Hampir sebulan nih.. WKWKW 😭
Maaf ya, soalnya Midnight Love update tiap hari.. jadi cukup menguras tenaga 🙏🏻
Yang ini ada khusus buat pembaca wp 1000 kata, dan ada KK 2.200 kata 🫰🏻 met bacaaaa
Rumah tangga keduanya berjalan dengan begitu bahagia. Kiel menjadi kepala rumah tangga yang bertanggung jawab, pun dengan Gaby yang menjadi ibu rumah tangga yang baik.
Kiel sudah kembali bekerja di perusahaan papanya, sedangkan Gaby sibuk mengurus kedua anaknya di rumah. Anak pertama Kiel sudah berumur dua tahun, sedangkan yang satunya baru saja lahir dua bulan yang lalu. Anak pertama mereka berjenis kelamin laki-laki, sedangkan anak keduanya berjenis kelamin perempuan.
Masih ingat dengan rencana Gaby yang ingin punya anak sebelas? Ya, Gaby masih ngotot ingin punya anak sebelas, meskipun Kiel sudah menolak mentah mentah keinginan gila istrinya.
Kiel mau mau saja punya anak banyak. Tapi dia tidak bisa membayangkan bagaimana Gaby harus mengandung sembilan bulan selama sebelas kali, di tambah dengan melahirkan yang harus mempertaruhkan nyawa.
Kiel tidak ingin terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Kiel tidak ingin Gaby kenapa napa. Sungguh. Dia tidak ingin kehilangan istrinya.
Kiel sudah membaca banyak artikel yang mengatakan bahwa melahirkan itu diibaratkan antara hidup dan mati, karena sang ibu sedang bertaruh dengan nyawanya.
"Mas, kok belum berangkat kerja?" Gaby sembari menggendong anaknya yang berusia dua bulan menghampiri Kiel yang masih sibuk di dapur.
Kiel menoleh ke belakang. Dis mengangkat kedua tangannya yang penuh busa dari sabun cuci piring. "Masih cuciin piring anak anak makan." Jawab Kiel.
Ini adalah salah satu hal yang membuat Gaby tidak bisa membenci Kiel. Meskipun sifat posesif, gila, dan suka semaunya masih mendominasi, tapi Kiel begitu memahaminya. Bahkan bisa dibilang hanya Kiel yang bisa memahaminya.
"Udah mas, berangkat kerja dulu, nanti biar aku yang cuci piring." Tegur Gaby. Pasalnya kalau Kiel tidak kunjung berbenah diri dan berangkat ke kantor, maka bisa dipastikan pria itu akan telat bekerja.
"Nggak apa apa telat. Daripada kamu kecapekan." Jawabnya dengan enteng. Pria itu masih terus berkutat dengan cucian piring dan gelas yang menumpuk selepas mereka sarapan.
Gaby menghembuskan nafas panjangnya. Dia dekati sang suami sembari menggendong anak perempuannya, "Mas, adek udah tidur. Jadi aku bisa beresin rumah juga. Sekarang Mas mendingan ganti baju dan berangkat."
"Mas udah izin telat." Dengan entengnya Kiel menjawab Gaby.
Gaby melotot. Kiel ini bos yang tidak patut di contoh! Hobinya kalau nggak bolos ya telat. Tapi meskipun begitu, suaminya ini adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab. Kiel lebih sering lembur bekerja daripada para pegawainya.
"Mending kamu tidur adik di kamar, By. Capek kamu gendong terus." Panggilan adik merujuk pada anak Kiel dan Gaby yang kedua. Sedangkan anak yang pertama memiliki panggilan Abang.
Gaby mengangguk. Dia berjalan menuju kamar anak anak. Ngomong ngomong, Kiel dan Gaby sudah tinggal di rumah mereka sendiri. Letaknya berada di perumahan elit tengah kota. Rumah mereka memiliki tiga lantai, dengan halaman belakang yang begitu luas, ada lapangan bola, futsal, kolam renang, bahkan di lantai tiga adalah lantai khusus Kiel dan Gaby. Hanya pegawai tertentu yang diperbolehkan pergi ke lantai tiga untuk membersihkan perabotan.
Ya tau lah, isinya apa. Intinya lantai tiga adalah ruangan khusus mereka menghabiskan waktu berdua.
Para asisten rumah tangga tinggal terpisah dari rumah utama mereka. Kiel dan Gaby tak memiliki banyak asisten rumah tangga, karena mereka lebih suka mengurus rumah dan isinya berdua. Hanya ada satpam, sopir dan tiga asisten rumah tangga perempuan yang bertugas untuk menyapu, menyiram tanaman milik Gaby, dan terkadang mengurus Abang dan Adik ketika Gaby dan Kiel ingin berduaan saja.
Kiel sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia melepas apron yang melekat di tubuhnya dan menggantungnya.
Kiel berjalan menuju kamar anak keduanya. Setelah pintu terbuka, Kiel bisa melihat dengan Jelas Gaby sedang tidur di samping sang anak.
Pria itu menghampiri istrinya, lalu dengan pelan menggendong tubuh Gaby. "Aa!"
"Husstt." Kiel memberi kode untuk diam pada Gaby yang memekik terkejut.
Gaby melotot lebar, dia langsung melingkarkan lengannya di leher sang suami. "Mau kemana?!" Bisiknya dengan nada penuh tekanan. "Adik udah tidur, sekarang waktunya kamu layanin suami." Goda Kiel, membuat Gaby melotot lebar.
Kiel membawa Gaby menuju lantai tiga. Sebelum itu, Kiel sudah memanggil salah satu baby sitter mereka untuk menjaga adik. Yaa, mereka tidak pernah malu malu untuk menunjukkan sisi romantis keduanya di antara orang orang. Dan para pegawai di rumah Kiel pun juga sudah terbiasa dengan sifat tuan dan nyonya mereka.
Sampai di lantai tiga, Kiel menurunkan Gaby dari gendongannya. "Udah, Mas mau mandi dulu."
"Kerja kan?" Tanya Gaby, memastikan.
Kiel mengangguk. "Iya, kerja. Biar malemnya bisa berduaan sama kamu, Gaby." Kiel mengecup puncak kepala Gaby dengan manja.
Gaby lantas mendorong tubuh Kiel menjauh, "udah sana mandi! Ntar nggak jadi mandi mandi loh kalo cium cium aku terus!"
Kiel terkekeh, ia memberi kecupan terakhir di bibir istrinya, sebelum Kiel melenggang pergi ke kamar utama mereka.
***
Saat Kiel keluar dari dalam kamar mandi matanya menelisik ke seisi kamar yang kosong. "Gaby?" Panggil Kiel.
Tidak ada sahutan, tapi terdengar gemercik air di samping kamar mereka. Kiel membuka connecting door, dan ia menemukan Gaby berendam di dalam Jacuzzi yang sudah penuh busa.
Gaby yang menyadari kehadiran Kiel langsung menoleh. Wanita itu tersenyum manja sembari berdiri, dengan beberapa bagian sisi tubuh yang tertutup busa sabun.
"Mas? Udah lama nggak main disini. Gaby kangen." Ujarnya, sembari ia duduk di pinggir jacuzzi.
Kiel menelan salivanya susah payah. "Gaby, anak kedua kita baru lahir dua bulan yang lalu. Jangan godain aku, takutnya kamu kembung lagi sembilan bulan."
Gaby terkekeh geli mendengarnya. Dia keluar dari dalam jacuzzi dan mendekat pada Kiel yang hanya mengenakan handuk melingkar di pinggangnya.
Gaby berjongkok, membuka lilitan handuk, dan langsung memakan kejantanan Kiel yang masih tertidur itu.
"Shhh, Gaby." Kiel memegang kepala Gaby, berusaha menahan wanita itu lebih jauh, tapi Gaby justru semakin liar.
"Mas, jangan lupa kalo aku mau punya anak sebelas ya." Ujarnya, melepas sejenak kulumannya, sebelum kembali mengulum dengan ganas.
🔞🔞🔞
UHUY, adegan panas setelah berbulan bulan ditahan tahan nih 🤣🤣
Kiel ternyata mbeneh juga jadi bapak😭😭
Spoiler Love Attack extra part 2 — Bikin anak ketiga :
Kode voucher : Extrapartkiel2