Love Attack

Galing kay AloisiaTherin

8.9M 637K 282K

Mereka punya cinta, tapi dunia punya norma. Ezkiel Milano sudah melewati batas yang ditetapkan. Dia telah jat... Higit pa

Love Attack
LA - 01
LA - 02
LA - 03
LA - 04
LA - 05
LA - 06
LA - 07
LA - 08
LA - 09
LA - 10
LA - 11
LA - 12
LA - 13
LA - 14
LA - 15
LA - 16
LA - 18
LA - 19
LA - 20
LA - 21
LA - 22
LA - 23
LA - 24
LA - 25
LA - 26
LA - 27
LA - 28
LA - 29
LA - 30 (New)
LA - 31
LA - 32
LA - 33
LA - 34
LA - 35
LA - 36
LA - 37
LA - 38
Additional Part 38
LA - 39
LA - 40
LA - 41
LA - 42
Additional Part 42
LA - 43
LA - 44
LA - 45
Additional Part 45
LA - 46
LA - 47
LL - 48
LA - 49
Additional Part 49
LA - 50
LA - 51
LA - 52
LA - 53
LA - 54 [END]
LA - Extra Part 1
LA Extra Part 2
Roman & Aca (beringas series)
Love Attack Extra Part - 3

LA - 17

177K 14K 7.1K
Galing kay AloisiaTherin

Huhu update!

Yg baca kk part 16 kmaren gimana? Masih aman? Wkwk. Dijelasin singkat dan halus di part ini ya!

Next 4.5K vote dan 5K+ komen yok bisa yok MANGAT 😍😍😍

Yok di siram bensin lapaknya, biar kebakar 🔥🔥💅🏻💅🏻

Ramaikan tiap part ya! Jangan lupa tandain typo!

Gaby merasa kegelian saat tengkuknya terasa tergelitik. Perempuan itu bergidik sebelum akhirnya memutar tubuhnya.

Kesadarannya yang sempat tinggal setengah langsung bangun sempurna saat ia merasakan sebuah tangan melingkar hangat di perutnya. Ralat, di balik bajunya.

"ASTAGA!" Pekik Gaby dan langsung bangun dari tidurnya.

Astaga tuhan! Apa- yang- sudah- TERJADI?!

Apa ini?! EzKiel fucking Milano tertidur sembari memeluk perutnya. Nafas hangatnya turut menggelitik leher jenjang milik Gaby.

Gaby sontak melempar tangan pria yang sudah meraba-raba area tubuhnya semalam. "Mas Kiel!" Pekik Gaby kencang, dan
berhasil membuat Kiel yang sedang tertidur lelap itu terkejut. Pria itu membuka matanya lebar.

"Hah? Apa?!" Tanya Kiel dengan nada panik.

"Apa, apa! Ini apa tidur bareng gini? Nggak ada ceritanya kakak adik angkat tidur bareng!" Sembur Gaby. Perempuan itu sudah berkacak pinggang dengan memasang wajah galaknya.

"Ck. Gue kira apaan." Kiel kembali merebahkan kepalanya di atas bantal. Ia kembali menarik selimut dan berniat kembali tidur.

Rasanya kasur milik Gaby begitu nyaman. Lebih nyaman daripada kasur miliknya di kamar. Padahal harga kasur di kamarnya jauh lebih mahal.

Apa ia tukar kasur saja ya?

"Mas Kiel! Malah tidur lagi. Sadar mas, sadar! Apa yang udah Mas Kiel lakuin sama aku!" Gaby menggoyangkan tubuh Kiel dengan brutal, membuat pria itu terbangun lagi dari tidurnya.

"Gue ngantuk, By. Semalam lo udah apa-apain gue." Tutur Kiel dan membalik posisi tidurnya, memunggungi Gaby.

Mata Gaby sontak melotot lebar. Heh?! Maksudnya apa ya?!

"Bangun Mas Kiel! Bangun!" Gaby menggoyangkan tubuh Kiel lagi, hingga pria itu akhirnya mengalah dan memilih untuk duduk.

Kiel menatap Gaby dengan kesal, sebelum pria itu mengambil bajunya yang tergeletak di ujung ranjang.

Iya, dia bertelanjang dada, tertidur sembari memeluk Gaby setelah semalam keduanya menghabiskan waktu berdua di atas ranjang hangat milik Gaby.

Nggak aneh-aneh kok, hanya Kiel yang bermanja-manja pada Gaby sembari merayu perempuan itu, memberi kata kata manis dan godaan setan yang siap membawa perempuan itu ke dalam jurang kenikmatan.

Kiel turun dari atas kasur begitu saja, tak memberikan kata kata perpisahan pada Gaby yang melongo begitu saja melihat Kiel pergi dengan cuek. Pria itu kembali pada setting awal, cuek dan menyebalkan.

"Oh, jadi gitu cara mainnya. Kalo pagi siang sore jadi si paling anti sama upik abu, kalo malem jadi penyedot debu." Gerutu Gaby.

Penyedot debu pantas menjadi gelar kesekian yang Gaby berikan pada Kiel Milan. Cocok banget Kiel dijuluki sebagai penyedot debu si upik abu.

Emang cowok yang bisa di percaya di dunia ini hanya Lee Jeno dan Kak Egar! Sisanya ngibul!

****

"Ayo! Gitu doang udah lemes! Lo ini mahasiswa! Bukan anak playgroup!" Teriak salah seorang kakak panitia ospek dengan toa-nya.

"Iya kak!" Balas mahasiswa baru yang sedang dihukum untuk berjalan jongkok mengitari lapangan sebanyak tiga kali selama sepuluh menit.

Gila! Memang gila!

Dan Gaby menjadi salah satu korbannya, karena ia lupa membawa name tag. Alhasil dia harus melakukan hukuman yang tidak manusiawi ini.

Dan lebih mengesalkan ya lagi, Kiel nampak asik mengamatinya dari ujung lapangan yang teduh dengan teman temannya yang asik makan makan.

Dengan ekor mata, Gaby melihat Kiel melipat tangannya di dada dan terus mengamatinya tanpa henti. Sesekali bibirnya tertawa ketika Gaby berulang kali hampir terjungkal karena permukaan tanah yang tidak rata.

Kok ngeselin sih pria itu?!

"Woi maju! Lo lelet amat? Cosplay jadi siput, lo?" Tunjuk Kakak tingkat galak itu pada Gaby yang mulai melambat jalannya.

Gaby mendongak dan menggeleng cepat, "m-ma-af kak." Gaby menggigit bawah bibirnya, takut dan malu jadi satu saat ia di tunjuk dengan jelas di tengah lapangan, disaksikan ratusan mahasiswa yang berkumpul.

"Maju lo sini! Hukuman lo gue tambah satu puteran." Tutur kakak tingkat itu sebelum berbalik dan duduk di kursi sembari mengamati anak anak yang di hukum ini.

Gaby menatap sekitar yang menertawakannya dan sesekali menatapnya prihatin. Perempuan itu menundukkan kepala, menggigit bibir bawahnya dalam dalam sebelum kemudian kakinya berusaha berjalan jongkok dengan cepat.

Gaby berusaha menyelesaikan dengan cepat, meskipun beberapa kali ia harus mengusap air mata yang jatuh.

Kenapa dia di bentak bentan begini? Ibu saja tidak pernah membentaknya. Kakak tingkat itu jahat sekali.

Saking cepatnya berjalan jongkok dan juga tidak memperhatikan sekitar, tali sepatu Gaby terlepas dan ia tidak sengaja menginjaknya, membuat Gaby terjungkal ke depan.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Gaby jatuh, wajahnya nyusuk pula ke tanah.

Perempuan itu kemudian membangkitkan badannya. Matanya sedikit buram, dan ia bisa merasakan tanah masuk ke dalam mulutnya, dan perih di area mata dan pipi.

"TANDU WOI! TANDU!" Pekik seseorang heboh di ujung sana, membuat Gaby menoleh.

Ia bisa melihat beberapa orang berlari dari kejauhan ke arahnya sembari membawa tandu, lalu bisa dilihatnya Kiel berlari dengan cepat ke arahnya, dan di ujung juga nampak Egar yang memergokinya dalam posisi berdarah-darah.

Gaby terlalu terpaku dengan sosok Egar, sampai tidak sadar kalau Kiel sudah berlutut di depannya dan menatapnya dengan penuh khawatir.

"Bego!" Ujar Kiel dengan galak, sembari menatap seluruh wajah Gaby dengan detail.

"Ngerepotin. Lemot. Nyebelin. Ceroboh. Lo bisa protes sama perintah itu, kenapa malah iya iya aja." Omel Kiel, dan langsung membopong tubuh Gaby tanpa peduli bahwa tim kesehatan sedang membaw tandu ke arah mereka.

Kiel membawa Gaby dengan langkah lebar, melewati ratusan orang yang menatap khawatir ke arah Gaby dan juga menatap takjub dengan kecekatan calon ketua BEM mereka.

Kiel melewati Egar yang berhenti tepat di pinggir lapangan dnegan begitu saja, dan Gaby hanya bisa menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kiel.

"Mas Kiel mau bawa Gaby kemana?" Tanya perempuan itu.

Tak ada sahutan dari Kiel. Pria itu tak berbicara sepatah kata pun di perjalanan. Ia hanya berjalan dengan langkah cepat dan lebar menuju ruang kesehatan.

Begitu sampai di depan ruang kesehatan, Kiel langsung menendan dengan kakinya agar pintu itu terbuka. Kiel segera masuk dan mendaratkan tubuh Gaby di salah satu ranjang mirip rumah sakit itu.

Kiel berbalik untuk menutup pintu ruang kesehatan dan menguncinya dari dalam. Tak lupa ia menarik korden jendela agar tidak ada yang mengintip.

Kiel kembali menghampiri Gaby yang sudah meringis ringis karena mulai terasa sakitnya.

Tangan Kiel mendongakkan dagu Gaby. "Kumur dulu, pasirnya masuk bibir lo tadi kayaknya." Tutur Kiel dan menuntun Gaby menuju wastafel yang berada di ujung.

Kiel dengan perlahan menuntun Gaby untuk kumur, dan setelah itu dengan air mengalir, ia membersihkan pasir pasir yang menempel di wajah perempuan itu.

"Tahan bentar." Tuturnya dan mulai membersihkan pasir yang menempel di muka Gaby.

Setelah cukup bersih, Kiel menuntun Gaby untuk duduk di atas ranjang lagi. "Gue olesin betadine ya, tahan." Tutur Kiel.

"Sakit, Mas." Mata Gaby berkaca-kaca.

Wajahnya pasti sudah hancur sekarang. Tadi ia melihat sekilas di kaca, kalau hidung, pipi, dan bibir atasnya luka, tapi Kiel langsung bergerak untuk menutup cermin itu dengan tubuh besarnya, agar Gaby tidak makin bersedih melihat mukanya yang penuh luka saat ini.

"Enggak, tahan bentar." Bujuk Kiel.

"Nggak usah, Mas Kiel juga pasti jijik lihat luka aku." Gaby menundukkan kepalanya. Ia teringat kejadian di masa SMA nya dulu, saat dia jatuh tersuruk saat di dorong ketika lomba estafet, dan yang menolongnya adalah Kiel juga. Meskipun pria itu sembari menahan ngeri melihat lututnya yang berdarah darah.

"Udah biasa liat luka gini." Jawab Kiel dengan enteng dan mulai membuka tutup botol betadine.

"Wajah aku makin jelek ya? Lukanya juga nggak bisa hilang pasti." Gaby berusaha kuat menahan tangis.

Sudah jelek, penuh luka, wajahnya bopeng sana sini. Siapa yang mau sama dia setelah ini? Akankah ia benar benar berakhir menjadi upik abu yang sesungguhnya? Hidup sendiri di dunia ini hingga ajal menjemput. Kalau iya, maka Gaby akan memberikan predikat manusia paling mengenaskan untuk dirinya sendiri.

"Sim Salabim, Gaby enggak sedih lagi."

Kiel menggerakkan telunjuknya memutar sebelum kemudian berhenti tepat di dahi yang tak terluka Gaby.

Mantra itu berhasil. Gaby berhasil mendongakkan kepalanya, meskipun matanya berkaca-kaca.

"Kenapa mewek gini dah? Gara gara sakit atau apa?"

Gaby hanya menggelengkan kepalanya, tak ingin menjawab.

"Sakit bentar doang kalo dikasih ini mah," Kiel berusaha menenangkan Gaby yang sepertinya takut dengan obat merah yang akan ia teteskan tepat di luka perempuan itu.

Gaby masih diam. Tak mau menjawab. Dan Kiel baru mengerti apa yang membuat perempuan itu ingin menangis.

"Oh.." Kiel menganggukkan kepalanya sebelum kembali mengucapkan matra sihir, "Bim salabim, Gaby Ziaphire berubah jadi cinderella!"

Kiel turut menggerakkan telunjuknya, di depan muka Gaby— sebelum kemudian Kiel menggerakkan telunjuknya dengan gerakan memutar di depan wajahnya sendiri.

"Bim salabim, gue akan jatuh cinta sama Gaby, meskipun dia lagi mirip monster sekarang. Tring!" Kiel menyihir dirinya sendiri dengan mantra asal yang ia ucapkan demi menghibur Gaby karena tidak tau pasti apa yang menjadi letak sedih perempuan itu.

Apa karena malu wajahnya penuh luka, atau insecure, atau takut tidak mendapat jodoh di masa depan.

Tapi nyatanya, mantra itu berhasil melenyapkan tangisan Gaby, buktinya saja kini Gaby sudah memekik kesal sembari memukul lengan Kiel.

"MAS KIEL! Tega banget aku dibilang monster!" Protes Gaby, entah mengapa ia jadi tidak merasakan sakit di beberapa titik area lukanya.

"Tuh kan, mantranya berhasil. Lo nggak sedih lagi." Kiel menggoda Gaby seraya tersenyum lebar.

"Kalo mantranya berhasil, berarti Mas Kiel jadi budak cintanya Gaby, ya? Hehe." Gaby nyengir dan balik menggoda Kiel yang langsung memberi tatapan jengkel.

"Lo tuh tipe manusia yang kalo dikasih hati malah ngerogoh yang lain ya."

UHUY gimana part ini? Komen yak!

Duh duh duh, ngerogoh apa tuh, Mas Kiel? 🤣

Diabetes malam ini gara gara Kiel Milan 😵‍💫😵‍💫 Kiel nih tipe cowok yg awalnya, "ogah gue sama lo, najis." Tapi pas kepentok auto berubah "siapa yang mau sama lo hah?! By One sama gue sini." WKWKWK

Spam 1 kalo mau UPDATE cepet!

Spam 2 kalo part ini mengandung uwu 100%!

Spam 3 kalo part ini bikin gigit jari!

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

118K 8.4K 67
[WARNING! CERITA MENYEBABKAN HALU BERAT, BAPER SAMPAI URAT, DAN MENGUMPAT] "Jangan kasih tau siapa pun kalau gue petinju. Oke?" Sadena Rasya Arcandra...
215K 14.6K 27
"Kalo mantan kamu gak brengsek, aku gak bakal buat kalian putus." Tato di dada menjadi ciri khas Avram Barata, anggota geng motor Conal itu jatuh hat...
3.3M 48.8K 31
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
35.6M 2.9M 122
[SEQUEL MY BASTARD PRINCE | Bisa dibaca terpisah] BUKU SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA; PART DI WATTPAD MASIH LENGKAP. [Completed | Mature ⚠️] Highest ra...