Cinta Dalam Diam

By imndin

6.8M 214K 12.9K

More

PROLOG
Memikirkannya
Hampa
Kepedulianmu
Permintaanmu
Takdir
Jalan-Jalan Bersama Raihan
Perduli
Awal kenyataan(1)
Kenyataan(2)
Kenyataan(3)
Kenyataan(4)
Kenyataan (5)
Kenyataan(6)
Kenyataan(7)
Kenyataan(8)
Kenyataan(9)
Kenyataan(10)
Panti Asuhan
Pengakuan
Flassback[Lulu_Nathan]
Bulan Ke 2
Galau
Perjodohan?
Ini Hati. Bukan Untuk Disakiti
Dia Siapa?
Epilog

Bertemu dia

707K 17.9K 2.1K
By imndin

D i a. Orang yang telah merubah segala hari-hariku.
Yang telah menjadikan hari-hariku penuh dengan cinta.
Tak pernah bosan aku melihat wajah rupawanmu.
Walau pun kau jauh ... tapi cintaku kan slalu mendampingimu.
***

Pekerjaan rutinku setiap bangun pagi adalah membereskan rumah terlebih dahulu, lalu aku mandi dan sarapan.
Kakakku jarang pulang ke rumah, ia lebih memilih ngekos karena menurutnya lebih dekat ke tempat kuliah.

Selesai sarapan, aku langsung menuju ke tempat pemberhentian Bus Kota, setelah menunggu beberapa menit akhirnya Bus datang. Ya seperti hari biasanya, Bus selalu ramai. Jadi aku harus berdiri, nasib memang.

Akhirnya, aku sampai di halte dekat sekolah, tak membutuhkan waktu yang lama, karena hanya jalan beberapa meter dari halte aku sudah sampai di sekolah. Di koridor, sudah banyak siswa yang sedang ngobrol, aku menghiraukan mereka karena memang aku tidak mengenali mereka.

"Jes ... Ulangan Biologi udah dibagiin, ayo cepat sini!" Ucapan Lulu yang begitu tiba-tiba.

"Iya aku kesana, tunggu"

Sesampainya dikelas, aku langsung disuguhkan tatapan-tatapan, entah memuja atau malah evil. Aku tak membalas tatapan mereka, namun tatapanku kuarahkan ke Lulu.
Ada apaa?? Mungkin bisa diartikan tatapanku seperti itu.

"Jes selamat ya ... Lo dapet nilai ulangan tertinggi di kelas kita. Ah, beruntungnya gue punya sahabat kayak lo. Kapan-kapan ajarin gue bisa kali ...." ujar Lulu dengan semangatnya.

"Hah?Aku?? Kamu salah kali Lu"

"Serius Jes, tuh lo liat aja di meja guru"

Tak ku sangka, ternyata memang benar nilai Biologiku 97 dan itu hampir sempurna. Oh shit kenapa tidak 100 saja! tapi tak apa. Nilai ini membuat harga diriku meningkat. Walaupun aku dibilang nerd tapi setidaknya aku pintar.

Tak lama bel berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai. Pagi ini kelas 11 ipa 2 belajar kimia, yeahh KIMIA ... Pelajaran yang membosankan.

    Perhatianku teralihkan oleh sosok dia yang lewat depan kelasku. Pagi-pagi sudah liat dia rasanya seperti ...

"Jesica!! Apa pelajaran saya tidak penting untukmu??!!"
Tunggu itu bukannya suara pa Komar ya?. Ohh god! yaa itu pa Komar. Mati lah aku pagi-pagi sudah kena omelan.

"Engghh tidak Pak, pelajaran bapak sangat penting buat saya." Yah walaupun dalam hati aku tidak mengatakan seperti itu.

***

Setelah pelajaran berlangsung,  akhirnya bel istirahat pun tiba. Segera saja aku mengajak Lulu ke kantin, namun ternyata dia membawa bekal, memang nasibku dari mulai berangkat sekolah hingga sekarang tidak kurun bagus.

Akhirnya aku ke kantin sendirian, aku hanya menunduk selama perjalanan menuju ke kantin, itulah kebiasaanku.

Bugghh ...!!

"Aduhh ... maaf saya ga lihat" ujarku

"Mangkanya kalo jalan jangan nunduk mulu, cowo ganteng gini aja masih gak liat"
Suara ini?? Aku hafal sekali dengan suara ini, segera aku beranikan diri untuk melihat wajahnya ... yaaa itu dia laki-laki yang selama ini aku idam-idamkan! Dia di depanku! Dia berbicara padaku! Walaupun makian yang kudapat, tapi tak apa. Ini suatu kemajuan agar dia tahu seperti apa rupa wajahku.

"Engghh sorry, aku kalau jalan seperti ini" huhh atur detak jantungmu Jessica, mengapa sangat cepat sekali.

"Yaudah gue maafin. Tapi lain kali lo jangan nunduk kayak gini lagi, wajah cantik lo ketutup tau"

Apa?

Dia bilang aku cantik?

Kemajuan yang amat pesat ... aku sudah tidak tahu bagaimana wajahku saat ini. Mungkin mukaku seperti tomat busuk yang amat memerah. Tuhan aku tidak tahan dengan pujiannya.
Tanpa sepatah kata pun aku langsung pergi ke kantin dan memesan makanan.

"Kalau dilihat lihat cewek tadi lucu juga" gumamnya.

***

Setelah aku pulang sekolah, aku langsung menuju ke kamar, memikirkan kejadian tadi siang yang bertemu dengan dia . Pertemuan yang kuanggap awal yang buruk, tapi berakhir baik. Ya, kurang lebih seperti itu, karena dia telah mengenal wajahku, terutama tadi dia bilang aku cantik. Ini akan menjadi mimpi terindah.

Tak terasa, aku memikirkan kejadian itu selama dua jam lebih. Peruku terasa lapar, aku langsung mengecek kulkas dan ternyata tidak ada apa-apa di dalam kulkas ... Apalagi ini. Mengapa hari ini aku selalu susah.

Aku baru ingat kalau aku sedikit ada mie instan di dalam lemari dapur, aku lihat ternyata memang ada! Yes, akhirnya aku bisa makan.

Setelah selesai makan, aku langsung menuju kamar dan mengerjakan pr sambil menyetel lagu One Direction kesukaanku.

Setelah aku mengerjakan beberapa pr yang menurutku gampang ini. Akhirnya aku mengecek handphone dan ternyata ada notifikasi dari BBM yang isinya hanya dari beberapa teman semasa SMP. Ya, inilah keadaan ponselku, kalau tidak obrolan grup, broadcast yang tidak penting. Malangnya nasib jomblo.

Karena tidak ada kerjaan apapun, aku memutuskan untuk menelfon kakakku itu. Sudah  lima hari tidak ada kabar. Kakak macam apa dia? Tak memberi kabar kepada adiknya sendiri.

Maaf nomer yang anda hubungi sedang tidak akfti cobalah beberapa saat lagi

Sial!! Hanya operator yang menjawab telfonku. Apa tidak ada kerjaan lain selain menjawab telfon orang? Memalukan.

Yasudahlah. Mungkin sebaiknya aku tidur saja, agar besok tidak terlambat pergi ke sekolah.

***

Pagi hari nya, aku langsung terbangun setelah mendengar alarm yang telah kusetel jam setengah lima pagi.

Aku langsung mandi, setelah itu aku memakai seragam batik karena ini adalah hari rabu. Setelah rapih dan siap untuk berangkat, aku langsung mengunci pintu rumah dan menuju ke halte Bus Kota. Bus Kota kali ini mengapa sangat lama? Aku sudah menunggu setengah jam disini, bagaimana ini ... Tiga puluh menit lagi bel sekolah sudah berbunyi, apa aku jalan saja? Tapi jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh. Tak apalah, aku harus berjuang untuk sekolah.

Akhirnya, aku memutuskan untuk jalan. Hitung-hitung olahraga pagi. Selang beberapa menit, aku merasa diikuti oleh mobil. Benar saja dugaanku, mobil itu berhenti tepat di depanku. Ada apa ya? Mengapa berhenti di depanku? Aku tak mengenalnya. Apa mungkin orang jahat? Aku takut sekali.  Tuhan aku belum menikah, jangan sampai orang itu membawaku lalu membunuhku ...

apa si pikiranku sudah ngawur kemana mana...

Akhirnya, aku melewati mobil tersebut sambil berjalan dengan langkah cepat. Belum terlalu jauh aku melewati mobil itu,  seperti ada yang berteriak.

"Heyy, apa kamu Jessica kelas 11 Ipa 2?" ujarnya, aku tidak mengenal dia.

"Mmm yaa ... Ada apa? Apa kita pernah bertemu?" Kulihat ia memakai seragam sekolah sama dengan punyaku. Ah, mungkin dia satu sekolah denganku. Huhh ... Aku kira dia adalah penjahat.

    "Tidak, kamu belum mengenalku. Mmm apa kamu sendiri?"

"Iya aku sendiri"

"Yasudah ikutlah denganku, kita satu sekolah"

"Mmm baiklah"

Setelah aku sudah memasuki mobilnya, dia terus saja mengajakku berbicara.

"Nama gue Raihan Wibowo, panggil aja Raihan. Gue anak 11 Ips 1, coba kenalin diri lo ke gue, biar kita bisa lebih akrab"

"Mmm... aku Jessica Ruel kelas 11 ipa 2, kamu kenal aku dari mana?"

"Lo gak tau ya? Padahal gue setiap hari merhatiin lo mulu".  Hah? Dia merhatiin aku terus? Apa ada yang salah denganku?.

"Kenapa kamu memerhatikaanku?"

"Karena lo lucu" Ucapnya seakan tak ada rasa malu, andai aku bisa mengucapkan kalimat pujian itu kepada dia pasti sudah sering aku ucapkan.

"Lo kalau blusshing malah tambah lucu... haha "

Apa pipiku sudah memerah? Ahh aku ini bodoh sekali, kenapa tidak bisa menahan pujaan darinya.

"Enggak kok. Oiya btw makasih ya tumpangannya"

"Yelah selow, anggap aja lo lagi hoki"

Akhirnya setelah menghabiskan waktu lima belas menit kami—aku dan Raihan telah sampai di depan sekolah.

"Mmm sekali lagi makasih ya, aku duluan"

"Bisa gak si gak usah nunduk gitu, segitu takutnya sama gue?"

"Ga gitu Raihan, aku hanya belum terbiasa dengan orang yang belum lama aku kenal,"

"Mangkanya biasain mulai dari sekarang lo jadi teman gue!" Ujar Raihan memaksa "gue duluan ya Jes, ati-ati dijalan" tanpa menunggu jawaban dari Jessica, Raihan sudah pergi.

Apa coba, jalan di koridor sekolah saja sampai bilang hati-hati. Raihan aneh, ujar Jessica dalam hati.

***

Pelajaran demi pelajaran telah berlalu, dan sebentar lagi waktunya bel sekolah tanda pulang. Huhh... Pelajaran hari ini tak ada yang kuminati, otakku mungkin sudah berasap kalau sampai bisa dilihat.

Triiinggg!!! Triingg!!!

''Yes!'' Ujar semua murid yang ada di kelasku.

Akhirnya pulang sekolah juga, aku malas sekali pulang ke rumah. Rasanya aku bosan. Bagaimana, kalau ke Cafe. Aku lagi ingin memakan beberapa cake dan meminum kopi. Sudah lama aku tidak berkunjung kesana karena sibuk dengan urusan sekolah.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, aku sudah sampai di sebuah mall di Jakarta Pusat ... ya sekolahku memang tempat strategis untuk mampir dahulu ke mall ternama ini, tak jarang ada yang kabur karena mungkin bosan, tapi aku tidak berani melakukan itu.

Aku langsung memesan cake red valvet dan minumnya coffe vanila late. Setelah memesan, aku langsung duduk di pojokan tempat ini. Cukup bagus untuk melihat bagaimana keadaan jalanan Jakarta yang ramai ini.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, pesananku sudah datang. Langsung saja aku menyantap cake red valvetku, rasanya tak berubah masih tetap lezat seperti yang kubeli pertama kali disini. Iseng-iseng aku membuka ponselku dan langsung aku buka aplikasi untuk menulis beberapa puisi di diary ponsel.

Mencintaimu seperti merasakan red valvet kesukaanku, sangat manis dan bikin aku ketagihan. Mencintaimu memang butuh perjuangan, namun aku kan selalu bertahan agar kau juga membalas perasaanku ini.
Ingin sekali rasanya aku melihat wajahmu dan mengatakan "aku mencintaimu" tapi apadaya aku hanya seorang perempuan yang tak pantas untuk mengungkapkan, hanya pantas untuk menunggu kepastian hatimu ... semoga cerita cintaku tak berujung pada kesedihan mendalam.

Jessica
17 November 2015

Setelah membuat puisi yang sedang aku rasakan, hati ku mencelos merasakan sesak yang teramat menusuk. Betapa sedih nya kisah cintaku. Ya semoga kesedihan ini bisa berujung pada keindahan.

Semoga!

***

Mari berteman!
Instagram: kn.andin
Line: kn.andin

So, terimakasih sudah membaca.

Continue Reading

You'll Also Like

16M 1.5M 55
#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit...
1.6M 229K 62
[Family & Brothership] "Emangnya, karate itu gak bisa dibanggain, ya?" Keluarga harmonis, rasa neraka. Emang ada? Itulah yang dirasakan oleh Arjuna O...
1.6M 260K 37
Apa jadinya jika gadis anti pria berpindah ke tubuh gadis pengoleksi pria tampan, dia adalah Grana Jingga Aprilioka berpindah ke tubuh Qisya Baristia...
745K 140K 42
Di SMA Banaspati Maratungga dikenal sebagai sosok remaja galak yang bodoh namun berbakat dalam melukis. Tidak ada yang berani dengan Maratungga, tapi...