Hope

963 51 5
                                    

Ku hanya bisa berharap, kau bahagia disana, dengan dia pilihanmu, walau dia sahabatku.


Gadis ini melangkahkan kakinya keluar kampus dengan langkah gontai. Rasanya kakinya sudah tak mampu menopang berat tubuhnya sendiri. Lelah menguasainya. Bertemu dengan dosen yang killer sudah cukup berat, ditambah dengan masalah lain.

Ify berjalan pelan dengan sesekali memegang perutnya. Kepalanya pun terasa pusing, mungkin akibat ia telat makan dan sekarang maag pun menyerangnya. Gadis itu mendudukkan pantatnya di bangku kantin.

Seorang pria dengan senyum bodohnya itu pun duduk dihadapan Ify. Menatap gadis itu dari atas kebawah. "kenapa lo?" tanya nya, tangannya yang bebas pun menyentuh kening gadis itu untuk memeriksa keadaannya.

"pusing, pesenin gue makanan deh, apa aja" ucap gadis itu masih memegangi perutnya.

"bego emang! Udah tau sakit, masih aja telat makan" walaupun mengoceh, pria tinggi itu tetap juga memesan makanan untuk Ify.

Beberapa menit kemudian, makanan pun terhidang. Semangkuk sop daging dengan sepiring nasi. Pria bernama Mario itu pun menatap Ify yang makan dengan pelan.

"Fy" panggilnya setelah gadis itu selesai menyantap makannya.

"apaan?" Ify mengeluarkan obat maag nya dan meminumnya dengan air, ia menatap Rio sekilas.

"temen lo, Via itu.." ucap Rio menggantung. Ify menatapnya dengan alis menyatu, ia menunggu kalimat selanjutnya.

"bagi Line nya dong" kekeh Rio "gue suka sama dia" lanjut pria itu yang tentu saja membuat Ify mematung sejenak.

Sebenarnya, Ify dan Rio kenal waktu SMA, tapi mereka tak begitu akrab, tapi ketika kuliah dan satu jurusan, mereka jadi dekat. Ify kira, kedekatan mereka selama ini...

"kok bengong sih" Rio menyentil jidat Ify dan membuat gadis itu tersadar.

"kenapa lo suka sama dia?" tanya Ify berusaha antusias, walaupun sebenarnya meringis.

Rio mengedikkan bahunya "dua minggu lalu saat pertama kali lo kenalin dia ke gue, gue langsung suka aja sama dia" pria itu menyengir lebar.

"gue gak percaya sama love at the first sight" kata Ify sambil meneguk minumannya.

"kenapa?"

Ify menghela nafas, maniknya bertabrakan dengan manik milik Rio "ya lo fikir aja, masa iya, baru pertama kali ketemu langsung jatuh cinta, mustahil. Kalo sekedar suka sih mungkin, tapi kalo cinta...gue gak percaya"

Rio mengangguk-anggukkan kepalanya "bener juga sih..mana Line nya btw?" Rio menyerahkan ponselnya pada Ify.

Gadis itu tersenyum singkat dan mengetikkan Line milik sahabatnya untuk Rio.

"tapi lo gak baper sama gue kan Fy?" tanya Rio, matanya menatap Ify dalam.

Gadis itu sedikit terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan Rio tapi senyum manis masih terpatri di bibirnya. "ya enggaklah, ngapain coba"

"ya kirain aja, lo baper sama gue, kan lo tau, kalo pesona gue tumpah-tumpah"

"najis sumpah" Ify berdiri dari duduknya "gue duluan deh" gadis itu melangkahkan kakinya sedikit cepat, karena matanya sudah memanas.


"gue gak baper sama lo, tapi gue cinta sama lo" kata gadis itu pada dirinya sendiri.

***

Kumpulan Cerpen Rify [✔️]Where stories live. Discover now