1

12.3K 258 4
                                    

papa menunggumu di rumah. Cptlah pulang

Itulah sms dari papaku. Perkenalkan namaku Andien Utami. Aku berumur 21 tahun dan sedang kuliah dijurusan Ilmu Komputer di Institut Pertanian Bogor. Aku merupakan anak satu-satunya dari Presiden Republik Indonesia sekarang yang tadi seenaknya menyuruhku untuk pulang.

Aku hanya menghembuskan nafas setelah membaca sms tadi. Untung saja aku udah selesai kuliahnya. Kalau belum bagaimana? Kan bisa gawat banget aku harus izin dan meninggalkan kuliah. Sangat jarang sekali aku bertemu dengan papa, jadi aku harus izin setiap kali papa ingin bertemu denganku.

Setelah membereskan barang-barangku, aku pamit dengan sahabatku Lesti. "Gua balik duluan yaa. Bokap nungguin di rumah nih", kataku untuk pamit.

"Hati-hati anak negara!!", teriak Lesti.

Yaa, aku selalu dipanggil anak negara semenjak papaku mejabat sebagai Presiden. Pertamanya aku rada risih karena nggak enak juga dipanggil begitu. Pinginnya teman-temanku memanggil biasa aja, tanpa embel-embel itu. Hhm tapi sudahlah. Yang jelas aku tidak pernah menyombongkan diri.

Aku lajukan mobilku ke arah Cikeas tempat rumahku berada. Nggak sampai 30 menit aku sudah sampai.di rumah. Ku parkirkan mobilku di tempat biasa. Saat ingin memasuki rumah, aku melihat banyak sekali Paspampres yang menjaga diluar rumah dan tentunya didalam rumah. Aku memberi senyuman kecil untuk para pengawal papaku dan juga mamaku. Aku juga punya pengawal semenjak papa jadi Presiden. Tapi aku menolak untuk dikawal. Aku hanya meminta pengawal-pengawal yang seharusnya mengawalku untuk mengawasi rumah saja. Mereka mebalas tersenyum ramah padaku.

Saat masuki rumah, aku langsung disambut oleh mama. "Mamaaaa!", teriakku dan langsung memeluk mama.

"Apa kabar sayang?", ucap mama sambil membelai rambutku dengan lembut.

"Aku? Tentu saja baik ma. Mama bagaimana?", ucapku sambil melepaskan pelukan mama.

"Mama juga baik. Ayo papa sudah menunggu di ruang makan. Mama masakin makanan kesukaan kamu", kata mama sambil menarikku menuju ruang makan.

"Waaahh",kataku sambil berbinar-binar.

Saat memasuki ruang makan, aku melihat papa yang tersenyum.seperti biasanya. Aku berlari dan memeluk tubuhnya. Papaku tidaj bicara apapun sampai kami makan. Dia hanya tersenyum bahagia saat kami makan. Setiap kami bertiga berkumpul di meja makan pasti akan terasa ramai dan hangat. Di ruang inilab tempat faforitku. Disini kami bisa membicarakan banyak hal, mulai dari kegiatanku sampai acara ngegosip mama. Semua menjadi satu di ruangan ini.

Setelah acara makan malam selesai, kami bertiga ngobrol-ngobrol diteras belakang rumah sambil melihat kolam renang dan air mancur kecil yg tak jauh dari kolam renang. Aku terus memeluk mama dan papa terus membelai rambutku dengan lembut.

"Dien, kamu masih inget dengan keluarga Kim yang di Korea?", tanya papa.

"Hhm ya. Kenapa emangnya pa?", tanyaku balik.

"Sekarang kan beliau sudah menjadi Presiden di Korea Selatan", kata papa.

"Wah benarkah? Anaknya Kim Hana kan? Kalau nggak salah seumuran denganku deh pa", kataku mengingat keluarga Kim yang dibicarakan papa.

"Iya sayang. Hana seumuran denganmu. Sudah lama sekali kita tidak melihat mereka", ucap mama.

"Maka dari itu, papa mau mengajak mama dan Andien ke Korea Selatan", kata papa.

"Apa??", ucapku kaget.

"Boleh pa, sudah lama tidak bergosip dengan Ibu Kim hehe", ucap mama sambil tertawa.

"Pak Kim yang mengundang kita kesana. Sekalian papa ada kunjungan ke Korea Selatan dan akan membahas masalah ekonomi, jadi sekalian aja papa ajak Andien kesana", ucap papa.

"Kan sekalian kamu ketemu Hana. Bagaimana?", kata papa melanjutkan.

Benar juga sih. Hana termasuk dalam daftar sahabatku. Kami berteman dari kecil. Papanya merupakan Duta Besar Korsel di Indonesia. Waktu itu papaku kerja sebagai Menteri Luar Negeri. Aku dan Hana juga waktu itu satu sekolah di SD. Dia pindah pas SMP kelas 2. Semenjak itu kami hanya berkomunikasi lewat sms, telepon dan email. Semenjak kuliah kami jarang sekali komunikasi karena sibuk satu sama lain. Aku aja baru tahu kalau papanya sudah menjadi Presiden di Korsel.

"Jadi bagaimana sayang?", tanya mama membuyarkan ingatanku tentang Hana.

"Yaa aku ikut pasti pa, ma. Aku kangen dengan Hana hehe", ucapku mantap sambil tersenyum sumringah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Terima kasih sudah membaca cerita ini 😁

Follow dan komentar di:
- Instagram: @ayubiru
- Twitter: @ayubiru

*menerima kritik dan saran dengan cara yang baik di media sosial aku 😊

Antara Indonesia dan KoreaWhere stories live. Discover now