Wanita shalihah ibarat sekuntum mawar yang datang dari surga, anggun di balik perisai ketegasan, cantik dalam balutan malu dan kesopanan nya
JIKA kita sebut kata wanita shalihah, yang terbayang di benak kita mungkin seorang wanita berkerudung, menggunakan jubah panjang sampai ujung kaki. Bahkan yang menutup mukanya hingga yang terlihat hanyalah dua pasang mata.
Apakah kreteria wanita shalihah seperti itu? Apa dan bagaimana kriteria wanita shalihah menurut Islam?
Sebelum Islam lahir, kedudukan wanita sangat tidak berharga. Bahkan sebuah keluarga dianggap hina jika melahirkan seorang bayi wanita.
Pada masa itu wanita sama halnya seperti binatang yang menjijikan. Seorang ayah boleh menjual belikan anak perempuannya, mengubur hidup-hidup anaknya dan yang lebih keji lagi para suami rela membagi istrinya dengan teman-temannya.
Bisa kita bayangkan jika Islam tidak datang pada masa itu dan kebiasaan itu masih terjadi pada massa sekarang?
Pernyataan di atas sedikit menggambarkan pada kita bagaimana Islam kemudia datang lalu menjaga, melindungi, bahkan menaikkan harkat dan martabat wanita. Di dalam al-Qur’an sangat jelas diungkapkan beberapa kriteria wanita shalihah
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar: Rum [30]:21)
Jika kita pelajari makna ayat di atas, kita akan memahami bahwasanya keberadaan kaum wanita memiliki pengaruh dan manfaat yang sangat besar terhadap kaum pria. Di antara mereka terbentuk suatu timbal balik yang saling melengkapi satu sama lain.
Maka, sangat tidak benar yang dikatakan bangsa-bangsa jahily (sebelum datang Islam) bahwa keberadaan kaum wanita merupakan suatu musibah yang akan mendatangkan bencana. Karena secara akal sehat, tidak akan terlahir seorang pria tanpa adanya wanita.
Karena setiap bayi yang terlahir ke dunia ini adalah berasal dari rahim yang dimiliki seorang ibu. Namun, bukan berarti dengan jasanya kaum wanita yang melahirkan, lantas ia selalu tergolong wanita shalihah.
Melainkan, wanita shalihah yang tergolong dalam kategori Islam adalah wanita yang mampu memposisikan dirinya menjadi tiga karakter, yaitu: menjadi seorang ibu, istri dan sahabat. Di bawah ini beberapa ciri wanita shalihah menurut Al-Quran’
1. Taat kepada Allah swt dan Rasulnya*
Taat kepada Allah merupakan hal yang sangat urgen yang harus dimiliki wanita shalihah. Karena kecantikan hakiki seorang wanita dapat dilihat dari ketaatannya kepada Allah swt dan Rasulnya.
Ketaatan kepada Allah dapat berupa keimanan dan mewujudkan keyakinannya dari segala tingkah lakunya. Di antaranya: taat terhadap semua aturan yang Dia tetapkan, segera menyadari kekhilafannya dengan bertaubat, rajin beribadah, berpuasa sunah dan senantiasa menelaahh ilmu-ilmu agama agar keimanannya selalu bertambah setiap saat.
Namun, sayangnya, hukum Allah justru kerap kali dilanggar oleh kaum wanita pada zaman ini adalah dalam hal berbusana. Islam telah mengatur etika seluruh ritual kehidupan manusia dari etka beribadah sampai etika berpakaian.
Sebagaiman sabda Rasulullah ﷺ
احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلاَّ مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ
“Tutuplah auratmu kecuali pada istri atau budak yang engkau miliki.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
[21/7 20.31]
2. Taat kepada Suami
Wanita yang mampu memelihara rahasia dan harta suaminya tergolong sebagai wanita shalihah. Karena itu Allah mewajibkan kepada suami untuk memperlakukannya dengan baik dan penuh kasih sayang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
”Jika seorang istri itu telah menunaikan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dipersilahkan kepadanya memasuki surga dari pintu mana pun yang ia suka”. (HR. Ibnu Hibban, al-Bazzar, Ahmad dan Thabrani).
Sebaliknya durhaka kepada suami akan mendatangkan bencana dari Allah. Baik bencana yang disampaikan melalui perantara malaikat maupun manusia.
Di antara sikap taat para istri kepada para suami, adalah meminta izin kepada suami jika hendak keluar rumah, tidak meminta bercerai tanpa alasan yang dibenarkan agama, menjaga sopan santun dan kehormatan saat keluar rumah, tidak mengeraskan suara melebihi suami, tidak membantah suaminya dalam kebenaran, dan tidak menerima tamu yang dibenci suaminya ke dalam rumah, apalagi bermesraan dengan lelaki lain.
Sebaik-baik seorang istri adalah yang jika suami memandangnya, ia memberikan kebahagiaan. Jika suami menyuruhnya, ia mentaatinya. Dan jika sang suami pergi, ia menjaga dirinya dan hartanya.
Istri shalihah senantiasa menyenangkan hati suaminya dan menjaga suasana cinta dan kasih sayang tetap bersemi dalam keluarga. Sesuai sabda Rasulullah saw.: “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap istrinya dan istrinya membalas pandangan (dengan penuh cinta kasih), maka Allah menatap mereka dengan pandangan kasih sayang. Dan jika sang suami membelai tangan istrinya, maka dosa mereka jatuh berguguran di sela-sela jari tangan mereka”.
Materi 👆🏻sebagai pelajaran aja kedepannya ketika sudah berumah tangga, supaya tau bagaimana caranya menjadi seorang istri yang sholehah, yang di rindukan syurga
*3. Lemah lembut dan pemalu*
Malu merupakan sebagian dari iman. Diriwayatkan pada sebuah hadits Arba’in Nawawi : “Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan”.
Wanita yang memiliki sifat malu akan selalu mempertimbangkan semua yang akan ia lakukan. Ia senantiasa berfikir dampak dari setiap tingkah lakunya.
Hal ini ia lakukan untuk menjaga dan memelihara dirinya dari fitnah dan perbuatan keji. Bahkan sifat sopan dan pemalu ini dijadikan sebagai daya tarik pada bidadari, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an pada penggalan ayat yang artinya
: فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّۚ
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya…” (QS: Ar-Rahman [55]:56)
Wanita shalihah memiliki hati seperti embun yang merunduk tawadhu’ di pucuk-pucuk daun. Seperti karang berdiri tegar yang disirami air hujan. Memiliki iman seperti bintang, terang benderang menerangi kehidupan._
*TAK TERASA*
Terkadang “tak terasa“ bahwa sebagian hidayah telah Allah ambil dari kita..
- Kekhusyu’an yang telah sirna..
- Tilawah qur’an yang tak lagi dilantunkan..
- Hati yang tak lagi merasa nikmat saat mengingat Allah..
Anehnya..
Kita seolah biasa-biasa saja..
Tak sedih dan tidak juga merasa kehilangan..
Namun saat kehilangan sebagian dunia..
Kita stress, sedih dan galau..
Bahkan terkadang menyalahkan ketentuan sang pencipta..
Mungkin dunia lebih besar di hati kita..
Padahal ia tak lebih berharga dari bangkai anak kambing..
Rosulullah ﷺ bersabda,
“Siapa yang merasa gembira dengan amal kebaikannya dan merasa susah dengan amal keburukannya maka ia adalah mukmin..”
(HR. Ahmad dan Attirmidzi)
•
📃 Wasiat Rasulullah ﷺ Untuk Istiqomah
Ketahuilah bahwa syaitan itu tidak menggoda sekaligus tapi sedikit demi sedikit sampai akhirnya kita terlepas dari kebenaran agama ini.
Setan akan menggoda manusia supaya seseorang itu luput dari pahala amalan yang lebih utama dan ia terus tersibukkan dengan yang kurang afdhal.
“Demikianlah cara setan, ia amat sabar untuk menggoda manusia. Diberikan alasan alasan yang seolah benar, dijadikan lalai dengan banyak hiburan. Langkahnya amat membuai dan halus bagaikan sutera.”
Istiqomah merupakan salah satu wasiat penting Nabi Muhammad ﷺ kepada sahabatnya.
Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi radhiallahu ‘anhu,
“Ucapkanlah, ‘Aku beriman’, lalu istiqomahlah.”
(HR. Ahmad No. 15416)
Ini menunjukkan bahwa istiqomah adalah perkara yang besar dalam syariat dimana keberhasilan itu dilihat di akhir.
Jika saja seseorang bermula dengan kebenaran, namun ternyata dia tidak bisa mempertahankan kebenaran tersebut hingga berakhir pada penyimpangan, maka awal yang benar tersebut menjadi percuma.
Maka yang menjadi tolak ukur bagaimana bisa bertahan di atas kebenaran tersebut hingga akhir.
Jangan takut dengan awal yang buruk, namun takutlah akhir hidupmu tidak berakhir baik.
*Semoga Allah tolong, berikan taufiq pada kita dan seluruh kaum muslimin dalam bersabar di atas ketaatan kepadaNya.*
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ