Psychopath ? 2 (ADA YG KETIGA)

By kenkanekiL

56.5K 5.4K 1.2K

Psycho series [2] EDITED (sekuel Cogan Cast 1) CHECK THE TRAILER FIRST! Alexandro Rex Brozer, he finally come... More

prologue
chapter 1 : new life
chapter 2 : Revenge
chapter 3 : bad deeds or good deeds?
chapter 4: bitches should die
chapter 5: KILLZ
chapter 6 : Cant handle my demons anymore
attention
chapter 7 : fact
Chapter 8 : AH AND KILLZ
Chapter 9: AH AND KILLZ (2)
Chapter 10 : Truth
chapter 11: Chased
chapter 12: we can do what should we do
chapter 13:Roger
Chapter 14: Started
cast , hal2 penting dll
chapter 15: George
chapter 16 : Killing Time
chapter 17: Trap
chapter 19 : Edgar
chapter 20 : Demon Inside
Chapter 21-END
EPILOGUE
BONCHAPT : BACK

chapter 18 : Cassie

1.2K 145 49
By kenkanekiL

Hai sayank

***
Alex's POV

Aku menggertakkan gigiku. Ini sudah sangat keterlaluan. Roger. Ya, pria itu mulai mengelus-elus pipi Cassie . Cassie memang sudah tak digantung lagi, tapi Roger malah memanas-manasiku. Anak sialan memang!

Dan disinilah aku, mendekam bak orang bodoh, melihat Cassie yang lemah karena (mungkin) tertekan diatas. Ingin aku menolong gadis pujaanku itu, tapi apa daya? Tangan dan kakiku sudah diikat duluan. Ck!

Bayangan wajah Sarah berputar-putar di otakku. Aku mengingatnya lagi. Sial!

Karma does exist. Bayangan Sarah berkata seperti itu. Ia menyeringai licik. Oh tidak, kurasa aku mendapat karma hari ini.

Aku melihat Roger berjalan mendekatiku, ia menyeringai sambil merogoh sesuatu dari kantongnya. Apa yang mau dia keluarkan?

Oh, rupanya pisau toh. Ck!

Ia mendekat ke arahku dan berbisik dengan suara yang cukup pelan, "Time to revenge , Brozer."

Hatiku berkata silahkan saja!

Aku tahu memang Roger sudah busuk dari awal. Maksudku adalah, dari pertama kali kita bertemu . Kau pasti masih ingat kan? Aku dan dia pertama kali bertemu di rumah sakit bersama Jessie.

Ia kini menghujamkan pisaunya di perutku sebanyak dua kali. Oh, poor Alex. Ia lalu menatapku (lagi) , "mana kekuatanmu hey, Alex si tampan?" Ia berujar dengan nada yang sangat meremehkan. Sialan.

Rasa sakit di perutku mulai bertambah ketika bocah itu menusukkan pisaunya lagi di perutku. Ia juga menghantam kepalaku hingga babak belur.

Cukup sakit.

Sebenarnya aku bisa saja keluar dari sini. Ya dengan membunuhnya. Naas, aku tak ingin Cassie terluka sedikitpun. Wanita itu harusnya tetap berada di rumahnya sambil menikmati snack dan bukan malah terjebak karena psikopat sok kegantengan itu.

Aku menghela nafas. Mataku melirik kearah Cassie, ia terduduk dengam kepalanya yang tertunduk. Aku bisa merasakan ia menangis meski tanpa suara. Aku kasihan sekali padanya.

"Whoah! Whoah! Sedang melihat apa kau , eh?" Ucapannya membuat lamunanku buyar. Aku terhentak. Sial, sial!

"Rupanya kau melihat gadis ini hm?" Ia berkata sambil membelai rambut Cassie. Aku melihat kelicikan terpancar dari matanya. Sembari menggertakkan gigi aku berteriak, "bedebah!!! Minggir kamu darinya!"

Ia mengernyit lalu tertawa terbahak-bahak. "Memangnya apa yang bisa kamu lakukan? " ia masih terkikik dengan ucapanya sendiri. Benar-benar aneh.

"Aku akan membunuhmu, Roger." Jawabku yang berusaha menahan amarah.

"Kau gila?! Bahkan untuk membebaskan dirimu saja kau tak bisa!! Hahahahaha!" Ia kembali tertawa terbahak-bahak. Ia lalu mendongakkan wajah Cassie. Perasaanku mulai tak enak.

Benar saja. Aku melihat Roger mencium paksa Cassie. Melumat bibirnya dengan amat kasar. Aku berusaha memalingkan wajahku, namun aku tak bisa. Pandanganku tetap saja terfokus pada pemandangan yang tak mengenakkan.

"Whoah! Bibir wanita ini benar-benar manis." Ia menyeringai. Aku mengepalkan tanganku dan berusaha melepaskan tali-tali sialan ini.

"Sialan kau!!" Aku tetap saja menggerak-gerakkan tubuhku, berharap tali ini bisa lepas.

"Calm down dude, aku juga akan segera merasakan milikku didalam miliknya. Does it sound cool?"

Sialan!!

"Wah, tenang saja. Hanya bukan sekarang." Ia tersenyum picik. Wajah kepalsuannya itu membuatku ingin merobeknya!

Ia lalu kembali terfokus ke arah Cassie. Ia menghujamkan pisaunya ke mata Cassie dan hal itu seketika membuatku melotot. Aku mendengar Cassie mengerang seketika lalu tersenyum kecil ke arahku.

"What the fuck are you doing with her? Jika kau ingin membunuh seseorang, bunuh aku saja! Jangan bunuh dia! Let her free !! " aku memohon pada Roger. Rupanya ia tak memiliki belas kasihan karena ia terus-terusan melakukan hal yang sama pada mata kanan Cassie.

"I'm sorry, bud. But she deserves die. You too! You both will die ! Hahahaha!!" Lagi-lagi teriakkannya membuat telingaku panas.

Aku melihat Cassie , gadis itu merintih kesakitan. Sial! Aku bahkan tidak bisa melepaskan tali-tali sialan ini dari tubuhku. Ergh!!

Mengerang lemah, aku melihat Roger yang membuka mulut Cassie secara paksa. Ia lalu mengeluarkan lidah Cassie dan dengan cepat mengguntingnya.

Aku diam berkutik, tak bisa melakukan sesuatu yang berguna.

Roger menoleh kepadaku, "see? Indah kan melihat seseorang yang kau cintai disakiti orang lain?"

Aku diam.

Roger lalu melanjutkan aktivitasnya, anak itu menonjok perut Cassie hingga muntah darah.

Hatiku sekan teriris menjadi sepuluh bagian. Sakit rasanya melihat seseorang yang kita cintai terbujur lemah dan kita tidak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkannya. Ini memang salahku. Semuanya salahku.

Aku kembali melihat aksi apa yang akan Roger tampilkan untukku. Ia menyayat pipi Cassie dengan ganas. Aku sudah tak melihat wajah Cassie yang cantik. She looks like a monster.

Aku agak bergidik ketika Roger menarik rambut Cassie secara paksa dan membenturkan kepalanya di dinding. Darah mengucur dan mulai menghiasi dinding yang sebelumnya bewarna putih pucat.

Roger mengambil sesuatu dari dalam tas (yang kuyakini itu adalah tasnya). Lihat, ia mengambil sebuah parutan.

Firasatku memburuk lagi.

Oh tidak, ia memarut kulit tangan Cassie hingga terlepas dari tempatnya. Benar-benar sadis!!!

Aku masih bisa merasakan gadis itu hidup. Ingin sekali kuselamatkan nyawanya, tapi apa daya?! Aku tak bisa!!!!!!

Ia juga melakukan hal yang sama di kulit kaki Cassie. Dapat kulihat dengan jelas sekarang tulang-tulang Cassie yang menonjol.

Ia lalu memutar kepala Cassie hingga 180°. Aku mendengar bunyi 'krek' . Kurasa tulangnya sudah putus.

Diambilnya pisau ukuran yang sangat besar lalu ditusuknya kelamin Cassie. Ia lalu menikam jantung Cassie dan merobek perutnya.

Aku terbelalak, "tidakkkkkkkkk!!!!"

Sebelum Cassie mati ia seperti mengucapkan sesuatu. Entah ini firasatku saja atau memang kenyataan , 'aku cinta kamu Alex.'

Air mataku menetes perlahan-lahan. Entah kenapa aku bodoh sekali. Entah kenapa aku membiarkannya dihabisi si bajingan Roger. Yang hanya kulakukan tadi adalah duduk dan melihatnya, bukan malah membantu.

Aku memang bodoh.

Roger berbalik arah lalu kembali menyeringai. "Wah, aku jadi tidak bisa merasakan milikku di dalam miliknya."

Ia berkata dengan raut wajah yang seolah-olah sedih. Padahal jelas sekali tersirat kebahagiaan di wajah piciknya itu.

"Ini giliranmu, Brozer. Kau akan mati setelah ini."

Brakk!!!

Sesuatu terdengar di indera pendengaranku. Aku pun sadar siapa yang menimbulkan suara itu.

"Wah, kurasa ada yang mengantri untuk permainanku. Alex, giliranmu akan diperlambat karena kehadiran dua orang bodoh ini."

Maaf, tapi Roger benar. Kalian memang bodoh , Edgar dan Bejamin.

***

Mau cepet apdet?

Besok apdet lagi dd :'))))

Vomment

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 883K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...
30.4M 1.7M 65
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...