Sejujurnya

2.4K 87 19
                                    


Katakan yang sejujurnya

Inginkah kau bersamaku


"IFYYY TOLONG" Sivia berlari karena ia dikejar oleh seorang pria. Sedangkan gadis yang dipanggilnya Ify tadi hanya tersenyum tipis melihat kelakuan sepupunya itu.


Sivia telah berada dibelakang Ify dan pria itu telah berada didepannya "mau kemana lo kue Pia. Sini gue makan lo" kelakar pria itu membuat Sivia mendengus. Sedangkan Ify memandang pria itu penuh arti.


Akhirnya pria itu berhasil menangkan lengan Via yang bersembunyi dibalik badan Ify. Dan menggelitiki Via dengan sadis. Membuat gadis itu tertawa hingga matanya berair.


"RIO STOP! Geli banget" ujar Via tersendat-sendat karena kegelian. Via melirik Ify yang hanya diam seraya tersenyum tipis "Ify tolongin gue dong, lo gak kasihan apa sama sepupu lo ini" Hap. Via berhasil menangkap lengan Rio.


Mereka pun akhirnya duduk digazebo belakang rumah Ify. Ify memasukkan kakinya kekolam renang dan mengayunkannya perlahan-lahan. Pemandangan didepannya membuat dadanya sesak, padahal tidak ada asap disekitarnya.


Kehadiran Sivia minggu lalu dirumahnya membuat Rio yang menjabat sebagai tetangga sekaligus sahabat akrabnya mulai berbeda. Ia lebih dekat dengan Sivia dari pada dirinya sekarang. Padahal ia menyimpan begitu banyak rasa pada pria itu, lebih dari sekedar sahabat. Namun kehadiran Sivia membuat semuanya berbeda dan Ify sadar itu.


***


Dihatimu masihkah kau ragu?

Dihatimu adakah yang lain?


Keadaan diperparah karena Sivia ternyata pindah sekolah. Sivia bersekolah disekolah Ify dan Rio. Wajarkah jika Ify iri melihat kelakuan Rio dan Sivia? Ify juga bingung memikirkannya. Mereka bertiga pergi kesekolah menggunakan mobil Rio. Sivia telah lebih dulu mengambil tempat duduk disebelah Rio. Ify tersenyum miris. Dulu tempat itu adalah miliknya.


Mereka berdua asik dengan dunianya sendiri melupakan bahwa ada seorang gadis yang menahan perasaannya dan menahan laju air matanya. Ify lebih memilih melihat keluar jendela dan menggunakan headsetnya dari pada mendegar tawa keduanya membuat Ify sakit.


Hingga disekolah Ify lebih dulu membuka pintu mobilnya dan berjalan lebih dahulu. Ia melihat Shilla, salah satu teman sekelasnya dan ia pergi bersama gadis itu. Sedangkan Sivia dan Rio? Bisa kalian bayangkan sendiri.


***

Bel masuk berbunyi dan Sivia memperkenalkan dirinya pada teman-teman barunya. Ia melihat Ify yang mengobrol dengan Rio dan tak lama pemuda itu menatapnya sambil tersenyum. Membuat Sivia salah tingkah.


"ayo Sivia kamu bisa duduk di" baru saja Bu Winda menentukan tempat duduk. Rio mengancungkan tangannya.


Disini aku mencintaimu

Kuberi semuanya segala rasaku

Kumpulan Cerpen Rify [✔️]Where stories live. Discover now