My Husband Is Police [Segera...

Bởi junmyeonsoo2

95K 5.9K 1K

Albiu Maheswara, pria muda berusia 20 Tahun, mendatangi sebuah acara pernikahan dengan maksud menjalankan tug... Xem Thêm

00. Cast
01. Gara-gara polisi itu
02. Kejadian Ta Terduga
03. Sah?
04. Kedatangan Mertua
05. Wali kelas baru ternyata?
06. Anak barunya natta?
07. Mall
08. Memberikan Gelang
09. Pemberian Gelang Diminta Runi
10. Kok Ga Ditangkap?
12. Nangis
13. Kenikmatan🔞
14. Terungkap
15. Putus
16. Galau
17. Runi Lagi
18. Kopi Hitam.
19. Belajar🔞
20. Mantan ngajak temenan
21. Berita terkini
22. Tes kehamilan
23. Keputusan
24. Hari Kelulusan
25. Masih Hari Kelulusan
26. Makan Malam
27. Kak Janhae
28. Ke mall lagi
29. Keusilan
30. Meta boyfriend obsesi?
31. Balapan
32. Rumah Sakit
33. Pulang
34. Perubahan
35. Kepergok lagi
36. Yeni?
37. Melabrak
38. Penjelasan
39. Rencana
40. Makan bersama🔞
41. Home🔞
42. Mandi pagi🔞
43. ketahuan hamil
44. Menyusup
45. Masalalu Jeffrey dan Bara
46. Kerinduan

11. Masih Marah

2.1K 152 21
Bởi junmyeonsoo2

Keesok harinya Albiu kini telah siap dengan seragam sekolah, jujur semalaman ia tak bisa tidur nyenyak karena menunggu Vegas datang kekamarnya. Namun, setelah dia pulang dari balapan sampai pagi orang itu tidak kunjung kekamar dan malahan tidurnya disofa rumah. Bahkan ia tak bertanya tentang kejadian pas balapan.

"Sialan-sialan," grutu Albiu turun dari anak tangga dan menghampiri Vegas yang kini siap dengan dua kotak makan. Vegas menoleh menatap Albiu ketika bocah itu berdiri tepat dihadapanya. Namun, matanya kembali fokus kepada kotak itu tanpa berbicara sepata katapun.

"Pak, hari ini bekalnya apa?" tanya Albiu antusias dengan bekal yang dibuat Vegas.

Vegas melirik sekilas, lalu berjalan kebelakang punggung Albiu untuk memasukan bekal itu kedalam tas yang sedang digendong Albiu.

Albiu meruncingkan bibirnya ketika pertanyaan dia tidak dijawab oleh Vegas. Malahan itu orang langsung berjalan keluar duluan tanpa sepatah katapun, biasanya Vegas selalu mendahulukan Albiu untuk keluar dan dia selalu mengintil dibelakang Albiu.

Setelah sampai didalam mobil  tentu keadaan hening banget. Bahkan sampai mereka sampai sekolah tidak ada percakapan satu pun yang keluar dari Vegas.

Albiu melirik kearah Vegas, "Pak!"

"Cepat turun nanti terlambat," kata Vegas tidak menatap kearah Albiu lagi.

Albiu langsung membuka seatbltnya dengan helaan nafas kesal, kenapa tiba-tiba ia ingin menangis saat ini.

"Jangan lupa sarapan Pak," kata Albiu yang kini menatap Vegas dari luar mobil. Setelah itu Vegas langsung pergi dari situ tanpa sepatah katapun.

Albiu menyenderkan kepalanya diatas meja, ternyata kemarahan Vegas benar-benat membuatnya frustasi berat. Ia bahkan tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan hal itu.

"Met, anter gue kekamar mandi," kata Albiu sukses membuat Meta Melongo.

"Tumen, biasanya lo sendi—"

Sret, "udah ayo ikut aja!" pintah Albiu langsung menarik tangan Meta dengan keras. Sehingga mau tak mau Metapun ikut apa yang Albiu perintahkan.

Disepanjang perjalanan hanya kefokusan yang melandahi Albiu, tak ada obrolan ataupun semacamnya hingga keduanya telah sampai di kamar mandi.

Albiu langsung mendorong tubuh meta hingga tubuh itu masuk kedalam kamar mandi lalu ia juga ikutan masuk kedalamnya. Setelah itu Albiu langsung menutup pintu kamar mandi rapat-rapat dan kini mereka berduaan dikamar mandi.

"Tunggu-tunggu Albi!" kata Meta kaget ketika Albiu tiba-tiba mengunci kamar mandi itu, "lo harus inget, lo itu pria normal."

Meta mengingatkan Albiu. Karena ia takut jika dirinya akan diambil keperjakaanya oleh sahabatnya sendiri. Namun, Meta hanya bisa memandang Albiu yang kini hanya menunduk dihadapanya. Meta heran, ia melihat kebawah tepatnya pada sepatu Albiu, beberapa tetesan air jernih jatuh kesana.

"Hey lo kenapa ashu?" tanya Meta ketika menyadari Albiu sedang menangis didepanya.

"GAS ELPIJI SIALAN, TAI KEPARAT, BAZHINGAN HUAAA," Triak Albiu memperlihatkan wajah sedihnya dengan ingus kemana-mana membuat Meta jadi jijik sendiri lihatnya.

"Jangan teriak-triak, kalau orang-orang tau lo aslinya cengeng bisa-bisa lo diketawain nanti," jelas Meta menangkup pipi Albiu lembut lalu mengusap air mata itu dengan pelan, "kenapa, gas elpiji dirumah lo habis atau apa!"

"Vegas—Vegaass hikssss,"  lirih Albiu pelan dengan isakan tangisnya.

"Perasaan tadi gas, ini kenapa jadi nama orang," batin Meta menatap Albiu dengan datar, "kenapa sama Vegas lalu dia siapa?"

"Dia jahat sama gue, dari kemarin hiks dia—dia ga ngomong apa-apa sama gueeeeeehhhh, dia juga ga perduli hiks— pas gue balapan, dia ga ngelarang gue huaaa," jeda Albiu sesegukan yang tak tertahankan, "pas pagi juga biasanya Pak Vegas hiks— selalu duluin gue kalau berangkat dan DIA JUGA GA NGASIH JAJAN AHHH."

"Dia siapa cok, Pak Vegas siapa?"

"Dia orang yang nikahin gue pas waktu itu hiks—."

"Dia marah pasti ada alasanya kan, dia pria dewasa jadi ga mungkin dia marah tanpa alasan," jelas Meta membuat Albiu diam menahan sesegukanya, "sekarang coba jelasin kenapa dia marah."

"Sebenarnya hiks—dia beriin gelang kegue hiks. Tapi, karena Runi mau jadi gue kasih gelang pemberian dia ke Runi hiks," jelas Albiu membuat Meta mengangguk paham, "Pak Vegas tauuuuhhh karena kemarin Runi sama dia ketemu terus marah gitu."

"Emang lo salah, Vegas itu cuma butuh dihargai Biu. Lagian ga baik tau pemberian orang dikaya gituun,"

"Tapikan dia sendiri yang bilang kegue kalau gue ga suka gelangnya bisa dibuang, lagian dia ngasih gue gelang juga bukan niat tapi karena dia ngerasa gelangnya bagus aja," jeda Albiu mulai tenang, "gelangnya juga murah, ga sampe sepuluh ribu, apa yang dipermasalahkan, kan bisa beli lagi."

"Hadeh itu alasan doang bangsat, dia cuma ingin ngasih hadia ke lo seharusnya lo hargai itu, lagian gue yakin apa yang diminta Runi itu adalah barang mahal," kata Meta membuat Albiu yang tadi sedih langsung kesal, "diakan matre."

"HOBI LO BIKIN GUE KESEL MULU YA," triak Albiu langsung keluar dari kamar mandi itu dan menatap Meta dengan kesal.

"Nyata bego," kata Meta ikutan keluar dan kini mereka sedang pandang-pandangan seperti medan perang. Namun,

"Sialan," grutu seseorang yang langsung mencengkram kera baju Albiu dan mendorongnya hingga tubuh mungil itu tersender ditembok.

"Shitt," Albiu meringis sedikit sakit pada punggungnya dan menatap orang yang telah melakukan itu kepadanya dengan helaan nafas kasar. Lagi-lagi sang cowok posesif yang melakukanya.

"GUE BILANG JANGAN DEKETIN META BANGSAT."

BUGH, Albiu tersungkur kelantai ketika tinjuan dari Briyan telah mengenai wajah indahnya. Bibirnya tersenyum tipis, menyeka sudut bibirnya yang sudah pasti berdarah.

"LO MASIH BISA SENYUM," triak Briyan melayangkan tanganya kembali untuk meninju wajah Albiu lagi. Namun,

"BRI STOP!" bentak Meta menarik tangan Briyan, hingga lelaki itu luluh dan menatap Meta dengan wajah imutnya, "lo ngapain sih bangsat."

"Meta, gue cuma," lirih Briyan menunduk dengan rasa takut. Sedangkan Meta langsung berjongkok dihadapan Albiu dengan khawatir.

"Albiu, lo gapapa?" tanya Meta membantu Albiu berdiri, setelah Albiu berdiri dengan benar matanya beralih lagi kearah Briyan, "pergi lo dari sini!"

"Meta maaf."

"GUE BILANG PERGI!" triak Meta membuat Briyan langsung pergi dari tempat itu.

"Sialan, the real belum sempat sembuh tertimpah lagi lelah, aku lelah," kata Albiu bernada.

Bugh, Meta menoyor kepala Albiu dengan pelan. Ketika bocah itu masih bisa ngelawak dengan suasana sekarang.

"Kita keuks!" pintah Meta menarik pergelangan tangan Albiu dengan lembut.

"Ga, gue lagi pengen bully orang," kata Albiu membuat Meta melirik sinis kearahnya, "lo mau dibully gue ga?"

"SERIUS DIKIT NAPA SIH ANJING, BIBIR LO BERDARAH!"

"Ya ini kan hasil cipok lo sayang," kata Albiu menangkup kedia pipi Meta hingga pipi itu mengembung.

"Serah lo bangsat,"kata Meta menghempaskan tangan Albiu kesamping.

"Yaelah jangan marah," kata Albiu mengikuti Meta dari belakang.

"Gue saranin lo minta maaf sama Sih gas gas itu, ga baik buat orang tua marah, kualat lo nanti!"

"Iya iya nanti gue minta maaf."

"Sekarang bego!"

"Iya tai."

Disisi lain Vegas sedang bersantai dengan rekan kerjanya sambil meminum kopi hitam, menatap burung-burung yang kini sedang berterbangan dihalaman kantor.

"Apakah keluarga Albiu tau kalau dia sudah menikah?" tanya Harris mengingat tentang apa yang Vegas ucapkan pas malam.

Vegas memberitahukan sebuah rahasia tentang pernikahanya kepada Harris pas malam dan meminta tolong kepadanya untuk menugaskan para anak-anak yang lain agar tidak menyentuh Albiu. Oleh sebab itu, para polisi pas malam tidak ada yang berani menyentuh anak itu.

"Tidak, karena dia juga ingin merahasiakanya," jawab Vegas seadanya, membuat Harris menghela nafas kasar.

"Dia masih sangat mudah dan kekanak-kanakan pak, walaupun dia terlihat keren dan pemberani tapi hatinya mudah rapu," jelas Harris membuat Vegas menoleh, "Albiu itu cengeng dan dia pasti tidak mau menunjukan kecengenganya itu sama orang lain, jadi saya harap anda tidak membuatnya sedih."

Vegas menatap Harris lembut, tidak diduga Harris sangat mengenal Albiu dengan baik, bahkan mata itu terlihat tulus dan penuh kasih sayang ketika ia menjelaskan tentang Albiu.

"Rupayanya anda sangat sayang pada anak itu."

"Oh jelas, dia adek ipar saya," kata Harris bangga, padahal menikah aja belum. Namun, ia kembali menoleh kearah Vegas dengan terkejut, "what kalau saya menikah dengan kakaknya Albiu, anda jadi adek ipar saya dong?"

"Bukanya bagus?" tanya Vegas tersenyum samar, "kita adalah teman lama dan sangat bagus jika pasangan kita juga adek kakak."

"Betul banget, oh iya Pak. Saya tidak tau kenapa sama kaki Albiu pas malam, dia sedikit pincang saat jalan, mungkinkah dia terjatuh?"

"Saya kurang tau juga, nanti saya ck pas pulang sekolah."

Ting, Vegas mendapatkn sebuah notifikasi dari ponselnya, membuka dan membalas sebuah pesan dari seseorang yang mengirimnya pesan.

Albiu Maheswara

Pak Vegas
Sayangnya Biu
Maafin Biuuuuu
Maaf banget
Janji ga gitu lagi
Jangan marah
Biu salah
Jangan cuekin Biu lagi, nanti Biu kangen suara Bapak

(anggap foto ini biu pake seragam sekilah dan bibirnya berdarah ya)

Bibir Biu berdarah, sakittt😞

Kenapa, berantem?

Nggak, tadi dipukul sama pacarnya Meta dikira aku selingkuh sama dia kali

Udah diobatin?

Udah hehwheh

Nanti kalau mau pulang sekolah kabarin

Siapppp

Vegas langsung mematikan ponselbya dengan senyuman indah, cuma gara-gara Albiu typing imut semua kemarahanya jadi hilang.

"Bisa-bisanya udah suami istri ga ada tanda love di kontak," kata Harris ketika ia melihat nama kontak Albiu diponsel Vegas.

"Memang harus?"

"Saya aja namain Janhae calon istri, masa Pak Vegas yang udah nikah masih dengan nama lengkap tanpa love," jelas Harris memperlihatkan kontak janhae yang jelas tertulis calon istri❤

"Pak Harris dengan saya beda, kalau saya tidak alay seperti bapak."

Bersambung...

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

65.3K 6K 27
Jake membesarkan Riki seorang diri tanpa suami. Prinsip hidupnya jika dunia keras maka dia lebih keras.
481K 59.6K 100
♡TAMAT/COMPLETED♡ Pasca penyerangan dibukit Luanzhang oleh para kultivator berbagai sekte yang menyebabkan Wei Wuxian pada akhirnya meninggal akibat...
5.7K 491 9
Jisoo, gadis yang tidak sengaja menarik perhatian Taehyung, ketua geng Notorious. Geng yang terkenal kejam namun ternyata malah funny di dalam. Dan...
3.3K 284 4
🔞🔞🔞🔞🔞 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙤𝙘𝙞𝙡 𝙥𝙡𝙞𝙨𝙨𝙨 𝙢𝙞𝙣𝙜𝙞𝙧𝙧𝙧𝙧 Selama apapun waktu memisahkan kita, dan sejauh apa kamu pergi dariku. Teta...