Remember When

elaaeloo tarafından

26.7K 1.1K 357

Remember when. I cried to you a thousand times. I told you everything. It never crossed my mind that there wo... Daha Fazla

airport
remember when
something more
ordinary but anything
hello, sydney!
kika
when i was your man
perfect girl
when you're gone
welcome to jakarta!
happy birthday, snoopy!
you're my
half alive
nothing like us
twist in my story
no other
[special part] Jungkook - Keisya - Ami
Thank You!! [160316]

lost star

1K 56 21
elaaeloo tarafından

"Dek, lo serius mau balik?" Rafa yang tadinya fokus sarapan, jadi nggak fokus kepikiran omongan adeknya.

"Adek serius, Mas. Adek mau pulang." Jungkook duduk terus makan roti sama minum susu coklat kesukaannya yang udah dibikinin sama Rafa. Sebenernya Jungkook nggak pengen sarapan sih, tapi kasian Rafa udah bikinin sarapan masa nggak dimakan?

"Dek, lo inget nggak alesan lo ngerengek sama gue, sama bunda, sama ayah buat ke sini karena apa?"

"Keisya." Jungkook jawab seadanya.

"Terus lo yakin mau balik ke Jakarta? Nanti Keisya---"

"Adek ke sini kan karena mau ketemu Keisya, nah sekarang Adek udah cukup ketemu sama Keisya-nya. Adek juga udah mastiin sendiri kalo Keisya baik-baik aja di sini, tanpa Adek." Jungkook senyum.

Entah ini kebohongan keberapa yang Jungkook lakuin selama di Sydney. Jungkook pulang bukan karena udah cukup ketemu sama Keisya-nya, tapi karena Jungkook nggak kuat kalau lama-lama liat Keisya sama Changkyun. Buat apa Jungkook nyiksa dirinya sendiri? Jungkook nggak terlalu bodoh buat ngebiarin dirinya sendiri jatuh terlalu dalem ke luka ini. Jungkook mau pulang. Udah itu aja.

"Ya udah kalo gitu. Gue pesen tiket yang sore ya?"

"Iya."

"Telpon bunda sama ayah dulu, biar nanti mereka jemput lo di bandara Soetta. Gue kan masih ada tugas di sini, nggak bisa nemenin lo sampe Jakarta. Paling sampe bandara aja."

"Gapapa, Mas. Adek ngerti kok."

Rafa tau, adeknya bohong sama dia. Jungkook sakit hati sama Keisya. Rafa tau. Sedih deh liat adek satu-satunya kayak gini, tapi Rafa juga nggak bisa nyalahin Keisya karena emang Keisya nggak salah apapun. Jungkook yang udah ngebiarin perasaannya terlalu jauh buat Keisya.

Selesai sarapan, Rafa mesenin tiket dari Sydney ke Jakarta buat Jungkook, sementara Jungkook masuk ke kamarnya mau nelpon bunda.

"Halo, Bunda..."

'Sayang, apa kabar, Nak? Sehat?'

"Baik kok, Bunda. Bunda sama ayah gimana? Sehat kan?"

'Sehat, Sayang. Mas Rafa bagaimana?'

"Mas Rafa sehat kok, Bun. Oh ya, Bunda..."

'Ada apa, Sayang? Adek kenapa?'

"Adek mau pulang, Bun..."

'Adek mau pulang? Adek yakin? Kenapa, Nak? Ada masalah di sana? Adek nggak bertengkar sama Mas kan?'

"Nggak kok, Bun. Adek nggak berantem sama Mas Rafa. Adek... Adek kangen sama Bunda, sama ayah... Adek mau pulang..." Jungkook sekuat tenaga nahan air matanya biar nggak netes. Kalau sampe kedengeran Jungkook nangis, Bunda Nisa bisa panik.

'Sayang... Bunda juga kangen sama Adek. Kapan rencana Adek pulang?'

"Mas Rafa pesen tiket yang nanti sore, Bun. Nanti Bunda sama ayah jemput Adek ya? Soalnya Mas Rafa nggak ikut pulang, Bun, kan masih ada tugas di sini."

'Iya, Bunda sama ayah pasti jemput Adek di bandara ya. Nanti Adek kabari Bunda kalau sudah mau berangkat.'

"Iya, Bun."

'Adek hati-hati ya? Jangan bicara sama orang asing selama perjalanan nanti. Bunda sayang sama Adek.'

"Adek juga sayang sama Bunda. Udah ya, Bun. Adek mau beresin barang-barang Adek dulu takut ada yang ketinggalan."

'See you soon, My Son..'

"See you, Bunda."

Jungkook matiin telponnya dan langsung beresin semua barang-barangnya, dimasukin ke dalem koper. Termasuk foto Jungkook sama Keisya waktu mereka di Jembatan Sydney.

"Aku pulang ya, Sya. Kamu baik-baik di sini..." Air mata Jungkook akhirnya netes juga. Kenapa makin sakit rasanya?

***

Abis ngelewatin perjalanan yang cukup bikin Jungkook capek, akhirnya sampe juga Jungkook di rumahnya. Jungkook langsung masuk ke kamar mau istirahat, sebelumnya Bunda Nisa bikinin susu coklat dulu kesukaan anak bungsunya ini. Jungkook nggak mau banyak omong, nggak mau jawab pertanyaan bunda sama ayahnya. Capek katanya, besok aja kalau mau introgasi. Sekarang Jungkook cuma mau tidur di kamarnya.

Jungkook selesai mandi dan lanjut nonton tv. Entah, semenjak pulang dari Sydney, Jungkook jadi rada pendiem. Seenggaknya itu yang dirasain sama bundanya, Bunda Nisa. Biasanya Jungkook berisik banget kalau di rumah, hari ini nggak. Biasanya Jungkook rame kalau ada kartun kesukaannya tayang, hari ini nggak. Biasanya Jungkook suka minta disuapin makan, hari ini Jungkook makan sendiri. Biasanya Jungkook selalu minta beliin coklat kalau bundanya ke supermarket, hari ini nggak.

Ada yang aneh sama anak bungsunya.

"Dek." Bunda Nisa masuk ke kamar Jungkook. Dari sore sampe malem gini Jungkook kebanyakan diem di kamar, biasanya dia lari ke sana ke sini kayak gangsing, nggak bisa diem. Hari ini nggak.

"Ya, Bunda?" Jungkook ngubah posisnya dari tidur jadi duduk pas liat bundanya masuk ke kamarnya.

"Adek kenapa?" Bunda Nisa ngusap rambut Jungkook yang udah mulai panjang.

"Kenapa apanya, Bun?" Jungkook paham kok apa yang dimaksud sama bundanya. Jungkook emang nggak jago buat nyembunyiin sesuatu dari bundanya, karena bundanya pasti bakalan tau cepat atau lambat.

"Adek ada masalah ya? Bunda perhatiin sejak pulang dari Sydney, Adek jadi aneh. Kenapa, Nak?"

Bun, Adek baru loh ngerasain sakit hati. Ternyata rasanya gini ya, Bun? Nggak enak. Adek sedih. Rasanya pengen banget teriak di sini, bilang sama Bunda kalo hati Adek sakit. Bun, apa Adek salah kalo Adek sayang sama Keisya? Apa Adek salah kalo Adek cemburu liat Keisya sama Changkyun? Apa Adek salah kalo Adek marah? Adek salah ya, Bunda?

"Nak?"

Jungkook langsung meluk bundanya. Air mata Jungkook udah nggak bisa ditahan, apalagi dihadapan bundanya, Jungkook nggak pernah bisa nahan apapun yang dia rasain.

"Adek kenapa? Kok nangis? Sshhh... Adek..." Bunda Nisa nenangin Jungkook yang nangisnya sampe bikin badannya bergetar gitu. Tandanya Jungkook beneran sedih.

Covering my ears to listen to you
Shutting my eyes to imagine you
You have slowly become blurred, you have slowly left me
In the unstoppable memories

"Rasanya sakit, Bunda... Rasanya sakit..."

"Apanya yang sakit, Sayang?"

"Hati Adek sakit, Bun... Gini ya kalo sayang sama seseorang? Harus sakit hati ya demi orang yang kita sayang? Iya, Bun? Harus gini?"

"Adek sayang---"

"Adek sayang sama Keisya. Adek bela-belain pergi ke Sydney cuma buat ketemu sama Keisya. Tapi kenapa Keisya malah pergi ninggalin Adek, Bun? Kenapa Keisya nggak kayak dulu? Kenapa Keisya berubah?"

Air mata Jungkook tambah deras.

"Adek nggak suka liat Keisya sama Changkyun, Bunda. Changkyun udah ngambil Keisya-nya Adek. Changkyun udah rebut Keisya dari Adek. Changkyun udah bikin Keisya nggak mentingin Adek lagi. Changkyun udah bikin Keisya nggak peduli lagi sama Adek. Adek benci sama Changkyun..."

Adek, apa Adek jatuh cinta sama Keisya?

"Kenapa rasa sayang malah bikin seseorang tersakiti, Bunda? Kenapa nggak kayak bunda sama ayah yang bahagia karena saling sayang? Kenapa Adek harus sakit? Sementara Keisya nggak. Keisya bahagia sama Changkyun. Kenapa harus Adek, Bun..."

Jungkook capek sama perasaannya. Rasanya semua yang udah Jungkook lakuin buat Keisya sia-sia, karena pada akhirnya Keisya tetep ninggalin Jungkook buat Changkyun.

"Kenapa Keisya berubah, Bunda..."

"Kenapa Keisya bukan Keisya yang Adek kenal dulu..."

I stay (stay)
The memories of having once loved,
control me so easily

"Kenapa Keisya nggak sayang sama Adek, kayak Adek sayang sama Keisya, Bun..."

"Kenapa..."

Bunda Nisa nangis denger semua omongan anak bungsunya. Dia bisa rasain gimana perasaan Jungkook, gimana sedihnya Jungkook. Bunda Nisa bisa rasain.

"Sayang, lihat Bunda." Bunda Nisa lepas pelukannya sama Jungkook terus megang muka Jungkook biar liat ke muka Bunda Nisa. "Adek sayang sama Keisya?"

Jungkook cuma ngangguk, air matanya masih netes padahal matanya udah bengkak banget.

"Keisya sahabat Adek..."

"Adek tau, Bunda. Adek tau Keisya sahabat Adek. Adek salah ya kalo sayang sama Keisya lebih dari sekedar sahabat? Bahkan waktu denger Keisya suka sama Changkyun, rasanya sakit banget, Bun."

Once again
One more time
How can it end like this, I cannot believe
Those countless promises, what to do

"Nggak, Sayang, nggak ada yang salah dalam menyayangi atau mencintai seseorang. Tapi, Adek juga harus mengerti kalau hati seseorang sudah punya arahnya masing-masing. Adek nggak bisa memaksakan kehendak Adek sama Keisya, Nak." Bunda Nisa ngusap air matanya Jungkook yang dari tadi masih netes.

"Adek sudah lima belas tahun bersahabat sama Keisya. Adek tau sekali bagaimana Keisya. Keisya juga pasti sayang sama Adek. Tapi mungkin dalam sisi yang berbeda."

"Adek sayang sama Keisya lebih dari sekedar sahabat. Tapi Keisya? Keisya sayang sama Adek karena Adek sahabatnya. Sahabat Keisya yang selalu ada buat Keisya dari kalian sama-sama umur tiga tahun."

"Adek harus bisa menerima kalau akhirnya Keisya memang hanya menyayangi Adek sebatas sahabat, nggak lebih dari itu. Adek juga harus menerima bahwa nantinya Keisya akan mencintai lelaki lain, akan ada lelaki lain di dalam kehidupan Keisya selain Adek. Bahkan, Adek juga harus menerima jika nanti Keisya akan menikah dengan lelaki yang dicintainya."

"Adek harus bisa menerima semuanya, Sayang..." Hati Bunda Nisa juga sakit liat anaknya kayak gini. Kesiksa sama perasaannya sendiri. Jungkook meluk Bunda Nisa lagi. Jungkook meremin matanya dan semua kenangan Jungkook bareng Keisya dulu keputer lagi.

Jungkook, janji ya jangan ninggalin aku.

Kalo kita udah gede nanti, jangan ada yang berubah dari kita ya?

Kita harus sama-sama terus. Nggak boleh pisah!

Kamu jangan pernah lupain aku.

Kamu selamanya harus ada di samping aku ya, Jungkook.

Aku nggak tau deh kalo nggak ada kamu di sini.

Kamu sahabat terbaik yang aku punya.

Semoga Tuhan selalu ngizinin kita buat bersahabat selamanya ya?

Aku nggak mau kamu pergi ke Bandung huhu nanti aku main sama siapa dong, Jeon?

Kenapa kamu ninggalin aku?

Kamu janji nggak akan pernah ninggalin aku kan? Tapi kamu boong.

"Kamu yang boong sama aku, Sya. Kamu yang ninggalin aku. Kamu yang langgar janji kita. Kamu yang pergi, bukan aku..."

Not breathing to feel you
Clutching both fists together to touch you
You have slowly become blurred, you have slowly left me
In the unstoppable memories

"Bagaimanapun, Keisya akan selamanya menjadi sahabat Adek. Jangan benci Keisya karena Keisya tidak memiliki perasaan yang sama dengan apa yang Adek rasakan. Adek ngerti?"

No fear of pain, no fear of hurt
Only with you here I will be able to live
Without you I am just as if I have lost a life
Unable to move forward, unable to move backward
What do I do

Jungkook ngangguk. Udah cukup apa yang Jungkook rasain. Jungkook harus belajar buat nerima kalau Keisya nggak akan pernah bisa jadi lebih dari sahabat buat Jungkook. Belajar buat nerima kalau Keisya udah bahagia sama Changkyun. Belajar buat nerima kehadiran Changkyun, orang yang udah bisa bikin Keisya bahagia selain dirinya sendiri. Jungkook harus belajar dari sekarang, walaupun pasti rasanya nggak gampang.

Dark and lightless (since the day you left)
I can't go on (since the day you dumped me)
Since the day you left me
I have died a little
Once again
One more time
How can it end like this, I cannot believe


"Janji sama Bunda jangan sedih lagi ya? Adek tau, Bunda sedih sekali lihat Adek seperti ini."

"Maafin Adek ya, Bun. Adek cengeng."

"Nggak, Adek nggak cengeng kok. Adek anak kuat."

"Bunda bener, Keisya bakal selamanya jadi sahabat Adek. Nggak akan pernah berubah. Sampe kapanpun. Makasih ya, Bunda..."

"Biar Bunda tebak, pasti Adek pulang ke Jakarta nggak pamit sama Keisya ya?"

"Iya, Bun..."

"Adek... nanti kalau Keisya khawatir bagaimana? Kabari Keisya dulu, Sayang. Kasihan Keisya."

"Iya, nanti pasti Adek telpon Keisya kok, Bun."

And in my exhausted waiting, I wander around and look for you
My pained heart is looking for you
Though I cry, the memories won't erase
In the past when I did whatever I wanted and was foolish
you who embraces all of that are really precious
The talk about goodbye, I'll put it aside for a short while
I'll go back to the place
When we are the best buddies
Ya, best buddies...

Jeon Jungkook - Nikeisya Aruna

[•••]

03 Januari 2016
Remember When

-Allure-

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
13.1M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
63.8K 3.2K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
186K 18.4K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...