Rubby trasmigrazione

By kecoapink_zb

207K 13.3K 835

Siapa sangka bahwa novel yang baru saja ia lempar dan berikan cacian kini telah menjadi dunia keduanya? Rubby... More

|ā€¢dunia baruā€¢|
|ā€¢jalan- jalanā€¢|
|ā€¢berbedaā€¢|
|ā€¢ruangan misteriusā€¢|
|ā€¢rencana baikā€¢|
|ā€¢ayah mertua atau sugar Daddy?ā€¢|
|ā€¢meresahkanā€¢|
|ā€¢Utara Malik Swanggaā€¢|
|ā€¢hamil!ā€¢|
|ā€¢pindahā€¢|
|ā€¢jelmaanā€¢|
sogokan
|ā€¢usaha yang sia siaā€¢|
|ā€¢setan bukan sembarang setanā€¢|
|-----|
|ā€¢pameranā€¢|
|ā€¢pameran2ā€¢|
|ā€¢kissingā€¢|
jadi janda?
jennie POV, Rubby POV, Utara POV

|ā€¢Jennieā€¢|

9.8K 640 5
By kecoapink_zb

Dimohon sebelum membaca tolong follow akun WP kecoapink dulu yahhh

Sama komen sama kasi bintang yang buanyakkkkkk.

Warning typo bertebaran di mana-mana 🚨

$$$$$$

"Sial," hampir saja dirinya kelepasan

Tut..tut..

"Iya tuan?"

"5 menit,"

Tut...

Sambungan telepon terputus secara sepihak, melemparkan ponsel dengan harga puluhan juta itu ke lantai yang langsung membuat ponsel miliknya itu hancur menatap foto dirinya dan juga Rubby istrinya yang terpajang di dinding ruangan kerjanya dengan pandangan suram.

Clek...

"Tu---

Bugh!

Satu pukulan itu membuat pria yang baru akan menunduk sontak terduduk di lantai akibat pukulan mendadak dari Arthur, pria itu mendongak ke arah taunnya, dengan pelan berdiri kembali dan menunduk dalam

"Maafkan saya tuan" walaupun ia tak tau letak kesalahannya dimana tapi yang harus pertama ia lakukan dalam situasi ini adalah meminta maaf.

"Kau tau, rasanya aku ingin sekali meremukkan seluruh tubuhmu" setelah mengatakannya ia kembali duduk dengan santai di sofa menatap dingin tangan kanannya itu

"Apakah sekarang kau jadi dekat dengan Rubby?"

"Tidak tuan,"

"Kau tau, wanita aneh itu mengaku hamil"

"Dan mengatakan bahwa kau yng sudah menyumbang bibit kepadanya" tertawa ke udara, bisa bisanya wanita itu dengan santainya mengatakan hal semacam itu

"Yang lucu ialah aku hampir percaya"

Sedangkan jevas hanya mampu terdiam belum  berani untuk membuka mulut, istri dari tuannya ini tengah menjual namanya rupanya, entah pembahasan apa yang terjadi di antara suami istri ini sebelumnya.

"Bagaimana tanggapan mu tentang istri kecilku itu? Bukankan ia terlihat sedikit imut?"

"Iya tuan"

"Bawa jalang sialan itu ke ruangan" wajahnya berubah dalam sekejap, pandangannya menyorot tajam membuka laci setelah ia berdiri dari duduknya, memakai sarung tangan kulit berwarna hitam pekat, berjalan ke arah pintu berada

Tangannya penepuk pundak javas pelan "jangan terlalu dekat dengannya"

Setelah Arthur hilang di balik pintu, javas dengan cepat membuka ponsel miliknya, menekan nomor salah satu bawahannya 'nisa'

"..........."

"Temui saya di lorong belakang"

Tut!

$$$$$$

Wihh... Calon sugar Daddy gw tuhh.

Sofa pada ruang tengah di isi oleh Sandra dan juga Cleo sedang berbincang hangat pasangan suami istri terlihat sangat lengket, maklum saja suami istri itu sudah LDR lebih dari setahun

Sepertinya akan butuh effort tinggi untuk menggeser posisi mertuanya itu, bibirnya melengkung kebawah, nanti saja acara capernya kakinya ia langkahkan ke arah meja makan ada Jennie disana tampaknya remaja itu baru pulang pantas ia tak ikut makan malam tadi.

Srek.

Dengan santai menarik kursi di samping remaja itu, Rubby mendudukkan dirinya di sana mencomot apel diatas meja dan memakannya, dapat ia lihat mata Jennie menatapnya sinis sedari ia duduk.

"Kau pasti tau kan, wanita dimasa lalu kakakmu." Mengubah arah duduknya menghadap ke arah adik iparnya itu, satu kakinya ia naikkan ke atas kursi agar dirinya lebih nyaman mengobrol

Ia harus menguras informasi dulu sebelum bertindak.

"Kenapa memang?, Mau mengusik masa lalu kakakku juga? Belum puas Lo hancurkan kebahagiaan kakak gw?" Sambarnya menatap tajam wanita dihadapannya ini

"Zoya, dia bukan masa lalu kakakmu yang sebenarnya kan?" Desaknya, wanita yng ia lihat dalam lukisan, pasti wanita itu masa lalu Arthur yang sesungguhnya.

Melihat raut wajah Jennie yng berubah dirinya bertambah yakin dengan apa yang ada dalam pikirannya "bukankah kau tak ingin aku jadi kakak iparmu?"

"Dan karna itu,"

"Aku butuh infomasi tentang masa lalu kakakmu, supaya bisa mempermudah perpisahan kami dan kau akan mendapatkan kakak ipar idamanmu"

Terlihat Jennie yng mulai tertarik dengan pembahasan istri dari kakaknya itu, remaja yng telah menghabiskan makannya. Matanya melirik javas yng berada tak jauh darinya, dan kembali menatap Rubby "dia... Seorang pelukis  "

Hanya itu yang Jennie katakan sebelum meninggalkan Rubby yang baru akan protes, gadis itu terlihat terburu melangkah saat lagi-lagi javas menatapnya dingin.

"Nii bocah! Pelukis mah banyak bngsad, masa iya gw harus cari satu-satu"

"Woy! Jen." Berteriak karena kesal, berdiri dan berbalik dirinya melangkah mundur akibat terkejut dengan penampakan javas yng berdiri bak patung tak jauh darinya pria itu menatapnya Tampa ekspresi tapi tak urung pria itu menunduk sekilas, sebelum kembali berbalik berjalan menjauh dari Rubby.

Memilih berjalan ke arah ruangan keluarga dimana calon sugar Daddy nya berada, tersenyum menatap dari jauh bagaimana rupa Daddy dari Arthur itu.

Calon pabrik dollar utama gw tuh!

"Malam mom, dad"

"hey baby"

Duk!

Rubby dengan spontan menepuk dadanya pelan plis hati murahan, Lo Jagan baper dulu bangsad!

"Sini, duduklah dekat dengan ku" sambar Cleo menepuk sofa disampingnya, ia tengah duduk di sofa panjang, mungkin ini keberuntungan bagi Rubby karna ibu mertuanya itu tengah permisi kepada suaminya untuk ke kamar kecil.

"I--iya dad" sedikit gugup, Rubby menjawabnya wanita dengan hati yang sudah bertalu cepat itu duduk di samping sang Mansa utama

Senang? Wong jelasss

"Daddy tau, kau pasti sudah sangat lelah mengejar cinta dari suamimu itu" ucapnya tiba-tiba, tangannya terangkat menepuk pucuk kepala Rubby pelan, kemudian kembali menghadap ke depan 

"Bertahanlah sedikit lagi, suamimu itu, tak lama akan segera tunduk kepada mu" lanjutnya, suara Cleo yng terdengar berat membuat Rubby tak fokus pada yang ia ucapkan, matanya malah memandang rupa menawan di sampingnya itu.

"Baby?"

"Eh?"

"Kenapa dad?" Sedikit linglung, sesudah kembali ke alam sadarnya menatap Cleo dengan senyum bodoh, sumpah dirinya tak sadar dan tak mendengar jelas apa yang dikatakan mertuanya itu.

"Lupakan, kau tak ingin acara resepsi segera dilakukan?" Berbalik, menanyai Rubby dengan Masalah pernikahan menantunya itu

Waduh, resepsi? Gw malah pengen cepetan cerai.

"Kau tinggal mengatakan waktunya kapan, Daddy akan mengurusnya untukmu"

Pengertian sekali bukan? Sudah sangat cocok menjadi sugar Daddy Rubby

"Untuk masalah itu, aku tak terlalu mempermasalahkannya dad,  tak melangsungkan resepsi juga tidak papa" tersenyum ketika mengatakannya

"Rubby juga tidak masalah semisal pernikahan ini tidak dipublikasikan selamanya" Karna gw gk mau jadi artis dadakan. 

"Kami akan segera melakukan resepsi" sambar Arthur yang tiba-tiba sudah berada disamping mereka, suaranya terdengar datar menatap mertua dan menantu yng sedang duduk di sofa yang sama, menatap mereka bereng

"W--wajahmu?" Ucap Rubby, menatap suaminya ngeri, bagaimana tidak wajah dengan kulit putih cenderung pucat itu sangat kontras dengan darah yang kelihatannya  sebuah percikan, yng terlihat cukup banyak kerahnya juga tampak merah oleh percikan darah yng cukup banyak,

Bayangan bagaimana dirinya yng mendapat siksaan seperti itu? Ia tak sanggup untuk sekedar membayangkannya, dan Karna ini juga ia ingin cepat-cepat berpisah dengan psychopat ini

"stop littering the mansion" Suara berat dari Cleo membuat Rubby menoleh kembali kepada mertuanya itu.

"and that's why I'm moving" tangan Arthur terangkat baru akan menggapai tangan Rubby, tapi istrinya itu lebih dulu menarik tangannya menjauh,

Rubby berdiri dari duduknya "tanganmu, kotor."

"Ahh" suara deep voice miliknya membuat Rubby merinding saat itu juga, dan terlihat tangan Arthur yang spontan mengepal

Menatap Arthur sebentar sebelum kembali beralih ke mertuanya "dad, aku akan kembali ke kamar" dan setelah mendapat anggukan darinya Rubby kemudian berjalan melewati Arthur begitu saja Tampa mau menatap wajahnya yng sudah berubah mencekam

"Akan membutuhkan sedikit effort" ucap Cleo kepada anaknya itu, dan seolah mengerti Arthur mengangguk singkat.

"Daddy, sangat heran melihatnya secara langsung, istrimu itu berbeda dengan yang biasa aku lihat di foto, Rubby ini agak spesial, dan sedikit aneh tentunya" setelah mengucapkan kalimat terakhir ia kemudian terkekeh singkat, pria dewasa itu berdiri, menepuk pundak anaknya singkat

"Berusahalah, sebelum istrimu ku kenalkan kepada seseorang, yng jauh lebih darimu" ucapnya sebelum benar-benar melangkah menuju kamar miliknya

Bukan apa Cleo mengatakan hal seperti itu, sebelum dirinya tiba di mansion sudah mengawasi, seperti apa istri dari anaknya itu, informasi pertama kali sangat berbeda dengan yng sekarang susah dikatakan bahwa Rubby itu spesial plus aneh tapi Cleo menyukai menantunya itu bukan menyukai dalam artian anu ayolah... Sandra hanya dia. Dia menyukai dan juga menyayangi menantunya itu sejak pertama kali bertatapan langsung, Rubby punya aura yang sangat berbeda  Karna itulah bila Arthur benar-benar tidak akan mencintainya sama sekali, maka ia akan membawanya, jauh dari anaknya itu.

Dia juga ingin segera menyadarkan anaknya itu sebelum benar-benar terlambat

Tinn...

Menyandarkan punggungnya di dinding lift, Rubby mengusap dadanya cepat, sebenarnya dirinya sudah takut tadi, melihat bagaiman darah, yng melekat pada tubuh suaminya itu, hanya pura-pura biasa-biasa saja padahal aslinya dirinya sangat takut, hanya terjadi dalam cerita yng ia baca dan sekarang didepan matanya langsung, entah bagaimana kondisi dirinya saat melihat secara langsung nanti,Mungin dirinya akan langsung pingsan saat itu juga.

"Manusia, manusia apa yang bangsad?" Ucapnya pada dirinya sendiri

"Jawabannya ya si Arthur" jawabnya kembali.

Tak!

Terlihat pintu lift yang akan tertutup terbuka kembali, Rubby sudah was-was bila nanti itu adalah suaminya Arthur, tapi setelah melihat Jennie yang menyerobot masuk dirinya bernafas lega.

"Aku kira siapa" ucap Rubby setelah Jennie berdiri tepat disampingnya.

"Ngomong-ngomong kau ingin kemana?"

"Gw mau nonton" jawab Jennie, tubuhnya menghadap ke pintu lift.

"Kenapa kau tiba-tiba meninggalkan meja makan tadi?, Padahal aku belum selesai bertanya"

"Tidak papa, gw pengen ke kamar kecil tadi"

"Oh" Mengangguk singkat.

"Aku butuh nama dari pelukis yang kau ucapkan tadi"

"Pelukis mah banyak, masa iya aku akan mencari satu-satu dari sekian banyaknya seorang pelukis" lanjutnya matanya, terus menatap ke arah no lantai, sebentar lagi dirinya akan sampai pada lantai kamarnya.

"Ngomong-ngomong, film apa yang akan kau tonton?"

"Culpa Mia" dengan santai menjawab.

Plakk!

"Akh!"

"Jangan bercanda, kau belum cukup umur, jangan nonton yang itu" ucapnya setelah tangannya terangkat memukul lengan jennie cukup kencang.

"Ck, akan cukup umur kalau lo ikut nonton" matanya menatap tepat di bola mata iparnya itu,

Tak lama Kedua wanita itu lantas tersenyum bersama, setelahnya tertawa misterius

"Yok lah cil" ucap Rubby yang bertepatan pintu lift yang terbuka.





Maap part nya pendek

Vote sama komen yaa bangsad

Ig; rubb.y9170
mampir wirr

 

Span next yang banyak lah guys
Supaya gw nya semangat nulis





Continue Reading

You'll Also Like

624K 40.1K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
1.1M 79.8K 39
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
2.4K 669 33
Leonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid...
1M 82.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...