How To Capture An Alpha?

By KueUltahDot

81.1K 10.8K 1K

Warning : (18+) Mature Content, Strong Language. Saya mohon kebijakannya dalam membaca. Summary : Pertemuanny... More

Intro
1. Meet, Kim Doyoung
2. First Burn
3. Sweeter than Candy
4. A Handful Problem
5. The Agreement
6. Take the Advantages
7. The Dinner
8. Sweet Little Brother
9. The Heat
10. The Suffocating Pheromones
11. Inside the Haze
12. Maroon
13. Fated Mate
14. The Morning After
15. Photograph & Summer Collection
16. The Calm Before The Storm
17. Hurricane
18. The Last Line
19. Fever
21. Champagne Problems
22. The Threats
23. Safety Net
24. Sincerly, Yours
Outro
Bonus Chapter : Baby, Baby, Baby

20. Indifferent

2.3K 316 23
By KueUltahDot

How To Capture An Alpha?

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer: They belong to themselves.
KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

"Minumlah, Doyoung."

Perintah dari sang kakak terasa sedikit berbeda. Ralat. Sosok itu memang terasa… berbeda. Tak pernah terbayangkan oleh Doyoung kalau ia akan merasa takut akan pada sosok yang telah menjaganya semenjak sang ibu menghilang dari genggamannya. Tetapi itulah yang Doyoung rasakan dari Eunwoo saat ini. Saudara tirinya itu seperti tengah… marah dan Doyoung mengetahui itu sebab dia seringkali dimarahi.

"Aku ingin kau cepat sembuh, jadi minumlah obatmu," tekan Eunwoo namun Doyoung masih tak berkutik. Itu membuatnya sedikit kesal. "Apa kau tak mempercayai kakakmu lagi?"

Tangan Doyoung menampani dua butir pil dari Eunwoo lalu ragu-ragu memasukkannya ke dalam mulutnya. Segelas air yang disodorkan Eunwoo lantas diteguknya hingga sedikit demi sedikit sebelum memberikan gelasnya kembali.

"Tidak terlalu buruk, bukan?" ujar Eunwoo selagi mengusakkan tangannya ke belakang telinga Doyoung, membuat feromonnya menempel pada omega itu. "Istirahatlah, Doyoung. Aku akan mencarikan jalan keluar tentang… ini, nanti," bisiknya pelan, menekan pada bekan gigitan di scent gland adiknya. Masih merasakan emosi yang meluap-luap.

Doyoung melenguh kesakitan. Tangannya menampik pelan Eunwoo saat merasakan tekanan yang terlalu kuat di scent gland nya.

"Selamat malam, Doyoung."

Dan Doyoung menganggukkan kepalanya atas itu. Sepasang matanya mengamati Eunwoo hingga sosok alpha itu keluar dan menutup pintu kamarnya. Setelahnya, Doyoung buru-buru melangkah menuju ke kamar mandi dalam kamar pribadinya, memuntahkan pil-pil yang disimpannya dibalik lidahnya lalu berkumur dengan air keran yang mengalir.

Sejujurnya, Doyoung tak sesering ini membangkang permintaan sang kakak. Tetapi Eunwoo benar-benar membuat perasaannya tak enak dengan memaksanya seperti ini. Tak tahu apakah tindakannya itu benar namun Doyoung tahu kalau dia tidak membutuhkan obat demam saat ini. Dia benar-benar sadar kalau ia tengah heat dan bukannya demam. Dan Eunwoo mungkin sedang salah mengira.

"Rasanya sangat tidak enak…"

Perlahan-lahan Doyoung melangkah keluar dari kamar mandi. Hampir tersungkur karena lemas, namun juga gejolak yang semakin tak tertahankan. Doyoung membuka pintu kamarnya sedikit, memanggil seorang pelayan yang sedang membawa tumpukan seprai dan selimut menuju ke kamar-kamar tamu.

Seorang omega pria sepertinya lantas berhenti mendorong troli berisikan kain-kain bersih saat tahu sang tuan tengah memanggilnya. Sosok itu mengulas senyum ramah, mendekati Doyoung yang masih bersembunyi di balik pintu.

"Apakah ada yang anda butuhkan, tuan?"

"Ah, um, uhh…" Sejenak Doyoung terdiam. Bingung dalam merangkai kata-katanya sendiri. "Bi-bisakah aku meminta sesuatu darimu?"

"Tentu saja," sahut si pemuda omega itu dengan ramah. "Apakah ada sesuatu yang anda inginkan? Mungkin camilan malam?"

Tawaran itu terdengar menggugah namun Doyoung menggelengkan kepalanya pelan. Bukan hal itu yang dia butuhkan saat ini.

Doyoung melirik ke sekeliling, memastikan tak ada orang lain yang mendengar. Terutama kakak tirinya. "Kau seorang omega juga, bukan?" tanya Doyoung dengan ragu-ragu.

"Ya," jawab pelayan itu. "Apakah ada sesuatu?"

Doyoung membuka pintu kamarnya lebih lebar lagi setelah dirasa kalau situasinya lebih aman. "Aku membutuhkan… suppressant untuk omega," ujar Doyoung seraya meremati tangannya sendiri karena gugup. "Apa kau memiliki satu untukku? Apakah aku boleh memintanya?" tanya Doyoung dengan pelan.

Mendengar permintaan yang tak biasa itu membuat si pelayan membulatkan matanya tak percaya. Semua orang yang bekerja dalam mansion ini tahu kalau Kim Doyoung adalah satu-satunya anggota keluarga Kim yang merupakan seorang omega. Tetapi yang mereka tahu adalah Kim Doyoung adalah seorang omega resesif. Karena itu sangat mengejutkan saat tiba-tiba mendengar sang tuan muda meminta suppressant kepadanya. Itu berarti Kim Doyoung tengah heat. Pantas saja kamar omega itu penuh dengan feromon yang pekat.

"Suppressant?" ulang si pelayan seakan tak percaya. "Tentu saja, tuan, ta-tapi…"

"Bisakah aku meminta satu?" Tangan Doyoung terulur, menyentuh pada lengan si pelayan, memohon, "Aku tidak tahu suppressant seperti apa yang aku butuhkan, ta-tapi…"

Belum sempat Doyoung menyelesaikan omongannya, tubuhnya mendadak lemas saar tiba-tiba gejolak dalam dirinya terasa lagi. Doyoung melenguh, merasakan feromonnya meledak, menambah kepekatan bau. Hampir saja ia menjatuhkan dirinya terduduk kalau saja sang pelayan tak menangkap tubuhnya siaga.

"Hati-hati," ucap si pelayan omega itu. Perlahan-lahan ia membantu sang tuan menuju ke ranjang lalu membaringkan sosok itu di sana. "Aku akan membawakannya untuk anda," putusnya. Merasa khawatir dengan sosok yang tengah melemah saat ini. "Tunggu sebentar."

Baru saja si pelayan akan beranjak namun tangan Doyoung menahan. "To-tolong jangan sampai orang lain tahu," pintanya dengan lirih. Kepalanya menggeleng secara perlahan, memohon, "Tidak juga kepada Eunwoo hyung."

Ada yang salah di antara kedua tuan muda dalam keluarga ini. Setahunya Doyoung sangat mempercayai Eunwoo namun sepertinya ada permasalahan di antara mereka berdua.

"Aku mengerti, tuan," ujar si pelayan. "Berbaringlah. Aku akan segera kembali lagi."

Doyoung berbisik pelan, "Terimakasih…"

Terbaring terengah-engah di ranjangnya dengan seluruh perasaan tak menyenangkan di sekujur tubuhnya, membuat Doyoung kembali berpikir betapa rasa sakit ini takkan seintens ini kalau saja Jung Jaehyun ada di sekitarnya. Bagaimana pun juga dialah sang alpha dan Doyoung takkan munafik kalau ia membutuhkannya.

Mungkin setelah luka di hatinya sembuh, maka ia harus kembali pada sang alpha. Mungkin memang apa yang dikatakan Jaehyun ada benarnya kalau mereka seharusnya mencoba untuk memulai hubungan mereka dari awal.

Mungkin dari situ, mereka akan belajar mencintai satu sama lain. Selayaknya sepasang alpha dan omega pada umumnya di sini.

Selayaknya sepasang mate…

.

"Apakah kau sudah berhasil mengetahui rencana dari Cha Eunwoo selanjutnya?"

Suara tegas Jung Jaehyun memecah keheningan saat ia mendengarkan seseorang memasuki apartemennya. Di atas balkon yang terbuka dia tengah merokok, mengepulkan asap nikotin ke udara malam yang bebas. Dia berbalik, menatap pada Johnny Suh yang menghampirinya dengan berkas tebal di tangan. Sepertinya dia telah terlalu keras mempekerjakan rekannya tersebut. Tetapi Jaehyun harus. Dia harus melakukan ini untuk melindungi omeganya yang enggan kembali.

Johnny mengerurkan dahinya selagi membaca sesuatu di layar tab miliknya. "Ini bukan sebuah kabar yang baik," ujar Johnny kepada Jaehyun.

"Katakan saja," sahut Jaehyun kemudian.

"Beberapa hari ini Cha Eunwoo kelihatan sibuk mengunjungi rumah sakit dengan berkas-bekas di tangannya. Menurut pengamatan dari orang-orang kita, ada kemungkinan kalau Cha Eunwoo tengah memproses rujukan operasi scent gland pada Kim Doyoung." Johnny menyerahkan tab nya kepada Jaehyun agar alpha itu bisa melihat foto-foto Cha Eunwoo yang diambil oleh informan mereka. "Biasanya omega-omega yang diklaim secara paksa oleh alpha bisa melakukan operasi dengan mengangkat scent gland mereka sehingga mereka tak lagi terikat dengan alpha mereka. Tetapi tentu saja semua itu memiliki efek samping seperti ketidakseimbangan hormon hingga gangguan mental sebab ikatan mate yang tiba-tiba direnggut, dan juga… kematian. Kebanyakan dari omega-omega itu tidak berakhir baik. Karena itu, operasi semacam ini masih ilegal."

Sesaat Jaehyun membaca setoran data yang diberikan oleh rekannya sebelum mengembalikan tab pada Johnny. "Sudah pasti Cha Eunwoo takkan memikirkan efek samping itu, dan Doyoung," Jaehyun menjeda. Ia lalu menghela napasnya dengan berat. "Omega naif itu pasti akan mempercayai setiap bualannya."

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Bukankah kau bilang operasu itu ilegal?"

"Ya," sahut Johnny cepat. "Tetapi jika Kim Doyoung memberikan konsen penuh terhadap… tubuhnya pada rumah sakit, maka kau juga tidak bisa menggugatnya," jelasnya secara detil. "Justru kaulah yang akan dikenai pasal atas tuduhan pemerkosaan dan mengklaim paksa Kim Doyoung kalau kasus ini sampai ke ranah hukum. Satu-satunya kunci dari semua ini adalah kesaksian Kim Doyoung."

Tak ada sahutan lagi dari Jaehyun. Tangannya terulur, mematikan bara api dari rokoknya di dasar asbak yang terletak di side table balkon.

"Doyoung takkan mendengarkanku," ujar Jaehyun sebelum berlalu di sisi Johnny dan melangkah memasuki apartemennya lagi.

"Lalu apa kau akan membiarkannya mati begitu saja? Kalaupun dia selamat, maka selamanya dia akan menjadi omega cacat," tekan Johnny cemas. Betapapun ia menganggap Kim Doyoung sebagai omega yang merepotkan, tetapi rasanya ia tak ingin Jaehyun membiarkan omega itu celaka seperti itu. "Apa kau benar-benar akan membiarkan itu terjadi?" tanyanya.

Jaehyun bukanlah seorang alpha yang senang memaksa atau menekankan dominasinya. Terlepas bahwa ia sendiri adalah seorang alpha dominan. Terakhir kali Doyoung pergi darinya adalah karena kemauan omega itu sendiri, dan sungguh, Jaehyun tak ada maksud untuk memaksa omega itu tinggal. Tetapi apa yang dikatakan Johnny memanglah benar. Terlepas dari semua konflik dalam hubungan mereka; Doyoung tetaplah matenya dan sudah seharusnya Jaehyun melindungi omega itu dari apapun yang dapat menyakitinya nantinya.

"Cari tahu tentang kapan jadwal operasi itu akan diadakan, dan…" Jaehyun menjeda ucapannya sejenak, melanjutkan, "Cari tahu bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi."

Itu keputusan yang terbaik, pikir Jaehyun.

Masalah tentang hubungan mereka memang penting, namun keselamatan Doyoung jauh lebih penting lagi. Dan kalau saja Jaehyun bisa egois, maka ia mau si omega kembali padanya.

.

.

TBC

Pelan" Doyi mulai curigaan, nih (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Halo! Jangan lupa cek cerita terbaru saya The Withered Rose : Serendipity di https://trakteer.id/shinsimi atau klik aja link ada di laman trakteer saya! Makasih banyak!

Continue Reading

You'll Also Like

Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.4K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
338K 6.5K 14
DON'T BE PLAGIARISM! Jangan lupa krisar, vote, dan follow ya Isinya one shoot atau two shoot jorok dengan pair jaeyong. (anal, boypussy, genderswitch...
447K 33.8K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...
208K 17.3K 89
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...