panggung.

Setelah berjalan dengan tujuan yang Andien tidak tahu, mereka sampai didepan pintu yang bertuliskan ruang Super Junior. Andien dan Lesti saling pandang karena masih belum mengerti.

"Mba Andien dan temannya sudah ditunggu oleh Heechul di dalam. Saya ditugaskan mencari dan membawa Mba Andien ke sini", ucap crew itu ramah.

"Terima kasih mas", kata Andien.

Crew itu pun langsung berlari meninggalkan Andien dan Lesti yang masih berdiri di depan pintu itu. Andien mengetuk pintu dan langsung masuk. Pemandangan dihadapannya membuat Andien kaget. Begitu banyak sekali orang yang sedang berlalu lalang, ada yang sedang mengatur rambut para member, ada yang mengatur kostum dan yang lainnya. Andien dan Lesti hanya diam. Mereka bingung harus ngapain, mencari orang yang memanggil mereka juga terasa sulit karena orang yang dicari tidak menunjukkan batang hidungnya. Eunhyuk melihat Andien dan segera berlari ke arahnya.

"Hey, kamu datang Andien", ucap Eunhyuk mengagetkan Andien.

Andien hanya mengangguk, sedangkan Lesti hanya diam saja di tempat dan memperhatikan Eunhyuk sang idolanya berada dekat sekali dengannya. Lesti juga tidak seperti Andien yang pintar berbahasa korea, jadi Lesti tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Andien dan Eunhyuk. Menyadari akan hal itu, Andien menarik tangan Lesti dan menjulurkan ke Eunhyuk. Eunhyuk pun menyambut tangan itu dengan ramah.

"Oppa, temanku tidak bisa berbahas Korea. Tapi ini Lesti, temanku yang mengenalkanku kepada kalian", ucap Lesti memakai bahasa Korea.

Eunhyuk langsung menunduk memberi hormat dan terus berkicau menggunakan bahasa Korea. Andien dengan senang hati mentransletkannya ke dalam bahasa Indonesia agar Lesti mengerti. Begitupun juga sebaliknya. Apa yang dibicarakan oleh Lesti akan senang hati Andien transletkan ke dalam bahasa Korea untuk Eunhyuk.

"Maaf membuatmu menunggu. Ayo masuk dan duduk disana", ucap Heechul yang tiba-tiba sudah berda di belakang Eunhyuk.

"Yaa, hyung! Bisakah kau tidak mengagetkanku?", teriak Eunhyuk yang kaget dengan kedatangan Heechul.

"Kau dan Kyuhyun sama saja. Sama-sama tidak sopan. Membiarkan tamuku berdiri dari tadi", ucap Heechul sambil melotot ke arah Eunhyuk dan Eunhyuk hanya menundukkan kepalanya.

Heechul menarik tangan Andien dan duduk di sofa yang berada di ruang itu. Beberapa member yang lalu lalang sesekali berhenti dan menyapa Andien. Lesti yang melihat itu hanya tersenyum karena sahabatnya bisa sangat dekat dengan idolanya. Ada rasa iri juga. Sayangnya Lesti tidak mengerti bahasa Korea, jadi dia hanya tersenyum saja jika para member memberi salam padanya. Heechul juga sangat senang sekali dengan kedatangan Andien. Soalnya semenjak mereka diumumkan untuk konser di Indonesia, Heechul langsung memberitahukan kepada Andien agar dia bisa datang konser mereka.

Sedang asyik mengobrol, Heechul dan yang lainnya sudah dipanggil untuk tampil setelah tampilan individu dari member yang lain. Pandangan Andien menelusuri setiap ruangan untuk menemukan Kyuhyun yang dari masuk ke ruangan ini tidak dia temukan. Heechul yang melihat itu hanya tersenyum simpul dan menarik tangan Lesti. Sepertinya Heechul.merencanakan sesuatu.

"Oppa kamu mau bawa kemana sahabatku?", teriak Andien kepada Heechul yang akan keluar ruangan.

"Membuat sahabatmu kejutan. Kau duduklah manis disitu dan jangan kemana-mama", ucap Heechul lalu menutup pintu.

Andien hanya memasang wajah cemberut dan duduk kembali. Para tata rias dan lain-lain sudah keluar dari ruangan ini dan tinggalah Andien sendiri. Dari luar terdengar suara langkah kaki mendekati ruangan itu. Pintu terbuka dan muncullah Kyuhyun dengan keringat yang sudah membanjiri badannya. Kyuhyun berada di pintu masuk karena kaget melihat Andien yang sudah berdiri menghadap ke arahnya dengan tatapn kaget juga.

Andien POV

Betapa terkejutnya aku melihat Kyuhyun berdiri di pintu masuk ke ruang yang memang merupakan ruangan mereka. Lihatlah dia sudah sangat berkeringat sekali diseluruh badannya. Seseorang ingin membantu membukakan jasnya tapi Kyuhyun menolaknya. Dia membicarakan sesuatu dan orang tadi pergi. Kyuhyun masuk dan menutup pintunya. Dia hanya berdiri di pintu dan terus memandangku. Aku bingung harus melakukan apa. Dia berjelan mendekat ke arahku. Semakin lama semakin dekat. Aku ingin mati saja sekarang karena kurang bernafas.

Kyuhyun sudah berada tepat dihadapanku. Kami saling pandang dengan jarak yang sangat dekat. Aku mencoba untuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya agar bisa bertahan hidup jika berada sedekat ini dengan Kyuhyun. Aku mencoba mencari ide agar aku bisa lepas dari tatapan mematikan dari Kyuhyun.

"Oppa biar ku bantu melepaskan jasmu. Kau sudah sangat berkeringat", ucapku dengan mencoba melepaskan jasnya dengan suaraku yang tenang.

Kyuhyun tidak mengatakan apapun. Aku menaruh jasnya di sofa. Aku mengambil handuk yang ada disekitar situ dan mengelap keringat yang ada pada wajah Kyuhyun. Ku sentuh setiap inci dari muka Kyuhyun. Lelaki yang sangat aku cintai ini. Begitu sempurnya wajah ini dimataku. Aku singkirkan rambut poninya agar bisa mengelap keringat yang ada didahinya. Dia tetap tidak berkata satu katapun.

"Oppa sebaiknya ganti baju. Kemeja oppa sudah sangat basah", ucapku sambil terus mengelap keringatnya disekitar mukanya.

Author POV

Tiba-tiba Kyuhyun memegang tangan Andien yang sedang mengelap keringatnya. Andien kaget sekali dengan posisi mereka yang sangat dekat. Kyuhyun menarik Andien agar memperpendek jarak diantara mereka. Tangan Kyuhyun yang satunya lagi sudah melingkar dipinggang Andien. Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke arah Andien. Andien mencoba untuk terus bernafas walaupun saat ini sangat susah untuk bernafas. Wajah Kyuhyun semakin dekat dan Andien menutup matanya secara perlahan.

CUP

Sebuah kecupan dari bibir Kyuhyun mendarat dengan sempurna dibibir Andien. Kecupan yang tidak ada nafsu, melainkan kecupan untuk menyampaikan rasa sayang yang tulus. Setelah merasa cukup menyalurkan rasa sayangnya, Kyuhyun melepaskan ciumannya. Andien membuka mata dan mendapati Kyuhyun yang sedang tersenyum sangat manis padanya. Andien hanya menunduk dan tersipu malu.

Kyuhyun memegang tengkuk Andien agar tatapan mata mereka bisa saling bertemu. "Jangan pernah tinggalkan aku lagi. Jangan pernah jauh dariku. Sudah cukup buatku jauh darimu semenjak kau tinggalkan Korea", ucap Kyuhyun.

Andien tetap diam dan memandang mata Kyuhyun. "Aku tidak ingin kau dekat dengan laki-laki lain selain aku dan hyung-hyungku. Aku tidak ingin kau menjadi milik orang lain selain aku", ucap Kyuhyun lagi.

"Oppa...", hanya kata itu yang dengan susah payahnya keluar dari mulut Andien.

"Aku tidak tahu, apakah ini waktu yang tepat atau tidak. Saranghae", ucap Kyuhyun lembut.

Andien menutup kedua mulutnya karena kaget. Matanya sudah berkaca-kaca. Dia bahagia, senang, sedih dan terharu. Semuanya menjadi satu untuk saat ini.

"Aku mencintaimu", ucap Kyuhyun sambil mencium dahi Andien pertanda sayang.

"Oppa, apakah aku bermimpi?", tanya Andien dengan mata berkaca-kaca.

Kyuhyun hanya menggeleng dengan tetap tersenyum manis. "Aku tidak menyangka bahwa kau akan menyatakan cinta padaku. Aku...aku..aku juga mencintai oppa", ucap Andien dengan tangisan yang akhirnya pecah juga.

"Hey hey. Kenapa jadi menangis begini? Kan seharusnya kau senang karena sudah memiliki namjachingu yang keren sepertiku", ucap Kyuhyun.

"Yaa oppa. Aku menangis karena aku bahagia. Cintaku terbalas", ucap Andien terus menangis.

Kyuhyun yang melihat Andien seperti itu hanya tersenyum dan menarik Andien dalam dekapannya. Sungguh dia sangat mencintai wanita yang berada dalam dekapannya ini. Betapa bahagianya dia saat Andien mengatakan kalau Andien juga mencintai dirinya. Ini merupakan hari yang tak akan terlupakan oleh Andien maupun Kyuhyun.

Disisi lain, mereka tidak mengetahui kalau banyak pasang mata yang melihat mereka. Shindong mencoba untuk menahan tawanya tapi tidak tertahan lagi dan membuat Kyuhyun dan Andien melihat ke arah pintu. Semua hyungnya hanya nyengir bersama dengan Lesti di pintu. Kyuhyun melihat itu hanya tersenyum dan tetap memeluk Andien dengan erat. Para member plus dengan Lesti pun akhirnya masuk ruangan itu diikuti dengan para crew yang lain.

"Lepaskan pelukanmu kepada Andien dan cepatlah ganti bajumu", ucap Leeteuk kepada Kyuhyun.

"Kau merusak suasana romantisku hyung", cibir Kyuhyun.

"Kita sudah sangat kualahan karena kau lama sekali. Cepatlah ganti bajumu dan kita akan segera menutup konser kita", ucap Leeteuk lagi.

"Baiklah baiklah", ucap Kyuhyun dan sedikit merenggangkan pelukannya kepada Andien. "Kau tunggulah disini dan jangan kemana-mana sebelum aku datang kesini. Arraso!", ucap Kyuhyun.

Andien hanya mengangguk dan Kyuhyun lagi-lagi mencium dahi Andien dan memeluknya sekali lagi. Semua yang berada di ruangan itu hanya berteriak histeris saat melihat adegan Kyuhyun dan Andien. Dan itu sangat membuat Andien malu. Lihatlah mukanya sudah sangat merah sekali. Lesti menghampirinya dan memeluk hangat.

"Selamat yaa. Jangan lupa PJ", ucap Lesti.

"PJ?", tanya Andien nggak mengerti.

"Pajak Jadian hahaha", ucap Lesti dengan tertawa keras.

Para member satu per satu memberi selamat. Terkahir Heechul. "Selamat saeng", ucap Heechul sambil mengacak rambut Andien.

Andien tiba-tiba memeluk Heechul dengan erat. "Terima kasih oppa. Terima kasih", ucap Andien yang sudah menangis.

Heechul membalas pelukan Andien dan membelai rambut Andien yang diikat. Mengelus punggungnya dengan lembut. Perlakuan sebagai seorang kakak kepada adiknya. Andien sangat senang bisa merasakan kebahagiaan memiliki seorang kakak dari seorang Heechul. Kyuhyun yang dari depan cermin-karena sedang dimakeup-hanya tersenyum melihat gadis yang dicintainya yang sekarang berstatus sebagai pacarnya itu memeluk hyungnya. Dia senang sekaligus merasa cemburu. Senang karena pacarnya akan dilindungi oleh hyungnya, cemburu karena dia merasa jengkel jika Andien suka bermanja-manjaan dengan para hyungnya. Kyuhyun hanya ingin Andien bermanjaan kepada dirinya saja. Tapi dia tidak boleh egois karena dia tahu Andien tidak memiliki seorang kakak.

Setelah menunggu sampai benar-benar acara konser Super Junior selesai, para member masuk ke dalam ruangan tadi. Disana sudah ada Andien dan Lesti yang duduk manis didepan layar monitor untuk menonton konser yang tadi seharusnya mereka tonton dibangku penonton. Masuklah satu persatu member Super Junior dengan gurauan-gurauan lucu. Yang terakhir masuk adalah Kyuhyun. Semua berlalu lalang dihadapan Andien, tapi Andien tetap bisa melihat kekasihnya tersenyum lembut ke arahnya sambil berjalan mendekati.

Sekarang Kyuhyun sudah berada dihadapan Andien. "Apakah kau akan terus melihatku seperti itu? Perasaan tadi ada yang berinisiatif mengelap keringatku", ucap Kyuhyun.

Andien hanya mencibir tak jelas. Tapi Andien juga sambil mengelap keringat yang ada di sekitar wajah Kyuhyun, kekasihnya. "Setelah ini kau akan kemana oppa? Apakah langsung pulang Korea?", tanya Andien dengan tetap memasang ekpresi cerita, walaupun Kyuhyun dapat melihat bahwa Andien sedang murung.

Kyuhyun tahu ekpresi itu. Dia juga tidak ingin jauh dari Andien, tapi pekerjaannya dan keluarganya di Korea. Begitu pula dengan Andien. Andien memiliki keluarga dan aktifitasnya disini, di Indonesia. Kyuhyun menghembuskan nafas berat dan menengok ke arah Sungmin. Dia memperlihatkan ekspresi minta tolong, setelah itu menatap kembali ke Andien yang terus mengelap keringatnya.

"Oppa gantilah bajumu dulu", perintah Andien kepada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk dan langsung melesat pergi untuk mengganti pakainnya. Lesti pamit untuk pulang karena orang tuanya sudah menyuruhnya untuk pulang. Andien duduk dengan lesu di sofa. Semua member menghampirinya.

"Kenapa jadi murung begitu ha?", tanya Heechul.

"Tidak apa-apa oppa hehehe", ucap Andien dengan cengiran kuda.

"Ayo kita beres-beres untuk secepatnya bisa makan. Andien kau ikut kan?", ucap Leeteuk.

Andien menganggukkan kepalanya tanda iya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terima kasih sudah membaca cerita ini 😁

Follow dan komentar di:
- Instagram: @ayubiru
- Twitter: @ayubiru

*menerima kritik dan saran dengan cara yang baik di media sosial aku 😊

Continue Reading

You'll Also Like

54.6M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
459K 46.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
126K 10K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...