It's You

By VistaAristiani94

60K 2.4K 24

Mencintai dan membenci adalah hak setiap manusia. Sudah tersirat dalam kata bumi jika terlalu membenci seseor... More

The Beginning of Us
Something Big 18+
Earned it
Give A Little More
Bad Blood
Be Alright
The Wedding ( Gone )
Only Hope
Pillow Talk (18+)
Crazy
Like I Would
Wrong
Say Something
In a Way
Fool For You
The Heart Wants What It Wants
Chasing Pavements
Nobody
She Don't Love Me
Clean
It's You

Runaway

2K 97 0
By VistaAristiani94

" Nona sudah sampai " Mendengar perkataan Carlos membuat Jeslyn menoleh ke jendela mobilnya dan menatap rumah Darrel.

" Kau mengantarkan aku kesini ?"

" Ku pikir Nona akan pulang ke sini, tadi Tuan Darrel menyuruh Alin dan supirnya untuk menjemput Nona Fae "

" Ya sudah.." Ucap Jeslyn lalu keluar dari mobil yang pintunya sudah di bukakan oleh Carlos, setelah Jeslyn keluar dan berjalan masuk Carlos pun pergi.

Dengan perasaan enggan, membuat kakinya terasa seperti linu sakit untuk diajak berjalan masuk ke dalam rumah yang Jeslyn anggap sebagai rumah pembohong besar.

Entah seperti darahnya tiba-tiba rendah, begitu juga dengan detak jantung yang seakan akan lepas saking kencangnya membuat Jeslyn merasakan sesuatu yang sangat berat di kepalanya terlebih saat Jeslyn membuka pintu itu.

" Untuk apa kau kembali kesini ?" Batinnya berteriak marah saat dengan cepat ingatannya mengingat tentang perkataan Darrel.
Dan kini kepalanya semakin terasa berat.

" Wanita bodoh !"

" Mooomm " Panggil Fae sambil berlari kearah Jeslyn saat Jeslyn sudah masuk kerumahnya, dengan senyum tipis Jeslyn melangkah masuk untuk mengejar Fae namun tiba-tiba dia merasa kepalanya sangat berat akibat pikiran kalutnya setelah baru beberapa detik ia ingin lupakan dan ingin ia tahan namun kenyataannya batin dan pikirannya menolak itu lalu menjatuhkannya dalam kegelapan. Jeslyn pingsan.

Alin pun berteriak dan memanggil Bibi Alicia dan Bibi Alicia lantas memanggil para penjaga rumah untuk membawa Jeslyn ke kamarnya, wajah pucat yang tenang itu membuat Fae meringkuk ketakutan dalam gendongan Alin, sesekali Fae menatap Jeslyn yang masih terlelap dengan Bibi Alicia yang mencoba membangunkannya, namun Fae berbalik lagi dan mengeratkan pelukannya kepada Aline.

" Tenang sayang, Mom akan baik-baik saja " Ucap Alin sambil mengusap lembut punggung kecil Fae.

" Syukurlah anda sudah datang Dokter Agatha "

" Dia belum sadar dari tadi ?"

" Iya belum Dok.."

Dokter Agatha adalah dokter pribadi keluarga Darrel, dia termasuk salah satu teman Darrel. Dokter Agatha lalu memeriksa tekanan darah Jeslyn yang ternyata benar-benar rendah, saat dia memeriksa bagian perut, ada suatu hal yang membuatnya tersenyum.

" Bagaimana dok ?"

" Tidak apa-apa, dia hanya sedikit lelah, kalian bisa membawakan air putih, sebentar lagi dia akan bangun "

Bibi Alicia pun langsung membawakan air putih dan benar saja tidak lama kemuadian Jeslyn sadar. Jeslyn mencoba bangun namun kepalanya masih terasa sangat berat.

" Kepalaku berat sekali " Gumamnya lalu memandang samping ranjangnya.

" Hai..Syukurlah kamu sudah sadar " Sapa Agatha, Jeslyn menatap Agatha dengan pandangan bingung.

" Saya Agatha, dokter pribadi keluarga Darrel, kau baru saja pingsan "

" Pingsan ?"

" Iya sedikit lama sampai kamu membuat Bibi Alicia ketakutan " Ucap Agatha yang membuat Jeslyn tersenyum.

" Terimakasih Dokter Agatha "

" Iya sama-sama, oh ya apa yang kamu rasakan sekarang ?"

" Kepalaku masih sedikit berat "

" Kau bisa meminum ini, darahmu terlalu rendah, aku juga akan memberikanmu vitamin, entah kenapa tadi Bibi Alicia menelponku aku langsung ingin membawa ini dan kau benar membutuhkannya "

" Vitamin ?Aku tidak pernah meminum vitamin "

" Tapi sekarang kau dan dia membutuhkannya "

" Dia ?"

" Iya kau hamil, usia kehamilanmu baru saja satu bulan "

" Hamil ?" Tanya Jeslyn yang dijawab dengan anggukan Agatha, perlahan Jeslyn menyentuh perut yang masih terlihat datar.

" Aku yakin Darrel akan senang mendengarnya " Ucap Agatha yang justru membuat Jeslyn terdiam.

" Dia tidak akan menyukainya..Dia tidak mengharapkan ini terjadi " Batin Jeslyn dengan rasa sesak dan tercekat.

" Aku permisi dulu ya, kau harus minum vitamin ini setiap hari " Ucap Agatha namun sebelum dia menghilang dari kamarnya Jeslyn memanggilnya.

" Dokter..."

" Hmm ? "

Jeslyn menimang-nimang apa yang akan ia katakan agar tidak membuat orang yang mendengarnya bertanya-tanya. Agatha pun mendekati Jeslyn lagi.

" Ada apa Jeslyn, sebentar lagi suamimu akan pulang "

" Apa kau sudah mengatakan itu kepadanya ? "

" Kau ingin membuat kejutan untuknya ?"

" Ya benar kejutan, itu bisa aku jadikan alasan " batin Jeslyn yang berhasil menenangkan pikirannya.

" Ya kau benar, aku ingin memberikannya kejuatan " Jawab Jeslyn tersemyum pada akhirnya yang membuat Agatha juga ikut tersenyum.

" Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu "

" Terimakasih Agatha " Kata Jeslyn sambil memeluk Agatha.

" Terimakasih sudah membantuku menutupi ini " Batin Jeslyn.

" Sama-sama "

Tidak lama setelah Agatha pergi Darrel pun masuk ke dalam kamarnya.

" Kau baik-baik saja sayang ?" Tanya Darrel sambil memeluk dan menatap istrinya mencoba memeriksa tubuh istrinya.

" Jangan berlebihan Darl..Aku baik-baik saja " Jawab Jeslyn sambil menyingkirkan tangan Darrel yang masih memeriksa tubuhya.

" Kau membuatku takut " Kata Darrel sambil membawa Jeslyn kedalam pelukannya.

" Kau yang membuatku takut Darl"

" Apa yang Agatha katakan ?"

" Darahku rendah, dia memberikan vitamin, sudah itu saja "

" Syukurlah sayang " Setelah itu Darrel terus bersama Jeslyn sepanjang sore sampai malam, dia memperlakukan Jeslyn seperti seorang bayi, menyuapinya bahkan dia berinisiatif untuk menggendong Jeslyn kemanapun. Bagaimanapun juga Darrel sangat menyayangi istrinya ini, Jeslyn benar-benar sudah membuatnya jatuh cinta dan takut jika harus jauh darinya, namun perasaan itu tidak Jeslyn tahu, karena yang dia tahu adalah dia hanyalah permainannya saja.

Sekitar tengah malam saat semuanya tengah tertidur, Jeslyn tiba-tiba merasakan perutnya sangat mual, perlahan dia melepaskan dekapan tangan Darrel agar dia bisa bangun.

" Apa ini..." Ucapnya sambil membekap mulutnya agar tidak membangunkan Darrel. Dia berlari ke kamar mandi dan mencoba mengeluarkan sesuatu yang membuatnya mual tapi tidak ada apapun yang keluar, namum dia tetap merasa lemas seakan semua yang ia makan tadi keluar dengan sia-sia.
Jeslyn pun membasuh wajahnya dan memandang pantulan wajahnya di kaca.

" Bodoh..Kau sangat bodoh Jeslyn " Ucapnya sambil mengusap perutnya. Setelah itu dia memutuskan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur, setelah mengambil minuman Jeslyn pun berjalan menuju ruang keluarga, dia menyalakan TV yang ia yakin ia tidak akan melihatnya, dia hanya tidak ingin sendiri dan merasa sepi, keadaan ini lebih baik untuk hatinya daripada di harus kembali berbaring di samping pembohong itu.

" Aku harus mengakhirinya..Tapi apa yang bisa aku lakukan, aku merasa tidak bisa jauh darinya tapi aku harus sadar ini hanyalah perasaan yang salah.. " Dalam pikiran yang kalut itu Jeslyn mengusap kembali perutnya.

" Kenapa kau ada....Ku pikir Tuhan hanya ingin mengujiku karena Darrel, aku bisa hidup tanpa dia walaupun hati ini sakit, tapi sekarang...Ada kau...Ibu semakin sakit sayang...Ayahmu tidak menginginkanmu..." Ucap Jeslyn dengan air mata yang mulai mengalir deras dari matanya.

" Ibu tahu, kau membutuhkannya...begitu pula dengan Ibu tapi dia hanya pura-pura menyayangi dan mengharapkanmu " Jeslyn berusaha menahan isakannya yang membuat tenggorokannya seperti tercekat, sesak, sakit sekali.

" Ibu harus pergi darinya, Ibu tidak ingin kau tersakiti karena Ayahmu tidak menginginkanmu... Kau harus kuat di dalam sana sayang, walau hanya Ibu yang menyayangimu " Yakin Jeslyn sambil menghapus bersih air matanya, lalu dia mengambil IPhone nya dan mengirimkan pesan untuk Maria.

To : Maria
Beritahu Ibumu agar tidak khawatir, kita akan pergi dari kota ini. Aku sangat membutuhkanmu. Katakan pada Carlos aku akan menghubunginya jika semua sudah tenang.

Setelah mengirim pesan itu, Jeslyn pun masuk ke kamarnya sambil mengendap-endap untuk mengambil vitamin, mantel, sepatu dan tasnya, tidak ada baju yang ia bawa karena ia rasa Maria akan membawakan itu dan ia pun bisa membelinya.

Perlahan dia mengambil map yang seharian ini berada dalam tasnya lalu dia menulis sesuatu di kertas dan dia letakkan di atasnya. Setelah selesai Jeslyn keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar Fae. Dia memakaikan Fae baju hangat, jacket, topi dan sepatu dengan cepat, sejenak Jeslyn melihat jam yang menunjukan pukul 01.00 dini hari. Dia masih punya waktu 3 jam sebelum Alin dan Bibi Alicia bangun.
Setelah siap, Jeslyn langsung keluar menuju pintu belakang setelah sebelumnya dia mengambil kunci gerbang belakang, Jeslyn menggendong Fae dan berjalan sangat pelan, dia takut jika penjaga rumah Darrel melihatnya, setelah ia pastikan 1 penjaga itu tengah terlelap, Jeslyn membuka gemboknya.

" Ssstt...sssttt ada mom di sini, ayoo tidur lagi " Ucap Jeslyn saat tiba-tiba Fae menggeliat dalam gendongannya.

Kriieekkk....

" Heiii !!! Nicol...Apa itu kau...Pagi sekali kau berangkat " Ucap penjaga yang terlelap itu yang membuat Jeslyn sangat kaget karena dia pikir dia tertangkap basah.

" Ya...ini aku "

" Baguslah...Aku ingin tidur sebentar " Ucap penjaga yang masih saja terlelap setelah mendengar suara Jeslyn yang disamarkan untuk menjawabnya. Setelah itu Jeslyn langsung keluar menutup dan mengambil kunci pintunya, dia tidak ingin orang-orang yang bekerja di rumah ini terkena masalah jika tahu Jeslyn kabur.

" Akhirnya..." Ucap Jeslyn merasa sangat lega, lalu dia menelpon taxi yang ia pesan sebelumnya.

" Baiklah..cepat datang " Setelah hampir 10 menit Jeslyn menunggu dalam dinginnya malam dengan berdiri menggendong Fae akhirnya Taxi itu datang bersama Maria, Maria langsung turun dan membawa Fae kedalam kendongannya dan mengambil alih tas Jeslyn.

" Nona, apa yang sebenarnya terjadi ??"

" Banyak hal yang terjadi Maria, maaf aku sudah merepotkanmu..Aku akan menceritakannya besok "

" Baiklah Nona "

" Kau sudah pastikan semuanya aman ?"

" Sudah Nona, bahkan Carlos sudah paham setelah dia mengantar Nona kemarin siang " Mendengar itu Jeslyn hanya mengangguk-angguk.

" Kita akan kemana Nona ?"

" Kita akan menginap di hotel, besok kita baru pikirkan akan kemana " Setelah menyebutkan nama hotel yang ia yakin itu bukan hotel Darrel, Taxi itu langsung membawanya kesana.

Sampai di hotel itu, setelah dia menyuruh Maria untuk check in, Jeslyn duduk menunggu di lobi, namun tidak sengaja dia melihat Zayn ada di sana, dia berusaha mengecohkan pandangan agar Zayn tidak melihatnya namun karena saat ini pagi buta jadi tidak ada objek yang bisa tertutupi di lobi itu dan Jeslyn pun tahu sekarang Zayn berjalan ke arahnya.

" Sedang apa kau di sini ?" Mendengarkan pertanyaan itu, Jeslyn langsung menolehnya.

" Kau sendiri sedang apa ?" Tanya Jeslyn.

" Ini hotelku " Jawab Zayn lalu menyentuh pipi Jeslyn yang memerah lantas membuat Jeslyn juga menyentuhnya.

" Kau dingin sekali...Apa kau kabur dari Darrel ? " Tanya Zayn menatap keadaan Jeslyn yang masih mendekap Fae.

" Nona, ayoo kita sudah bisa masuk " Mendengar perkataan Maria membuat Jeslyn langsung bangkit namun Zayn menahannya.

" Ceritakan padaku " Pinta Zayn yang masih menggenggam erat lengan Jeslyn.

" Kalian istirahat dulu " Pinta Jeslyn agar Maria membawa Fae dan beristirahat.
Setelah itu, dia mengikuti Zayn yang masih menggenggam lengannya menuju pantry bar di hotelnya, dengan cekatan Zayn membuatkan coklat panas untuk Jeslyn.

"Apa yang terajdi ? "

" Itu bukan urusanmu "

"Emm.. Oh ya, Terimakasih kau sudah menyerahkan Queens kepadaku, aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi "

" Yaa " Jawab Jeslyn lalu menatap coklat panas yanh disiapkan oleh Zayn.

" Zayn.. Kenapa kau meminta lahan itu secara langsung ?"

" Pertanyaanmu aneh, jelas aku ingin cepat mendapatkan proyek itu, aku tidak suka basa-basi merayumu terlalu lama, apalagi yang dirayu adalah orang dingin sepertimu " Jawab Zayn yang berhasil membuat Jeslyn tersenyum.

" Baguslah kalau kau menyadarinya "

" Hei...Ceritakan padaku kenapa kau kabur ?"

" Apa aku bilang aku kabur ?"

" Lalu untuk apa kau di sini ?"

" Mencari ketenangan "
Jawaban Jeslyn membuat Zayn paham jika ada sesuatu yang sedang terjadi.

" Aku punya tempat yang benar-benar bisa membuatmu tenang, jauh dari keramaian kota ini, kalau kau mau aku akan mengantarmu kesana besok "

" Benarkah ?Dimana ?"

" Akan aku beri tahu besok tapi ceritakan apa yang terjadi padamu.." Pinta Zayn kepada Jeslyn yang masih menimang- nimang apakah dia benar akan menceritakannya atau tidak.

Continue Reading

You'll Also Like

13.5M 1.1M 81
β™  𝘼 π™ˆπ˜Όπ™π™„π˜Ό π™π™Šπ™ˆπ˜Όπ™‰π˜Ύπ™€ β™  "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.βžβ–«not an...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.βžβ–«not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...