Rubby trasmigrazione

By kecoapink_zb

208K 13.3K 840

Siapa sangka bahwa novel yang baru saja ia lempar dan berikan cacian kini telah menjadi dunia keduanya? Rubby... More

|•dunia baru•|
|•jalan- jalan•|
|•berbeda•|
|•ruangan misterius•|
|•rencana baik•|
|•ayah mertua atau sugar Daddy?•|
|•meresahkan•|
|•Utara Malik Swangga•|
|•hamil!•|
|•Jennie•|
|•pindah•|
sogokan
|•usaha yang sia sia•|
|•setan bukan sembarang setan•|
|-----|
|•pameran•|
|•pameran2•|
|•kissing•|
jadi janda?
jennie POV, Rubby POV, Utara POV

|•jelmaan•|

9.4K 672 21
By kecoapink_zb

Dimohon sebelum membaca tolong follow akun WP kecoapink dulu yahhh

Sama komen sama kasi bintang yang buanyakkkkkk.

Warning typo bertebaran di mana-mana 🚨

$$$$$$

"Bajingan!"

"Apa yang kau lakukan bodoh" ucapnya murka, bagaimana tidak, sejak dirinya membuka mata untuk pertama kalinya, ia mendapati dirinya yang berada dalam pelukan Arthur bahkan tangan suaminya itu bertengger manis di atas perutnya, serasa di nodai sungguh.

Secepat kilat duduk dari posisi sebelumnya menatap bereng sang suami yang masih memejamkan katanya, tak ada tanda-tanda akan bangun mata Rubby beralih melirik bantal dan juga wajah Arthur bergantian skenario sudah ada di kepalanya tinggal melaksanakannya saja

Dosa gk sehh bunuh suami?

Pikirannya menerawang jauh bagaimana dirinya nanti saat Arthur mati bukankah otomatis hartanya beralih menjadi miliknya?
Semua muanya.

"Muehehehe" tersenyum jahat tangannya terangkat mengambil sebuah bantal sudah sudah sangat siap untuk membuat Arthur kehabisan nafas

"Engk Deng" bisa mendekam seumur hidup dirinya di dalam penjara.

Turun dari ranjang, mata Rubby mengarah ke seluruh penjuru kamar mengernyitkan alisnya

Ini dimana nying?

Sepersekian detik dirinya seperti di tarik ke ke alam sadar, dengan cepat berlari membuka jendela besar yng tertutupi oleh gorden hitam membukanya dengan sekali geseran, pupil matanya melebar terkejut melihat pemandangan di depannya 'hutan lebat' Bahkan tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya, menatap ke arah langit, mendung.

mengapa ia Disni?

"Anjing!" Berteriak dengan keras, berbalik menatap pria yng bahkan dengan santai duduk di atas ranjang kepalanya ia sandarkan ke kepala ranjang menatap santai ke arah istrinya.

"Terkejut?"

Tak ingin berlama-lama bersitatap dengan Arthur Rubby dengan cepat melangkah ke arah pintu dengan warna yng senada dengan ruangan yng ia pijaki saat ini yaitu hitam


Sebelum benar benar menyentuh gagang pintu dirinya berbalik dan mengacungkan jari kepada Arthur "pak, bngsad"

Clek....

"Jancuk si Arthur! Gw di bawa kemana ini?" Matanya lagi lagi menyusuri lorong panjang yng berada di depannya sudah seperti di dalam film horor rasanya, walaupun dirinya sudah merinding, ia nekat berjalan menyusuri lorong gelap itu, berjalan hingga ia mendapati tangga besar yang mengarah ke bawah, dengan penuh ke hati-hatian ia mulai menuruni anak tangga, suasana rumah besar ini sangat mencekam dan dingin tak ada mahluk hidup yng ia lihat, sejauh ini hanya ada Arthur, dan ia berharap dengan sangat agar ada manusia lain yang menghuni tempat ini, sudah seperti di dunia fantasi saja. desain bangunan ini mirip dengan kastil abat pertengahan menambah kesan immortal di dalamnya.

Sungguh dirinya seperti Bangun kembali di dunia fantasi yang sesungguhnya, atau Jangan-jangan Arthur adalah mahluk mitologi?
Kalau ia tamat sudah riwayatnya.

Setelah sampai pada undukan tangga terkhir dirinya berhenti, menatap lurus ke arah satu mahluk hidup maksudnya manusia, yang memakai pakaian ala pelayan dengan warna dominan hitam seperti setelah jas tapi ini agak berbeda kalau dari umurnya bisa Rubby tebak ia adalah pelayan yang pangkatnya lebih diatas.

Setelah kakinya menginjak lantai marmer yang warnanya juga hitam, dengan cepat pria berumur itu berjalan ke arah dirinya dan berhenti dengan jarang dua meter di hadapannya, melihatnya yang membungkuk dalam Rubby tambah di buat berfikir.

"Nona, izinkan saya untuk menunjukan seisi kediaman ini"

"Bila anda berkenan tentunya" lanjutnya kembali menunduk.

"Tunggu dulu, kau ini siapa?" Bertanya dengan raut bingung

"Dan juga berhentilah menunduk, aku tak sepenting itu untuk kau hormati" berkata dengan sarkas, toh benar dirinya bukan siapa-siapa disini ia hanya jiwa asing yang menempati tubuh dari istri Arthur yang mempunyai takdir mati mengenaskan ditangan manusia setengah iblis itu.

"Maaf nona, tapi ini adalah kewajiban saya sebagai kepala pelayan di sini, kedepannya bila nona membutuhkan sesuatu atau dalam kesulitan selama di kediaman ini, nona bisa langsung memanggil saya" jelasnya kembali menunduk dalam, setelah Arthur sang tuan muda wanita di depannya ini lah yang harus ia hormati dengan sangat, ia tak bodoh sebagai pengamat dalam kurung waktu yang tak bisa dikatakan singkat.

Yang ia dengar tentang hubungan suami istri ini setahun belakang sangat berbeda dengan yang ia lihat tadi malam, tuan mudanya itu sampai menyingkirkan puluhan pelayan kembali ke tempatnya yaitu paviliun yng terletak di belakang bangunan mansion ini, memang sudah didesain supaya tempat antara pelayan dan juga pemilik agar terpisah, dan hanya Karna tuannya itu tak ingin ada yang memandang dirinya terutama sang istri yang sedang dalam keadaan tertidur pulas dalam gendongannya, dan hanya Karna itu. pak Han melihatnya langsung tadi malam walaupun dalam jarak yang cukup jauh, tapi ia bisa melihat bagaimana cara ia memandang sang istri, ia dapat melihat arti matanya, bukan cinta, ini berbeda.

Melihat nonanya itu tak merespon ia kembali berucap dengan pelan "nona bisa memanggil saya pelayan Han" jelasnya

"Baiklah, pak-- Han."

"Aku Bahkan tak tau sekarang sudah pukul berapa, aku juga sudah sangat lapar dan juga, berhentilah berbicara formal seperti itu," lanjutnya ia Bahkan masih menggunakan pakaian tadi malam jangankan baju, ponselnya saja ia tak tau dimana letak suami setengah iblis ya itu meletakkannya di mana.

"Maafkan saya nona, mari saya akan menunjukan dimana letak ruang makan berada" tangannya mengarah ke depan dan kembali berucap "saya izin berjalan terlebih dahulu"

Mendengar itu Rubby tambah di buat bingung mengacak rambutnya sebelum ikut melangkah
Bukan kah pria berumur ini terlalu berlebihan? Padahal ia sudah mengatakannya tadi untuk jangan se formal itu tapi lihatlah.

"Sekarang sudah pukul berapa?" Tanya Rubby tepat setelah ia menjatuhkan dirinya di kursi dengan desain yang menurutnya terlalu berlebihan untuk ukuran kursi makan mending uangnya untuk dirinya saja.

"Sekarang sudah pukul 09.25, nona" jawabnya.

"Ya ampun, benarkah?"

Cape yaa bangsad pke kata baku Mulu, bibir gw cape cuy, lama-lama gw stuck juga nih pake kata kaku

"Bolehkah aku meminjam ponsel milikmu?sebentar saja, ini mendesak" pintanya.

"Tentu saja boleh" tangannya merogoh kantung di dalam jas miliknya.

"Sila---"

"Tak perlu" ucapan pak Han terpotong oleh suara bariton yng berasal Arthur, pria itu terlihat berjalan cepat ke arah ke duanya,

"Kau sudah selesai kan menyajikan makan nya?," Melihat pak Han yang menunduk dalam kemudian mengangguk setelahnya berdiri dengan tegak kembali. "Kau pergilah ke paviliun belakang, suruh semua pelayan untuk melakukan tugas mereka seperti semula" ucapnya sebelum ikut duduk dengan Rubby, tepat berada di sampingnya.

Setelah kepergian pah Han, Rubby menatap suaminya itu sinis, "lihatlah si anj" berkata dengan sangat pelan, agar pria yang berada tepat di sampingnya ini tak mendengarnya. Bisa berabe entar

"Ponsel gw mana?" Bertanya dengan tak santai

Persetan dengan sopan kepada suami, gw gk akan ngomong kaku lagi sama nih si setan.

"Percuma, kau tak akan bisa keluar dari sini" tangannya mengambil se cangkir kopi dan menyeruputnya dengan santai menatap wajah istrinya itu, entah mengapa sekarang ia lebih suka memandang wajah yang selalu memunculkan berbagai ekspresi yang membuatnya mendapat sensasi aneh, ia tak tau itu apa tapi ia menyukainya.

"Idih gk nyambung si jancuk" Bola matanya berputar malas, apa apaan si Arthur ini.

Lihatlah, istrinya ini. Sudah sangat berani berkata kasar pada dirinya, tak ada raut takut sama sekali, "kau pikir aku tak tau?." Aslinya terangkat satu memandang remeh ke arah istrinya itu, kembali mengangkat cangkir kopi dan mengarahkannya pada bibir tebalnya.

"Utara Malik Swangga, ibunya akan berulang tahun. Dan kau akan menghadirinya, benar bukan?" Wajahnya berubah dingin setelah berucap.

"Lah? Terus kenapa Anying?, Dia kan Sabahat gw wajar-wajar saja kalau aku ikut serta di dalamnya" kalau sudah akan berdebat nada bicara dan katanya akan spontan berubah, selalu saja seperti itu

Aku? Anying, ciuh!

"Berhentilah berhubungan dengannya, aku tak menyukainya"

"Siapa Lo berani ngatur gw?" Bertanya dengan heran

Mendengar itu segaris senyuman dingin tercetak di bibir tebalnya matanya menyorot penuh ke arah Rubby "your husband"

"Hanya tulisan diatas kertas, gk ngaruh, toh bentar lagi kita bakalan pisah" berucap dengan santai, beranjak dari duduknya.

"Kau juga membenciku bukan?, Aku sangat tau itu, kau tenang lah pernikahan ini tak akan bertahan lama lagi" berjalan menjauh

Mata tajam itu menyorot dingin punggung yang hampir menghilang dari pandangannya kembali menyeruput kopi miliknya matanya memandang foto usang yang berada di tangannya "benci Heh."

Tut.. Tut..

"......"

"Han. Jangan biarkan nona mu itu meninggalkan mansion ini, walaupun itu hanya selangkah"

"........"

"Kalau ia bersikeras, patahkan saja kakinya itu"

Tut..









"Duh ini gimana bangsad?," Masalahnya ia udah janji kemarin, bukan hanya secara langsung tapi ia juga mengatakannya lewat chat Karna sahabatnya itu khawatir ia tak akan datang, dan lihatlah keadaannya sekarang ini.

"Wah kok tiba-tiba banyak manusia?" Bingung untuk kedua kalinya, seperti sihir saja, kediaman yang tadinya hanya berisikan dirinya dan juga Arthur juga pak Han tapi lihatlah sekarang, ada puluhan wanita dan juga laki-laki yang berlaku lalang jauh di depannya entah itu membawa sesuatu atau sekedar berdiri seperti patung.

Bruk!

"Akh"

"Astaga! Ampun dengan sangat nona, saya tidak sengaja" ia bahkan sudah berlutut tepat dihadapannya "maafkan kebodohan saya, Karna sudah menabrak nona" suaranya terdengar bergetar tapi ucapannya terdengar sangat jelas dan cepat.

Tumpukan kardus juga ikut berserakan di samping tubuhnya, mata rubby tertuju pada satu foto yang terletak di lantai, tak mengindahkan ucapan maid yang ada di depannya itu, tangannya dengan cepat mengambilnya.

Wanita ini?














$$$$$







"Dad dimana kakak?, Sejak pagi jennie tak melihatnya" tanya Jennie kepada Cleo, pria berumur itu terlihat duduk di sofa ruang keluarga, melihat tak ada jawaban yang keluar dari mulut Daddy nya ia dengan kesal duduk tepat di sampingnya

"Dad, kakak dimana?" Tanyanya sekali lagi

"Kakak mu itu, dia sudah pindah"

"Pindah!"

"Kok Jennie gk tau" kesalnya

"Daddy saja baru tau, pas bangun tadi" jelasnya.

"Lah?, Kok kakak pindah gk bilang-bilang!" Wajahnya Bahkan sudah cemberut, melihat itu Cleo mengusap pelan surai sang anak.

"Terus istri kakak dimana?"

"Dimana lagi kalau bukan bersama dengan kakakmu"

"Karna kakak iparmu lah Arthur sampai harus pindah tengah malam sekali"

"Khawatir istrinya itu akan tambah terpesona oleh ketampanan Daddy" berucap dengan pede

Memutar bola matanya malas "Si paling narsis"

Padahal baru sebentar ia dan juga Kakak iparnya itu akrab, Rubby sudah pindah duluan, Jennie dari tadi mencari kakak iparnya itu bermaksud mengajaknya keluar untuk jalan-jalan, dan Karna kesal tak ketemu, ia kemudian bertanya dengan sang Daddy, yang membuat nya tambah bersedih setelah mendengar kalimat dari Daddy nya itu.

"Gk mau. pokoknya aku mau main sama istrinya kakak!"













Vote lah bangsad sama komen juga😁😁

Maaf kalo part nya gaje

Komen next yang banyak, tapi kalo gk mau ya udah.... Gk papa juga





Ig; rubb.y9170
Jan lupa mampir






































Continue Reading

You'll Also Like

812K 55.2K 24
Nayana Agrelyna Axifa. Gadis introvert yang hidup di sebuah panti asuhan. Dari kecil jarang ada yang mau berteman dengannya, hanya ibu panti yang ser...
500K 81.8K 31
Menjadi satu-satunya wanita tercantik yang muncul di sebuah dunia aneh penuh kejutan. Serena Azlia, merasa dirinya sudah mati karena terseret ombak d...
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
41.7K 2.1K 10
"Hobiku bukan seperti itu, tidak seperti ayahku yang sering membunuh orang. Aku tidak memiliki keturunan seperti itu. Aku hanya manusia biasa Dan ing...