It's You

By VistaAristiani94

60K 2.4K 24

Mencintai dan membenci adalah hak setiap manusia. Sudah tersirat dalam kata bumi jika terlalu membenci seseor... More

The Beginning of Us
Something Big 18+
Earned it
Give A Little More
Bad Blood
Be Alright
The Wedding ( Gone )
Only Hope
Pillow Talk (18+)
Crazy
Like I Would
Say Something
In a Way
Fool For You
Runaway
The Heart Wants What It Wants
Chasing Pavements
Nobody
She Don't Love Me
Clean
It's You

Wrong

2.3K 92 1
By VistaAristiani94

Pagi itu Jeslyn terbangun dari tidur nyenyaknya, sudah dua minggu lebih setelah kejadian itu berlalu dan mereka kini tengah bahagia atas kebersamaan mereka, melupakan apa yang pernah membuat keduanya terbakar amarah.

" Selalu ada alasan kenapa seseorang memberi maaf dan melupakan kesalahan orang lain,karena jika satu kesalahan itu membuat orang berubah menjadi lebih baik berarti itu tandanya dia benar-benar tulus meminta maaf, namun ada kalanya pula tidak ada alasan untuk memaafkan kesalahan yang berungkali dilakukan seseorang..Dan aku berharap dia akan selalu dalam perubahan baiknya " Batin Jeslyn sambil tersenyum menatap jendela kaca besar yang tertutup tirai, dia menatap sinar lembut matahari yang mengintip dari celah tirai yang sedikit terbuka.

" Jam berapa sekarang ?" Gumamnya lalu menoleh ke samping tempat tidurnya yang sudah kosong, dia pun melihat jam di dinding kamarnya.

06:00am

" Kemana dia ?" Batin Jeslyn.
Tidak lama kemudian Darrel yang sudah siap dengan setelan kerjanya masuk ke kamarnya dengan membawa bucket bunga mawah merah.

" Kamu sudah bangun ?"

" Ya baru saja, lembur lagi hari ini ?"

" Iya sayang, masih ada beberapa hal yang harus aku selesaikan " Ucap Darrel yang kini ikut berbaring di samping Jeslyn lalu mengecup bibirnya.

" For you ..." Ucap Darrel membawa bunganya ke tengah dekapan mereka.

" Terimakasih Darl..." Jawab Jeslyn lalu memeluk bunga itu sekaligus Darrel.

" Sama-sama sayang..."

" Aku akan menyiapkan sarapan untukmu, kamu tidak terlalu terburu-buru kan ?" Tanya Jeslyn sambil bersiap untuk bangun.

" Ya aku akan menunggumu " Jawab Darrel sambil tersenyum melihat istrinya bangun dengan menyeret selimut untuk menutupi tubuh polosnya ke kamar mandi. Setiap saat setiap waktu mereka melakukan itu, mereka sama-sama terbuai akan indahnya setiap percintaan mereka entah sudah benar-benar dengan cinta atau tidak, atau belum ?Atau mungkin mereka sama-sama termakan gengsi untuk mengakuinya.
--

" Nanti malam pulang jam berapa ?" Tanya Jeslyn sambil menuangkan teh hijau favorite Darrel.

" Tidak terlalu malam, ada apa ?"

" Aku ingin mengajak Fae jalan-jalan hari ini " Jawab Jeslyn saat di samping Darrel, mendengar hal itu lantas membuat Darrel menarik Jeslyn untuk duduk di pangkuannya dan bersandar di dada Jeslyn.

" Maaf sayang, aku sangat sibuk sampai aku tidak bisa mengajak kalian berjalan-jalan "

" Itu bukan suatu masalah Darl..Aku bisa menghandlenya " Jawab Jeslyn lalu mereka hanya diam saling menatap dengan pikirannya masing-masing dan sesekali Darrel menggusap lembut rambut panjang Jeslyn.

" Mom..Dad..." Panggilan Fae membuat Jeslyn langsung berdiri dari pangkuan Darrel dan membawa Fae kedalam gendongannya.

" Ayo Aline kita sarapan, panggil bibi Alicia juga ya.."

" Baik Nyonya..."

" Mamam..."

" Kamu lapar ??Oke Mommy akan menyiapkan sarapan istimewa untukmu " Kata Jeslyn sambil membawa Fae ke pantry untuk menyiapkan bubur untuk Fae.
Melihat hal itu Darrel tersenyum, disaat sibuknya kali ini ada wanita yang rela menggantikan perannya yang juga membagi kasih sayangnya kepada Fae, putri kecilnya dari wanita yang pernah ia cintai dulu, wanita yang pernah membuatnya buta atas segala tipu dayanya dan wanita yang menjerit kesakitan saat melahirkan peri kecilnya yang sekaligus meninggalkannya dalam segala penyesalan, yang Darrel harapkan saat ini adalah putrinya tumbuh dengan sikap dan sifat yang ada dalam diri Jeslyn walaupun Fae bukan terlahir dari darah Jeslyn karena terlalu menyakitkan jika sikap dan sifat Fae menyerupai ibunya.

Setelah hampir jam tujuh pagi Darrelpun berpamitan kepada Jeslyn dengan ritual panjangnya, kecupan ringan yang berakhir panjang karena Darrel selalu tidak bisa menghentikan hasratnya.

" Aku menyayangimu.." Ucap Darrel sambil mencium putri dan istrinya bergantian.

" Kabari aku kemana kalian akan pergi,aku akan menelfon Carlos untuk mengantar kalian..."

" Iya jangan khawatir " Jawab Jeslyn yang masih setia menatap keberangkatan suaminya.

" Bye Daddy...Kiss bye for Daddy..." Tuntun Jeslyn kepada Fae.

" Muuach..." Ucap Fae kemudian melambaikan tangan dengan Daddynya.

" Bye Fae...muuach" Jawab Darrel sebelum dia melajukan Porschenya.

" Ayo sayang kita berkunjung ketempat kakek dan nenek " Kata Jeslyn lalu menyerahkan Fae kepada Aline untuk bersiap-siap.

---

" Aku adalah Jeslyn Castalia, terlahir dari seorang ayah yang sering aku sebut Ironman dengan wanita lembut yang sangat cantik yang aku panggil Ibu.

Ibu adalah panggilan sederhana namun sangat istimewa. Aku dididik untuk menjadi wanita yang lembut seperti Ibu namun yang terjadi aku malah meniru sifat tegas Ayah dan cenderung tidak mempedulikan hal-hal yang membuatku pusing.

Sejak kecil aku tidak punya banyak teman seperti anak-anak yang lain, aku hanya berteman dengan Maria putri dari Bibi Ana yang membantu keluarga kami.

Homeschooling adalah jalan yang ditempuh Ayah agar aku benar-benar menjadi wanita terpelajar yang tidak mengenal dunia luar yang menyesatkan, mereka sangat menjagaku karena mereka bilang mereka tidak akan pernah melepaskanku sedetikpun dari pandangan mereka karena mereka terlalu sulit mendapatkanku.
Sampai akhirnya hampir 2 bulan aku berada di tangan orang yang entah kenapa Ayah memberikanku semudah itu, pertama kali, kedua kali dan ketiga empat kali aku melihatnya aku sangat marah dan tidak suka namun ada hal yang ia tunjukan yang membuatku luluh, pria pertama yang menyentuhku dan perlahan mengetuk hatiku..

Aku masih ingat saat aku bermain-main di kolam ikan sekitar kebun mawarku, setiap hari Ayah selalu memetikkan mawar untukku dan Ibu sambil mengucapkan kata sayang, mereka tidak lelah mengucapkan kata sayang itu dalam setiap suasana hatiku, seperti Darrel yang selalu memberiku bunga mawar dan mengucapkan kata sayang yang aku harap dia benar-benar menyayangiku seperti Ayah dan Ibu " Ingatan Jeslyn melayang mengingat masa kecil bahagianya di rumahnya ini bersama angin yang tertiup dengan aroma mawar yang selalu menenangkan hatinya.

" Fae..Apa ikannya sudah kenyang ?" Mendengar pertanyaan Jeslyn, Fae pun menoleh lalu mengangguk. Jeslyn tersenyum melihatnya, menatap Fae yang sedang berjongkok menatap ikan yang ia beri makan setelah sebelumnya ia pergi mengadu rindu kepada Ayah Ibunya di pemakaman.

" Ayo kemari Fae.. Maria membuatkan kita kue coklat " Fae pun berlari kearah Jeslyn dan berusaha mengambil kue coklat yang berbentuk boneka-boneka lucu.

" Eeeitss...Kita cuci tangan dulu ya sayang..." Kata Jeslyn lalu menggandeng Fae menuju wastafle untuk mencuci tangannya.

" Nona Jeslyn ada yang ingin bertemu.." Kata Maria.

" Bertemu ?Siapa ?"

" Tuan Adam Nona, dia beberapa kali kesini untuk bertemu Nona "

" Siapa dia ?"

" Sepertinya orang perusahaan yang ingin menawar lahan milik Ayah Nona, aku sempat dengar Carlos berbicara tentang hal itu "

" Oh..Baiklah... Kau bisa makan kue dengan Maria ya sayang.." Ucap Jeslyn lalu memberikan Fae kepada Maria.

" Terimakasih Maria.."

" Iya Nona "

Setelah itu Jeslyn masuk ke rumahnya dan menemui Tuan Adam, beberapa langkah sebelum Jeslyn tepat berada di ruang tamunya ia berhenti menatap Tuan Adam yang dimaksud Maria tadi, pria yang pernah menyulutkan amarah dalam diri Darrel dan pria yang pernah mengajaknya berbicara dengan jarak yang sangat dekat yang juga sedikit membuatnya terpesona, dia adalah Zayn Adam.

" Oh hai..Nona Jeslyn Castalia.Akhirnya aku bisa bertemu dengan anda di sini..."

Jeslyn berjalan mendekatinya dan duduk di sofa mewahnya mengahadap Zayn.

" Malam itu aku belum sempat mengajakmu berbicara tentang hal ini.."

" Tentang apa ?"

" Tentang dirimu " Jawab Zayn dengan pandangan yang tidak terlepas dari Jeslyn.

" Apa kamu sedang melucu ?" Jawab Jeslyn yang membuat Zayn tersenyum.

" Aku akan membicarakan tentang dirimu nanti, yang sekarang ingin aku tanyakan adalah apa Darrel sudah mengambil alih lahan milik Tuan James ?"

" Mengambil alih apa maksudmu ?"

" Kau sama sekali tidak tau ?"

" Apa kamu tidak bisa berbicara tidak berbelit-belit ?"

" Haha...Oke, aku ingin membeli lahan yang berada di sekitar Central Park dan Queens, berapa harga yang akan kau tawarkan ?"

" Untuk apa membeli satu-satunya lahan kosong di area yang padat itu ?"

" Apa Darrel tidak memberitahumu ?"

" Tentang apa ?"

" Banyak perusahaan yang mengincar lahan itu tentunya, perusahaanku dan perusahaan suamimu sedang memperebutkan itu "

Jeslyn berusaha mencerna segala pembicaraan mereka, beberapa lahan milik Ayahnya sedang dalam incaran banyak perusahaan untuk dibangun apartment, toserba dan lainnya yang pastinya sangat menjanjikan karena lahan yang dimiliki oleh Ayah Jeslyn berada di daerah yang sangat strategis. Dan kini perusahaan suaminya dan Zayn sedang memperebutkannya untuk dibangun Garden Apartment, namun yang Jeslyn bingungkan kenapa Darrel tidak pernah membicarakan hal ini dengannya ?

" Jadi apa kau akan menjual lahan itu kepadaku ?Atau hanya menyerahkan secara cuma-cuma dengan imbalan memuaskanmu kepada Darrel ?"

" Apa kau tidak bisa bicara sebaik mungkin ? Apa hanya hal itu yang ada di otakmu Tuan Zayn Adam ?" Gertak Jeslyn dengan nada yang ia atur sehalus mungkin namun melihat Jeslyn yang emosi mendengar kata-katanya malah membuatnya tersenyum senang dan berdiri dari duduknya dan mendekati Jeslyn yang membuat Jeslyn juga ikut berdiri dihadapannya.

" Aku hanya jujur dan tidak berbelit-belit seperti maumu tadi ..Kamu bisa memikirkan hal itu ?Jika hanya dengan memuaskanmu seperti yang Darrel lakukan bisa membuat lahan itu berada di tanganku akan aku berikan, aku juga sangat mengagumimu.. Wanita yang sebelumnya tidak pernah tersentuh.." Ucapan Zayn membuat Jeslyn menaparnya, Zayn pun mengusap pipi bekas tamparannya dan tersenyum.

" Kau tau kan dimana pintu keluarnya " Ucap Jeslyn tanpa menatap Zayn.

" Ya aku tau tapi sebelum itu.." Ucapan Zayn menggantung membuat Jeslyn menatapnya, tatapan penuh amarah dan gairah yang membuat Jeslyn terbelalak takut, dan yang terjadi selanjutnya Zayn mendorong tubuh Jeslyn ke sofa dan satu tangannya mendekap erat pinggang Jeslyn, sedangkan tangan Jeslyn berusaha mendorong dada Zayn, ada perasaan takut, jantungnya berdebar hebat namun dalam perbuatan Zayn ia juga merasa terpesona dengan mata hazel yang berbulu mata lentik itu.

Cupp..

" Akan ku tunggu kabar selanjutnya " Ucap Zayn setelah berhasil mengecup bibir Jeslyn sambil berjalan keluar dari rumahnya.

" Apa yang dia lakukan ! " Umpat Jeslyn marah namun debaran jantungnya masih sangat kencang, dia lalu menyentuh bibirnya.

" Aku harap Darrel tidak mengetahui ini semua, dan aku harus bicara tentang apa yang Zayn katakan tadi " Ucap Jeslyn lalu mengusap kasar bibirnya dan berlari menuju kamarnya untuk menghapus jejak itu, ia benar-benar takut jika Darrel mencium jejak pria lain di tubuhnya.

Continue Reading

You'll Also Like

5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
542K 88.4K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
96.8K 18.5K 52
🍁Teen Lit - Fantasy - Minor Romance🍁 [ Pemenang Wattys 2021 - Fantasy ] Sebagai anak terlantar, aku cukup optimis. Aku tidak tau kenapa, tapi aku s...