Love Attack

By AloisiaTherin

10M 678K 283K

Mereka punya cinta, tapi dunia punya norma. Ezkiel Milano sudah melewati batas yang ditetapkan. Dia telah jat... More

Love Attack
LA - 01
LA - 02
LA - 03
LA - 04
LA - 05
LA - 06
LA - 07
LA - 08
LA - 09
LA - 10
LA - 11
LA - 12
LA - 13
LA - 14
LA - 15
LA - 16
LA - 17
LA - 18
LA - 19
LA - 20
LA - 21
LA - 22
LA - 23
LA - 25
LA - 26
LA - 27
LA - 28
LA - 29
LA - 30 (New)
LA - 31
LA - 32
LA - 33
LA - 34
LA - 35
LA - 36
LA - 37
LA - 38
Additional Part 38
LA - 39
LA - 40
LA - 41
LA - 42
Additional Part 42
LA - 43
LA - 44
LA - 45
Additional Part 45
LA - 46
LA - 47
LL - 48
LA - 49
Additional Part 49
LA - 50
LA - 51
LA - 52
LA - 53
LA - 54 [END]
LA - Extra Part 1
LA Extra Part 2
Roman & Aca (beringas series)
Love Attack Extra Part - 3

LA - 24

159K 12.7K 5.4K
By AloisiaTherin

Part ini 5K vote plis yak! Dan 5K komen!

Tanggal 24-26 gabisa update karena aku ada kemah di kampus dan gabisa bawa hp (gak di sarankan, tp aku tetep bawa namun gabisa update)

Jadi kalo mah update ya minggu. Itupun kalo komen dan vote udah kecapai 😵😵

Tandai typo dan kalimat rancu..

Hati hati, Gaby makin jadi cewe gila, Kielnya udah di mode vacuum cleaner 🤣🤣😭😭

Nenek sudah boleh pulang dari rumah sakit hari ini. Dan Kiel sekarang sedang menuntun nenek berjalan masuk ke rumahnya.

"Jiah, kamu sama mas ganteng ini kembali aja ke Jakarta. Nenek biar bibi aja yang jaga." Bibi berbisik pada Gaby yang mengikuti Kiel dan nenek dari belakang.

Gaby menghembuskan nafas panjang. Sebenarnya ini adalah pilihan yang sulit. Apalagi nenek tinggal sendiri disini. Tapi Gaby juga bisa dibilang sebagai manusia yang tidak tau terimakasih jika melalaikan kepercayaan yang Mami Clara berikan padanya.

"Bi, nggak apa-apa kah?" Tanya Gaby dengan tidak enak.

Bibi tersenyum hangat. "Nggak apa apa. Anggap aja ini balas budi bibi sama kamu. Selama ini kamu sudah bantuin bibi secara nggak langsung dalam banyak hal." Ujar bibi dengan senyum hangatnya.

Gaby menggenggam tangan bibi. "Makasih banyak ya, Bi."

"By, tolong air putih." Kiel memanggil dari dalam rumah. Rupanya mereka tertinggal cukup jauh.

Nenek sudah duduk di atas ranjang sembari memegangi pundak Kiel. Selama tiga hari dua malam, Kiel dan Gaby meninggalkan kuliah dan menetap di rumah nenek untuk sementara.

Dan ini adalah hari ketiga. Kiel hanya memakai baju seadanya milik paman dari Gaby. Dan Gaby memakai baju baju miliknya disini.

"Oh iya bentar Mas." Gaby bergegas meninggalkan bibi dan berlari ke arah dapur untuk mengambil secangkir air putih untuk nenek.

"Ini nek." Gaby menyodorkan gelas itu ke depan mulut nenek, dan membantu nenek untuk meminum air.

Setelah nenek menjauhkan gelas itu dari bibirnya, Kiel dengan perlahan membaringkan nenek ke atas ranjang.

"Sudah pas, nek?" Tanya Kiel, sembari membenarkan letak banyak tidur nenek.

Nenek menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum dengan sayu ke arah Kiel. "Cah ngganteng ini kekasihnya Jiah, tho?" Tanya nenek dengan suara bergetarnya.

Gaby melotot dan menggeleng, sedangkan Kiel membalas dengan senyuman saja. Nenek tertawa melihat reaksi dua anak muda di depannya.

"Sudah kalian istirahat sana. Pasti capek bolak balik anterin nenek." Ucap Nenek.

Gaby menekuk lututnya di depan nenek dan memijati kaki nenek. "Nek, kita harus pulang malam ini. Besok kita harus kuliah. Sudah tiga hari izin." Tutur Gaby.

Nenek memejamkan matanya. "Sering-sering kesini ya, Nduk. Nenek kangen." Tutur nenek dengan suara sedikit serak.

Gaby bergerak maju untuk memeluk tubuh nenek. "Iya nek. Gaby bakal sering sering berkunjung,"

"Kiel juga kok. Nenek nggak usah khawatir ya." Kiel menyahut dari arah belakang tubuh Gaby, membuat perempuan itu melirik sinis Kiel.

Dasar tukang SKSD! Sok kenal sok dekat.

"Iyo cah ganteng. Nenek suka banget lek ganteng gini." Nenek menepuk nepuk lengan berotot Kiel, membuat Kiel memberi tatapan mengejek pada Gaby.

Hih! Kenapa nenek jadi memuji muji Kiel sih?! Padahal cucunya darah dagingnya ada di depannya! Tapi tidak di puji. Gaby cemburu.

"Udah, ndang pulang. Ini bentar lagi magrib. Kalian nanti takutnya sampe Jakarta malam banget." Bibi menyela mereka, memperingati kalau sebentar lagi akan malam.

"Gaby beres beres dulu ya, Bi." Barang-barang Gaby yang kotor lumayan banyak. Dan ia tidak mungkin menyerahkan pekerjaan rumah pada bibi yang sudah membantunya merawat nenek.

"Eh, nggak usah. Biar bibi aja sekalian. Kamu sama mas ganteng mending pulang sekarang. Ini bentar lagi malam Nduk. Kasian mas ganteng juga pasti badannya capek banget tidur disini."

Gaby menggelengkan kepalanya. "Bi, Gaby yang enggak enak sama Bibi. Udah dibantu sejauh ini tapi masih ngerepotin."

Melihat dua perempuan di depannya berdebat perihal membereskan barangnya atau tidak, Kiel langsung saja mengambil kresek besar dan memasukkan semua pakaian kotor ke dalam kresek dan barang barang miliknya ke dalam ransel kecil yang memang dia bawa kesini.

"Loh loh loh, kok jadi mas ganteng yang beres beres?" Bibi terkejut saat barang barang kotor yang sebelumnya berserakan kini sudah bersih.

Kiel tersenyum manis, "nggak apa apa bi. Ini udah selesai. Baju kotornya Kiel bawa ke Jakarta ya, di laundry disana, biar bibi gaperlu cuci. Nanti kalo Kiel sama Gaby kesini, bakal dibawa lagi."

Gaby mendapat cubitan manja dari bibi di perutnya. "Ish, itu liat, mas ganteng jadi yang beres beres. Kamu gimana sih, Jiah."

Gaby yang mendapat omelan gitu sontak memberi ekspresi tak terima. YANG NGAJAK RIBU TADI BIBI YA?! Sudahlah, tapi lebih baik Gaby mengalah saja dari orang tua.

Setelah Gaby keluar dari dalam kamar, Kiel menghentikan langkah Bibi. "Bi, sebentar."

Kiel mengeluarkan uang dari dalam dompetnya yang sempat ia ambil di mesin ATM rumah sakit tadi saat menjemput nenek.

"Ini buat bibi, maaf bajunya suami bibi saya bawa dulu." Kiel menyodorkan uang itu ke genggaman tangan bibi, yang membuat Bibi langsung bergerak mundur.

"Eh nggak usah mas. Ndak apa apa. Jangan gini, ndak enak." Bibi menolak uang itu. Ia membantu nenek Juju dengan suka rela karena kebaikan nenek Juju dan juga cucunya kepada ia.

Kiel menggelengkan kepala, "ini buat bibi, anggap saja balas budi karena bibi mau nemenin nenek tiga hari di rumah sakit." Tutur Kiel, membuat Bibi mengucap syukur.

"Makasih banyak Mas Kiel. Semoga rejeki ya di lancarkan dan segera menikah sama nak Jiah. Aamiin." Bibi mengamini ucapannya sendiri, sedangkan Kiel menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sepertinya itu sangat tidak mungkin. Mengingat, mereka saudara angkat? Mana mungkin Mami menyetujui itu?

Sudahlah, Gaby hanyalah orang asing yang kebetulan membuat Kiel nyaman. Hubungan mereka tidak akan lebih daripada yang sekarang sedang terjadi.

"Mas Kiel ayo!"

"Iya bentar!" Sahut Kiel sembari memeluk bibi sebagai salam perpisahan. "Nanti saya dan Gaby akan sering sering kesini ya, Bi. Terimakasih."

***

"Mas Kiel laper nggak?" Gaby asik makan mie goreng yang sempat ia masak sebelum menjemput nenek. Aroma mobil seketika berubah menjadi aroma mie sedap goreng.

"Mau dong." Sembari fokus menyetir, Kiel membuka mulutnya dan mendekatkan tubuhnya pada Gaby.

Gaby memotong mie yang sudah membentuk kotak seperti tempat bekal itu menjadi bagian kecil, agar Kiel tidak kesulitan memakan mie gorengnya.

Kiel melahap sendok berisi mie yang di sodorkan Gaby. Ia memakan mie itu dengan tenang, tanpa protesan seperti biasanya. Kalau sedang dalam mode anteng begini, Kiel akan terlihat manis.

Tapi kalau sudah mode resek, perkara mobil yang berganti aroma menjadi mie saja, Kiel sudah akan mengomel dan mendepak Gaby beserta mie kotak itu turun dari dalam mobilnya.

"Habisss!" Gaby berseru riang dan menutup tempat bekalnya. "Lumayan lah, kenyang." Gaby mengelus elus perutnya sendiri.

Perempuan itu kemudian dengan lancangnya mengulurkan tangannya menuju perut Kiel lalu menepuk nepuk perut kotak Kiel yang hanya dilapisi kaos tipis.

"Heh!" Kiel dengan terkejut langsung menegakkan punggungnya.

"Hm?" Gaby hanya mengedipkan matanya dengan polos. "Kenapa kaget, Mas?"

"Nggak usah pegang-pegang." Peringat Kiel, membuat Gaby mencebikkan bibirnya. "Ck. Dasar sok jual mahal!"

Kiel menoleh sekilas pada Gaby, "nggak usah aneh aneh. Emang lo yang suka mancing mancing aslinya. Akhirnya gue juga yang kelabakan sendiri."

"Apasih, mas Kiel baperan banget." Seloroh Gaby, membuat Kiel kemudian hanya diam, tak mau meladeni ucapan perempuan itu.

Keadaan jalanan saat ini begitu sepi. Kanan kiri mereka adalah jurang dengan pepohonan tinggi. Dan lagi-lagi Gaby berulah.

Lima belas menit mereka terdiam, dan Gaby sudah gatal untuk bergerak. Dia benar benar tidak bisa diam.

Pada akhirnya Gaby menggenggam tangan Kiel yang mencengkeram persneling. Kiel menoleh pada perempuan yang mengalihkan pandangannya ke pemandangan hutan gelap di sampingnya.

"Gaby," panggil Kiel. Pria itu melajukan mobilnya cepat, dan memutar kemudinya pada sebuah tanah lapang yang kosong.

"Loh, loh? Kok berhenti disini?!" Gaby terlihat panik. Ia celingukan ke kanan dan kiri.

Kiel mematikan lampu mobilnya, dan kemudian ia membalas genggaman tangan Gaby di punggung tangannya.

"Gaby." Panggil Kiel lagi.

"Mas Kiel, kok berhenti disini?! Kenapa? Kalo ada begal gimana? Mas?!"

"Shut up and kiss me, Gaby."

Ucapan Kiel berhasil membuat kepala Gaby menoleh sempurna padanya. Apa katanya?!

"Hmm?!"

"Let me kiss you, Gaby." Kiel langsung saja menarik tengkuk leher Gaby untuk ia lumat dengan panas.

Sialan. Perempuan ini benar benar berbahaya untuk Kiel. Gaby benar benar membuat sisi berbahaya ya bangkit dengan mudah.

Gaby just hold Kiel's hand, and he can't control his madness. Kiel's already addicted.

1.300 kata selama 1 jam ngetik. Katakan selamat pada diriku gais 👍🏻😚

Nie Kiel keknya kalo kesenggol napasnya Gaby aja udah nyosor langsung 😭🙏🏻😭

Bentar lagi part 30. Katakan selamat datang pada Jaleo Red kesayangan kita 😘😘😍😍🚩🚩

Spam angka 1 kalo suka part ini!

Spam angka 2 kalo gak sabar next part!

Spam angka 3 kalo pengen nampol Kiel yg gak waras itu 😭😭

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 242K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
1.8M 49.8K 23
(S)He Is Crazy [SHIC #1] ✅ Cover By @Lita-aya SUDAH DITERBITKAN! BISA DIDAPATKAN DI TOKO BUKU KOTA ANDA! .: +++++ :. Menikah dengan musuh bebuyut...
399K 37.4K 37
"Salahkan takdir yang mengikat dia denganku." Adara tidak menyangka tindakan kecilnya akan mengubah nyaris di keseluruhan hidupnya. Masuk ke kehidupa...
1.7M 19.9K 3
Bau badan Olivia tak kunjung mereda. Semua aktifitasnya terganggu akibat penyakit aneh yang baru-baru ini menderanya. Hingga datang hari dimana ia be...