The Cursed Emperor - WMMAP x...

By YK_Izana

73K 10.7K 727

dengan wajah yang mirip Anastacius itu dia bisa melakukan apa? Dia pasti akan di tuduh dan naik ke panggung e... More

1.Dunia Lain
2.Menjadi seorang Merchant
3. Darah Murni Naga
4. Claude 0.2
5.Naga Muda
6.Tertien dan Lapela
7.Aku ini darah murni!!
8. Cahaya keabadian
9.Terobos dikit
10.Bukan Anastacius
11.Mas mas Posesif
12.Manja?
13.Ucapan yang seiras
14.Derita Louis
15.Fernan atau Felix?
16.Antara dua kesatria
17.Jujur kasian
18.peraih piala Oscar
19. Kembali pada Tahta?
20.Drama penculikan
21.Cemburu?
22.Terluka?
23.Ingatan yang hilang
24.Tak bisa ingat
25. Hanya Milikmu
26. Jangan Bekerja!
27.Astrid dan Athy
28. lebih berharga?
29. Jejak Mana Gelap
30. Keponakan baru?
31. Safir lainnya

Prolog

6K 596 94
By YK_Izana

Entah kenapa Kawa kalau bikin fanfic, MC nya selalu mirip salah satu karakter aslinya. Kena sindrom keknya😭

Inget, plagiat bukan hanya sebatas tulisan sama. Plagiat bisa mencatok ide dan asal cerita yang di tulis dalam alur berbeda.

Tertulis di kertas hukum sayang, berani plagiat? Kawa gak akan segan pake pihak lain jika masih kecolongan^^

Perhatian, semua yang tertulis dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka, tidak mengandung pelecehan terhadap anak di bawah umur ‼️

.
.
.

***

Darah, itu menggenang di bawah tumpukan mayat yang terpotong dengan kondisi mengenaskan. Ruang tahta yang mewah dan megah kini di penuhi oleh bau anyir dan penampakan jasad yang tergeletak di berbagai sisi ruangannya. Sungguh sesuatu yang terlihat begitu mengerikan.

Seorang pria bersurai pirang panjang dengan sepasang mata merah delima itu berdiri dalam keheningan. Tatapannya nampak begitu kosong dan hampa. Jubah kebesaran miliknya telah ternoda, pedang di tangannya nampak di penuhi oleh darah. Lengket dan terasa menjijikkan, tapi ia tak peduli. Baginya rasa sakit yang ia rasakan di hatinya jauh lebih menyakitkan.

(M/n) Anastacius De Vermillion, Kaisar ke 17 kekaisaran Vermillion. Kini ia berdiri di tengah tubuh tubuh para bangsawan dan prajurit yang ia bunuh menggunakan tangannya sendiri. Kepalanya sakit, ia hampir kehilangan kewarasannya sendiri. Ia tau ini tak seharusnya terjadi, ia tau ia telah berdosa dengan mengotori tangannya sendiri. Tapi ia tampak tak bisa peduli. Kepedulian dalam dirinya seolah telah mati.

Itu semua terjadi semenjak kematian adik laki-lakinya, Louis Lumiere De Vermillion. Pangeran muda yang tewas setelah di dorong ke Medan perang untuk melawan para iblis yang meretakkan langit kekaisaran. Adiknya tewas di Medan perang dan itu membuat (m/n) diselimuti rasa bersalah dan kebencian yang mendalam.

Seandainya ia tak mengirim adiknya yang berusia 17 tahun itu, seandainya ia tak mendengar bujukan Louis untuk mengizinkannya pergi, SEANDAINYA IA TAK MENDENGAR DESAKAN PARA BANGSAWAN UNTUK MENDORONG ADIKNYA MENJAUH! ia pasti, pasti masih bisa mendekap Louis dan melihat senyumannya saat berdiri di samping tahta miliknya.

Tahta kekaisaran yang sekarang terasa tak lagi berguna. Pria itu bergeming, langit di luar telah retak dan semua iblis mulai keluar dari retakan yang ada. Ia tau selain kehancuran dari dirinya, ini juga akan menjadi kehancuran bagi rakyatnya.

Ia berjalan keluar melalui balkon istana, menatap semua rakyat yang nampak ketakutan dan putus asa menatap kearahnya yang terdiam di tengah kekacauan.

".....jikalau harus ada yang hancur, maka hancurkan diriku, jangan rakyatku"lirih (m/n), pria itu mulai mengayunkan pedangnya, aura merah bagai darah muncul menyelimuti dirinya yang menggeram dengan mata merah delima yang bersinar terang.

Matanya menyorot tajam kearah langit dan gerombolan iblis yang turun dan semakin mendekat. Angin semilir berhembus saat sihir yang menyelimuti tubuhnya semakin membesar hingga mencuri perhatian para iblis yang melesat kearahnya dengan tawa sombong memekik telinga.

Sang kaisar telah memilih pilihan hidupnya, ia telah mengambil jalan paling sulit untuk melindungi satu satunya hal yang tersisa miliknya. Yakni rakyatnya, ia tak bisa membiarkan ada lebih banyak orang yang tiada. Dengan pedang yang ia genggam erat, rambut yang berkibar di udara dan mata yang menangis dengan cairan darah, ia mengayunkan pedangnya kearah langit dengan serangan besar yang mampu menggetarkan tanah seluruh daratan.

BLAAARRR!!

Suara ledakan kencang terdengar, para rakyat hanya bisa meringkuk ketakutan melihat tubuh para iblis itu lenyap oleh cahaya yang dikeluarkan oleh pedang sakti sang kaisar. Mata mereka kemudian terarah kearah balkon istana dan terbelalak dengan mata berderai air mata.

Mereka bisa melihat sosok kaisar yang mereka hormati, sosok kaisar yang mereka kenal sebagai pria bijaksana itu kini berdiri dengan tubuh yang perlahan melebur menjadi pecahan kaca. Senyum tipis muncul di wajah sosoknya yang perlahan hilang saat dirinya bergumam "Hiduplah lebih lama dariku"

"YANG MULIA!"teriak mereka semua merasa tak percaya sang pemimpin memilih untuk mengorbankan semuanya. Suara tangisan dan raungan penuh kesedihan semua orang terdengar, mereka menangis dan meraung atas perginya sang pemimpin yang mereka cinta.

Hari itu kekaisaran Vermillion telah kehilangan kaisar terbaik mereka, telah kehilangan sosok yang melindungi mereka dan kehilangan sosok yang begitu di cintai mereka. Kini tak ada yang tersisa dari sosoknya selain nama yang tertulis dalam lembaran sejarah.

(M/n) Anastacius De Vermillion, kaisar ke 17 kekaisaran Vermillion telah menutup mata untuk selamanya setelah membantai semua bangsawan dan mengorbankan nyawanya demi menghentikan keretakan langit yang mengancam rakyatnya.

Semua orang tau ia telah tiada, tapi bagaimana jika jiwanya justru terlempar ke dunia yang jauh dari perkiraannya?

Ditengah hutan yang nampak begitu gelap, seorang pria bersurai pirang nampak terbangun dengan kondisi yang nampak linglung. Sepasang mata berwarna merah delima miliknya nampak terbelalak ketika tubuhnya gemetar.

Di hadapannya terbaring sosok mungil yang tergeletak tak sadarkan diri. Bohong jika ia tak mengenal wajah itu, wajah yang berhasil membuat dirinya mengangkat pedang dan mengarahkan bilahnya pada leher semua bangsawan di kerajaannya. Mengorbankan tubuhnya dalam api penyucian dan membiarkan tubuhnya di lahap habis oleh kekuatan naga dalam dirinya.

Tangannya dengan ragu meraih tubuh anak laki-laki yang terbaring disampingnya. Bukan dengan pakaian khas keluarga kerajaan seperti yang ia ingat, hanya pakaian rakyat biasa tapi itu tak cukup untuk membuat ia lupa.

(M/n) menyingkap poni anak itu dengan mata berkaca-kaca, air matanya jatuh dengan senyum getir saat tangannya bergerak menarik bocah itu ke dalam pelukannya dengan erat. "Louis...Louis syukurlah.."lirih pria itu menangis kencang sembari mendekap Louis yang perlahan mulai membuka matanya. Sepasang mata biru dengan bintang putih di bagian tengahnya, anak itu menyadari keberadaan sang kakak yang tengah menangis dan hanya bisa memeluknya dengan erat.

Sepasang tangan mungil yang mendekap tubuh sang kakak dengan erat seolah tak mau dilepas meski hanya sebentar. Tangisan (m/n) terdengar makin kencang saat tubuhnya gemetar dan mendekap tubuh sang adik dengan sangat erat.

"Aku takkan membiarkanmu mati lagi, aku takkan membiarkan itu terjadi"Isak (m/n)

Louis kecil terdiam ia menyentuh pipi sang kakak dan tersenyum lebar sembari berkata

"Aku mengerti, tapi kakak tidak boleh menangis begini. Itu membuat Louis sedih"

"Louis.."lirih (m/n) tersenyum getir dan kembali mendekap tubuh anak itu dengan sangat erat. Pria itu dengan cepat menghapus air matanya dan bangkit sembari menggendong Louis di pelukannya.

Hal pertama yang harus mereka lakukan adalah keluar dari tempat itu. Hutan gelap dengan cahaya rembulan yang menjadi pencahayaan alami yang mereka punya.

Louis dengan tangan mungilnya menciptakan beperapa bola sihir berwarna biru yang menerangi jalan mereka. langkah demi langkah (m/n) ambil sembari menggendong Louis yang terlelap di pelukannya. Berharap mereka bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini dan berharap bisa tau keberadaan mereka saat ini.

Beberapa menit berlalu, langkah kaki pria itu terhenti saat melihat tugu penunjuk arah yang ada di tengah jalan setapak. Matanya bergulir menatap penunjuk arah itu sembari mengernyit kebingungan.

"Obelia?"gumam pria itu dalam keheningan.

TBC

From pinterest

(M/n) Anastacius De Vermillion, kaisar ke 17 kekaisaran Vermillion. Yah, dia emang mirip Anastacius sih, cuman matanya itu Ruby alias merah delima. Dan rambutnya juga bakal lama lama panjang sendiri dan bakal jadi lebih panjang dari Anastacius.

Btw atas atau bawah?😊

Kira kira visual matanya si (m/n) itu begini:

From pinterest

Art Not Mine

Ini Louis setelah balik jadi bocah, kalau sebelumnya dia kek gini:

From pinterest

Louis Lumiere De Vermillion, pangeran mahkota kekaisaran Vermillion. loh? Kenapa kok pangeran mahkota padahal dia cuman adik kaisar? Karena emen belum nikah, belum punya anak juga dong otomatis. Jadi posisi pangeran mahkota itu punya Louis. Beda dari kekaisaran lain, kekaisaran Vermillion ini melarang keras adanya selir. Jadi kaisarnya cuman bisa nikah sekali, kalau mau nikah lagi harus karena istrinya mati atau cerai, itupun istri kedua gabisa jadi ibu negara atau permaisuri.

Kenapa? Bagi Vermillion, kaisar yang tak bisa setia pada istrinya, takkan bisa setia dengan kerajaannyaUwU

Yah segini dulu, jangan lupa vote nya Minna (⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)

Continue Reading

You'll Also Like

89.1K 14K 29
Kojima Emi seorang gadis Fujoshi meninggal dunia karena tertabrak truk ketika menyelamatkan seorang anak kecil yang mengejar bolanya.. Ketika ia seka...
16.4K 2.3K 7
Disclaimer: Lookism by Park Taejoon Jujutsu kaisen by Gege Akutami Yang Gojo tahu, saat itu ia tersegel oleh musuhnya. Namun kini ia malah terbangun...
1.9K 354 4
Bayangan kematian kedua orang tuanya masih membekas pada laki-laki yang memiliki wajah tampan bak pangeran itu. Hatinya sering berpacu tak karuan sec...
444K 4.7K 85
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...