29

1.5K 55 0
                                    

1 minggu kemudian

Kris POV

Sudah seminggu, tapi Andien belum juga ada tanda-tanda ingin sadarkan diri. Aku tidak pernah meninggalkan Andien. Meninggalkannya hanya jika ingin ke toilet atau membersihkan diri atau disaat aku sedang makan. Suho dan Kai sudah kembali ke Korea karena member yang lain sangat kecapean menggantikan pekerjaanku dan juga menjalani pekerjaan mereka. Yang tinggal hanya Sehun dan Luhan. Disini juga ada Heechul hyung yang datang kemarin setelah beberapa hari yang lalu dia baru saja pulang ke Korea.

Wajahnya semakin pucat. Aku mengelusnya dengan lembut. Dingin.

"Gadis nakal, kapan kamu akan bangun?", tanyaku dengan tersenyum padanya. "Kamu tahu, aku sangat kesepian disini", ucapku dengan menahan air mataku agar tidak jatuh.

Aku mengelum kembali pipi Andien. "Aku merinduhkanmu. Cepatlah bangun. Kita jalan-jalan lagi. Kita bermain ke dufan lagi. Kita bisa pergi ke bioskop untuk nonton. Atau kita pergi mengunjungi keluargaku lagi ke Canada? Atau kamu ingin menghabiskan seharian bermain bersama Sehun dan Kai? Atau ingin memasak bersama D.O dan Lay? Bilang padaku, akan ku turuti semua asal kamu bangun", ucapku sambil menangis.

"Ku mohon bangunlah. Aku sangat merinduhkanmu", ucapku dalam isakan.

Aku terus menangis dan tidak ada tanda-tanda Andien akan bangun. Luhan memegang bahuku untuk menenangkanku, tapi aku tidak peduli. Aku sangat ingin menangis. Aku sangat merinduhkan Andien yang dengan ceria berada disisiku. Aku sungguh sangat merinduhkan dirinya.

Luhan POV

Melihat Kris menangis begitu aku semakin sedih. Aku tahu dia sangat tersiksa dengan keadaan Andien yang belum sadarkan diri. Dia pasti sangat merinduhkan sosok Andien. Aku saja sangat merinduhkan Andien.

Aku hanya bisa memegang bahu Kris saat melihatnya berbicara seperti itu pada Andien. Dia meluapkan semua emosinya yang ada didalam hati. Sehun sudah menangis, Heechul hyung juga, dan appa Andien hanya bisa menenangkan eomma Andien yang terisak mendengar perkataan Kris.

Beberapa menit kemudian, Kris mengangkat kepalanya yang tertunduk. Dia menatap Andien yang masih belum sadarkan diri.

"Honey, gerakan sekali lagi jarimu", ucapnya.

Kami yang berada didalam ruangan itu langsung mendekat ke tempat tidur Andien. Benar, Andien menggerakkan kembali jemarinya. Kris terus berbicara kepada Andien agar segera membuka mata. Dan dengan perlahan, Andien membuka matanya. Beberapa kali matnaya berkedip untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

Sehun langsung memelukku dengan terus menangis. Semua tersenyum menyambut kesadaran Andien. Kris segera menghapus air matanya dan berdiri agar Andien bisa melihatnya untuk pertama kalinya setelah tidak sadarkan diri.

"Kri..Kris", ucap Andien dengan suara lemah.

"Yaa honey. Aku disini", ucap Kris membelai pipi Andien lagi.

"Ma..pa..", panggil Andien lagi.

"Iya sayang. Mama sama papa disini", ucap eomma Andien.

Appa Andien kemudian pergi dan memanggil dokter. Beberapa menit kemudian appa Andien datang bersama dengan beberapa dokter. Kami disuruh keluar agar menunggu diluar. Kami akhirnya pergi. Ku lihat Kris yang sedikit tegang, tapi ada raut kesenangan disana.

Author POV

Semenjak Andien sadarkan diri, hari demi hari kondisi Andien semakin membaik. Walaupun itu tidak menjamin kesembuhannya. Kris tetap dengan setia menemani Andien disampingnya. Keluarga dan sahabatnya juga tetap hadir disisinya sampai kapanpun.

Antara Indonesia dan KoreaWhere stories live. Discover now