Love Attack

By AloisiaTherin

10M 678K 283K

Mereka punya cinta, tapi dunia punya norma. Ezkiel Milano sudah melewati batas yang ditetapkan. Dia telah jat... More

Love Attack
LA - 01
LA - 02
LA - 03
LA - 04
LA - 05
LA - 06
LA - 07
LA - 08
LA - 09
LA - 10
LA - 11
LA - 12
LA - 13
LA - 14
LA - 15
LA - 16
LA - 17
LA - 18
LA - 19
LA - 20
LA - 21
LA - 22
LA - 23
LA - 24
LA - 25
LA - 26
LA - 27
LA - 28
LA - 29
LA - 30 (New)
LA - 31
LA - 32
LA - 33
LA - 34
LA - 35
LA - 36
LA - 37
LA - 38
Additional Part 38
LA - 39
LA - 40
LA - 41
LA - 42
Additional Part 42
LA - 44
LA - 45
Additional Part 45
LA - 46
LA - 47
LL - 48
LA - 49
Additional Part 49
LA - 50
LA - 51
LA - 52
LA - 53
LA - 54 [END]
LA - Extra Part 1
LA Extra Part 2
Roman & Aca (beringas series)
Love Attack Extra Part - 3

LA - 43

101K 6.5K 3.7K
By AloisiaTherin

6 hari gak update 😭😭

Ya gimana? Buat 2 KK, hehe maaf ya.. kan kmrn dah dobel updet 😘😘

Gimaan part Additional 42 nya? Wkwkwk panas gak tuh? Apa kurang kebakar? 😭😭

Part ini gak minta banyak.. 3K vote dan 3K komen aja 😭😭 semoga bisa ya..

Siapa yang masih semangat?!

Siapa yang kangen?!

Selamat membaca! Tandai typo dan kalimat rancu!

Kiel menarik dasi yang mencekik lehernya dan membuat lehernya sesak. Setelah kendor, Kiel menariknya kencang hingga terlepas sempurna dari lehernya. Pria itu mengedarkan pandangnya ke sekeliling gedung yang minim pencahayaan.

Prom night yang diadakan sekolahnya begitu meriah. Acara malam perpisahan ini di hadiri semua siswa angkatannya. Seorang DJ menjadi pemerian acara. Selain itu, aula gedung beserta hotelnya juga di sewa oleh pemilik sekolah untuk menjadi tempat istirahat para mahasiswa setelah acara prom night berakhir. Mengingat, kegiatan ini bisa berakhir sampai dini hari. Jadi diwajibkan bagi para siswa untuk menginap di hotel sekaligus.

Para siswi diwajibkan mengenakan gaun, sedangkan para siswa diwajibkan mengenakan kemeja berlapis jas.

Kiel mengambil segelas es jeruk yang tersedia di stand minuman. Dibalik riuhnya para siswa siswi yang berjoget di tengah aula. Kiel kembali mengedarkan pandang ketika tak menemukan si upik abu yang hilang dari pandangannya sedari tadi.

Gotcha! Kiel menemukan gadis itu. Berdiri, menyendiri di pinggir ruangan, sembari bertepuk tangan melihat teman temannya menari dengan riang bersama sama sembari bernyanyi.

Satu sudut bibir Kiel tertarik. Bibirnya menyesap minuman kecut itu dengan mata menatap lekat sosok Gaby yang sesekali tersorot lampu.

Gadis itu cantik dalam balutan gaun sederhana berwarna putih tulang. Kakinya memakai heels yang Kiel perkirakan berukuran kurang lebih lima centi. Rambutnya di gerai, kemudian ujungnya di curly, membuat kesan berbeda dari Gaby yang biasanya dikuncir satu seperti ekor kuda. Wajahnya pun juga diberi riasan tipis dan natural.

Dan semua yang ada dari diri Gaby sekarang, berhasil menyihir Kiel untuk enggan mengalihkan pandang dari perempuan itu.

Saat melihat Gaby mulai bersin bersin sembari menggosok hidungnya, Kiel segera menaruh gelas berisi jus jeruk itu ke atas meja, kemudian kakinya melangkah menghampiri Gaby.

Sesekali ada gadis yang menyapanya, mengajaknya berdansa di tengah kerumunan sana, bahkan ada yang merangkulnya tiba-tiba.

Astaga! Dia hanya ingin menghampiri si upik abu! Kenapa ada saja halangannya, sih?!

Hingga akhirnya Kiel berada tepat di belakang Gaby. Pria itu melepas jas yang ia pakai, kemudian tangannya menyampirkan jas hitam itu ke pundak Gaby.

Kiel sedikit berteriak ketika berbicara dengan Gaby, "pakai. Sok cantik banget lo pakai dress begini. Kedinginan kan, lo? Mampus." Ledek Kiel.

Gaby yang mendengar itu seketika mengerucutkan bibirnya kesal. Ini kenapa sih?! Pria itu kenapa? Sensi banget gitu kayaknya? Padahal hari ini Gaby sengaja jauh jauh dari pria itu karena tidak ingin merusak hari bahagianya.

Soalnya, dimana ada Kiel, disitu kiamat kecil terjadi.

"'Diem mulu. Ngomong makasih kek." Kiel berujar dengan sinis, lagi.

Gaby membuang nafas. Perempuan itu menarik jas milik Kiel lebih rapat, agar bisa menutupi tubuhnya yang mulai mengigigik kedinginan.

"Iya, terimakasih." Ujar Gaby dengan pelan.

Kiel berdiri di samping Gaby. Pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Sialan, kenapa dia jadi ganti kedinginan?! Pria itu mengumpat dalam hatinya. Kiel kemudian menoleh ke samping, dan bibirnya refleks mengeluarkan hembusan nafas kencang.

Pantas saja kedinginan. Di sampingnya ini AC langsung menyentrong ke arahnya!

"Bego!" Ujar Kiel, pada angin.

"Apa?" Gaby menoleh. Perempuan itu mendongak, menatap Kiel yang baru saja berbicara tidak jelas.

Kiel menggeleng. "Ayo pindah kesana."

Kiel berjalan lebih dulu, meninggalkan Gaby yang masih kebingungan untuk mencerna. Namun, saat melihat Kiel sudah berjalan jauh di depannya, perempuan itu langsung saja mengejar Kiel.

"Awhhh!" Gaby terjatuh. Kakinya terkilir karena ia berusaha mengejar langkah Kiel. Perempuan itu terduduk di atas lantai sembari mengamati kaki heelsnya yang patah.

Mata Gaby sudah berkaca kaca, saat melihat heels baru yang dibelikan ibu rusak. Pasti ibu kecewa..

"Ck. Ceroboh banget lo. Pasti lari? Iya?!" Kiel dengan sigap kembali menghampiri Gaby. Pria itu menggerutu sembari berusaha melihat dengan jelas pergelangan kaki Gaby di tengah remangnya cahaya.

"Patah.." Gaby menunjukkan kaki heelsnya pada Kiel.

"Ya untung cuma kaki heelsnya. Bukan kaki lo!" Seloroh Kiel dengan galak. Pria itu kemudian tanpa banyak bicara menyodorkan punggungnya pada Gaby.

"Hah? Kenapa?" Tanya Gaby tidak mengerti.

Kiel menghembuskan nafas lelahnya. "Naik punggung gue, upik abu. Lo mau gue seret?"

***

"Aku berat, ya?" Tanya Gaby dengan perasaan tidak enak pada Kiel yang sudah menggendongnya begitu jauh.

Gaby heran, apakah jarak antara gedung dengan hotel memang sejauh ini? Harus melewati taman, pepohonan rindang, danau kecil dan gazebo. Apakah memang sejauh ini? Kasihan sekali teman teman jika harus pulang tengah malam berjalan dari gedung aula menuju hotel, batin Gaby.

"Nggak. Enteng banget kayak kapas." Jawaban Kiel terdengar santai. Pria itu menggendong Gaby di punggungnya. Tangan Gaby melingkari leher Kiel. Satu tangannya menenteng heelsnya yang ia lepas.

Gaby menyenderkan kepalanya ke pundak Kiel, "masih jauh, ya?"

"Gak tau."

"Ngantuk."

"Ya tidur."

"Hmmm." Gaby hanya berakhir menggumam. Hingga perempuan itu tanpa sadar tertidur dalam gendongan punggung Kiel.

Sedangkan tugas Kiel saat ini makin extra. Ia harus menggendong Gaby yang tertidur dnegan hati hati agar tidak terbangun apalagi terjatuh.

Flashback selesai..
****

Kiel mengamati heels yang ia taruh di dalam lemari bajunya. Heels yang dulu menjadi saksi dimana ia mengantar Gaby tertidur di kamar hotel pertama kali. Heels yang membuat hubungannya dengan Gaby terasa begitu dekat. Heels yang menjadi saksi perpisahan terakhir, sebelum Gaby kembali ke rumah nenek dan ia harus berkuliah, melanjutkan pendidikannya.

Pria itu menyembunyikannya. Menyimpan rapi di sebuah kotak, setelah ia membetulkan heels patah itu menjadi barang utuh lagi. Yang cantik.

Sedangkan satu heels yang masih sempurna dibawa oleh Gaby. Entah perempuan itu masih mengingat hal ini atau tidak, tapi yang jelas Kiel masih merekam semuanya dengan begitu baik di kepalanya.

Kiel menutup lemari, setelah menyimpan kotak itu di tempat yang benar. Lemari yang berisi ruang penyimpanan segala hal tentang Gaby. Dari seragam perempuan itu, parfum, ikat rambut, heels, baju, buku, pensil, dasi, jam tangan, semua yang ia berhasil ia dapatkan diam diam dari Gaby, tersimpan rapi disana.

Kiel mengambil ponselnya yang berdering di atas meja. Dari Bang Hendra.

"Halo?"

"..."

"Gue ambil bang. Sejam lagi gue sampe sana."

"..."

Kiel memutus sambungan teleponnya sepihak. Dalam hati ia memohon maaf pada wanitanya karena sudah mengingkari janji.

Di malam saat mereka menghabiskan waktu di dalam mobil berdua, disaat mereka bercinta dengan begitu panas dan penuh gairah, Kiel sempat mengucap, bahwa ia akan berubah.

Malam itu, Kiel ingin jujur kepada Gaby. Ia membawa Gaby setelah dari rumah Aca menuju area ring jalanan. Namun sial, Gaby menggodanya, membuatnya melayang, gila, berakhir ia berhenti di gang sepi nan sempit yang gelap. Dan kemudian saling mengerang disana, bersama. Hingga akhirnya melupakan tujuan utamanya apa. (On karya karsa Additional part 42🔞⚠️)

"Sorry By. Untuk yang satu ini gue gak bisa lepas. Kiel, Joo Milan, dan tarung jalanan sama sama berarti bagi gue." Gumam Kiel sembari mengambil tasnya yang berisi pakaian untuk ia melawan musuhnya nanti.

"Sorry, gue nggak bisa bantu lo buat mengikuti perintah Mami, kali ini." Gumam Kiel sebelum ia keluar dari kamarnya.

Konflik sepertinya mulai.. Ehm..

Aku mau ucapin makasih kalian udah bertahan dan betah sampai di part ini😭😭 makasih banyak ya 😭 makasih makasih makasih..

Good News, stelah update Additional part 42 di KK, aku berhasil dapet rank 1 kreator mingguan 😭😭 alhamdulillah..

Gak nyangka, kalo berhasil di pecahin di Kiel.. pas jaman Khae aja mentok di rank 3 😭😭 ternyata pas Kiel bisa pecah juga 😭😭 makasih banyak yg udah setia 😭😭❤️❤️

Oiya, Btw ak pernah bilang kan? Kalo ada loncatan waktu nanti.. ku harap kalian gak kecewa.. karena loncatan waktu itu cukup panjang jaraknya.. tp kalo gak gitu, YA KAPAN NIE CERITA TAMAT😭😭

Aku pernah bilang 5-6 juta bakal terbit.. semoga gak sampe ya😭😭 aku mager😭😭 ku tamatin disini aja mending😭

Tebak tebak konflik! Ayo konspirasi yang kalian punya apa?!

Spam komen next 1K!

Spam komen lanjut 1K

Spam komen semangat 1K!

Makasih!

Continue Reading

You'll Also Like

Damian By 23

Romance

167K 8.5K 5
Damian Manuel Regata Pria kaku, dingin tak tersentuh, tapi memiliki mulut yang pedas serta kontrol emosi yang begitu payah. Dia tidak mengerti dengan...
399K 37.4K 37
"Salahkan takdir yang mengikat dia denganku." Adara tidak menyangka tindakan kecilnya akan mengubah nyaris di keseluruhan hidupnya. Masuk ke kehidupa...
3.4M 244K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
325K 14.1K 52
Caiza Marie Joelyn, seorang gadis ceria berdarah Inggris itu terpaksa pindah dari Indonesia ke Oklahoma, Amerika Serikat. Dengan keadaan dimana kelua...