6

3K 83 28
                                    

Author POV

Tinggal tiga hari lagi Super Junior akan konser di Indonesia. Andien dan Lesti juga sudah membeli tiket untuk menonton konser idola mereka. Ini untuk pertama kali bagi Andien untuk nonton konser Super Junior.

Mereka sedang berada di salah satu mall di kota Bogor. Mall milik kampus mereka, yaa Botani Square milik IPB. Mereka sedang asyik untuk mengisi waktu luang mereka saja setelah kuliah yang membosankan tadi. Mereka mampir ke gramedia karena Andien ingin membeli sebuah novel untuk bahan bacaanya saat ingin tidur. Sedang ayik mencari buku, ada seorang laki-laki sedang memperhatikan gerak-gerik mereka, lebih tepatnya gerak-gerik Andien. Yaa itu Adit. Laki-laki yang selama ini sangat ingin memiliki Andien. Dia menyukai dan bahkan ingin memaksa untuk memiliki Andien. Tapi itu semua tidak mungkin terjadi karena Andien selalu cuek padanya dan tidak menghiraukannya. Dia menguntit setiap kegiatan Andien, dimanapun dan kapanpun.

Lesti mengetahui kehadiran Adit dan berjalan mendekati Adit dan membiarkan Andien untuk tenggelam ke dunianya. "Ngapain lu disini?", tanya Lesti sinis.

"Bukan urusan lu", jawab Adit nggak kalah sinis.

"Lu ngikutin kita yaa?", tanya Lesti.

"Gua nggak ngikutin lu, tapi gua ngikutin Andien", ucap Adit tetap melihat Andien dari kejauhan.

"Lu gila yaa. Jauh-jauh deh lu dari Andien", ucap Lesti emosi dan meninggalkan Adit sendiri.

Lesti menghampiri Andien dan menarik maksa temannya itu. Andien hanya bingung dengan sikap Lesti. Dia nurut dan mengikuti Lesti yang membawa mereka ke salah satu restaurant yang berada di mall ini. Mereka memilih tempat pojok agar bisa melihat daerah sekitar mereka dengan leluasa.

Setelah memesan makan dan minum, mereka tetep diam. Andien mencoba mencairkan suasana. "Lu kenapa Lesti?", tanya Andien.

"Tuh lu lihat orang yang berada dimeja dekat pintu masuk itu. Itu Adit, dia ngikutin kita tahu", ucap Lesti menunjuk orang yang sedang menutupi mukanya dengan menu.

"Ngapain tuh anak disini?", tanya Andien kaget.

Lesti hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu. "Mau tuh anak apaan sih?", tanya Andien kesel.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kediaman Andien

Andien POV

Lesti mengantarku pulang seperti biasanya. Belakangan ini aku sering sekali menebeng ke Lesti karena takut pulang sendirian. Yaa takut karena Adit. Dia pernah memberhentikan mobilku ditengah jalan dan masuk mobilku dengan paksa, untuk saja tidak ada yang melihat. Aku takut tertangkap kamera. Aku tidak ingin bermasalah dengan wartawan.

"Inget jangan keluar sendirian. Gua takut si Adit gila ngikutin lu", ucap Lesti mengingatkan sebelum aku turun dari mobilnya.

Aku hanya tersenyum dan segera turun dari mobil Lesti. Aku melihatnya menghilang ditikungan jalan bersama mobilnya. Saat ingin memasuki rumah, ku lihat beberapa orang datang mendekatiku dengan memakai jaket dan topi yang menutupi kepala mereka. Mereka semakin mendekat dan aku tidak bisa bergerak. Badanku terasa mati rasa dan tidak bisa bergerak. Mereka semakin mendekat dan aku semakin ketakutan. Aku menutup mataku karena takut melihat siapa yang berada di hadapanku sekarang.

"Siapa kalian?", tanya seorang laki-laki.

Aku membuka mata dan kaget melihat Adit sudah berada didepanku. "Mau apa kalian ha? Kalau berani nyentuh Andien, gua bakal ngebunuh lu semua", ucap Adit penuh emosi.

Antara Indonesia dan KoreaWhere stories live. Discover now