The Cursed Emperor - WMMAP x...

By YK_Izana

73.6K 10.8K 729

dengan wajah yang mirip Anastacius itu dia bisa melakukan apa? Dia pasti akan di tuduh dan naik ke panggung e... More

Prolog
1.Dunia Lain
2.Menjadi seorang Merchant
3. Darah Murni Naga
4. Claude 0.2
5.Naga Muda
6.Tertien dan Lapela
7.Aku ini darah murni!!
8. Cahaya keabadian
9.Terobos dikit
10.Bukan Anastacius
11.Mas mas Posesif
12.Manja?
13.Ucapan yang seiras
14.Derita Louis
15.Fernan atau Felix?
16.Antara dua kesatria
18.peraih piala Oscar
19. Kembali pada Tahta?
20.Drama penculikan
21.Cemburu?
22.Terluka?
23.Ingatan yang hilang
24.Tak bisa ingat
25. Hanya Milikmu
26. Jangan Bekerja!
27.Astrid dan Athy
28. lebih berharga?
29. Jejak Mana Gelap
30. Keponakan baru?
31. Safir lainnya

17.Jujur kasian

1.7K 296 13
By YK_Izana

Duduk di tepi air mancur sembari mengangkat sebelah kaki dengan wajah datar penuh intimidasi. Louis tampaknya tak jadi mencangkul kepala Fernandez dan Felix yang kini bertekuk lutut dengan wajah babak belur di hadapannya.

Ekor Fernandez meringkuk, itu gemetar begitupun telinga serigala miliknya yang menunduk kebawah. Jelas ia takut, kapok dan Trauma dengan Louis yang kini ada di hadapannya.

Sedangkan Felix hanya menunduk dengan bibir terkunci rapat, wajahnya juga memucat setelah mendapat tamparan penuh cinta dari Louis yang marah.

Sepertinya ini pertama kali bagi keduanya untuk merasakan amarah Louis sebenarnya. "Pertama aku ingin kau diam dan jangan banyak bacot jika kau ingin selamat!"ucap Louis menunjuk Felix yang mengangguk cepat dengan roh yang copot dari tubuhnya.

Fernandez bergidik ngeri, hampir berteriak ketakutan saat Louis beralih pada dirinya dengan mata memicing tajam kearahnya. "Dan kau! Bagaimana bisa kau juga ada di dunia ini sialan?! Kau tak menjelaskan apapun! Apa kau sudah memberitahu kakakku?! Apa kau sudah bertemu dengannya?!"ucapnya menuntut penjelasan. Yah maklum, toh saat kedatangan ke empat orang ini saja ia sudah terjebak di istana. Jadi ia tak mengetahui perkembangan diluar.

Masih gemetar, Fernandez dengan kaku mengangguk dan menjawab "S-sudah, saya sudah menghadap yang mulia. Justru dia yang meminta saya mencari anda"ucapnya

"Lalu bagaimana kau bisa ada disini?"Louis masih tak menurunkan kekesalannya.

Menelan ludah dengan kasar, pemuda berambut merah itu menjawab, "saya juga tak tau. Waktu itu portal muncul dan menyeret kami ke tempat ini"

'lagi-lagi portal, dunia lain dan pembicaraan semacam ini. Kenapa cuman aku yang tak paham?'poor Felix, ia sama sekali tak mengerti dan hanya bisa menunduk sebelum ikut kena semprot selanjutnya. Ia masih menutup mulutnya, tak ingin ikut campur meski sejak tadi lidahnya sangat gatal ingin berkomentar. Tapi Felix terus menahan itu karena tak mau mendapat lemparan cinta bonus parang dari tangan Louis yang harum kemenyan.

Felix belum mau di bungkus kain kafan Okay? Ia belum menikah, belum juga nikung Fernandes buat dapetin Louis-, ekhem, maap kesalahan sistem, abis di cekokin sianida sama Lily.

"Waktu itu? Apa maksudmu waktu itu?"kini amarah Louis sedikit reda, tapi ia masih kesal. Ia bertanya pada Fernandez yang menunduk dengan tubuh yang tak lagi gemetar. Ketakutan itu seolah berubah dengan perasaan menyesal dan penuh kesedihan.

Felix merasakannya, ia melirik manusia serigala di sampingnya dan menyadari ada banyak kesedihan di balik netra safirnya.

"...itu saat Yang mulia Anastacius mengamuk di istana, ia membantai semua petinggi Vermillion sesaat setelah melihat jasad anda"

"Anastacius?"kini Felix tak lagi mampu menahan suaranya. Pria itu membelalakkan mata dengan waspada. Nama kaisar sebelumnya benar-benar tabu untuk di bicarakan.

Louis melirik pria itu dan berkata "(m/n) Anastacius De Vermillion, itu kakakku. Kau pasti mengira dia sebagai kaisar sebelumnya saat mendengar namanya bukan? Tenang saja, Kak Anas itu orang lain, dia cuman perjaka tua yang tak tau cara membuat pewaris dan mendorongku pada antrian tahta."ucap pemuda itu. Mungkin Claude akan menginjak wajahnya setelah ini.

Suara gemericik air dari air mancur terdengar, Felix menghela nafas pelan dan mengangguk paham. "Aku hanya terkejut. Tapi apa yang ia katakan tadi? Jasadmu?kau itu hantu atau apa?"ucapnya tak mampu lagi untuk hanya diam.

Louis mengendikkan bahu, "bukan begitu, aku sendiri juga tak mengerti. Aku yakin seharusnya aku sudah mati hari itu. Keretakan bukan sesuatu yang sepele dan menyenangkan. Itu perang bagai kiamat dunia. Tapi seperti yang kau lihat, aku berdiri di sini"ucap Louis datar.

Louis kembali mengalihkan pandangannya pada Fernandez, kali ini dengan tatapan dingin yang seolah mampu membekukan seisi daratan. "Aku tak tau kak Anas melakukan pembantaian sepihak setelah kematian ku hari itu?"

Gulp

Fernandez menelan ludahnya dengan susah payah, sebulir keringan dingin jatuh dari pelipisnya. "Kalau soal itu, saya tak bisa berkomentar. Anda bisa menanyakan itu pada yang mulia Anastacius sendiri"

"Kalau begitu bawa aku kesana sekarang"

Mata Felix terbelalak, ia langsung bangkit dan menahan pergelangan tangan Louis yang hendak bangkit dari duduknya. "tunggu, kita sudah sepakat soal itu. Kau belum bisa kembali sampai yang mulia kembali"ucapnya

Fernandez menggeram melihat pangerannya di tahan, pemuda itu langsung mencengkeram lengan Felix dan menatapnya tajam "lepaskan pangeran mahkota! Itu hak nya untuk kembali kepada keluarganya! Apa kau juga ingin menjadi penjahat?"

"Aku tak jadi penjahat tapi ini kondisi genting. Aku tau ego ku sangat tinggi di sini. Tapi ini genting!"

"Kau kira aku peduli?!"

"Kalian berdua, sekali lagi bertengkar, ku keburu kalian berdua."ok bagus, kini Felix dan Fernandez kembali diam dan tak mengatakan apapun.

Louis memijat pelipisnya dengan wajah penuh frustasi. "Begini saja, biarkan aku pergi menemui kakak ku sebentar, lalu aku kembali kemari setelah pembicaraan selesai. Aku tetap menjadi Claude sampai kita menemukan pria sialan itu. Bagaimana?"tanya Louis bernegosiasi, tak ingin menciptakan pergeludan lagi.

"Tapi..."

"Vermillion tak pernah mengingkari janji"

"...ugh, baiklah"Felix melepas tangan Louis dengan pasrah. Pada akhirnya pria itu mengizinkannya pergi meski tak rela.

Louis pun mengangguk, ia kemudian meraih tangan Fernandez yang menggenggamnya dengan erat di hadapan Felix yang menggeram penuh permusuhan.

Felix sendiri bingung, seharusnya ia tak seagresif ini. Tapi sejak tadi, ia sudah melotot setiap kali tangan Louis di genggam erat oleh serigala di hadapannya.

"....cepat kembali Louis. Kau berjanji padaku"lirih Felix sembari menepuk rambut Louis yang terdiam sesaat.

Pemuda itu mengangguk sebelum di tarik pergi oleh Fernandez yang mengacungkan jari tengah ke arah Felix yang menggeram penuh permusuhan. "BANGSAT KAU!"pekik Felix tak terima

"KAU LEBIH BANGSAT BUNG!"sahut Fernandez
.
.
.

Dimensi lain milik (m/n), tempat keramat yang sangat membuat Claude tertekan. Kaisar Obelia itu bahkan menekuk alis tak senang, terus memberontak lepas dari pelukan (m/n) yang memaksanya diam begitupun Lumina dan Valkyrie yang mencekal kedua tangan dan kakinya agar tak memberontak

"Sssh Claude tenang ya, cuman Vitamin itu cuman Vitamin sayang, demi adek bayi biar sehat okay? Tadi katanya perutnya sakit, jadi harus minum ya"bisik (m/n) dengan lembut berusaha membuat Claude tenang dan tidak memberontak.

Tapi kaisar Obelia itu terus meronta dari cengkeraman ketiganya. "APA APAAN?! ITU BUKAN OBAT! ITU RACUN!"Teriak Claude dengan wajah membiru saat melihat Lilyana sudah datang dengan secawan vitamin yang sangat pahit siap untuk di minumkan padanya.

"Ugh, bisakah kau tenang?! Itu vitamin dasar bodoh!"Valkyrie dengan segala sumpah serapahnya terus mencekal kedua kaki Claude yang meronta kencang.

"A-aduh, jangan terlalu panik begitu, tenang saja tuan. Itu cuman Vitamin."ucap Lumina yang terus mengepakkan sayap peri miliknya berusaha menahan Claude dengan kekuatan fisiknya yang tak seberapa.

"Itu benar..ini hanya Vitamin, ini bisa membuat perutmu merasa lebih baik"ucap Lilyana khawatir.

Claude mendelik tajam "aku sudah bilang kalau perutku sudah tak sakit!"

"Tapi mencegah lebih baik Claude.."ucap (m/n) sembari memeluk Claude dengan erat. Pria malang itu terus meronta dan berteriak marah saat Lilyana makin mendekatkan cawan kematian itu pada mulutnya. Siap menuangkan segelas cairan pahit untuk bibirnya saat pintu masuk dimensi terbuka, mencuri perhatian mereka dalam sekejap.

"........"

"Yang mulia saya kembali dengan pangeran mahkota!"ucap Fernandez berseri-seri sementara Louis dan Claude saling tatap satu sama lain dalam kondisi hening.

".....jangan tertawa"ucap Claude sembari mendorong Lumina dan Valkyrie menjauh saat tubuh Louis sudah gemetar.

Louis menunduk, pemuda itu gemetar sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk Claude yang melotot tajam kearahnya.

"BWAHAHAHAHA SIAPA SANGKA KAU BERSEMBUNYI DI TEMPAT INI?! BAGAIMANA YANG MULIA?! APA PELAYANAN KAKAKKU MEMBUAT MU KECANDUAN DAN MEMINTA LEBIH?!"

"PALA BAPAK KAU!"Claude yang emosi

"TUAN, ANDA DI LARANG BERKATA KASAR SAAT HAMIL!!"Lilyana yang histeris

"BWAHAHAHAHA SEKARANG KAU MEMBERIKAN KU KEPONAKAN JUGA?!"

"DIAM!"Claude yang sangat kesal

"Claude sayang ga boleh stress demi adek bayi ya?"(m/n) yang lebih fokus dengan memeluk Claude dengan posesif

"AAAAARGGHH! KAU JUGA DIAM!"

"....tenang atau ku cium lagi?"

"......"Claude yang akhirnya diam

TBC
AWOKWKWKWK
Kek nya dendam Louis terbayarkan

Jangan lupa vote nya Minna (⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

Continue Reading

You'll Also Like

4.1K 531 6
𖤐⭒๋࣭ ✮-Korea. Negara dimana saksi Masa Lalu dari seorang albino, yang kini tengah hidup bahagia tanpa memikirkan masa lalu. ⛈Ia sudah mencoba melup...
151K 25.2K 42
「 ❝ᴀʜ sɪᴀʟ, ᴍᴀᴛɪ ʟᴀɢɪ.❞ Kisah pria jomblo gila uang yang mendapat haremnya di dunia lain. ᴛᴀᴘɪ ᴛᴇɴᴛᴜ sᴀᴊᴀ ᴛɪᴅᴀᴋ sᴇᴍᴜᴅᴀʜ ɪᴛᴜ! 」 ── · Omnisci...
3.8K 394 7
Tokyo Revengers x Male Reader Gatau gimana, tapi kaya gitu. Start : 4/04/23
64.8K 9.6K 34
Tetap vote meski sudah tamat, karena mempengaruhi berlangsungnya season 2. Cale lagi-lagi harus kehilangan kehidupan pemalasnya ketika ia, tiba-tiba...