The Art of Friendship

By eppieppie

9K 369 80

[COMPLETED-2017] [REPUBLISHED-2018] "Pria dan wanita itu ga mungkin bisa sahabatan, bull shit lah" Komen beb... More

Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Bridging to 11th
Part 11
Part 12a
Part 12b
Part 12c
Part 13
Part 14a
Part 14b
Part 15
Part 16

Part 1

1.4K 41 20
By eppieppie

Republish!!

Happy reading, darla!

(1)

Hari senin yang bagi kebanyakan orang adalah hari paling malas dan menyebalkan sedunia namun kini tidak berlaku bagi Echa. Senyuman nampak tak lepas dari wajahnya seharian ini di kantor.

"Cha, cengar-cengir aja lo daritadi gue perhatiin, kenapa sih? Bonus Insentif kita udah keluar ya?" Tanya Andani, salah satu teman sekantor Echa di bagian produksi yang sudah dikenal dengan maniaknya terhadap 'Rupiah'.

"Yailah An, lo gak pernah jauh-jauh dari duit ya mikirnya, heran gue! Orang happy itu bisa macam-macam kali, gak cuma karena duit! Program gue rating-share nya lagi naik nih, terus program baru yang tadi di-preview ke programming langsung tembus dong! lagi dicari slot tayangnya, woohooo! Dan elo gak usah usil ngeledekin program gue lagi yee, bye!" Echa senang sekaligus gemas menanggapi Andani dari mejanya yang saling berhadapan.

Kemudian terdengar kembali celetukan "hei tetangga, gak usah emosi gitu juga kali nanti jodoh lo makin burem, kan Andani cuma 'menyapa' elo yang keliatan kayak bahagia, ciye akhirnya lo bahagia juga ya Cha?! Nemu jodoh? Nyewa laki dimana?" Deryan yang posisi mejanya tepat bersebelahan dengan Echa selalu tidak pernah lepas untuk meledeknya.

Echa yang sudah bekerja selama hampir 4 tahun di kantor ini sama sekali tidak pernah terdengar dekat dengan pria manapun, walaupun di kantor ini populasi kaum Adamnya lebih banyak dan Echa pun cukup akrab dengan para lelaki itu, namun tidak ada satupun dari mereka yang mendekati ke arah percintaan. Mungkin memang Echa yang kurang peka terhadap sekitarnya. Sehingga membuat dirinya seringkali menjadi bahan olokan perihal wanita cantik tapi sayangnya jomblo akut bin sekarat.

Echa tidak hanya dibully tentang statusnya yang masih menjomblo, tapi juga banyak hal lain yang membuat dirinya sering menjadi bahan keusilan bagi teman-teman di kantor. Entahlah ia pun bingung mengapa demikian. Padahal dirinya adalah termasuk wanita yang sedikit pemalu dan tidak terlalu menyukai banyak bicara, tapi tidak sependiam dan sedingin seorang pria yang bernama Dhony Radiza Permana a.k.a Diza, sahabat sejati Echa sejak kecil.

Dahulu saat ia baru diterima menjadi karyawan di Great Tv, ia sudah langsung menjadi bahan bullyan bagi teman-teman kantornya dan sering membuat Diza kesal serta tidak nyaman dengan teman-teman kantor Echa kala Echa sedang membicarakan dirinya yang sering kena usil dengan berbagai kalimat ledekan.

Diza bahkan pernah datang ke kantor Echa dengan maksud 'mengajak bicara' teman-teman kantor Echa yang sering menjahilinya, namun terimakasih pada para ABG penonton program live pagi reguler variety show "Amazing" yang mengerubungi Diza seakan ia adalah artis ternama Indonesia, karena wajah tampan khas Indonesianya mampu menandingi ketampanan para selebriti lokal bahkan Hollywood sekalipun. Aksi para penonton ekstrim itulah yang membuat Diza tidak berhasil mencapai lantai 5 Gedung Landscape, ia hanya sampai di parkiran gedung studio 1 tempat dimana live program tersebut diudarakan. Hingga kini Diza seperti trauma tidak ingin menginjakkan kakinya lagi di kantor Echa, biasanya ia hanya menunggu di dalam mobil saja jika ia datang untuk menjemput sahabat wanita mungilnya itu.

Selain Diza, para sahabat wanitanya yang tergabung dalam Genk GirlPower pun sering merasa terganggu dengan cerita Echa tentang pembullyan teman-teman kantor terhadap dirinya.

Aya dan Anyes adalah sahabat GirlPower yang masih bisa diajak kompromi untuk tidak datang melabrak teman-teman kantornya, namun tidak bagi Zeezee yang memang memiliki tingkat emosi paling tinggi tak terkalahkan diantara ketiga sahabat GirlPower lainnya. Zeezee berhasil mendatangi kantor Echa, namun alih-alih ia datang untuk melabrak malah berakhir dengan pendekatan dirinya dengan Galih-teman kantor Echa yang juga sering membully dirinya. Walaupun memang pada akhirnya Zeezee tidak berhasil menjalin hubungan spesial bersama Galih, lantaran Galih yang saat itu direncanakan dimutasi ke kalimantan.

Echa seringkali menertawai polah para sahabat kesayangannya itu yang berniat ingin membela dirinya, namun berakhir dengan hal-hal yang tak terduga. Seiring berjalannya waktu, kini mereka paham bahwa teman-teman kantor Echa hanyalah ingin lebih dekat dengan Echa dan juga tentunya sangat sayang serta peduli terhadap Echa yang memang hidup sendiri di kota nan megah Jakarta, sehingga mereka tidak perlu lagi repot-repot mendatangi kantor Echa untuk 'melabrak' teman-teman kantornya itu, karena mereka sudah meyakini bahwa teman-teman kantor Echa tersebut sangatlah baik hati dan penuh perhatian.

"Heh! Bengong lo Cha? Mikirin siapa sih?" ujar Deryan mengejutkan Echa.

"Kayak ada aja yang dipikirin, pacar enggak punya suami apalagi kan?!" Deryan berhasil mengembalikan Echa dari lamunannya.

"Derik reseh! Urusan gue punya laki apa enggak ya bodo amat lah, ngapain lo yang repot? Laki kok doyan banget rumpi!" Seru Echa menggebu, sedikit tersulut emosi.

"Lagian ya, ini tuh kantor tv nomor 1 se-Indonesia raya, sarat akan informasi pengetahuan yang sangat tinggi, nah elo jangan nyebarin gosip atau omong kosong yang gak penting kayak gitu deh. Ngancurin image tv kita aja" tambah Echa panjang lebar

"Nama gue Deryan nyet bukan Derik! Eh gak apa-apa ding, lo pasti udah gak sabar ya pengen punya panggilan sayang buat seorang cowok? Hahaa gue rela ko Cha dijadiin bahan latihan buat elo, inget ya latihan aja! Jangan sampe beneran! Ogah banget gue" Ujar Deryan kembali menggoda Echa dengan kekehan khasnya kala sedang meledek Echa.

Echa nampak semakin tersulutkan emosi yang tidak kuasa ia tahan.

"Sumpah ya Der, elo tuh-"

"Genks, Echayang udah mulai ngamuk nih" Deryan memotong kalimat Echa yang sedang emosi dengan ledekan-ledekan khas mereka

"Kenapa dia?"

"Maklumin aja lah, namanya juga..."

"Anak perawan mah emang gitu, uring-uringan melulu minta jodoh"

"Ikut kita ngantin aja lah nyok Cha, kali aja ada yang nyantol sama lo"

Seruan-seruan usil dari tim Produksi Great Tv di lantai 5 ini semakin bersahutan untuk turut serta meledek Echa.

"Kasian amat sih tetangga gue diledekin gini, utuk-utuk anak capa cih inih? Cabal yah kakaks" timpal Deryan

"Derik kampret!!"

Dan mereka pun berjalan keluar ruangan meninggalkan Echa yang mood bahagianya telah menghilang entah kemana karena ledekan-ledekan usil mereka.

"Lo gak ikutan tuh Cha ngantin? Biar makin happy dan senyum-senyum sana Cha dikelilingi ama para pria, jarang-jarang kan lo, dikerubungi lelaki sekompi gitu" Andani menambahkan keusilannya yang semakin membuat Echa ingin menjedotkan kepala Andani pada dinding terdekat.

"Udah An apaan sih lo gak lucu tau, sumpah. Kasian kan Echa nanti sedih, udah mah cowok aja gak punya, masa ama Begundal aja kalah. Kacian yah, hashtag save Echa ya guys don't forget loh!" ujar Kanaya terkekeh. Ia pun tak kalah usilnya dan ikut menambahkan kekesalan Echa.

Echa merasa selama ini walaupun tidak memiliki kekasih, namun bukan berarti ia tidak pernah jalan dengan seorang pria. Toh ia memiliki Diza, sahabat sejatinya dari kecil yang selalu ada kapan pun ia butuhkan saat ia ingin mencoba tempat atau jajanan baru.

Ia sama sekali belum terpikirkan untuk memiliki kekasih, mengingat kesibukannya belakangan ini yang sangat menyita waktu bahkan jam tidurnya pun selalu kurang, karena selain ia harus bekerja sebagai broadcaster, Echa pun masih menggeluti hobi yang sudah menjadi profesi keduanya yaitu balerina.

"Kalian resehnya gak ketulungan ya. Tugas gue mah berdoa aja kalo lagi dizalimi gini. Ya Allah, semoga-" Echa sengaja menggantung kalimat dan semakin memancing teman-temannya untuk lanjut mengolok dirinya.

"Supayaaa?? Supaya apaan Cha? Supaya disegerakan.... Kawin?"

"Gampang kawin mah, yang susah tuh nikahnya!" imbuh Freya yang memang selalu saja memiliki pikiran ke arah yang 'iya-iya' melulu.

"Dasar Freyaaaaa! Pikiran lo 'iyuh-iyuh' melulu! Punya sifat binal kok dipiara sih Frey?"

Kanaya seketika melempar tumpukan rundown bekas program livenya pagi tadi pada Freya yang telah sembarangan bicara.

"Tau nih mba Freya binalnya gak ilang-ilang, padahal udah mau punya baby, duh semoga anak lo kayak laki lo aja ya mba, kalem pinter ganteng sholeh!" Echa balik meledek Freya, senior yang sudah dikenalnya sejak hari pertama ia diterima sebagai karyawan divisi produksi Great TV.

"Berani-beraninya lo ama bumil! Binal-binal gitu juga kan dia senior banget tau disini, ati2 kualat lho Cha. Gue mah masih jauh lebih muda dari dia makanya gue gak berani macam-macam" sahut Kanaya sembari mengecek daftar artis untuk perform besok di program reguler paginya.

"Come On Ms. Kanaya! Nyadar kaleeee umur kalian kan sebelas duabelas bau tanahnye! Gue sama Echa mah masih anak ingusan banget lah kalo dibanding kalian mah" Andani tertawa puas setelah berhasil membuat wajah Kanaya dan Freya tertekuk sempurna.

"Etan lo An!"

Echa dan Andani yang merupakan satu angkatan saat diterima menjadi karyawan di Great Tv ini menjadikan mereka secara otomatis akrab. Semakin berjalannya waktu dalam menjalani hari menjadi karyawan di kantor ini, mereka semakin banyak mengenal dan cukup dekat dengan beberapa senior, seperti Kanaya dan Freya.

Mereka adalah senior yang jauh dari kata kalem bahkan toa, heboh, centil, binal, dan segala imej buruk lainnya seperti sudah melekat di diri kedua wanita senior tersebut. Namun itu semua hanyalah imej dari luarnya saja, nyatanya mereka adalah dua wanita baik hati nan tangguh, terbukti mereka sudah lebih dari 9 tahun bekerja sebagai broadcaster tanpa mengeluh bahkan saat ini mereka telah menjadi Senior Produser. Echa sangat mengidolakan mereka, senior-senior favoritnya.

"Udah ah pada berisik deh kaka kaka, aku kan lagi kerja nih, jangan ganggu karyawan teladan ya" Echa sengaja bercanda menyindir mereka semua dengan senyuman tertahan. Ia geli sendiri berbicara dengan menggunakan bahasa 'aku-kamu' dengan para seniornya.

"Kampret! Omongan lo gak cocok banget njir! Jatahnya karyawan yang 'cari muka' itu bukan elo Cha. Elo tuh Associate Producer yang lewat jalur biasa bukan jalur 'luar biasa'" Freya seketika teringat dengan salah satu karyawan yang hobi mencari-cari 'wajah' bos.

"Tau lo Cha sok banget, sibuk apaan sih emang? Program lo masih lama kan live nya? Udah yuk kita melipir cantik dulu aja, Starbucks lagi buy one get one nih!" Sahut Kanaya yang ikut sewot mendengar pernyataan Echa.

"Program gue minggu depan Mbaaaa, udah bentar lagi ini! Banyak sponsor yang baru masuk, vendor lighting belum deal budgetnya, talent pembaca nominasi juga belum locked nih mau pake siapa aja, hadeuhh! terus vt-vt belum jadi pula bahkan ada yang syuting h-2 padahal itu vt konten lho bukan vt marketing. Belum lagi PR printilan-printilan lainnya, keren banget kan program ini?! PR numpuk semua di akhir, mati aja gue!" Echa semangat merincikan PR untuk program yang ia kerjakan dan curhat panjang lebarnya barusan pun mengusik Ezra serta Galih, dua lelaki Begundal yang tidak turut serta ke kantin, melainkan sedang asik bermain PS di meja Deryan.

"Kenapa sih Cha? Kerja mulu lo, ngerjain awarding yang minggu depan ya? Mending main PS dulu sini sama kita, refreshing"

Lantai 5 Gedung Landscape adalah tempat bagi karyawan produksi untuk mencurahkan keseharian mereka dalam bekerja mencari ide, meeting konten, teknis, dan segala hal yang berkaitan dengan urusan pra produksi, sebelum tentunya proses produksi dimulai. Namun, di lantai ini mereka juga tidak hanya bekerja.

Ada beberapa dari mereka -yang biasanya adalah para lelaki- sangat gemar bermain PS-Playstation, jika memang mereka sedang rehat atau butuh refreshing sesaat dari kepenatan padatnya program. Entah bagaimana dan siapa yang memulai namun yang Echa pahami saat ini adalah komputer tetangga sebelahnya sudah dijadikan basecamp untuk bermain PS.

Lantai 5 ini memang sengaja didesign dengan kondisi meja kerja yang full of fun, creative, young, dan tidak kaku seperti kebanyakan kantor pada umumnya. Mungkin karena memang dimulai dari lantai inilah berbagai program tayangan favorit pemirsa Indonesia dapat hadir dan dinikmati oleh seluruh tanah air. Betapa bangganya Echa dapat menjadi bagian dari Tv nomor 1 Indonesia -Great Tv.

"Heh gue ajakin main PS kok malah bengong sih lo Cha" Ezra tampak mengibaskan tangannya di depan wajah Echa yang dilihatnya sedang termangu entah memikirkan apa.

"Kesenengan dieh diajakin 'main' ama laki cakep macem elo" Freya seperti biasa dengan pikirannya yang selalu menjurus yang 'iya-iya' menanggapi kalimat Ezra yang memang tampan, bahkan paling tampan mungkin diantara para pria di lantai 5 ini.

"Sialan lo mba Frey, gue kan-" Kalimat Echa terputus dengan deringan ponsel di dekat keyboard miliknya.

"Iya Za gue bawa mobil nanti gue nyusul deh, watsapin aja alamatnya, iya.... ".

Setelah mengakhiri pembicaraannya di telepon, ia langsung bergegas untuk menyelesaikan beberapa pendingan pekerjaannya.

"Kayanya tadi sepintas gue dengar itu suara laki ya?Yah kok ngedate tapi bawa mobil masing-masing sih gak seru" Andani yang melintasi meja Echa barusan saat ia menerima panggilan telepon dari Diza pun langsung komentar menyelidik.

Echa terkejut saat mengetahui Andani mencuri dengar pembicaraannyadengan Diza barusan, ia pun bingung harus menjelaskan apa pada Andani, lantarania tidak menginginkan teman-teman kantornya mengetahui persahabatannya denganDiza, karena nama besar keluarga Permana yang disandang oleh Diza membuatnyakhawatir teman-teman kantor Echa akan berpikiran yang berlebihan tentangdirinya.

~~~

Vote dan komen lah yang banyak, siapa tau readers membludak, lalu bisa naik cetak jadi buku, daaaannnn naik tayang jadi film! HAHAA #mimpiituindah #whysoserious #mohondiaminkan


Love,

Pie_12012018 (republish)















Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 233K 45
Semua terlihat sempurna di kehidupan Maudy, seorang aktris papan atas yang juga dikenal sebagai kekasih Ragil, aktor tampan yang namanya melejit berk...
489K 33.8K 43
Lyla tidak berminat menikah. Namun, siapa sangka ia harus terjebak dalam pernikahan dengan sahabatnya sendiri? "You're a jerk, Hanan." "And you're tr...
384K 23K 74
Ternyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.
8.3M 518K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...