Kumpulan Cerpen Rify [✔️]

By DillaNurdiah

39.3K 1.3K 73

Berisi tentang cerita pendek Rify dan tidak bersangkut paut antara satu dan lainnya. More

Ajari Aku
Please Comeback My First Love
Secreet Adminer
Untuk Apa?
Dimilikimu Lagi
Sejujurnya
Menyesal
Bermain Dengan Hatiku
Berhati Besar
Kali Kedua
Asal Kau Bahagia
Tau Diri
Like Rain Like Music
Hope
Andai Aku Bisa
Hilang
Missing You

Cinta Pertama dan Terakhir

2.3K 76 1
By DillaNurdiah

          

"Pa, kenapa sih kita harus pindah ke Bandung?" Tanya gadis berdagu tirus ini kepada papanya yang sedang mengemudikan mobilnya

"sayang, perusahaan papa yang sini lagi ada masalah jadi mau gak mau kita harus ikut kan" jawab sang mama seraya tersenyum

"ya tapi kan ma aku udah betah di Jakarta, apalagi dengan sahabat-sahabat aku Zahra, Zeva dan Oik aku kan udah deket banget ama mereka" jawab gadis tersebut sedikit manyun

"Ify sayang, kamu harus ngertiin keadaan papa kamu juga dong" sang mama bersabar untuk memberi pengertian kepada anak gadisnya

Gadis tadi –Ify- atau Alyssa Saufika Umari adalah seorang anak tunggal pengusaha terkenal di Indonesia yaitu Tubagus Hanafi Umari yang memiliki banyak cabang perusahaan di Indonesia, namun salah satu perusahaannya yang berada di Bandung sedang mengalami sedikit kendala, maka ia beserta keluarganya pun harus pindah ke Bandung untuk waktu yang tak bisa ditentukan. Ibunya Gina Sonia adalah seorang Ibu rumah tangga dan sering juga membantu di perusahaan milik suaminya.

Sekarang mereka telah sampai di Bandung, kediaman yang tak jauh beda ketika mereka masih di Jakarta sangat besar dan mewah.

Keesokan harinya...

"Ify sayang bangun dong ini udah jam setengah 7 kamu bisa telat nanti kesekolah" sang mama mengguncang tubuh anaknya yang tak kunjung bangun juga

"WHATTTTTTTTTTTTTTTTT jam setengah tujuh" pekik Ify yang langsung terjun (?) dari tempat tidurnya dan langsung tancap gas untuk mandi

10 menit kemudian Ify telah selesai siap dan turun kebawah untuk sarapan *ceritanya kamarnya dilantai 2* namun sepertinya waktu sangat amat tidak memungkinkan untuk Ify melalukan sarapan.

"Ma..Pa.. Ify berangkat dulu ya" ia tergesa-gesa menyalami kedua orang tua nya

"kamu nggak sarapan sayang" teriak sang mama karena Ify berjalan sangat cepat

"nggak sempat ma" teriak Ify pula dari depan rumahnya

20 menit lagi tepat pukul 07.00 WIB yang artinya gerbang sekolah Indonesian International High School*ngarang* akan ditutup. Dan saat ini Ify sedang terjebak macet yang tak terlalu parah namun bisa mengakibatkan keterlambatan juga baginya.

"pak cepetan dong" Ify sangat gusar karena takut telat

"aduh non gimana mau cepat kan macet" jawab sang supir

Untung macet tak berlangsung lama, hanya sekitar 10 menit. Namun jarak sekolah yang lumayan jauh dari rumah membuat Ify hampirrrrrrr saja terlambat 0,000001 detik lagi gerbang akan ditutup, untung dengan gesit dia bisa masuk karena tubuhnya yang mungil.

"hampir saja" gumamnya

Ia pun berjalan tergesa-gesa menuju kantor guru untuk menanyakan kelasnya. Namun karena sama-sama meleng*apasih bahasanya* akhirnya tabrakan pun tak dapat dihindarkan

BUGGG *anggap aja bunyinya gitu :D*

"aduh" ringis Ify yang terjatuh karena tabrakan itu

Ia pun hampir saja mencaci maki orang yang berada didepannya ini kalau saja pria tersebut tidak tampan. Namun sayangnya pria itu sangat tampan dan berhasil mengendalikan amarahnya, ia malah terpesona sesaat, saat ia mencoba berdiri, Pria tersebut dengan tak acuhnya langsung pergi meninggalkan nya.

"gila dasyat tu cowok udah nabrak orang gak pakek nolongin lagi, untung lo ganteng kalo nggak ihh gue bejeg-bejeg tu muka" racau Ify sambil mencak-mencak

Ia pun akhirnya menemukan ruang guru untuk menanyakan kelasnya.

Kelas X-1 sangat heboh pagi ini karena kedatangan siswi baru yang sangat cantik. Mereka sangat terpesona dengan kecantikan -Ify- gadis yang dielu-elu kan oleh siswa kelas tersebut. Mereka pun terdiam karena ibu Winda wali kelas nya menatap mereka dengan tatapan yang membunuh.

"nah Ify silahkan perkenalkan diri kamu" perintah bu Winda

"perkenalkan nama saya Alyssa Saufika Umari, atau biasa disapa Ify, gak nyambung kan hehe, oh ya saya pindahan dari Jakarta, senang bisa ketemu sama kalian, mohon bantuannya ya" jelas Ify

"ok ada yang ingin ditanyakan?" tambah bu Winda

"neng Ipy udah punya pacar belom" tanya Dayat murid tergokil dikelas

"maaf ya nama saya I-F-Y bukan I-P-Y, saya masih jomblo" Ify sedikit kesal

"sudah sudah, Ify kamu boleh duduk disamping Via, Via ayo berdiri" lanjut Bu winda

"baik bu" jawab Via, gadis itu berpipi chubby dan mempunyai lesung pipi ia pun berdiri

Ify pun menuju bangkunya dan duduk disamping Via.

"hay kenalin nama gue Via, lengkapnya sih Sivia Azizah" Via mengulurkan tanganya

"nama gue Ify, senang kenalan sama lo" Ify pun menjabat tangan Via

"oh ya Fy kenalin mereka yang duduk dibelakang kita ini sahabat-sahabat gue, yang lagi ngaca-ngaca itu Shilla, dan yang rambut pendek itu Agni" jelas Sivia panjang lebar

Ify pun berbalik kebelakang untuk kenalan kepada dua teman barunya lagi yaitu Agni dan Shilla

"hay gue Ify"

"Agni"

"hay gue Ify

"Shilla"

"semoga kalian mau ya jadi teman gue" Ify berucap seraya tersenyum

"pasti" jawab Agni dan Shilla kompak seraya membalas senyum Ify

Yap. Ify pun menemukan teman-teman baru, padahal baru beberapa jam ia berada disekolahnya yang baru ini. Ia merasa senang karena awalnya ia khawatir tak bisa menemukan teman dengan cepat. Pelajaran pun dimulai, Ify mulai serius memperhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran dipapan tulis.

Bel istirahat pun berbunyi..

"Fy kekantin yuk" ajak Via

" boleh"

"shill, Ag kekantin yuk" ajak Via lagi

"yuk" jawab Shilla dan Agni

Mereka pun menuju kantin. Saat dikantin Shilla langsung ngacir kemeja yang berisi tiga cowok tampan, ia pun tak sungkan duduk disebelah salah satu cowok itu.

"itu pacar Shilla, Vi?" tanya Ify

"iya yaudah yuk kita gabung disana gue sama Agni mau nemuin pacar kita juga" jawab Via dan langsung menarik Ify duduk dibangku yang sama dengan keempat cowok tersebut + Shilla

"ayo duduk Fy" kata Agni

"kakak-kakak yang ganteng kenalin ini teman baru kita namanya Ify" ujar Shilla

"Ify"

"Iyel, nama lengkapnya Gabriel Stevent Damanik

"Ify"

"Alvin Jonathan Sindunata lo bisa panggil gue Alvin"

"Ify"

"Cakka Kawekas Nuraga cowok tertampan dan terkeren disekolah ini"

"ngomong-ngomong neng cantik banget geulis pisan" lanjut Cakka

"makasih kak" Ify tersipu

"ehem..ehem kayaknya ada yang mau makan sepatu hari ini" sindir Agni

"hehehe bencanda Ag," cengir Cakka

"oh ya Fy perlu lo tau kalo kak Iyel ini pacar Shilla, kak Cakka ini pacarnya Agni, dan kak Alvin ini pacar gue" jelas Sivia

"oh ya kayaknya kalian kurang satu orang lagi deh, kak Rio mana kok gak ada" tanya Agni pada siapapun yang mau menjawab

"Rio lagi rapat osis biasa Ketos sibuk terus" Alvin lah yang menjawab

"paling bentar lagi nongol tu orang" lanjut Iyel

"kalian mau makan apa entar biar gue yang pesanin?" tawar Via

"mie ayam sama jus jeruk" jawab Cakka

"yang lain?"

"samain ajalah" jawab semuanya kompak

"okedeh"

Tak lama setelah Via pergi datanglah seorang pria tampan yang berkulit hitam manis, tinggi jangkung menghampiri meja mereka.

"nongol juga lo akhirnya" kata Cakka

Ify pun melihat kearah Rio dan begitupun sebaliknya

"elo/elo" kata mereka berbarengan

"minggir lo itu tempat duduk gue" ketus Rio

"tapi kan gue duluan yang duduk disini" nyolot Ify

"ya sekarang gue udah dateng, pergi deh lo"

"enak aja, lo pikir ni tempat punya nenek moyang lo apa"

"minggir"

"enggak"

"minggir"

"enggak"

"cewek gila"

"cowok aneh"

"kurus"

"ceking"

"triplek"

"pesek"

"jelek"

"lo lebih jelek"

"elo"

"elo"

"elo"

"STOPPPPPPPPPPPPPPPPPP" teriak teman-temannya

"dasar cowok gila" kesal Ify. Ia pun bangkit dari tempat duduknya dan langsung pergi meninggalkan kantin

"eh Fy mau kemana?" teriak Agni

"ke kelas" jawab Ify

Tak lama kemuadian Via datang bersama ibu kantin membawa pesanan mereka semua. Namun ia bingung satu temannya berubah jadi cowok.

"loh kok Ify berubah?" tanyanya bingung

"gue Rio bego" ketus Rio

"lah Ify nya mana" tanyanya lagi

"Ify? Siapa? Cewek gila tadi, ngambek kali" lanjut Rio santai dengan tampang tak berdosa

"terus makanannya gimana??"

"biar gue aja yang makan, sini gue juga lagi laper" Rio pun merebut mangkok mie ayam Ify dan langsung memakannya tanpa rasa bersalah sedikitpun

*****

Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasanya. Ify sangat nyaman berada di Bandung karena sekarang ia telah memiliki sahabat-sahabat barunya Via, Shilla, dan Agni yang selalu mengisi hari-harinya. Namun hanya satu hal yang membuatnya kesal yaitu RIO, lelaki itu sangat amat menyebalkan bagi Ify. Namun tak dapat diingkarinya bahwa Rio membuatnya merasa berbeda, desiran-desiran aneh mulai tumbuh di hati Ify saat bersama Rio, walaupun Rio tak pernah bersikap baik kepadanya, tapi dia sangat yakin bahwa Rio sengaja melalukan hal itu untuk dapat terus bersamanya.

Indonesian Internasional High School

"Fy lo mau gak daftar jadi anggota osis yang baru??" tanya Via

"emm, gak deh males gue ketemu kak Rio" tolak Ify

"yah kok gitu sih Fy, gue, Shilla, sama Agni juga ikut kok"

"gimana yah Vi, entar deh gue pikir-pikir?"

Obrolan mereka pun terhenti karena bu Ira guru Bahasa Jepang telah datang. Mereka pun melanjutkan pelajaran seperti biasa.

Rumah Rio...

Rio tidak masuk sekolah hari ini karena penyakitnya yang kambuh. Sang mama pun tak henti-hentinya menyuruhnya agar mau kerumah sakit dan Rio pun bersikeras menolaknya.

"ayolah sayang kita kerumah sakit, mama nggak mau kamu kenapa-napa" bujuk Manda –ibunda Rio-

"buat apa sih ma kerumah sakit, kalo Rio tau Rio gak akan bisa hidup lebih lama lagi" ketus Rio

"sayang kamu nggak boleh ngomong kayak gitu mama gak suka, Tuhan lah yang mengatur hidup dan mati kita sayang" mama Manda menangis

"maaf ma, maafin Rio yang gak pernah nyenangin mama, maafin Rio yang selalu buat mama khawatir, maafin Rio buat segalanya ma" Rio pun meneteskan air matanya

"kamu nggak salah sayang, mama selalu sayang kamu" mama Manda pun memeluk Rio dengan tangisan

"sekarang kita kerumah sakit ya sayang" bujuk sang mama lagi

Rio hanya menganggukan kepalanya.

3 hari sudah Rio tak masuk sekolahnya. Ify semakin gelisah karena dia merasa ada yang kurang kalau tak ada Rio, sebenarnya selain sahabatnya Rio lah yang membuatnya betah disini, walaupun Rio selalu membuatnya kesal.

Kantin..

"kak Rio kemana sih, kok udah 3 hari gak sekolah?" tanya Ify pada siapapun yang mau menjawab

"gue juga bingung Fy, udah 3 hari ini gue nyoba ngehubungi dia tapi nomernya gak aktif" Iyel lah yang menjawab.

"iya gue juga datang kerumahnya tapi rumahnya sepi" lanjut Alvin

Ify merasa sedih, ia juga bertanya-tanya kemana Rio sebenarnya.

"eh..eh neng Ify tumbenan nanyain kang Rio, nape neng kangen" ceplos Cakka

"apaan sih kak Cakka" semburat merah menyelimuti wajahnya

"tuh..tuh mukanya merah cie.. neng Ify suka ya sama Rio" lanjut Cakka

"emm.. gak..gak.. kok" gugup Ify

"lah ngapain gugup kalo emang enggak" cerocos Via tiba-tiba

"apaan sih Vi"

"cie..cie yang suka kak Rio" goda Shilla

"ih enggak kok" elak Ify

"mata lo gak bisa boong Fy" kata Agni

"ah gak asik lo pada" Ify pergi dengan muka nya yang memerah karena malu

"HAHAHAHAHAHHA" koor teman-teman Ify

*********

Malam ini udara nya sangat sejuk. Ify berdiri didepan balkon kamarnya, ia memandangi bintang-bintang dengan tersenyum. "gue tau kalo bintang akan terus bersinar sampai kapanpun kan, begitupun gue, gue akan tetap tersenyum apapun yang terjadi, gue janji" janji Ify dalam hati.

"apa benar gue suka kak Rio" gumamnya

"tapi gue selalu suka kalo didekat dia, gue ngerasa nyaman, walaupun dia nyebelin"

"dia beda"

"dia ketus, arogan dan gak ada baik-baiknya, tapi gue suka hal itu"

Ify terus saja bergumam tentang Rio tentunya. Apakah Ify menyukai Rio?. Entahlah hanya dia sendiri yang tahu.

Rumah Sakit..

Sudah 3 hari diopname, keadaan Rio pun mulai membaik. Dia selalu ditemani sang mama tercinta. Rio sengaja menonaktifkan handphonenya karena ia tak mau teman-temannya khawatir kepadanya. Ia pun tak pernah memberi tahu tentang penyakitnya ini pada siapapun hanya ia dan mamanya lah yang tahu, ia hanya tak ingin merepotkan orang lain.

"ma besok Rio udah boleh sekolah kan" tanya Rio

"tapi kondisi kamu kan belum pulih sepenuhnya sayang" khawatir sang mama

"Rio gak papa kok ma, Rio udah kuat" Rio tersenyum

"kamu yakin sayang"

"yakin ma"

"yaudah kamu boleh sekolah"

"makasih ma Rio sayang mama"

"mama juga sayang Rio"

Keesokan harinya...

Rio pun masuk sekolah seperti biasanya. Walaupun masih sedikit terasa pusing tapi ia sangat ingin kesekolah, ia sangat rindu pada sahabat-sahabatnya *baru 3 hari kali Yo lebay deh :p* tapi bukan hanya sahabatnya ada seseorang yang sebenarnya ia rindukan, seseorang yang selalu ia buat kesal, seseorang yang selalu ia jahili, seseorang yang selalu ia ketusi, tapi seseorang itu tak pernah jauh dari hidupnya siapa lagi kalo bukan Ify, wanita yang selalu mengusik hidupnya namun membuatnya sangat nyaman*alah tadi bilangnya sahabat gak taunya Ify toh yang dikangenin yaelah Yo Yo*

XI-IPA 1

"weh mas bro dari mana lo 3 hari gak ada kabar" sapa Iyel saat Rio duduk dibangku sebelahnya.

"biasa urusan bisnis, nyokap sibuk ya jadi gue lah yang bantu" bohong Rio

"beh pengusaha muda kita nih" sahut Alvin

"lebay lo Vin" jawab Cakka

"eh..eh tapi kok muka lo pucat sih Yo" lanjut Cakka

"ha e..enggak papa kok, mungkin gue capek..ya ya gue capek" jawab Rio sedikit gugup

Cakka, Iyel, dan Alvin hanya mangut-mangut

"oh ya Yo, selama lo gak masuk si Ify kesepian tu, kasian dia cemberut mulu bawaannya" kata Alvin

"jangankan dia, kalian aja pasti pada kesepian kan karena gak ada cowok ganteng kayak gue" Pede Rio

"pede gila lo gantengan gue kemana-mana lah" narsis Cakka sambil menaik turunkan alisnya

"LO TU YANG PEDE GILA" Koor Rio, Alvin, dan Iyel

Cakka Cuma nyengir kuda.

Kelas Ify

"Fy kak Rio udah masuk tuh hari ini" ujar Sivia semangat

"terus??" jawab Ify enggan

"lo gak senang ya Fy kak Rio balik, lo gak kagen gitu"

"kangen? Males banget"

"Alah lo mah jaim Fy"

"ya Vi gue kangen cowok gesrek itu" batin Ify

Bel istirahat pun berbunyi Ify, Sivia, Agni, dan Shilla pun pergi ke kantin karena perutnya yang keroncongan setelah mendengar ocehan panjang pak Dani guru sejarah yang sangat membosankan. Mereka pun langsung duduk di tempat biasa bersama dengan Rio cs

"hy kita gabung ya" pinta Cakka

"ya boleh kan kita duduk disini" lanjut Alvin

"neng Shilla bang Iyel boleh duduk dini kan" cengir Iyel

Para pacar mereka pun mengangguk setuju. Mereka sibuk memamerkan kemesraan dengan pasangan masing-masing. Hanya Rio dan Ify yang terlihat grogi disitu.

"Kak/Fy" ucap mereka bareng

"lo dulu gih ladies first" jawab Rio

"emm..kok gue perhatiin muka lo pucat sih kak?"tanya Ify akhirnya

"perasaan lo aja kali, gue gak papa kok" Rio tersenyum

DEGHH

Senyum itu baru pertama Ify lihat selama ia pindah kesini karena Rio belum pernah senyum setulus itu kepadanya. Yang ada senyum merendahkan.

"eciee, tumben lo berdua akur" celetuk Cakka

"apaan sih kak" malu Ify

"tumbenan lo baik banget hari ini Yo, salah makan obat lo" tanya Alvin

"gue baik salah, gue marah-marah salah, terus gue harus gimana?" jawab Rio akhirnya

"hehehe" cengir Alvin

Obrolan mereka pun terhenti karena bel masuk berbunyi. Namun Rio merasakan kepalanya pusing dan Ify merasakan itu. Hanya tinggal mereka berdua dikantin.

"kak..kakak kenapa?" tanya Ify khawatir

"gue gak papa, ngapain lo masih disini pergi sana" usir Rio kasar

Tanpa Rio sadari dari hidungnya telah mengalir darah segar

"kak lo mimisan"

"apa peduli lo, gue gak papa lo pergi!"

"gak..lo pasti kenapa-napa ayo gue antar lo ke UKS" ajak Ify yang merengkulkan tangan Rio kebahunya

Rio pun menepis kasar Ify dan berlari meninggalkannya.

"lo kenapa sih kak sebenarnya"batin Ify ia pun menangis

Rio berlari ke toilet dan membersihkan darah yang terus mengalir dari hidungnya. "shitt" umpatnya "kenapa sekarang Tuhan kenapa harus didepan dia kenapa Tuhan aku nggak mau dia curiga Tuhan" batin Rio

Hari minggu adalah hari yang paling indah buat para pelajar. Dimana mereka menghabiskan waktunya hanya untuk istirahat ataupun yang lainnya tanpa harus memikirkan sekolah. Tapi tidak dengan gadis ini, ia dipaksa mamanya untuk ikut ke Rumah Kanker yaitu tempat orang-orang yang menderita kanker mulai dari anak-anak hingga orang dewasa ada disana, sebernarnya mama gadis ini hanya ingin memberitahu sang gadis bahwa mereka beruntung hidup tanpa penyakit mematikan tersebut dan untuk menghargai itu sang mama pun mengajak sang gadis.

"Fy barang-barangnya udah dimasukin kemobil semua" tanya sang mama

"udah kok ma"jawab Ify -gadis tadi-

"yaudah yuk kita berangkat"

"siap ma"

Tak butuh waktu lama Ify dan mamanya pun telah sampai di Rumah Kanker tersebut. Mereka pun berjalan beririrngan. Rumah Kanker ini sama seperti rumah sakit tapi disini hanya untuk orang berpenyakit kanker. Ify pun berkeliling untuk melihat-lihat dia pun berhenti ditaman belakang tempat tersebut, dan ia melihat banyak anak-anak dengan senangnya bernyanyi dan diiringi seseorang. Seseorang itu sangat dikenal Ify.

DEGH

"itukan kak Rio, kok dia beda banget ya" gumam Ify pelan

Yap. Orang itu adalah Rio, lelaki itu dengan santainya mengiringi anak-anak tersebut dengan gitarnya. Dia sangat berbeda ramah dan selalu tersenyum, apalagi melihatnya tertawa lepas bersama mereka. Hal yang tak pernah Ify duga, sosok yang arogan, pemarah dan tak ada lembut-lembutnya ketika bersama nya berbanding 180 derajat dengan apa yang dilihatnya sekarang. Ify masih berdiri ditempatnya dengan senyuman karena ia tak menyangka sosok Rio sangat berbeda disini, namun ia sangat terkejut ketika ada seseorang menepuk pundaknya.

"mama" kagetnya

"kamu kenapa bengong sayang?" tanya sang mama lembut

"enggak Ify Cuma salut liat mereka, walaupun umur mereka gak lama lagi tapi masih bisa tertawa dan tersenyum dengan tulus ma"

"ya, mereka adalah orang-orang yang kuat Fy,orang seperti merekalah sebenarnya yang paling bisa memaknai hidup"

"ya mama benar"

"kita pulang sekarang?"

"baiklah"

Ify pun pulang walaupun tatapannya tak lepas dari Rio, sosok itu tampak sedikit berbeda dengan balutan baju kaos putih dengan dilapisi kemeja yang digulung hingga siku celana levis selutut dan sepatu cats berwarna merah maroon. Dia terlihat lebih tampan, namun tubuhnya sedikit lebih kurus dari pertemuan sebelumnya. Ify pun berlalu mengikuti langkah sang mama.

Keesokan harinya di sekolah

Ify duduk dibangkunya dengan termenung, ia memikirkan kepribadian Rio yang 180 derajat berbeda dari biasanya, tertawa, tersenyum, ah Ify sangat terpesona dengan Rio yang ada dirumah kanker.

Tiba-tiba

"IFY"pekik Via

"ih apaan sih Via kok teriak-teriak" Ify tersadar dari lamunannya

"gak ada sih tapi tadi gue udah daftarin kia berempat buat tes osis entar pulang sekolah jadi lo gak boleh kabur oke"

"loh kok gitu sih Via, gue kan belum pasti mau ikut atau enggak" cemberut Ify

"udahlah gue kan udah daftarin elo, jadi lo mau ya ya ya" rengek Via

"hm baiklah"

*****

Bel pulang sekolah pun berbunyi Ify, Via, Shilla dan Agni pun mengikuti seleksi osis mereka berhadapan dengan Rio dan Gabriel sang ketua dan wakil osis. Via, Shilla dan Agni menjawab pertanyaan yang diajukan Rio dan Iyel dengan antusias, namun tidak bagi Ify ia menjawabnya dengan ogah-ogahan. Pengumuman kelulusan seleksi osis pun akan diumumkan besok pagi.

Ternyata Ify, Via, Shilla dan Agni lolos menjadi anggota osis. Karena tradisi sekolah biasanya anggota osis yang baru harus mengikuti kemping dialam terbuka.

Tempat kemping

Acara yang diadakan mulai dari sore hingga malam hari ini membuat para siswa kelelahan. Begitupun dengan keempat wanita dan pria ini mereka pun memasuki tenda masing masing untuk beristirahat. Namun ternyata Ify tak bisa tidur entah karena hal apa, ia pun memilih keluar tenda dan ia sedikit terkejut karena ia melihat Rio didepan api unggun sambil memetik gitarnya. Tanpa babibu ia pun langsung duduk disamping Rio.

"ngapain lo disini" ketus Rio tanpa menoleh

"gue gak bisa tidur kak" jawab Ify

"oh"

"kak gue boleh nanya sesuatu gak?"

"apa?"

"emm..hari minggu kemarin gue sama mama kerumah kanker dan gue liat lo disana lo ngapain kak??"

"kalo gue gak mau jawab"

"ya terserah lo deh kak"

"lo mau tau?"

"ya kalo lo ngasih tau"

"ya baiklah, sebenarnya disanalah tempat refreshing gue, karena ngeliat anak-anak yang gak berdosa namun dianugerahi Tuhan penyakit yang mematikan itu rasanya tuh nyes banget tapi mereka aja santai bisa tetap main, ketawa bareng dan tetap mensyukuri hidup walaupun mereka tau umur mereka gak panjang seperti anak-anak lainnya. Kadang gue bingung sama Tuhan kenapa dia pilih kasih kenapa mereka yang gak berdosa dikasih penyakit itu tapi orang jahat dibiarkan hidup enak" jabar Rio

"tapi bukankah Tuhan itu adil kak, mungkin aja Tuhan menguji kesabaran orang-orang yang gak berdosa itu supaya kelak kalau orang itu berhasil melalui ujiannya akan masuk kedalam surga yang sangat indah" jawab Ify

"entahlah gue juga gak ngerti tapi setiap manusia punya batas kesabaran yang gak mungkin terus sabar menerima cobaan"

"bukankah sabar gak ada batasnya kak tapi manusia lah yang membatasinya, lagian Tuhan selalu memberikan apapun kepada manusia tanpa ada batasannya kan kak, contohnya aja udara kalau aja Tuhan memberikan batasan udara apakah kita masih hidup sekarang pasti enggak kan kak?"

Rio hanya tersenyum

"lo bakalan ngerti suatu saat nanti kenapa gue ngomong gini" lanjut Rio

"maksudnya kak?"

"gue gak bisa jelasin biarin waktu aja yang ngejawab"

Ify pun menganguk-anggukan kepalanya

"lo kenapa gak bisa tidur?"tanya Rio lembut

"gak tau deh kak, gue tuh kalo tidur harus dengerin lagu dulu, eh tapi I-Pod gue low yah gak bisa tidur deh" cengir Ify

"aneh lo, emang lo suka lagu apa?"

"banyak sih kak, tapi gue suka lagu Sherina yang Cinta Pertama dan Terakhir"

"kenapa lo suka lagu itu?"

"ya karena sampai sekarang gue belum pernah pacaran, dan gue mau ketika gue punya pacar dia bakalan jadi cowok pertama dan terakhir dihidup gue apapun yang terjadi"

"cih, lebay lo, tapi lo udah nemuin tu cinta pertama dan terakhir lo itu"

"entahlah lah kak, gue gak tau"

"kenapa gak tau? Lo belum yakin ama tu cowok"

"hmm, dia aneh orangnya kadang baik, tapi kebanyakan galaknya, gue suka saat dia senyum, karena rasanya adem banget kalo ngeliat senyum dia, tapi dia gak pernah senyum ke gue kak, dia selalu marah kalo ada gue didekat dia, aneh kan kak?"

"apa itu gue, ah betapa geer nya gue" batin Rio

"emang ada cowok kayak gitu?"

"ya adalah kak, buktinya dia ada, oh ya kak kakak kenapa belum tidur juga"

"gue suka liat bintang dimalam hari, maka dari itu gue sempetin ngeliat bintang, karena kayaknya gue bakalan jadi salah satu bintang disana" Rio menatap langit yang penuh bintang dengan tersenyum pilu

"gue juga suka bintang kak, gue juga berharap gue bisa jadi bintang karena bisa menerangi bumi dimalam hari dan selalu menjadi teman bulan" Ify pun menatap langit sambil tersenyum bahagia

"lo gak ngerti dan gak bakal ngerti"

Malam semakin larut dan omongan mereka terus berlanjut hingga mata tak lagi dapat diajak kompromi. Keesokan harinya acara bebas sebelum siangnya mereka kembali kerumah masing-masing. Diacara santai ini mereka berjalan jalan menyusuri sungai kecil

Rio yang membawa kamera SLR nya memotret keindahan alam yang ia lewati terutama keindahan sesosok gadis yang entah sejak kapan mulai dikaguminya. Dia memotret gadis itu secara sembunyi-sembunyi.

********

Sekolah adalah rutinitas yang paling membosankan namun tetap harus dilakukan oleh semua pelajar. Dan lagi-lagi hari ini Rio tidak masuk dengan kepalanya pusing. Sebagai sahabat yang baik Alvin mencoba menghubungi Rio. Namun yang terdengar suara isak tangis seorang wanita yang sangat Alvin kenal siapa lagi kalau bukan Manda, ibunda Rio.

"tante apa yang terjadi?" tanya Alvi khawatir

"Alvin..to..tolong kamu cari gadis yang bernama Ify dan bawa dia kerumah sakit Bima Nusantara sekarang Alvin..to..tolong" pinda Bu Manda tergagap

"baik tante tunggu"

"terima kasih Alvin"

Telepon pun terputus sebelum menemui Ify, Alvin bergegas mencari kedua sahabatnya yaitu Cakka dan Iyel. Setelah itu ia langsung bergegas kekelas Ify yang kebetulan tak ada guru yang langsung membawa gadis itu beserta teman-temannya menuju rumah sakit Bima Nusantara.

Sampai disana Ify yang sudah sangat cemas itu langsung menemui ibunda Rio

"tante apa yang terjadi sebenarnya kak Rio kenapa tante?"tanya Ify cemas

"sebenarnya Rio mengidap penyakit Leukimia stadium akhir dan ia tak pernah memberi tahu kalian karena tak ingin kalian cemas" jawab mama Rio sambil terisak

"Ya Tuhan" Ify pun menangis sejadi-jadinya

"kenpa Tuhan kenapa kak Rio" racau Ify

"Fy tenang ya" Via menenangkan Ify yang sangat kacau

Dokter pun keluar dari ruangan Rio

"ada yang bernama Ify disini?" tanya sang dokter

"saya dok saya" jawab Ify yang masih terus menangis

"silahkan masuk dari tadi pasien terus memanggil nama anda"

Ify pun masuk kedalam ruang rawat Rio yang tergeletak tak berdaya dengan banyaknya alat medis yang menempel ditubuhnya.

"kak Rio" panggilnya

Rio tersenyum

"kak Rio kenapa gak bilang sih kak sama kita kalo kakak sakit" air matanya terus menetes

"ma...ma..maaf" ucap Rio terbata

"udah kak lo gak usah banyak omong dulu" ucap Ify yang duduk disampin tempat tidur Rio dan membelai kepalanya

"ja..jangan nangis" pinta Rio

"gue gak nangis kok kak" Ify tersenyum dan mengusap air matanya kasar

"gu..gue sayang sa..sama lo" lanjut Rio

"gue juga sayang sama lo cepat sembuh ya kak"

"gak...gue..ud..udah...ca..capek..gue..Cuma..bilang..ma..maaf..karena..gue..gak...bisa..ja..jadi..yang..ter...terakhir...bu...buat..lo" suara Rio yang semakin lama semakin parau

"lo gak boleh ngomong gitu kak lo pasti sembuh" air mata Ify terus mengalir membasahi kedua pipi tirusnya

"ma..maaf..ud..udah..bu..buat..lo..na..nangis..gu..gue..cin..cinta..sama..lo"

TIIIIIIIIIIIIIT

"KAK RIOOOOOOOOOOOO"

"kak Rio bangun kak bangun Ify sayang kakak, kita belum mulai kan kak ayo bangun kak Ify janji bakalan terus ada disamping kakak bangun kak bangun" Ify terus menggoyangkan tubuh yang sudah tak bernyawa itu

*********

Pemakaman pun diiringi isak tangis keluarga, teman bahkan guru yang datang. Rio sosok orang yang sangat baik dan sangat cerdas disekolahnya, maka dari itu mereka sangat kehilangan sesosok muurid yang sangat membanggakan sekolah.

Termasuk gadis ini yang tak henti-hentinya menangis dan mengelus nisan Rio. Ia sangat terpukul dengan orang yang ternyata cinta pertamanya. Belum sempat menjalani semuanya tapi haruskah berakhir seperti ini. Entahlah apa yang Tuhan rencanakan sebenarnya, mempertemukan tetapi tidak mempersatukan.

Ia sangat kaget melihat ada orang yang menepuk pundaknya.

"tante tau kamu sangat terpukul atas kepergian Rio" kata mama Rio

"ini ada titipan dari Rio buat kamu dan teman-teman" mama Rio menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang kepada Ify

Ify pun pulang kerumahnya tak lupa ia memanggil teman-temannya untuk melihat isi kotak tersebut. Ternyata isinya adalah foto-foto dirinya saat kemping berbagai macam ekspresi dan sebuah kaset. Ify pun menghidupkan kaset tersebut tak lama munculah sosok Rio yang sedikit pucat tersenyum

"hallo guys gimana keadaan kalian baik kan"

"oh ya gue mau minta maaf sama kalian karena gue gak ngasih tau tentang penyakit gue ini kekalian, karena gue gak mau kalian khawatirin gue"

"mungkin sekarang kalian lagi nangisin gue ya?"

"jangan nangis yah, apalagi lo Vin,Kka,Yel gak malu tu "

Cakka, Alvin dan, Gabriel pun tersenyum dan mengusap air matanya

"gue Cuma mau elo Vin, terus sama-sama ya sama Via jagain dia terus jangan sampe kalian putus walaupun dia bawel dia sayang banget sama lo Vin, ya gak Vi"

Via pun mengangguk

"elo juga Yel walaupun Shilla tu manja tapi dia Cuma manja sama lo doang jagain dia selalu Yel jaga terus juga hubungan lo"

"dan elo Kka jangan jadi playboy lagi, terus jaga Agni walaupun gue yakin Agni lebih tangguh dari lo jangan sesekali nyakitin dia jangan sampe berakhir juga ya hubungan lo"

"yang terakhir buat lo Fy, maaf selama ini gue jahat sama lo, apalagi pertama kali saat gue nabrak lo itu saat itu gue udah jatuh cinta sama lo kalo kata orang jatuh cinta pada pandangan pertama, lo harus tau kalo sebenarnya maksud gue jahilin lo itu Cuma semata-mata karena lo hiburan buat gue sebelum gue pergi, gue sadar kalo gue gak bakal bisa milikin lo, oh ya waktu itu lo bilang kan saat kemping kalo lo suka sama lagu Cinta Pertama Dan Terakhir ni gue mau nyayi buat lo, maafin kalo suara gue jelek"

Rio pun mengambil gitarnya dan mulai menyenandungkan lagu

Sebelumnya tak ada yang mampu...
Mengajarku untuk bertahan di kala sedih...

Sebelumnya ku ikat hatiku...
Hanya untuk aku seorang...

Sekarang kau disini... hilang rasanya...
Semua bimbang tangis kesepian...

Reff :

Kau buat aku bertanya...
Kau buat aku mencari...

Tentang rasa ini aku tak mengerti...

Akankah sama jadinya bila bukan kamu...
Lalu senyummu menyadarkanku...

Kau cinta pertama dan terakhirku...
Huuu... u u uuuh...

Sebelumnya tak mudah bagiku...
Tertawa sendiri di kehidupan yang kelam ini...

Sebelumnya rasanya tak perlu... ( tak perlu... )
Membagi kisahku... tak ada yang mengerti...

Sekarang kau disini... hilang rasanya...
Semua bimbang tangis kesepian...

Reff :

Kau buat aku bertanya...
Kau buat aku mencari...

Tentang rasa ini aku tak mengerti... ( mengerti... )

Akankah sama jadinya bila bukan kamu...
Lalu senyummu menyadarkanku...

Kau cinta pertama dan terakhirku...


Bila suatu saat kau harus pergi...
Jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik...

Karena senyummu menyadarkanku...
Kaulah cinta pertama dan terakhirku...

Wouwooow... ho ooow... ooowh...

Reff :

Kau buat aku bertanya...
Kau buat aku mencari...

Tentang rasa ini aku tak mengerti... ( mengerti... )

Akankah sama jadinya bila bukan kamu...
Lalu senyummu menyadarkanku...

Kau cinta pertama dan terakhirku...
Wu huuu... yeeey...

( kau buat aku bertanya... )
( kau buat aku mencari... )

Tentang rasa ini aku tak mengerti... ( mengerti... )

Akankah sama jadinya bila bukan kamu...
Lalu senyummu menyadarkanku...

Kau cinta pertama dan terakhirku...
O oh hoooooow...

Ye e e e eeey...

Ify pun meneteskan air matanya kembali mendengar suara Rio yang lembut apalagi senyuman Rio yang membuat Ify tak tahan.

"udah dulu ya semua selalu tersenyum apa pun yang terjadi"

Video tersebut pun berhenti dan membuat mereka kembali menangis mengingat sosok Rio.

*********

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, itulah yang terjadi pada kita, walaupun kita ditakdirkan hanya bertemu tidak untuk bersama tapi gue bersyukur karena elo gue mengenal cinta –Ify-

Gue bersyukur karena disisa akhir hidup, gue dipertemukan Tuhan kepada gadis seperti lo ceria dan sangat menikmati hidup, tanpa gue sadari lo adalah penyemangat hidup gue –Rio-

*THE END*

Author : Dilla Nurdiah

4

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 217K 65
Kesepian yang selalu menemaninya. Ketakutan yang selalu menghantuinya. Beribu pertanyaan dan kebingungan yang selalu dipikirkannya. Ia adalah gadis b...
1.2M 183K 58
Ketika aku membuka mata, aku berada di dalam sebuah novel. [My Love Never Gone] [My Love Never Gone] adalah sebuah novel fantasi-romantis yang berfok...
13.8M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...