I Can't Let U Go Even If I Die

By iamhereya

113K 4.4K 120

Highest rank : [#175 in Teenfiction 27. 03.17 ] Gue taruhan buat lo jatuh hati sama gue, tapi disaat lo jatuh... More

[1] Our first meet (1)
[2] Our first meet (2)
[3] Planning
[4] SNS
[5] Breakfast
[6] Wings~
[7] Our Fight
[8] Sunday
[9] Kabur...
Information ~
[10] Meet him
[12] Bolos...
[13] Will you be my..... ?
[13] Pemberitahuan..
[14] Shy Girl
[15] Mood?
[16] Bad Momments
[17] It's a relief that we finally made up.
[18] Passed
[19] Afraid
[21] Candid
[22] Problem
[23] Airport
Information ~
[24] Jealous
[25] I Choose To Be His Girlfriend
[26]

[11] Ada yang hilang

3.4K 170 2
By iamhereya

Line

Crazy Squad

Eilyn : Gimana Khae?

Khaerine : Berhasil sih.. Tapi gue jadi flashback nih..

Celine : baperan lu

Khaerine : eh nyet lu nampar gue sakit banget.

Celine : lah elu sendiri yang nongol tiba-tiba.

Khaerine : kan akting bangke..

Celine : lah jadi tadi akting doang?

Eilyn : Ya ialah bangke..

Khaerine : lambat lu..

:::

Esok paginya Khaerine berangkat sekolah seperti biasa dengan Xander.

Selama di perjalanan Xander terus bertanya tentang postingan Khaerine semalam.

"Dek,  lu balikan nih?" tanya Xander

"lu mikir ngegas banget sih."

"lah gue kan nggak tau sih dek"

"Dah.. gue turun duluan ya kak" kata Khaerine dan mencium pipi kakaknya setelah sampai di parkiran.

Saat di pertengahan Niel menghampiri Khaerine dan bertepatan dengan Vander yang baru turun dari mobilnya.

"Dek barengan gue yuk"

"Ini kan udah barengan juga kali kak" kata Khaerine sebal. Niel hany tertawa memdengar jawaban Khaerine yang membuat dia gemas dan mencubit pipinya.

"Sakit tau kak" kata Khaerine meninggalkan Niel yang saat ini menyusul dirinya.

"Yeh.. ngambekan lu" kata Niel merangkul bahu Khaerine

"Kak dilihatin nih"

"Biarin aja lah. Lagian kan yang dilihat juga gue sih. Gue kan ganteng" ucap Niel dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

"Bangke lu kak" Khaerine yang mendengar itu malah menginjak kaki Niel.

"Astaga kaki gue" kata Niel kesakitan

"Sweetie tungguin gue dong" panggil Niel mengejar Khaerine yang sudah berjalan duluan.

Vander yang melihat kedekatan dua insan itu merasakan ada sesuatu yang diambil darinya. Khaerine.

"Ada yang cemburu!!" teriak Zovin

"Astaga Zovin gilakk!! Salah apa gue punya sahabat kayak lo" kata Vander terkejut dan pergi dari sana.

Sudah satu jam setengah murid Methodist menghabiskan dirinya belajar. Dan saatnya waktu mereka untuk beristirahat.

Kantin yang penuh dengan macam-macam makanan menjadi rame dengan murid Methodist.

Sama hal nya dengan Khaerine dan dua sahabatnya. Mereka duduk disalah satu bangku panjang di kantin.

Yang awalnya suasana yang tentram dan damai berubah menjadi tidak damai karena segerombolan cowo tampan. Siapa lagi kalau bukan Xander dan sahabatnya.

"Ada cewe cantik. Kita temanin ya kasian lihatnya sendiri kayak jomblo" ucap Zovin

"eh bangke lu yang jomblo kali" kata Eilyn kesal. Dimatanya Zovin adalah sosok yang harus ia hindari karena cowo itu selalu saja membuat dirinya kesal.

"emang lu udah taken?" tanya Zovin

"Not yet"

"Samaan lagi jomblo. Tembak aja langsung Zov" kata Dave tertawa

"Bukan tipe gue beginian" kata Zovin dan seketika Eilyn menjambak rambut Zovin yang duduk disebelahnya.

"Lo juga bukan tipe gue kali! " amuk Eilyn yang masih menarik rambut Zovin

"aduhh Khaee.. temen lo kok buas gini sih"

"Rasain lu" tawa Khaerine yang melihat Zovin memohon agar rambutnya dilepas.

"Dek lu udah mesan?" tanya Xander

"Udah nitip sama Niel. Tuh orangnya udah datang" tunjuk Khaerine

Vander yang melihat Niel duduk disebelah Khaerine membuatnya merasakan hal yang sama saat di parkiran sekolah tadi pagi.

Sean yang melihat tatapan Vander yang cemburu ingin membuat suasana semakin keruh.

"ehemm.. ada yang cemburu nih.  Ren agak dikondisikan ya ntar ada yang makin cemburu" ucap Sean dan melirik Vander.

Vander berdiri dan pergi darisana. Semua orang yang ada di meja itu menatap Vander aneh.

Saat waktunya pulang sekolah Vander menahan tangan Khaerine.

"Pulang bareng gue. Nggak boleh lari lagi!" ingat Vander pada Khaerine agar tidak mencoba lari darinya lagi.

Khaerine hanya diam dan mengikuti langkah Vander menuju parkiran tempat mobilnya berada.

Khaerine menaiki mobil tersebut begitu pula Vander yang sudah duduk dibalik kemudi.

Mobil yang bermerk honda brio itu akhirnya bergerak dan keluar dari gerbang sekolah.

Selama di perjalanan Khaerine curiga pada Vander karena ini bukan jalan menuju rumahnya.

"Lo mau nyulik gue hah?"

"Iya!"

"Yaampun Van, turunin gue sekarang" Khaerine yang sudah berteriak agar diturunin malah diabaikan Vander yang tetap menjalankan mobilnya.

Hanya sekitar dua puluh menit Vander memberhentikan mobilnya di halaman rumah.

"Ini kan rumah lo. Ngapain ngajak gue kesini?" tanya Khaerine

"Gue mau ngomong sama lo" kata Vander menarik tangan Khaerine menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

"Eh..  jangan macam-macam lo ya!" ucap Khaerine terbata-bata

"Tenang aja. Gue macam-macamnya kalau kita udah jadian." kata Vander yang baru saja berganti baju mendekati Khaerine yang duduk di tepi tempat tidur.

"Cowo yang tadi siapa?" tanya Vander dengan tatapan serius melihat wajah Khaerine.

"Kenapa sih lo. Urusan sama lo kan nggak ada! Gue mau pulang"

"Jawab dulu!!" bentak Vander

"Lo udah diam-diam bawa kesini dan sekarang lo ngebentak gue? Ingat ya, mau gue sama siapa bukan urusan lo! Peduli lo juga apa hah?" marah Khaerine. Khaerine berdiri hendak pergi.

Sebelum Khaerine memegang handle pintu. Khaerine terkejut dengan ulah Vander saat ini.

"Maafin gue soal kemarin, gue tau kalau gue salah. Nggak seharusnya gue nyalahin lo. Maafin gue soal lo yang jatuh dari tangga. Maafin gue Ren" kata Vander dibalik lekuk leher Khaerine sambil memeluk Khaerine dari belakang.

"Kemarin gue ngajak lo istirahat bareng sebenarnya mau minta maaf. Tapi lo malah kabur" imbuh Vander lagi.

Vander membalikkan tubuh Khaerine menghadapnya. Pria itu menatap wajah wanita yang ada didepannya ini dengan serius.

Sekilas Vander membelai rambut Khaerine kemudia mencium kening wanita itu.

"Gue anterin lo pulang"

Khaerine masih berdiam diri atas apa yang dilakukan Vander padanya. Dia terus membayangkan hal itu berharap itu hanya mimpi. Dia tidak boleh jatuh pada Vander yang seharusnya ada Vander yang jatuh pada Khaerine sesuai dengan rencananya sejak awal.

"Khaee.. udah sampe nih."

Khaerine yang masih menghayal akhirnya kembali normal setelah tangan Vander menoel pipinya.

"i-iya kenapa?"

"Kita udah sampe"

"hmm..  Makasih ya" kata Khaerine membukan seatbeltnya.

"Khae..  Gue pengen kita kayak kemarin. Tiap hari kelahi. Semenjak lo deket sama cowo itu gue merasakan ada hal yang hilang"

"aduhh Van lu kenapa sih? Bikin jantung gue hari ini dag dig dug" batin Khaerine

"elu sih rese banget"

"Yaudah sana. Langsung mandi ya" senyum Vander yang membuat pipi Khaerine memerah lagi.

"Nanti gue Line lo ya. Harus dibalas"

"Iya iya cerewet amat sih. Udah sana pergi. Hati-hati ya"

----
Gaje ya?? Tapi jangan baperan ya 😂😂

Vote terus ya 😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

7M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
1.1M 45.5K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
10.6M 675K 44
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
639K 25K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...