Seventeen's Imagines

By sebongie_17

315K 30.6K 2.4K

When Seventeen is the reason for all the smiles, tears, and everything that include in your source of happine... More

Seungcheol
Jeonghan
Jisoo
Jun
Hoshi
Wonwoo
Woozi
Lanjutan Woozi
Dokyeom
Mingyu (Edited)
Minghao
Seungkwan
Vernon/Hansol
Dino/ Lee chan
Just One Day - Jisoo
Just One Day - Jisoo (2)
Sop Iler / Spoiler
Curhat Author
Smile (Dokyeom)
Bonus Part!!!!!
Wait For Me (Wonwoo)
Wait For Me (Wonwoo) Bag. 2
This Master's Love (Hoshi)
This Master's Love (Hoshi) - END
.
Sad Love (Vernon)
Prince Woozi's Learns to Love (Woozi)
Prince Woozi's Learns to Love (Woozi) -End
My Pervert's Friend -Mingyu
My Pervert's Friend - Mingyu (END)
By My Side -Jeonghan (Part 1)
By My Side - Jeonghan (Part 2)
I Wonder If You Hurt Like Me -Jun (Part I)
I Wonder If You Hurt Like Me - Jun (Part II)
I Wonder If You Hurt Like Me - Jun (END)
Q&A
Hari yang panas - Seungcheol
One Day With Oppa - Dino
One Day With Oppa - Dino (End)
Shy - Minghao
Far - Seungkwan
Cofee's scent - Wonwoo
Friend? - Woozi
Keurismaseu~ 🎄
Firework - S.coups
My Mistress - Mingyu
My Mistress - Mingyu (II)
My Mistress - Mingyu (END)
Sleepy Head - Jun
Jail - Chan
Care - Vernon
Broken - Seungcheol (1)
Broken-Seungcheol(2)
Broken-Seungcheol (last)
Bukan NC sih tapi nyerempet dikit lah - Joshua
Boy Next to My Seat - Minghao
Boy Next to My Seat -Minghao(2)
Bukan bagian dari apdet, aku cuma mau share aja
Sunbaenim-Hoshi
Sunbaenim-Hoshi (2)
Banshee - Seungkwan
Bus - Joshua
Silent love - Jeonghan
A Sin - Jihoon
.
Cloud - Mingyu
Cloud - Mingyu (2)
Cloud - Mingyu (END)
Nemesis - Wonwoo
Nemesis - Wonwoo (2)
Nemesis - Wonwoo (3)
Nemesis - Wonwoo (the last)
Bonus Nemesis - Sto méllon (Wonwoo)
Him - Woozi
Unbreakable - Vernon (1)
Unbreakble - Vernon (Last)
Broadcasting room - (lets guess who)
Broadcasting room - (SURPRISE YEY!)
Broadcasting room - END (Dino)
Bukan update
Precious - Vernon
Regret - Jeonghan (Part one)
Regret - Jeonghan (Last)
Teacher - Jun (Part 1)
Teacher - Jun (END)
Cup of Tea - Minghao
Pretend - Lee Seokmin
Pretend - Lee Seokmin (2)
Memories - Minghao
Pengumuman
Selfishness - Jihoon
Selfish (2) - Jihoon
My Dearest - Seungkwan
Best Friend - Mingyu
Erasing You - Hoshi
I Love You - Joshua (1)
I Love You - Joshua (END)
Hai semua!
Our Happy Ending - Jun
I was a Bother - Wonwoo (1)
I was a Bother - Wonwoo (2)
I was a Bother - Wonwoo (last)
Draw Me With Your Finger - Dokyeom (1)
Draw Me With Your Fingers - Dokyeom (Last)
Bicycle - Jun
Let You Break My Heart Again - Seuncheol
Midnight - Seungcheol (1)
His New Identity - Jeonghan

Midnight - Seungcheol (END)

248 25 0
By sebongie_17

Mimpi itu selalu menghantui Y/N dalam kesehariannya. Hal ini membuatnya tidak fokus bekerja, tidak fokus makan, tidak fokus beristirahat, pokoknya tidak fokus sama sekali. Bagaimana tidak, mimpi itu selalu datang ketika ia tidur. Kepalanya kini dihantui tangisan pilu tuannya dan pemandangan menyakitkan itu.

"Jangan melamun."

Y/N tersentak. Ia membalikkan badannya dan wajahnya mendarat tepat di dada Seungcheol yang ternyata berada sangat dekat dengannya. Y/N yang kaget segera mundur, berusaha menjauhkan tubuhnya yang berada sangat dekat dengan tuannya. Dalam sepersekian detik, ia melihat wajah tuannya yang tampan dengan kacamata yang ia gunakan. Hal tersebut membuat Y/N hampir berteriak, namun berhasil ia tahan. 

Seungcheol segera mengulurkan tangannya di antara kepala Y/N dengan rak buku kayu miliknya. Ia menghela nafasnya ketika kepala Y/N menabrak tangannya dengan cukup kuat. "Hati-hati," ucapnya. Ia menjauhkan badannya, memberi jarak antara mereka berdua.

Y/N dengan wajahnya yang memerah meminta maaf dengan terbata-bata. Seungcheol hanya menggeleng pelan, kemudian ia kembali ke meja kerjanya dan lanjut membaca buku-buku kuno yang terlihat usang. 

Y/N merasakan dadanya berdetak begitu cepat, seperti jantungnya akan keluar lewat tenggorokannya. Ia menepuk-nepuk pipinya pelan, berusaha untuk kembali memfokuskan pikirannya. Pekerjaan yang banyak masih menantinya, ia tidak bisa menyia-nyiakan waktunya. Tetapi, mimpi itu selalu menghantuinya. Tangisan yang memekakkan telinganya, menyayat hatinya. Ia tidak bisa lupa bagaimana wajah tuannya yang terlihat seperti kehilangan dunianya.

"Tidak, tidak bisa seperti ini! Aku harus bertanya pada tuan!"  ucap Y/N dalam hatinya.

Y/N mengatur nafasnya, mencoba untuk tidak gugup. Dengan ragu ia memanggil Seungcheol pelan.

"Tuan, bolehkah saya bertanya?"

"Akhirnya," ucap Seungcheol tanpa memalingkan pandangannya dari buku di tangannya.

Y/N bingung. "Apa maksudnya, tuan?" tanyanya.

Seungcheol kembali menghela nafasnya. Ia menutup bukunya, melepaskan kacamatanya, dan menatap Y/N lekat. "Kau bertindak aneh beberapa minggu ini. Kau yang selalu fokus dan cekatan dalam mengerjakan tugasmu tiba-tiba selalu terlihat seperti orang linglung. Beberapa kali aku melihatmu dimarahi oleh Madam Lee karena kau terus menerus memecahkan piring dan gelas. Aku juga sering melihatmu menyiram tanaman yang sama dengan 3 ember air. Aku tidak perlu menjadi orang yang cerdas untuk mengetahui kalau ada yang salah denganmu."

Y/N yang mendengar hal tersebut merasakan pipinya yang memerah dan panas. "Tuan memperhatikan saya? Bukankah akhir-akhir ini tuan sibuk?"

"Kau malah fokus ke hal lain," ucap Seungcheol berusaha menutupi rasa gugupnya karena baru saja ketahuan menjadi stalker. Memang benar Seungcheol sibuk, tapi matanya selalu bisa mencuri kesempatan untuk mengamati Y/N ketika Y/N berada di sekitarnya. Jadi Y/N benar, Seuncheol selalu memperhatikannya.

Y/N menggelengkan kepalanya, berusaha fokus dengan kekhawatiran yang mengganggunya akhir-akhir ini. "Ma-maaf tuan. Saya tidak tau apakah ini menyinggung anda, tetapi akhir-akhir ini saya selalu dihantui oleh mimpi yang sama. Saya melihat tuan di taman bunga yang indah, menangis sambil memegang seorang perempuan di pangkuan anda. Saya tidak bisa melupakan bagaimana suara tangisan tuan saat itu jadi saya-"

Seungcheol tiba-tiba bangun dari duduknya. Matanya terbelalak, seperti sesuatu mengagetkannya. Ia segera berlari keluar dari ruang kerjanya, meninggalkan Y/N yang kebingungan dengan sikap tuannya.

"Apa-apaan..." gumam Y/N tercengang dengan sikap tuannya. Dalam bingungnya ia kembali membersihkan buku-buku yang berdebu, sedangkan Seungcheol berlari menuju ke tempat di mana kamar terlarang berada, membuat semua vampir yang berpapasan dengannya bingung.

"Tidak... tidak mungkin..." gumam Seungcheol dengan wajah yang ketakutan.

Segera setelah ia sampai, ia membuka pintu tersebut dengan kasar. Ia berjalan menuju sebuah peti kaca di mana sesosok wanita terbaring seperti sedang tertidur. Wanita itu, wanita itu memiliki wajah yang sama dengan Y/N, seperti Y/N yang sedang tertidur di situ.

"Tidak.... Jangan membuatku memilih Hayoon..." ucap Seungcheol dengan lirih. Ia begitu putus asa hingga tanpa ia sadari air mata membasahi pipinya.

.

Y/N kembali terbangun untuk kesekian kalinya karena mimpi itu. Sudah hampir 3 minggu, ia mulai merasa dirinya akan menjadi gila jika mimpi ini tidak berakhir. Hal ini semakin membingungkan ditambah dengan reaksi tuannya yang aneh sekali siang tadi. Ia semakin gelisah, apa yang sebenarnya terjadi padanya. Dan anehnya, ia selalu terbangun di tengah malam.

"Aku harus berbicara dengan tuan. Dia pasti tau apa yang terjadi padaku dilihat dari reaksinya tadi", ucap Y/N. Ia mengenakan mantel agar tubuhnya tetap hangat kemudian berjalan ke luar kamarnya.

Y/N memutari ruangan-ruangan di kastil, tetapi tidak ada siapapun di sana. Aneh sekali, bahkan tidak ada vampir yang biasa tinggal di sini. Semua seperti sedang menyingkir dari tempat ini. Benar-benar tidak ada siapapun di sini dan suasananya entah mengapa sangat menusuk.

Y/N terus berputar-putar kastil seperti orang gila hingga ia sadar bahwa ada satu tempat yang belum ia telusuri. Ya, ruangan terlarang. Sebenarnya ada sedikit keraguan dalam hati Y/N untuk memasuki tempat itu, ia takut akan ketahuan lalu diusir dari tempat ini. Bagaimanapun, kastil telah menjadi rumahnya selama 5 tahun, tempat di mana ia bisa merasa aman dan bebas dari rasa lapar. Tapi...

"Y/N..."

Suara yang begitu pelan mengagetkan Y/N. Ia menoleh ke sekitarnya, berusaha mencari sumber suara tersebut. Tidak, tidak ada siapapun di sekitarnya. Apakah itu suara hantu?

"Kemarilah Y/N..."

Suara itu datang lagi. Y/N yakin suara itu bukan suara hantu. Tidak ada hantu dan ia tidak percaya hantu. Tapi suara itu terus-menerus memanggilnya. Ia mulai takut. Apa mungkin hantu itu benar-benar ada?

"Kamar terlarang..."

Suara itu berkata hal yang berbeda sekarang. Y/N tadinya ingin kembali ke kamarnya saja, takut. Tetapi ia merasa tubuhnya seperti dikontrol oleh kekuatan yang tak bisa ia lihat. Tanpa ia sadari, kakinya telah melangkah menuju kamar terlarang. Ia terus melangkah, hingga akhirnya ia sampai di depan kamar terlarang yang kini pintunya terbuka lebar.

Y/N dengan perlahan memasuki kamar itu. Di sana ada Seungcheol yang terduduk di samping peti kaca berisi tubuh seorang perempuan-

Tunggu.

Y/N jatuh terduduk, segera menyadarkan Seungcheol. Y/N begitu terkejut hingga ia kehilangan kekuatan pada kakinya. Tubuhnya lemas, ia seperti akan pingsan setelah melihat wajah wanita yang selama ini selalu dirahasiakan oleh tuannya.

"Y/N..."

"A-apa maksudnya ini, Tuan Seungcheol? Ke-kenapa seseorang dengan wajah persis seperti saya terbaring di sana??" 

Seungcheol dapat merasakan ketakutan dan kebingungan dalam suara Y/N. Tentu saja, siapa yang tidak bingung jika melihat dirinya menjadi dua.

"Y/N, ini semua salah paham-"

"Saya bahkan tidak paham apa yang terjadi, tuan. Inikah nona Choi? Mengapa kami punya wajah yang sama?"

Y/N terlihat begitu kebingungan. Seungcheol bahkan kehilangan kata-kata untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Y/N. Ia hanya bisa terus berkata bahwa ini adalah sebuah kesalahpahaman, membuat Y/N semakin kesal karena Seungcheol malah membuatnya semakin bingung.

Y/N tiba-tiba teringat dengan salah satu dokumen yang ia baca. Dokumen yang berisi tentang cara memindahkan jiwa ke dalam tubuh yang mati. Ia juga teringat buku-buku yang selama ini tuannya baca. Semuanya berisi tentang cara menghidupkan orang mati.

Sesuatu tiba-tiba muncul dalam benak Y/N. Sesuatu yang menakutkan baginya, tetapi masuk akal jika terjadi jika ia menggabungkan semua hal yang tuannya lakukan selama ini.

"Tuan ingin menghidupkan Nona.... dengan menggunakan jiwa saya..?"

Seungcheol membelalakan matanya. "Bukan seperti itu, Y/N-"

"Tuan menyelamatkan saya dan memelihara saya untuk dijadikan pengorbanan?"

Air mata Y/N mulai membasahi pipinya tanpa ia sadari. Dadanya terasa begitu sakit, seperti sebuah belati menembus jantungnya. Bagaimanapun Seungcheol mengelak, Y/N bisa mengetahui bahwa tebakannya benar. Ia ingin berlari, tapi ia bahkan tidak punya tenaga untuk menggerakkan kakinya.

"Y/N. Maafkan aku. Iya, awalnya aku ingin menggunakan jiwamu untuk Hayoon. Wajah kalian begitu identik, bahkan sifat dan tingkah laku kalian. Aku selalu berpikir bahwa kau adalah reinkarnasi Hayoon, jiwa Hayoon yang kembali untukku. Jadi aku berpikir bahwa aku ingin mengembalikan jiwa Hayoon ke tubuhnya. Tapi semakin hari, semakin aku merasa kalau kamu adalah dirimu sendiri, bukan reinkarnasi Hayoon."

Seungcheol menelan ludahnya, tidak yakin untuk melanjutkan perkataannya. Tetapi ia tidak bisa menutupi kebenaran ketika ia sudah tertangkap basah seperti ini.

"Sampai kau menceritakan mimpi itu. Hanya jiwa yang bereinkarnasi yang bisa memimpikan sesuatu yang pernah terjadi padanya di masa lampau. Jadi kau memanglah reinkarnasi Hayoon, istriku."

Y/N menangis kencang. Ia bingung. Ia tidak tau harus merasakan apa. Semua ini terasa begitu memusingkan bagi Y/N. Rasanya ia ingin terbangun dari mimpi buruk ini, tapi ini bukan mimpi. Tuan Seungcheol yang ia hormati dan ia cintai terlihat seperti monster saat ini di matanya, monster yang akan membunuhnya setiap saat ia lengah. Untuk pertama kalinya ia takut kepada tuannya.

Seungcheol berusaha mendekati Y/N dan memanggil namanya lembut, tetapi Y/N langsung berteriak menyuruhnya untuk tidak mendekatinya. Hal ini membuat Seungcheol merasa semakin bersalah, ia tidak dapat menahan air matanya melihat sosok yang ia sayangi, Y/N, takut padanya dan membencinya.

"Y/N kumohon maafkan aku. Aku tidak akan mengorbankan dirimu untuk Hayoon..." ucap Seungcheol lirih.

"Pembohong. Aku tidak percaya padamu!" teriak Y/N.

Sesuatu seolah merasuki Y/N dan memberi Y/N kekuatan. Y/N segera bangkit dan berlari cepat. Ia harus pergi dari sini. Ia harus menyelamatkan dirinya. Ia takut, tetapi lebih dari itu, hatinya sakit. Ia pikir semua yang Seungcheol tulus membantunya. Bodoh sekali manusia berharap kepada vampir yang dapat membunuhnya setiap saat.

Bodoh sekali ia berpikir tuannya menyayangi dia seperti ia menyayangi tuannya.

.

"Tuan Choi, anda harus makan..."

Suara itu tidak membuat Seungcheol berhenti menatap kosong jendela kamarnya. Sudah 3 tahun semenjak hari itu. Y/N pergi dan tidak pernah kembali ke kastil itu. Sejak saat Y/N pergi, Seungcheol seperti kehilangan tujuan hidupnya. Ia tidak makan, tidak membaca, bahkan ia tidak pergi dari kamarnya. Ia terlihat seperti kehilangan akalnya, ia tampak acak-acakan dan tak terurus.

"Tuan-"

"Pergi," ucap Seungcheol kepada Madam Lee. Madam Lee hanya bisa tersenyum kecut dan meninggalkan tuannya sendirian.

Kastil terasa begitu sepi dan suram. Tidak ada suara tawa Y/N yang biasanya memanjakan telinganya, tidak ada senyum Y/N yang menenangkan hatinya. Kastil ini kembali seperti saat di mana Seungcheol kehilangan Hayoon, atau nona Choi.

Lalu bagaimana dengan Hayoon? Tubuhnya telah dibakar oleh Seungcheol untuk membuktikan kepada Y/N bahwa ia tak akan pernah mengorbankan Y/N untuk menghidupkan Hayoon kembali. Tetapi hari berganti hari, bulan, hingga tahun dan Y/N tidak pernah kembali. Seungcheol terus menatap pintu kastil, berharap bahwa ia akan menemukan Y/N yang sedang mengendap-endap masuk dan mengejutkannya. 

Tapi semua hanyalah harapan yang tidak akan pernah terwujud, dan Seungcheol tau hal itu.

Lalu bagaimana dengan Y/N. Apakah ia bahagia?

Tidak, keadaanya tidak jauh berbeda dengan Seungcheol. Hanya ia dapat menyembunyikan kekacauan hatinya di depan orang-orang. Setelah malam itu, Y/N berlari keluar dari hutan dengan cepat tanpa menengok ke belakang. Ia terus berlari hingga ia tersandung dan terjatuh. Tanpa ia sadari, ia telah berada jauh dari kastil tempat ia tinggal. Ia tak sanggup untuk kembali berlari lagi, lalu membiarkan dirinya tersungkur begitu saja.

Ia menangis sesegukan. Hatinya hancur. Ia bahkan tidak dapat mendeskripsikannya dengan kata-kata. Ia terus menangis hingga ia pingsan. Ketika ia tersadar, ia sudah berada di sebuah kamarnya dengan seorang ibu yang sedang duduk di samping ranjangnya.

"Astaga, akhirnya kamu terbangun nak..." ucap ibu itu.

Ternyata ia diselamatkan oleh pemburu yang tanpa sengaja menemukannya tak sadarkan diri dekat dengan pepohonan. Y/N akhirnya diangkat menjadi anak dari keluarga pemburu tersebut dan kini membantu sang ibu membuka kedai makanan di desa.

Meski terlihat ceria, Y/N selalu menangis setiap malam hingga tertidur. Bagaimanapun, Seungcheol terlalu membekas di hatinya. Ia tak mungkin semudah itu melupakan Seungcheol yang berhasil menaklukan hatinya dengan kelembutannya, meskipun dia adalah monster. Setiap malam, ia selalu memimpikan Seungcheol yang menangis di hadapannya malam itu. Tetapi ia belum sampai hati untuk kembali. Ia merasa hatinya belum siap, dan ia masih belum percaya bahwa Seungcheol tidak akan membunuhnya.

Hari berganti hari dan kedua sosok itu semakin terpuruk dalam penderitaan mereka, terlebih Seungcheol. Hal ini membuat madam Lee tidak tahan lagi. Ia merasa tuannya akan mati jika ia terus seperti ini.

"Tuan, tidakkah kau bisa pergi menemui Y/N sekarang juga?" ucap madam Lee.

Seungcheol tetap diam.

"Tuan! Jika seperti ini anda akan mati!" ucap madam Lee khawatir.

"Apa bedanya aku hidup dan mati. Rasa kosong ini akan terus menggerogoti jiwaku hingga hanya tubuhku yang tersisa," ucap Seungcheol lirih.

"Kalau begitu temui saja Y/N. Tuan bahkan tau di mana saat ini ia berada, kenapa tidak menemuinya dan menyelesaikan masalah kalian?"

Seungcheol memalingkan wajahnya dan menatap madam Lee untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Madam Lee dapat melihat betapa sedih dan kacaunya Seungcheol hanya dengan melihat wajahnya.

"Tidak semudah itu. Ia pasti masih membenciku," ucapnya.

Madam Lee menghela nafasnya panjang. "Temui dia tuan. Saya tau anda sangat ingin menemuinya. Ia pasti akan memaafkan tuan. Ia begitu menyayangi tuan hingga ia langsung memaafkan tuan tepat ketika ia mendengar tuan meminta maaf padanya," jelas madam Lee.

"Kalau begitu, kenapa dia pergi dan tidak kembali?"

"Saya tidak bisa menjawabnya, maka dari itu tuan tanyakan sendiri pada Y/N ketika tuan bertemu dengannya."

Seungcheol terdiam. Ia berpikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan menghilang. Ia pergi menuju tempat di mana Y/N saat ini berada.

Y/N yang saat itu sedang berada di kamarnya terkejut ketika sosok Seungcheol muncul di hadapannya. Y/N tidak siap, perasaan yang ia sembunyikan selama ini kembali memenuhi dirinya.

"Y/N.."

"Kenapa kau disini?!"

"Y/N dengarkan aku dulu..."

"Pergi tuan.. Saya sudah berusaha hidup damai tanpa anda, jadi tolong jangan hancurkan usaha saya selama ini," ucap Y/N. Ia tak dapat menahan air matanya. Ia merindukan sosok di hadapannya yang kni terlihat begitu berentakan, tidak seperti tuannya yang biasanya rapi dan tampan.

Seungcheol berlutut di hadapan Y/N. Ia memegang tangan Y/N, menggenggamnya erat seolah ia takut Y/N akan menghilang dari hadapannya jika ia melonggarkan sedikit saja genggamannya.

"Y/N maafkan aku. Aku bersalah. Kumohon jangan tinggalkan aku lagi. Aku sudah membakar tubuh Hayoon. Kembalilah ke kastil," ucap Seungcheol begitu putus asa.

Y/N menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin menjadi pengganti Nona Choi. Aku adalah diriku sendiri, Y/N."

"Tidak Y/N. Kamu memang bukan pengganti Hayoon. Kamu adalah Y/N, Y/N yang selalu menemaniku selama aku bekerja, Y/N yang selalu tersenyum ketika mendapatkan oleh-oleh dariku, Y/N yang aku cintai dengan sepenuh hatiku. Aku mencintaimu bukan karena kamu adalah reinkarnasi Hayoon, aku mencintaimu karena kamu adalah Y/N."

Y/N hanya bisa menangis. Ia begitu merindukan tuannya. Ia selalu ingin kembali ke kastil dan memulai harinya seperti biasanya. Tetapi hal tersebut mustahil terjadi. Semuanya telah berubah saat malam itu terjadi, dan Y/N selalu berharap bahwa hal itu tak terjadi.

"Apakah tuan tidak berbohong? Bagaimana keinginan yang tuan pertahankan selama ratusan tahun itu hilang begitu saja. Tuan pasti menipu saya," ucap Y/N.

Seungcheol menggelengkan kepalanya. Ia berdiri kemudian melepaskan genggaman tangannya. Dengan perlahan ia mengusap wajah Y/N yang basah dengan air mata.

"Kembali padaku Y/N. Aku tidak bisa hidup terpisah darimu setelah dengan lancangnya kau mengobrak-abrik hatiku seperti ini," bisik Seungcheol.

Y/N hanya bisa menganggukan kepalanya. Seungcheol tersenyum kemudian membawa Y/N ke dalam dekapannya. Ia memeluk Y/N begitu erat, takut Y/N akan pergi meninggalkannya lagi.

Setelah hari itu, Y/N berpamitan dengan orang tua angkatnya untuk pergi mencari keluarga aslinya. Setelahnya, ia dijemput oleh Seungcheol di depan hutan dengan kudanya. Mereka kembali ke kastil, disambut oleh para vampir yang begitu gembira dengan pulangnya Y/N.

Y/N akhirnya menjadi vampir, tidak ingin meninggalkan Seungcheol hidup sendirian jika ia mati cepat sebagai manusia. Mereka hidup begitu lama, hingga akhirnya keduanya meninggal karena usia tua.

Konon jika kamu tersesat di tengah sebuah hutan, kamu akan menemukan kastil di mana hidup vampir-vampir yang akan menyajikanmu makanan hangat dan mengantarmu pulang. 

.

.

.

END

Ini sebenernya cerita udah lama gais, tapi gak sempet kulanjutin jadi sekarang baru aku lanjutin. Maaf ya castnya Seungcheol mulu aokwaokwaokwaow

Continue Reading

You'll Also Like

Imagine'z By mel

Fanfiction

75.3K 6.6K 33
ft. The Boyz. Let's halu together-! © 2 0 2 0 , J A M A B C 0 3 .
257K 20.6K 53
Disini kalian bisa punya pacar atau suami 13. Keren kann?? HAHA >..< !Bisa Request!
6.4K 883 12
[ S E L E S A I ] The short part about you and Kim Sunwoo :: 김 선우ฺ✿ [ Ayo cek profile aku, ada cerita lain disana!!! ] ©Lonjwinxx
241K 20.9K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...