It's You

By VistaAristiani94

60K 2.4K 24

Mencintai dan membenci adalah hak setiap manusia. Sudah tersirat dalam kata bumi jika terlalu membenci seseor... More

The Beginning of Us
Something Big 18+
Earned it
Give A Little More
Bad Blood
Be Alright
The Wedding ( Gone )
Only Hope
Pillow Talk (18+)
Crazy
Like I Would
Wrong
Say Something
In a Way
Fool For You
Runaway
The Heart Wants What It Wants
Chasing Pavements
Nobody
Clean
It's You

She Don't Love Me

2.2K 94 0
By VistaAristiani94

Zayn menerima kabar bahwa Jeslyn kini benar-benar telah kembali bersama Darrel, dalam dua minggu ini Zayn sering mendapat panggilan telepon dari Jeslyn namun Zayn tidak pernah menjawabnya karena dia tahu apa yang akan Jeslyn tanyakan dan katakan tidak lebih dari sekedar kata kekhawatiran saja. Zayn mencoba membiarkan semuanya ini terjadi namun dendam itu tak lagi bisa ditahan, dendam itu menyelimuti dirinya dan menjadikan dirinya berbeda.

" Apa yang bisa aku lakukan ?" Gumam Zayn setelah mengabaikan panggilan dari Jeslyn.

" Kau bisa memasukkan milikmu sayang....dan semuanya akan terbang dengan imajinasi ketenanganmu.. " Jawab perempuan yang kini tengah berada di atas perut Zayn.

" Bermainlah...dan aku akan memikirkan apa yang bisa membuatku tenang seperti katamu.."

" Aaahhh....aku selalu suka semua perkataanmu yang membangkitkan gairah seks ku.." Jawab wanita itu sebelum akhirnya dia memulai mengeluarkan gairahnya.

" Terserahmu aku tidak peduli..." Ucap Zayn dengan pikiran yang hanya tertuju pada usahanya untuk mendapatkan Jeslyn kembali tanpa mempedulikan desahan permainan yang diciptakan oleh wanita yang bermain dengan badannya karena bagi Zayn semuanya tidak ada yang menarik jika saja dia tidak merasa kesepian.

Sedangkan di tempat lain Darrel sedang duduk di samping Jeslyn yang sedang menonton televisi, satu jam lebih Jeslyn dengan tawanya menonton acara televisi itu dan satu jam pula Darrel menatap Jeslyn tanpa berpaling, Jeslyn dengan jelas mengetahui hal itu dan hal itu yang membuat dia tidak berpaling walau hanya untuk sekedar menatap Darrel.

" Sampai kapan kau akan berpura-pura mengabaikanku ha ?"

" Aku rasa aku ingin segera tidur Darl.." Jawab Jeslyn sambil berdiri lalu berjalan menghindari Darrel yang membuat Darrel tersenyum geli melihat tingkah Jeslyn.

" Sejauh apapun kamu pergi, kamu tidak bisa menghindar kalau sekarang kau berada di war zone "

Jeslyn tidak mempedulikan perkataan Darrel yang membuatnya geli, Jeslyn naik ke king size nya dan menyelimuti tubuhnya dengan perut besar yang membuatnya selalu dimanjakan oleh Darrel. Darrelpun hanya memandang Jeslyn yang menyelimuti tubuhnya tanpa mendekat terlebih dulu.

" Jadi apa maumu ?" Tanpa diduga Jeslyn mengatakan hal itu dan membuatnya ingin menggoda istrinya.

" Bed all day...Bed all day... Bed all day..." Jawab Darrel sambil mendekati Jeslyn dengan cepat dan melumat bibir yang menjadi candunya.

Tok tok tok...

" Darl..lepaskan aku.."

" Bed all day "

" Oh ayo lah Darl, ada yang mengetuk pintu kamar "

" Mereka tidak akan menyuruhmu keluar walaupun kamu tidak membuka pintunya..." Mendengar jawaban itu Jeslyn hanya diam karena percuma memaksa Darrel.

" Aku tidak akan melepaskanmu hari ini sayang..." Kata Darrel sambil menciumi Jeslyn saat dia tidak mendengar Jeslyn menjawabnya dan mendapat perlakuan dari Darrel lantas membuat Jeslyn menuruti Darrel lagi karena dia pun tidak bisa memungkiri jika Jeslyn sangat merindukan semua sentuhan Darrel.

" Mom..."

" Mom.... Tok took..." Ucap Fae saat ia dituntun seseorang untuk mengatakannya.

" Darl..Kau dengar itu ?Fae memanggil kita..Oh ayolah Darl ini sudah cukup siang " Pinta Jeslyn saat ia melihat jam yang menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi.

" Mom....tok tok " Eja Fae yang berada dalam gendongan seseorang.

" Biar aku yang keluar.." Kata Darrel yang langsung bangun dan membuka pintunya.

" Selamat pagi Tuan Darrel..." Mendengar dan melihat orang yang menyapanya lantas membuat Darrel mengeratkan genggamannya di tangkai pintu kamarnya.

Zayn Adam menggendong Fae berdiri dengan senyum liciknya di depan pintu kamar Darrel.

" Darl.. Mana Ffa.." Perkataan Jeslyn terpotong saat dia melihat Zayn dan sama terkejutnya dengan Darrel.

" Zayn..."

" Maaf Nona Tuan...Tadi Tuan.." Jelas Aline ketakutan melihat Tuannya yang terlihat sangat marah.

" Aku yang minta " Tukas Zayn.

" Ajak Fae dan bawa pria itu untuk menunggu di ruang tamu " Perintah Darrel sambil menutup pintu tanpa mempedulikan Zayn dan Aline pun segera mengambil alih Fae dan memberi hormat kepada Zayn agar mengikutinya untuk turun.

" Darl..." Panggil Jeslyn lembut sambil mengusap dada bidang Darrel mencoba menenangkan amarahnya.

" Bagaimana bisa pria itu berada di depan pintu kamar kita dengan santainya.." Rutuk Darrel tanpa mempedulikan panggilan Jeslyn.

" Darl..."

" Tidak tahu malu ! "

" Darl... Dengarkan aku.. Biar aku yang menemuinya..." Pinta Jeslyn karena dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada mereka, Darrel pun mengizinkannya dan setelah Jeslyn mengganti pakaiannya dia langsung turun menemui Zayn sedangkan Darrel sambil memakai kaos putih dan celana pendek berdiri di balkon kamarnya menatap Jeslyn yang berjalan menemui Zayn yang menunggu di ruang tamu taman tengah rumahnya.

" Kenapa kau tiba-tiba ke sini ?" Tanya Jeslyn yang terlihat sudah semakin kesulitan berjalan dengan perut besarnya.

" Aku jelas sangat merindukanmu.." Jawab Zayn lalu memeluk Jeslyn.

Dan pria yang berdiri di sana memincingkan matanya sambil mengeratkan genggamannya membuat buku-buku jari itu memutih seolah tanpa darah yang mengalir, sebuah kemarahan mulai menghampirinya ( lagi ).

" Bulan depan kau melahirkannya bukan ?" Ucap Zayn sambil mengusap perut Jeslyn namun Jeslyn segera membawa tangan Zayn pergi dari perutnya.

" Kenapa tidak pernah mengangkat telepon ku ?"Mendengar pertanyaan itu lantas membuat Zayn tersenyum malas.

" Memang apa yang akan kau katakan ?Rasa simpatik atas keterpurukanku ?Aku tidak butuh, karena yang aku butuhkan kau kembali bersamaku ! " Jawaban Zayn membuat Jeslyn sedikit mulai ketakutan karena dia merasakan amarah berada di sekitar Zayn.

" Bahkan kita tidak pernah memulai suatu hubungan apapun Zayn..Ku mohon jangan seperti ini.."

" Tapi aku merasa kebersamaan itu sudah menjelaskan hubungan kita "

" Kau yang bilang, kau hanya ingin membantuku bukan ?"

" Ya aku membantumu untuk menjauhinya...dan setelah itu kau akan bersamaku, bukankah kau juga menerima bantuanku ?Ha ?! "

" Hanya saat itu ! Apa kau tidak malu mengatakan ini setelah kebohongan yang kau lakukan kepada kami ? Aku tidak bisa hidup dengan seorang pembohong " Tukas Jeslyn merasa kesal karena semuanya seolah-olah menjadi salahnya.

" Kau yang membuatku melakukan semua itu, kau yang membuatku menjadi pembohong dan orang yang egois seperti ini..." Jawab Zayn sambil menggenggam tangan Jeslyn.

" Tidak, kau orang baik Zayn, kau hanya tersesat dengan amarah dan pikiranmu sendiri "

" Kembalilah, aku tidak akan meminta lagi "

" Tidak Zayn "

" Kau tahu, semua investor di perusahaan suamimu satu demi satu menarik diri karena dia tidak bisa mendapatkan lahan-lahan itu, kau harus tahu semua sertifikat itu berada di tanganku "

" Apa kau mengancamku ?" Tanya Jeslyn dan sebenarnya Jeslyn cukup kaget mendengar itu karena selama dia kembali bersama Darrel,mereka tidak pernah membahas tentang itu dan yang dia tahu sertifikat itu ada di tangan Darrel namun ternyata ada di tangan Zayn.

" Dia akan jatuh bangkrut "

" Apa yang akan kau lakukan.."

" Bukankah menghancurkan karir dan kesuksesannya tidak lebih menyakitkan dari dia yang mengambilmu dariku ha ?"

" Maafkan aku yang egois , saat itu aku hanya memikirkan perusahaan yang aku bangun dari kecil, sejak Ayah meninggalkanku selamanya karena tahu Ibu menyelingkuhinya dan menghancurkan perusahaannya demi pria lain aku menjadi orang yang berpikiran jahat dan aku berhasil menyakitimu akibat rencana busukku, aku menyesal..."

Jeslyn mengingat betul semua cerita Darrel tentang usahanya membangun perusahaan hingga sebesar ini, hatinya mendadak bimbang karena dia tidak ingin perusahaannya hancur namun dia juga tidak mau menghancurkan hati Darrel lagi.

" Jika jatuh maka bangun dan bangkitlah, jangan hanya diam dalam jatuhmu..." Sekilas ucapan dari Ibu Jeslyn melintas dalam pikirannya 'sedikit jalan keluar'.

" Jangan pernah meninggalkanku lagi, cukup Ibuku yang meninggalkan Ayahku demi Pria lain dan cukup dia yang meninggalkan dunia ini, kau satu-satunya jalanku, kau perubahanku, aku tidak bisa hidup tanpamu..Jangan pergi lagi, berjanjilah " Jeslyn sempat menangis mendengar Darrel yang selalu terlihat keras itu menangis dan mengatakan ketakutannya dalam pelukan Jeslyn saat bertemu Jeslyn setelah kepergian itu, dan Jeslyn juga merasakan sakit saat mendengarnya, kesakitan yang ia buat karena kesalahpahamannya dulu.

" Tidak lagi, tidak ada lagi siapa yang akan meninggalkan siapa, tidak akan ada lagi dia pergi untuk sesuatu yang tidak pasti karena ini bukan hanya sedikit jalan keluar namun memang ini yang harus terjadi, aku akan bersama Darrel selamanya " Batin Jeslyn tanpa kebimbangan lagi, kini dia tahu jika dia akan membuat Darrel jatuh maka dia pula yang akan membangunnya kembali.

" Zayn.. "

" Ya ?" Jawab Zayn dengan senyumnya setelah dia melihat bagaimana Jeslyn memikirkan tentang apa yang dia ucapkan tadi.

" Lakukan apapun yang kau mau, aku tidak peduli " Setelah mengatakan itu Jeslyn berjalan meninggalkan Zayn yang sedang tercengang mendengar jawaban Jeslyn yang tegas.

" Kau tidak bisa melakukan ini "
Perkataan Zayn membuat Jeslyn menoleh dan menatap Zayn.

" Dalam hubungan bukan siapa yang harus mengerti siapa tapi tentang mereka yang saling mengerti satu sama lain, adil bukan egois, tapi kau sangat egois " Cecar Jeslyn membuat Zayn terlihat jatuh namun sangat marah.

" Aku egois, kau juga egois, kau tidak memikirkan perasaanku, kita sama-sama egois itu adil.."

" Tapi sayangnya kita tidak dalam satu hubungan, sudahlah Zayn..." Kata Jeslyn sambil berjalan mendekati Zayn lagi.

"Aku tahu kau bukan orang seperti ini, aku cukup berterimakasih atas bantuanmu itu..." Sambung Jeslyn sambil memeluk Zayn mencoba menenangkan Zayn.

" Pelukannya ini tidak menolong, aku justru tersiksa, bagaimana jika aku merindukannya ?Kemana aku harus mencari pelukan ini....Jika tidak ada pikiran brengsek itu aku yakin saat ini aku tidak akan menjadi pria sebodoh ini " Batin Zayn dan dengan cepat dia melepaskan pelukan Jeslyn dan pergi tanpa kata dari hadapan Jeslyn.

" Percuma, selamat tinggal Jeslyn.."

Jeslyn menatap kepergian Zayn, lagi dan lagi seseorang tersakiti karenanya, dia ingin menangis tapi air mata itu bukan untuknya.

" Apa semua baik-baik saja ?" Tanya Darrel yang sudah berada di samping Jeslyn dan dengan cepat Jeslyn memeluk Darrel dengan erat.

" Ya, All is fine " Jeslyn yakin setelah ini semua akan baik-baik saja.



Hai readers, maaf aku terlalu sibuk dengan dunia nyata karena menikmati liburan kerja haha
Setelah ini tinggal 2part terakhir ya, ( Clean dan It's You ) semoga kalian tetap menantinya.
Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir Batin
..
16.7.16

Continue Reading

You'll Also Like

13.4M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
13.2M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
6.2M 483K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
2.2M 32.7K 47
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...