Remember When

By elaaeloo

26.7K 1.1K 357

Remember when. I cried to you a thousand times. I told you everything. It never crossed my mind that there wo... More

airport
remember when
something more
ordinary but anything
hello, sydney!
kika
when i was your man
perfect girl
lost star
when you're gone
welcome to jakarta!
happy birthday, snoopy!
half alive
nothing like us
twist in my story
no other
[special part] Jungkook - Keisya - Ami
Thank You!! [160316]

you're my

1.1K 62 22
By elaaeloo

Nggak kerasa, liburan Keisya sama Changkyun tinggal seminggu lagi dan tandanya bentar lagi mereka balik ke Sydney. Selama di Jakarta, Keisya makin akrab sama keluarganya Changkyun, gitu juga Changkyun yang makin akrab sama keluarganya Keisya.

Changkyun sama Keisya sering banget ngabisin waktu bareng, malah kadang bertiga juga sama Jungkook, walaupun nggak dipungkiri Changkyun masih suka risih sama Jungkook. Hari ini Changkyun main ke rumah Keisya. Mereka main ps di ruang tv.

"Kei." Changkyun duduk nyender di kursi, Keisya duduk agak depan deket sama tv.

"Hm." Keisya kalau udah main ps suka lupa sama dunia di sekitarnya.

Changkyun ngedeket ke arah Keisya, jadi mereka duduk sebelahan. Changkyun natap muka Keisya dari samping. Lucu. Gemes. Cuma itu. Changkyun selalu suka liat muka Keisya kalau lagi serius gini.

"Lo mau nikah sama gue nggak?"

"HAH?" Keisya refleks ngejatohin stick PS yang dia pegang.

"Lo mau gue sumpel pake stick PS? Pake teriak-teriak segala berisik."

"Kamu ngomong apa barusan?" Keisya megang pipi Changkyun.

"Lo mau nikah sama gue apa nggak?"

Keisya diem natap muka Changkyun.

"Kamu ngelamar aku?"

"Nggak. Ih, pede banget."

"Lah, terus?"

"Gue nanya. Nanya sama ngelamar beda loh, Kei. Mau nggak lo nikah sama gue?"

"Hm... gimana ya..."

"Nunggu kita lulus kuliah, gue kerja terus ngumpulin uang buat kita nikah."

Keisya senyum. Gini ya rasanya waktu tau ada cowok yang bener-bener sayang sama kita terus mau serius sama kita dan jadiin kita pasangan hidupnya.

"Gimana?"

Keisya ngangguk masih sambil senyum.

"Lo mau nunggu gue?"

"Aku bakal nunggu kamu sampe kamu beneran ngelamar aku di depan mama sama papa."

Changkyun senyum. Seneng denger Keisya mau nunggu dia sampe nanti dia kerja. Changkyun sesayang itu sama Keisya, walaupun perjalanan mereka masih panjang tapi rasanya Changkyun udah sayang banget sama Keisya dan udah nggak mau cari cewek lain lagi.

Udah sore, Changkyun pamit pulang. Keisya nganter Changkyun sampe depan. Waktu Changkyun udah pergi Keisya langsung lari ke rumah sahabatnya, Jungkook. Keisya mau cerita. Sampe rumah Jungkook, Keisya ketemu sama Bunda Nisa di halaman rumah yang lagi nyiram bunga-bunganya.

"Buuuuun." Keisya nyamperin Bunda Nisa terus nyium pipinya.

"Changkyun udah pulang, Sya?"

"Udah, Bun, baru aja. Jungkook ada kan, Bun?"

"Tadi sih di kamar Mas Rafa lagi main PS berdua. Kamu ke kamar Mas Rafa aja ya."

"Oke, Bun. Aku masuk ke dalem ya."

Keisya masuk ke dalem rumah Bunda Nisa terus naik ke lantai atas, ke kamar Rafa. Karena pintunya emang nggak ditutup, Keisya berdiri aja di depan pintu kamar Rafa.

"Aku boleh masuk nggak?" Keisya merhatiin Rafa yang main ps sambil tiduran di kasur, sementara Jungkook duduk di karpet.

"Syaaaaaaa! Masuk sini." Jungkook nge-pause permainannya terus nyuruh Keisya masuk.

"Masuk, Sya, kayak ke siapa aja elah." Rafa ngomong masih sambil tiduran.

"Kan nggak enak juga Mas kalo aku main nyelonong masuk gitu aja hehehe." Keisya langsung ambil posisi duduk di sebelah Jungkook. Persis sebelahnya, deketan.

"Jungkook, aku mau cerita dengerin ya?"

"Iya, tapi aku sambil main PS ya? Tanggung nih aku mau menang."

"Iya, gapapa."

"Kenapa, Sya?"

"Tadi kan Changkyun main ke rumah dan udah pulang barusan. Terus pas aku lagi main PS kan dia tiba-tiba ngomong sesuatu sama aku." Keisya antusias banget ceritanya. Sementara Jungkook, yang tadinya fokus main PS jadi ngedadak nggak fokus dan nggak konsen.

"Ngomong apaan?"

"Dia mau nikah sama aku katanya hehehehe." Keisya nyengir. Nyengir yang nunjukin kalau dia tuh bahagia banget. Dia pengen semua orang tau kalau dia teramat sangat bahagia saat ini.

Jungkook diem. Diem buat mencerna kata-kata Keisya barusan.

Dia mau nikah sama aku.

Changkyun mau nikah sama Keisya. Itu kan maksudnya. Berarti ketakutan Jungkook selama ini bakal kejadian juga. Jungkook udah kehilangan Keisya karena Keisya jadi pacarnya Changkyun. Apa Jungkook harus ngerasain kehilangan lagi karena nantinya Keisya bakalan jadi istrinya Changkyun?

Sakit.

"Aku seneng banget, Jeon. Aku baru ngerasain sebahagia ini. Orang yang aku sayang, yang sayang sama aku, mau jadiin aku pendamping hidupnya. Walaupun masih lama, tapi aku yakin buat nikah sama dia." Keisya meluk Jungkook dari samping.

GAME OVER

Permainan Rafa sama Jungkook selesai karena nggak ada respon dari kedua pemain semenjak Keisya cerita hal tadi. Jungkook sibuk mikirin kata-kata Keisya. Dan Rafa? Rafa juga sibuk mikirin gimana perasaan adeknya waktu denger kabar barusan. Ancur pasti.

"Dek, Sya, gue tinggal ke bawah ya. Laper mau makan." Rafa ninggalin Jungkook sama Keisya. Mungkin lebih baik ngebiarin mereka berdua biar mereka bisa ngeluapin perasaan masing-masing.

GAME OVER

You lost, Jungkook!

You lost.

Aku kalah, Sya.

Aku udah kalah..

"Kamu pasti seneng kan denger kabar ini, Jeon?" Keisya masih meluk Jungkook dari samping.

"Aku nggak nyangka kalo Changkyun bakal seserius ini sama kamu. Tapi, tenang. Aku seneng banget denger kabar ini. Selamat ya, Sya." Jungkook bales meluk Keisya.

Bahagia kamu, bahagia aku juga.

***

Hari ini Keisya sama Changkyun udah harus balik lagi ke Sydney. Rasanya berat banget harus ninggalin Jakarta lagi. Tapi Keisya harus semangat demi pendidikannya. Keisya harus rajin kalau mau cepet lulus. Kalau Changkyun sih nggak usah ditanya, dia jadi semangat kuliah karena Keisya, karena Keisya nunggu dia buat dateng ngelamarnya nanti.

Keluarga Keisya, keluarga Changkyun, sama Jungkook udah ada di bandara mau nganter kepergian Keisya sama Changkyun. Mereka pamitan. Keisya meluk Jungkook. Pasti bakalan kangen banget sama Optimus Prime-nya ini.

"Aku pasti kangen sama kamu." Keisya nangis meluk Jungkook. Emang susah banget dipisahin deh mereka berdua.

"Aku juga pasti kangen banget sama kamu, Sya. Cepet pulang lagi ya?" Jungkook ngusap pipi Keisya yang basah sama air matanya.

"Aku punya ini buat kamu." Jungkook ngasih keping cd buat Keisya.

"Hiks... ini apa?" Keisya masih nangis sesenggukan. Keisya selalu benci perpisahannya sama sahabatnya ini. Setiap mau pisah, air mata Keisya pasti turun deres.

"Aku bikin lagu buat sahabat kesayangan aku ini. Kamu dengerin kalau kamu udah sampe di Sydney ya."

"Huhuhu aku sayang sama kamu, Jungkook. Sayang banget."

"Aku juga sayang sama kamu, Sya. Baik-baik di sana, jaga diri ya."

Keisya sama Changkyun naik ke pesawat. Akhirnya mereka ninggalin Jakarta lagi. Pergi untuk kembali. Iya, mereka bakal balik lagi. Keisya nggak mau berlarut-larut sedih karena pisah sama orang-orang yang dia sayang di Jakarta. Di Sydney, Keisya punya Changkyun.

Setelah ngelewatin perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka sampe di Sydney. Keisya masuk ke kamarnya, Changkyun juga masuk ke kamarnya. Sebelum masuk kamar, Changkyun ngomong dulu bentar sama Keisya.

"Gue capek banget. Takut gue tidur, lo kalo butuh apa-apa samperin ke kamar gue ya? Kalo gue tidur kan nggak kedengeran misal lo teriak butuh bantuan. Oke?"

"Iya. Udah sana istirahat. Aku juga mau mandi."

Mereka balik ke kamar masing-masing. Keisya beresin barang-barangnya terus ngambil handuk buat mandi. Selesai mandi, Keisya pake baju tidur dan mau dengerin keping cd yang tadi dikasih sama Jungkook buat dia.

"Jungkook."

"Jungkook nyanyi."

Since some time ago.
I've been call you first, more and more.
I already call you baby at the places you aren't at.
It's quite funny to me, too.

You're my chocolate, my sweetest chocolate.
I really wanna have you.
You, who is so sweet.
I wanna have you.
Wanna have you.

So that you'll be able to lean on me.
So that you can feel a nice happiness.
I'll give you my everything.

You're my ice cream, my sweetest ice cream.
I really wanna have you.
You, who is so sweet.
I wanna have you.
Wanna have you.

The one who gave me the gift of love, thats you.
The one person who gave me that dazzling love. That what you are.
To you, who is looking at me.
I'll sing a song just for you.

You're my candy, a lollipop candy.
I really wanna kiss you.
I really wanna love you.

Keisya nikmatin banget suara Jungkook. Dia nikmatin perbait lagu yang dinyanyiin sama Jungkook dan nyerap artinya baik-baik. Keisya senyum. Keisya sama sekali nggak peka kalau ada maksud lain di balik lagunya. Ini nggak cuma sekedar lagu biasa dari Jungkook buat Keisya, arti dari lagu ini dalem banget buat Jungkook. Jungkook sayang sama Keisya, Jungkook mau milikin Keisya, lebih dari sekedar sabahat. Di tempat yang jauh di sana, seseorang lagi berharap...

Semoga kamu ngerti perasaan aku ya, Sya.

Selesai dengerin lagu, Keisya ambil hpnya dan nelpon Jungkook.

"Halo."

'Ya, Sya? Kamu udah sampe?'

"Udah, Jeon, baru aja. Aku juga udah dengerin lagu dari kamu buat aku."

'...'

"Aku suka banget. Kamu emang sahabat terbaik aku, aku beruntung bisa kenal sama kamu yang sayang banget sama aku. Aku juga sayang sama kamu. Kamu tau, kebahagiaan aku sekarang bertambah satu karena adanya Changkyun. Aku harap semoga kamu bisa juga nambah kebahagiaan kamu ya, Jeon. Semoga kamu nemu perempuan yang bener-bener sayang sama kamu, nerima baik buruknya kamu kayak Changkyun nerima baik buruknya aku."

Kamu nggak ngerti ya, Sya. Aku sengaja bikin lagu itu karena aku mau kamu seenggaknya tau gimana perasaan aku ke kamu. Tapi kamu nggak ngerti. Aku mau kamu perempuan yang nantinya jadi pendamping aku, yang nerima baik buruknya aku. Kamu nggak ngerti, Keisya..

"Makasih ya, sahabatku."

Sahabat.

***

Semester per semester udah Keisya sama Changkyun lewatin sampe akhirnya di semester terakhir mereka lulus dan akan wisuda. Keisya seneng banget karena akhirnya mereka lulus. Dia bakalan balik ke Jakarta, dia bakalan kumpul lagi sama keluarganya, dia bakalan sering ketemu lagi sama sahabatnya, dan dia bakalan nikah sama Changkyun.

Changkyun juga seneng banget akhirnya dia lulus. Itu tandanya satu langkah lebih maju buat hubungannya sama Keisya. Ternyata nggak sesulit yang ada di pikirannya buat jalanin hubungan sama Keisya. Hampir jarang mereka berantem. Beruntungnya Changkyun punya Keisya yang mau dengan sabarnya nunggu mereka lulus. Tapi Keisya masih harus nunggu Changkyun kerja, buat yakinin orang tuanya Keisya juga kalau Changkyun bener-bener tanggung jawab sama kehidupan anaknya nanti.

Hari ini mereka wisuda. Keluarga Keisya, keluarga Changkyun, dan pastinya keluarganya Jungkook dateng ke Sydney buat liat proses wisuda mereka.

"Papa bangga banget sama kamu, Sayang." Papa Hery meluk Keisya, terus disusul sama mamanya, Mama Risti.

"Anak Mama udah lulus kuliah. Nggak sia-sia beberapa tahun Mama pisah sama kamu akhirnya kamu lulus juga dengan nilai yang bikin Mama bangga."

"Makasih ya, Ma, Pa. Buat semua yang udah kalian lakuin buat aku selama ini, buat apa yang udah kalian korbankan demi aku. Aku sayang sama Mama, sama Papa."

"Bunda bangga banget sama kamu, Sya. Kamu emang anak perempuan yang patut dibanggain. Kamu cantik, kamu pinter. Bunda sayang sama kamu, Nak." Bunda Nisa meluk Keisya juga. Keisya udah dianggap anak sendiri sama Bunda Nisa.

"Syaaaaaaaa!"

"Kamu lulus!"

Jungkook meluk Keisya. Banyak hal yang bikin Jungkook seneng di hari wisudanya Keisya hari ini.

Pertama, Jungkook seneng karena akhirnya Keisya lulus.

Kedua, Jungkook seneng karena itu tandanya Keisya bakal balik lagi ke Jakarta.

Ketiga, Jungkook seneng karena dia nggak akan pisah lagi sama Keisya.

Keempat, Jungkook seneng karena dia bakalan bisa ketemu sama Keisya setiap hari lagi. Mereka bisa main lagi. Mereka bisa sama-sama lagi. Mereka bisa ketemu terus tanpa ada jarak jauh yang misahin mereka.

Sementara di tempat yang nggak jauh sama keluarga Keisya dan keluarga Jungkook.

"Ih, anak Mama udah lulus! Seneng banget akhirnya kamu pulang lagi ke Jakarta. Maka kangen nyuapin kamu makan kayak dulu." Mama Inge ketawa.

"Ma, please ya.." Changkyun mulai bete nih kalau mamanya udah memperlakukan dia kayak anak-anak lagi.

"Hahaha, nggak, Sayang. Mama kan cuma becanda. Anak Mama udah gede, udah punya pacar, dan mau ngelamar pacarnya hari ini, masa masih Mama perlakuin kayak anak kecil. Nggak dong."

"Good job, Boy!"Papa Tomo meluk sambil tepuk-tepuk pundak Changkyun.

"One step closer to your relationship, huh?" Papa Tomo ketawa terus Changkyun ngeluarin sesuatu dari saku celananya. Tangan kanan Changkyun megang buket bunga buat Keisya, tangan kirinya megang kotak cincin.

"Sekarang, Pa?"

"Nunggu apalagi?"

Mama Inge, Papa Tomo, sama Changkyun nyamperin keluarga Keisya, yang ada keluarga Jungkook juga di sampingnya.

"Maaf semuanya, saya mau ganggu sebentar." Changkyun ngomong sambil gemeteran banget. Seumur-umur dia baru gemeteran parah kayak gini.

"Kenapa, Nak?" Mama Risti bingung.

Changkyun ngasih buket bunga yang tadi dia pegang buat Keisya. Keisya senyum sambil bilang makasih. Dan nggak disangka, tiba-tiba Changkyun buka kotak cincin yang rencananya emang harus dikasihin hari ini.

Semua orang diem karena mereka beneran kaget.

"So, would you be my future, Nikeisya Aruna?"

Changkyun ngelamar Keisya. Semua keluarga yang ada di sana senyum bahagia dan terharu. Terutama Keisya. Keisya udah nangis sambil ngangguk-ngangguk tadi. Changkyun bangun dari jongkoknya dan makein cincin ke jari manis sebelah kiri tangannya Keisya.

"Thank you. Tapi tunggu gue kerja dulu ya, Kei, hehehe." Changkyun meluk Keisya. Keisya masih nangis di pelukan Changkyun. Nangis bahagia.

Semuanya bisa ngerasain kebahagiaan yang dirasain sama Keisya.

Kecuali Jungkook.

"Bunda.." suara Jungkook kedengeran lirih. Jungkook megang tangan bundanya erat banget. Kayak minta buat dikuatin ngeliat pemandangan yang ada di depannya sekarang. Dari belakang, Rafa nepuk-nepuk pundak adeknya itu terus bisik-bisik pelan di kuping Jungkook.

"Lo kuat, Dek. Lo bisa."

Ternyata hari ini nggak semua hal bisa bikin Jungkook bahagia. Jungkook lupa, kalau hari ini pula, perempuan yang dia sayang banget mau dilamar sama pacarnya.

Today, I saw her holding hands with someone who means of chance. She will not even see me because she was too busy with her happiness. And it was burned down I saw that beautiful smile on her face and realized that I did not become a reason for she's smile, again.



[•••]

07 Februari 2016
Remember When

-Allure-

Continue Reading

You'll Also Like

Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

107K 11.2K 33
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
8.3M 517K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
924K 76.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...