Tale of Summoner [Jujutsu Kai...

By Dantesparda99

182K 27K 3.3K

'Dia pengantin Raja kutukan.' Itu sudah menjadi makanan sehari-hari Sakurai (your name) ketika kutukan meliha... More

Prolog
Part 1 - Di Balik Bayangan Itu
Part 2 - Deja vu
Part 3 - Tangisan
Part 4 - Pengantin
Part 5 - Tidak Rela
Part 6 - Eksekusi
Part 7 - Bersinar
Part 8 - Wanita Misterius
Part 9 - SMK Jujutsu
Part 10 - Pergi ke Harajuku
Part 11 - Lumina
Part 12 - Ujian dimulai !
Part 13 - Mimpi Buruk
Part 14 - Malaikat Penjaga
Part 15 - Kebangkitan Summoner
Part 16 - Hilang nya Cahaya
Part 17 - Rencana
Part 18 - Impian
Part 19 - Kejutan
Part 20 - Sambutan Hangat
Part 22 - Kutukan
Part 23 - Kamo Noritoshi
Part 24 - Misi
Part 25 - Shikigami
Part 26 - Kembali ke Tokyo
Part 27 - Tipe
Part 28 - Jiwa
Part 29 - Shikigami Tak Bertuan
Part 30 - Pembimbing Baru
Part 31 - Recall
Part 32 - Tersangka
Part 33 - Ibu
Part 34 - Yoshino Junpei
Part 35 - Mahito
Part 36 - Itadori is Back !
Part 37 - Tarian Hito-Dama
Part 38 - Rapat Sebelum Pertandingan
Part 39 - Pertarungan Persahabatan
Part 40 - Penyusup
Part 41 - VS Hanami
Part 42 - Motif
Part 43 - Putus
Part 44 - Acara Hari Kedua
Part 45 - Misi Baru Anak Kelas 1
Part 46 - Kekhawatiran Fushiguro
Part 47 - Eso & Kechizu
Part 48 - Ikatan
Part 49 - Rahasia
Part 50 - Kebenaran yang Menyedihkan
Part 51 - Eksistensi
Part 52 - Murakami (name)
Part 53 - Pengorbanan
Karakter Info
Part 54 - Andaikan Kau Datang Kembali
Part 55 - Aku Ada Disini
Part 56 - Murid Keempat
Part 57 - Adik Kelas = Saingan ?!
Part 58 - Duo Troublemaker
Part 59 - Misi Plasma Bintang
Part 60 - Misi Plasma Bintang (2)
Part 61 - Penculikan
Part 62 - Misi Berasa Liburan
Part 63 - Kuroshio Sea
Part 64 - Keputusan yang Berat
Part 65 - Murakami (name) VS Fushiguro Toji
Part 66 - Berita Buruk
Part 67 - Terlalu Banyak Kehilangan
Part 68 - Penyesalan
Part 69 - Beda Arah
Part 70 - Guardian Angel
Part 71 - Anak Istimewa

Part 21 - Prank

2.5K 450 30
By Dantesparda99

Warning Typo !

"Heehhh ?! (name)-chan pergi ke SMK jujutsu Kyoto ?! Kok aku enggak tahu sih ?" Kugisaki menarik-mundurkan jaket Fushiguro kasar.

"Yah sekarang kau sudah tahu." Jawab Fushiguro dengan wajah datar nya.

Panda menggaruk pipi nya dengan jari telunjuk nya "Baru juga kita bertemu kemarin."

Panda melirik Inumaki yang terpuruk dengan aura negative "Sha...ke..." Nada suara nya seperti rengekan.

Maki merengut kesal, bibir nya membentuk bibir bebek "Ahk mou ! Megumi lawan aku !"

Fushiguro menghela napas nya pasrah. Mengapa kalau disaat wanita kesal, mereka akan melampiaskan ke pihak pria ?

Contoh nya seperti Maki dan Kugisaki, mereka sama saja.

-Di keadaan yang sama-

"2 Minggu tanpa (name)-chan ? Apa aku bisa bertahan ?" Itadori menangis bombay di atas sofa. Mendengar kepergian (name) yang tiba-tiba, sungguh tidak dia sangka.

Ternyata malam itu, saat melawan Jogo adalah pertemuan terakhir mereka. Keesokan pagi nya (name) mengambil penerbangan pagi menuju Kyoto. Dia juga tidak berpamitan dengan temannya dan para senpai nya.

"Dia pergi ke Kyoto untuk urusan apa ? Sensei tahu ?"

"Katanya sih dia mau mencari tahu tentang Summoner dan ingin mempelajarinya. Karena Kyoto adalah kota suci bagi Jujutsu. Mungkin dia akan mendapatkan informasi lebih banyak dari sana ?" Sebenarnya (name) meminta keberangkatannya lusa tetapi Gojo mempersiapkan keberangkatannya hari ini.

Itadori menggeliat gelisah "Ehh tapi 2 minggu itu lama, bagaimana kalau aku merindukannya, ingin melihatnya-"

Gojo asyik dengan pikirannya saat Itadori ngomel-ngomel tidak jelas.

Dia mengkhawatirkan (name). Tidak hanya pergi ke sarang para penjilat, apa (name) bisa menangangi para orang tua disana ?

Meskipun Gojo secara khusus minta tolong kepada Utahime untuk menjaga (name) disana, rasa khawatir yang menghinggap di hati nya tetap sulit dihilangkan.

Tidak sepertinya yang berani melawan, Utahime pasti akan menuruti perkataan para petinggi jujutsu.

Tetapi apapun yang terjadi, kutukan (name) pasti akan melindungi tuan mereka dengan segala cara. Jika terjadi sesuatu kepada para petinggi itu beserta curut-curut mereka, Gojo tidak ambil pusing.

Gojo sudah memperingatkan mereka agar jangan mengganggu (name) karena kutukannya sangat baperan.

Gojo mendengus geli.

Dia sudah bisa membayangkan reaksi mereka yang akan terkejut.

'Mereka pasti akan memanfaatkanmu, berhati-hatilah disana. Jika kau menemukan keanehan ataupun sesuatu yang mencurigakan, langsung beritahu aku ya.'

"Aku memang sudah mengatakan itu, tetapi kalau tidak mengawasinya secara langsung...tetap saja khawatir." Gumam Gojo pada dirinya sendiri.

Yaga memberitahu pihak Kyoto soal kedatangan Summoner dengan jadwal dia akan tiba lusa.

Entah apa yang direncanakan Gojo, dia meminta Yaga agar memberikan info palsu kepada pihak Kyoto.

'Kau akan melihat langsung betapa busuknya dunia jujutsu. Aku penasaran wajah apa yang kau tunjukkan, (name)-chan.'

----------------

(name) memperhatikan dengan seksama wajah siswi di depannya "Apa kau keluarga Maki-senpai ? Wajah kalian terlihat mirip."

Siswi itu memiliki warna rambut yang sama dengan Maki hanya saja rambut nya bergaya bob apel pendek.

Siswi itu kembali mengarahkan pistolnya kearah (name) marah "Kalau kau mengatakan itu sekali lagi, ku lubangi kepala mu." Geramnya.

'Kenapa dia semarah itu ?' Pikir (name) kebingungan.

Apa dia tidak mau disamakan dengan Maki ? Tapi Maki cantik, terus apa yang membuatnya tersinggung ?

"Hentikan, Mai." Pria disebelahnya memberikan nada peringatan.

Pria itu memiliki surai hitam, dengan gaya rambut yang unik. Matanya terus terpejam dan aura wibawa nya memancar keluar.

"Apa aku sudah mengatakan sesuatu yang salah ? Aku minta maaf kalau kau tersinggung dengan ucapanku."

Siswi bernama Mai itu mendecih tidak suka.

"Jangan khawatirkan dia. Kau siapa dan apa keperluanmu ?"

(name) menyatakan kebingungannya, bukannya kepala sekolah Yaga sudah memberitahu kedatangannya ?

"Aku Sakurai (name) kelas 1 dari SMK Jujutsu Tokyo. Aku-"

"Kau kutukan tingkat khusus itu ? Kenapa kau belum mati juga ?"

Gadis berambut biru muda di belakang Mai terlihat salah tingkah "Chotto Mai-"

Mai tersenyum miring, jelas dia ingin memancing (name). Entah apa yang didapatkannya jika berhasil membuat (name) mengamuk disini.

"Tolong di koreksi bahwa aku masih manusia dan mereka sudah menarik hukuman eksekusi ku." (name) berusaha terlihat sopan sedari tadi, tetapi melihat sikap Mai, (name) sudah kehilangan rasa respect nya kepada siswi itu.

Ketiga nya menaikkan alis mereka. Untuk sesaat mereka terkejut sebelum kembali ke wajah semula.

"Yah nikmati saja kehidupanmu yang sesaat itu. Eksekusi mu memang di batalkan tetapi yang menginginkan kau mati masih banyak kok. Yoroshiku ne, (name)-chan~"

Gadis berambut biru muda itu melirik (name) ragu bercampur ketakutan, sebelum lebih memilih menyusul Mai yang meninggalkan siswa itu berdua bersama (name).

"Ano-"

"Jangan bicara padaku." Siswa itu pun juga segera pergi sebelum (name) berkesempatan menyelesaikan ucapannya.

Bahu (name) melemas, apa anak Kyoto memang sekasar ini ?

Dia merasa di bully di sekolahan baru nya.

Seketika (name) merindukan teman-teman jujutsu Tokyo nya. Pertemuan awal mereka tidak seintens ini bahkan mereka mau menerima perbedaan yang dimilikinya.

"Nona ingin kami membalas mereka ?" (name) merasakan sentuhan di tangannya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum kecil "Niat ku kesini untuk belajar bukan untuk berteman. Daijoubu."

'Tapi tetap saja aku merasa tersinggung oi !' (name) menangis bombay didalam pikirannya.

(name) memutuskan untuk sedikit berkeliling lebih jauh. Mungkin dia akan bertemu dengan orang ramah yang dapat menolongnya.

Sekolah SMK Jujutsu Kyoto tidak berbeda jauh dengan yang di Tokyo. Yang membedakan hanya perilaku para muridnya.

Mungkin memang seperti itu cara mereka memperlakukan manusia setengah kutukan sepertinya. Sudah sewajar nya mereka membenci kutukan.

Meskipun (name) setengah kutukan, mereka sudah melihatnya sebagai kutukan sepenuhnya.

Mengesampingkan dirinya yang setengah kutukan, murid dan guru SMK jujutsu Tokyo bersikap baik padanya dan Itadori.

"Tolong jangan bersedih, Nona. Kami akan selalu di pihakmu."

(name) mendengus geli "Tahu darimana kalau aku sedang sedih ? Lihat aku baik-baik saja kok." Ucap (name) dengan nada bercanda.

Ucapan selanjutnya dari kutukannya membuatnya terdiam "Kami dapat merasakan kesedihanmu, Nona. Mungkin langit dan dewa butuh airmata mu untuk membuat mereka sadar kalau kau sedang bersedih. Tetapi kami tidak."

Gadis itu pikir tidak hanya kesedihan saja yang dapat mereka rasakan. Marah, senang, takut, dan bermacam-macam aneka perasaan yang lain pun mereka juga merasakannya.

Untuk mengendalikan kutukannya, (name) harus mengendalikan emosi nya terlebih dahulu.

Terdengar mudah tetapi sangat sulit di lakukan.

Mengapa ?

Karena (name) adalah perempuan yang sangat baperan.

Dia bisa marah dan menangis karena hal kecil.

Seharusnya dia ikut sesi latihan bersama Itadori menonton film 'sampah' yang diberikan Gojo untuk mengendalikan emosinya.

(name) bernapas lega saat dia melihat wanita yang sedang duduk di kursi taman. Wanita itu mengenakan kimono lengkap dengan rambutnya yang di tata rapi.

Wanita itu sedang mengelus perutnya yang terlihat rata.

Tahan mengenakan kimono di musim panas seperti ini, (name) sempat keheranan dengan wanita itu sebelum menghampirinya "Permisi, saya mencari Utahime-sensei. Apa bibi tahu dimana dia ?" Tanya (name) dengan sopan.

Perlahan wanita itu menoleh kearahnya tapi entah mengapa matanya membulat perlahan saat melihat (name) seperti tertegun.

"Bibi ?"

Dalam hati (name) kebingungan, mengapa wanita itu menatapnya seperti itu ?

Apa wanita itu juga mengenal identitas lainnya sebagai Luminous Girl, Lumina ?

"Sakurai !"

(name) menoleh ke belakangnya dan melihat Utahime yang berlari kearahnya "Sungguh aku minta maaf karena tidak menjemputmu. Kami sibuk karena ada tamu penting yang akan datang besok." Jelasnya.

"Daijoubu Utahime-sensei."

"Kalau begitu kuantar ke asrama mu."

Sebelum pergi, (name) menoleh sekali lagi ke wanita itu yang masih setia menatapnya. (name) membungkukkan badannya "Saya permisi dulu bibi. Semoga hari mu menyenangkan." Wanita itu tersenyum kecil seraya menundukkan kepala nya kecil seperti membalas bungkukkan badan (name).

--------------

(name) terperangah saat melihat asrama yang akan di tinggali nya untuk 2 minggu kedepan.

Bangunan yang terlihat usang, berdebu, tidak terawat seperti rumah yang sudah di tinggalkan lama.

"Maaf aku tidak bisa membantah perintah para petinggi. Karena kau setengah kutukan, mereka memperlakukanmu seperti ini. Kau...paham kan maksud ku kan ?"

Ternyata tidak hanya muridnya saja, para guru dan petinggi di Kyoto juga diskriminasi padanya.

"Aku paham situasimu sensei. Setidaknya sudah memberikan ku izin belajar disini saja aku sudah bersyukur. Terima kasih sensei."

Utahime merasa tidak enak hati. Setelah mendapatkan perlakuan tidak mengenakan seperti ini gadis itu masih bisa berterima kasih padanya.

"Selama kau disini, akulah penanggung jawabmu. Jadi kalau kau butuh sesuatu, beritahu aku. Kalau begitu aku pamit."

Setelah kepergian Utahime, (name) menghela napasnya saat melihat tempat tinggalnya. Bukannya mendapat perjamuan setelah kedatangannya yang jauh, tapi dia malah harus bersih-bersih ?

(name) bisa saja mengadu kepada Gojo tentang ini, tetapi dia tidak mau merepotkan guru nya itu. Selama dia masih bisa menangani masalah nya, dia akan menyimpan masalah ini sendirian.

"Baiklah. Ayo kita mulai."

(name) menggulung lengan seragamnya lalu mengikat rambutnya menjadi bentuk bun berantakan. (name) masuk kedalam asrama yang dikhususkan untuknya itu.

Saat dia masuk, tidak terlihat seperti asrama sama sekali. Ini seperti rumah tradisional pada umumnya. Ada dapur, kamar mandi, kamar tidur.

"Setidaknya masih ada listrik." Ucap (name) yang menyalakan lampu.

Tetapi untuk masalah air, (name) harus mengambil air dari sumur yang tak jauh darinya. Bahkan kompor dan bak air mandi untuk mandi air hangat masih sangat tradisional, masih menggunakan kayu bakar.

(name) tertawa kosong.

Para petinggi disini tidak menyembunyikan perasaan mereka yang ingin mengusir (name).

(name) mendengar suara dari halaman asramanya. Saat dia keluar, dia melihat kutukannya sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Ada yang menyapu daun kering, ada yang memegang garpu rumput, ada yang mengambil air dari sumur, memotong kayu untuk di bakar.

(name) tidak menyangka kutukannya memiliki fungsi yang lain "Arigatou minna." Syukurlah beban kerja nya berkurang.

Kurang rasa nya kalau bersih-bersih tanpa mendengarkan lagu bukan ? Yah ini juga sebagai alasan karena dia merasa agak takut sekarang ? Keberadaannya memancing makhluk tak kasat mata. Setelah insiden waktu itu, (name) semakin peka dan sensitive.

(name) memutar lagu dari ponselnya, dan mulai bersih-bersih. Sesekali dia bernyanyi dengan kemoceng sebagai mic nya.

Asrama nya terpencil dari pemukiman sekolahnya sendiri. Tidak ada bangunan selain gudang di sekitarnya.

Daripada dibilang asrama, bangunannya seperti di rancang untuk mengisolasi seseorang dan menjauhkannya dari kontak orang-orang.

"Aye aye~"

(name) asyik dengan konser kecil nya dan tidak menyadari ada murid Kyoto yang melihat kekonyolannya.

Dengan sekuat tenaga murid itu menahan tawa nya.

Melihat (name) menggunakan kutukan untuk membantunya bersih-bersih di tambah kepribadiannya yang sangat unik, ada perasaan tergelitik di perutnya.

Sepertinya (name) sudah memberikan kesan yang baik bagi satu teman Kyoto nya tanpa dia sadari.

--------------

Keesokan pagi nya para pelayan berlarian kalang kabut di sepanjang lorong.

"Apa semua persiapan sudah siap ?" – Pelayan A.

"Sudah." – Pelayan B.

Setelah merapikan diri, para pelayan itu segera pergi ke gerbang depan sekolahan dan berbaris dengan rapi. Tak lama setelah kedatangan mereka, kepala sekolah sekolah SMK Jujutsu Kyoto tiba diikuti beberapa guru lain.

Utahime juga bersamanya dan para murid nya juga ikut.

"Aku penasaran bagaimana rupa Summoner itu. Dia pasti cantik dan elegan." Nishimiya Momo tersenyum membayangkan sosok yang menyita perhatiannya itu.

"Aku tidak peduli dia cantik atau apa. Apa dia sehebat itu sampai-sampai kita menyambutnya seperti ini ?" Gerutu Mai.

"Jaga ucapanmu. Untuk ukuran manusia, tingkatan nya sangat suci." Mai menggeram seraya memutar bola matanya mendengar teguran Kamo Noritoshi.

"Kudengar dia disukai makhluk bumi dan langit. Apa itu benar ?" Siswi berambut biru muda bernama Miwa Kasumi itu bertanya pada Kamo.

"Itulah yang dikatakan legenda."

Mai mendengus geli "Omong kosong."

Mechamaru yang berjalan di belakang teman-temannya hanya diam, menyimak percakapan teman-temannya.

Tapi kedatangan Summoner ini memang menjadi perbincangan hangat. Bahkan kepala sekolah mereka, Gakuganji Yoshinobu saja terlihat tidak sabar bertemu dengan Summoner itu.

"Kudengar kita juga kedatangan murid dari Tokyo ?" Tanya Nishimiya.

"Dia datang kemarin." Jawab Kamo yang menyadari Mai dan Miwa yang tidak mau menjawab.

"Ehh seandainya saja dia datang pagi ini, aku ingin melihat dia di permalukan karena mengira sambutan ini untuk dia." Nishimiya tertawa kecil.

"Ide yang bagus." Mai dan Nishimiya bertukar senyum.

Miwa menunduk seraya memainkan tangannya lalu menoleh sedikit kearah Mechamaru, dia berbisik "Kupikir murid Tokyo itu tidak seburuk itu. D-dia sangat baik dan ramah."

Mechamaru paham Miwa mencoba mengubah kesan (name) yang terdengar buruk oleh Mai dan Nishimiya meskipun dia terlihat sedikit ketakutan saat menyampaikannya.

"Tambahan juga dia sangat konyol."

Miwa menatap Kamo bingung karena saat mengatakan itu tidak ada nada ketus. Kamo terlihat membuang wajah nya dan bahunya tampak bergetar kecil.

"Tolong jaga sikap kalian saat Summoner itu tiba ya." Ucap Utahime kepada murid-muridnya.

"Dimana Todo ?" Sambungnya lagi.

"Dia masih tidur." Jawab Kamo yang sudah mendapatkan postur tubuhnya kembali.

Tipikal Todo.

Meskipun dia bangun, dia juga pasti tetap tidak mau datang.

"Utahime mengapa Summoner itu belum tiba ? Apa terjadi sesuatu ?" Tanya Gakuganji.

-----------

Di waktu yang bersamaan....

(name) masih tidur di futonnya, telentang seperti bintang laut dengan mulut terbuka.

--------------TBC--------------

Selamat kalian sudah kena prank oleh Gojo 

Omedetou !

Continue Reading

You'll Also Like

67.9K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)πŸ”ž+++
91.6K 11.5K 38
[Completed] - [Tahap Revisi] - [Slow Update] [Judul Sebelumnya ☞ "I'm Sorry"] [Book 2] β—‰β—‰Mengisahkan tentang seorang Gojo Satoru yang berjuang untuk...
43.6K 4.9K 36
"α΄›Κœα΄κœ±α΄‡ α΄‡Κα΄‡κœ± ᴍᴀᴅᴇ ᴍᴇ ᴅʀᴏᴑɴ ΙͺΙ΄ Κœα΄‡Κ€ α΄„Κœα΄€Κ€α΄." -??? TW: Typo Non baku Jujutsu Kaisen hanya milik Gege Akutami. Β© Gege Akutami
66.6K 9.4K 44
Enkidu, seorang pahlawan yang muncul dalam Epos Gilgamesh. Satu-satunya sahabat dari Raja Gilgamesh yang agung, yang harus mati karena hukuman dari p...