Back Cover of Memory

By khairwpad

187 78 2

Sebuah peristiwa menyebabkan Yuna kehilangan ingatannya selama dua tahun terakhir sehingga melupakan Vian, su... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44

Chapter 40

4 1 0
By khairwpad

Ketika membereskan sisa makanan ke bak cucian, Yuna melihat beberapa bungkus kembang api di tumpukan belanjaan mereka tadi. Wanita itu termenung menatap kembang api. Sekelebat bayangan membuatnya kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Dia melihat dirinya dan Vian bermain kembang api itu di pinggir pantai. Mereka tertawa bersama dan terlihat begitu bahagia.

"Yuna." Panggilan Vian membunyarkan lamunan Yuna. Suaminya itu menatapnya dengan raut cemas. "Kamu nggak apa-apa?"

Yuna menggeleng dan melihat bungkus kembang api itu lagi. "Titi, apa kita pernah bermain kembang api di pinggir pantai?"

Vian terkesiap dia memerhatikan istrinya dengan lebih intens. "Iya pernah, waktu bulan madu ke sini. Kamu ingat?" tanyanya penuh harap.

Yuna mengangguk dengan ragu-ragu. "Barusan aku seperti merasakan deja vu saat melihat bungkus kembang api itu," tunjuknya.

Wajah Vian langsung semringah. "Apa mungkin ingatanmu sudah mulai kembali?"

"Mungkin," jawab Yuna tidak terlalu yakin.

"Wah, ternyata tidak salah kita pergi ke tempat ini," ucap Vian dengan mata berbinar. Pria itu meraih bungkusan kembang api itu dengan semangat. "Bagaimana kalau kita coba ke pantai dan bermain kembang api sekarang," tawarnya.

Yuna mengangguk. Dia juga berharap hal ini bisa memicu ingatannya untuk kembali. Maka suami istri itu segera pergi ke bibir pantai. Ternyata letaknya tak terlalu jauh dari rumah. Yuna agak ngeri melihat ombak yang bergulung-gulung cukup besar malam itu.

"Sepertinya sedang pasang," kata Vian. Pria itu menggandeng Yuna menuju bawah pohon kelapa. "Waktu itu kita bermain kembang api di sini," terangnya.

Yuna memandang bibir pantai dan batu-batu karang di pinggirnya. Memang dia merasakan sensasi familiar pada tempat ini. Sudut bibir Yuna terangkat, semoga saja datang ke tempat ini bisa membuatnya teringat sesuatu.

Setelah kembang api ketiga mereka bakar mendadak hujan turun. Suami istri itu langsung panik mencari tempat berteduh.

"Ayo kita ke situ." Vian menunjuk sebuah gua di tepi pantai. Suaminya itu menggandeng tangan Yuna masuk dalam sana. Mereka berlari-lari kecil lalu masuk ke dalam gua itu.

Yuna memandang langit yang begitu gelap. "Padahal tadi kelihatannya terang," keluhnya.

"Tunggu saja dulu, mungkin sebentar lagi terang," ucap Vian.

Nyatanya setelah menunggu beberapa menit hujan tak juga reda malah makin deras saja. Air laut semakin naik hingga menutup jalan di mulut gua. "Ah, kita nggak bisa kembali ya, mestinya tadi hujan-hujanan saja," keluh Yuna. Badannya mulai menggila merasakan angin malam yang menerpa.

Vian memandangi ponselnya. Tidak ada sinyal dan baterainya hampir habis. Pria itu menatap bagian dalam gua yang gelap lalu tersenyum kecil. "Ada sesuatu yang bagus di dalam sana, mau lihat?" tawarnya.

Yuna menatap bagian dalam gua yang gulita. Seketika bulu kuduknya jadi merinding. "Ada apa?" tanyanya takut sembari merapatkan tubuh pada suaminya.

"Sesuatu yang bagus deh pokoknya, kamu pasti suka. Ayo kita lihat sambil menunggu hujan," ajak Vian.

Yuna terpaksa mengangguk. Dia menggandeng tangan Vian yang menuntunnya masuk ke dalam gua. Wanita itu mengamati gua yang begitu gelap dan tanpa cahaya. Apakah gua ini ada dasarnya? Apa sih sebenarnya yang ingin ditunjukkan Vian?

"Sekarang aku jadi ingat film survival terjebak di dalam gua," keluh Yuna.

Vian terkekeh. "Kamu kebanyakan nonton film Hollywood," olok suaminya itu.

Setelah sampai di dalam gua. Yuna ternganga melihat apa yang ada di dalam sana. Banyak tanaman sejenis lumut yang bercahaya keemasan. Pemandangan gua itu begitu indah.

***

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 222K 28
SELESAI ✔️ "Lo nggak akan bisa keluar dari hidup gue setelah ini. Lucy, lo milik gue. Satu-satunya." - Dean Caldwell Daren Hidup Lucy awalnya baik-ba...
6.3M 485K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
556 111 36
Barata Ganendratama (Bara) mahasiswa berusia 21 tahun yang terkenal dingin dan suka sekali mengucapkan 'don't touch me' setiap kali seseorang berusah...
9.9K 682 28
Cover by @garnettaliya Mempunyai kelebihan melebihi manusia rata-rata membuat Rendi sedikit terganggu dengan apa yang ia miliki. Apalagi ditambah mis...