Tau kan akhir akhir ini tampilan mahen itu benar benar sangat memanjakan mata, dengan rambut yang panjang membuat dia terlihat lebih cantik dari biasanya. Dan tentu saja jendral sebagai sang kekasih merasa tidak tenang saat berada jauh dari kekasihnya, dia tidak ingin kekasih nya jadi pusat perhatian orang lain.
•
•
•
Hari ini mahen berniat mencukur rambut nya agar tidak menghalanginya dalam beraktivitas karna rambut panjang nya terkadang sering mengganggu nya, menutupi matanya atau bahkan mengenai matanya.
Sebagai pacar yang baik akhem posesif ekhem jendral mengantarkan sang tunangan untuk memotong rambut.
Mahen dan jendral pergi ke tempat yang biasanya sering mereka datangi untuk memotong rambut, seperti biasa Mahen menjadi pusat perhatian karna terlalu cantik. Namun jendral dengan senantiasa merangkulkan tangan nya ke pinggang ramping sang kekasih dan memberikan tatapan tajam untuk orang orang yang memperhatikan pacarnya.
"Jen jangan serem serem dong." Mahen sebenarnya sadar bahwa sang tunangan nya ini sedang merasa cemburu namun pinggangnya juga bukan tembok yang tidak akan merasakan sakit jika terlalu lama di cengkram.
"Iya aku ga serem." Jawab nya dengan santai.
Mereka berdua masuk ke dalam salon, jendral hanya duduk dan menunggu sang kekasih yang sedang potong rambut, mahen bilang dia ingin memangkas pinggirnya saja dan membiarkan belakang nya panjang atau biasa di sebut mulet.
Tapi sejujurnya jendral lebih menyukai mahen yang berambut panjang, itu lebih cantik. Namun jika sang kekasih merasa tidak nyaman jendral bisa apa?
Setelah perkiraan hampir satu jam menunggu akhirnya mahen selesai cukur dan wow... jendral terdiam beberapa saat melihat tampilan tunangan nya.
"Kenapa Jen? Jelek yah?" Tanya nya mahen cemberut saat melihat kekasihnya hanya diam. Mahen langsung memakai masker dan menunduk.
Jendral terkekeh dan mencium pucuk kepala tunangan nya "kamu cantik sayang." Ucap nya membuat mahen menahan malu, dia mendekatkan diri nya kepada jendral dan menyembunyikan muka cantik nya di dada jendral. Kebiasaan mahen saat dia merasa salah tingkah adalah bersembunyi di dada sang kekasih.
"Kkkk~ gemes banget sii." Jendral memeluk pinggang mahen dan menatap orang orang yang menonton mereka dengan senyuman ramah.
"Udah yu pergi, aku udah bayar sekarang kita jalan jalan." Jendral mengelus rambut mahen dan mahen mengangguk.
"Jen aku mau pergi belanja boleh?" Tanya mahen sambil menatap kekasihnya.
Jendral mengangguk dan berdiri di sebelah kekasihnya sambil merangkul pinggang milik mahen "boleh, ayo kita belanja."
•
•
•
Mereka sudah sampai di sebuah mall yang terbilang cukup lengkap, karna sang pujaan bilang dia ingin membeli pakaian jendral langsung mengajak nya pergi ke sebuah toko pakaian.
Mahen sedang memilih jaket untuknya, sedikit informasi jaket mahen itu hanya sedikit kebanyakan jaket jendral yang sengaja jendral tinggal kan untuk mahen pakai (biasa supaya orang orang tau mahen punya dia wkwk)
"Jen bagusan yang mana?" Tanya mahen sambil memberikan dua pilihan.
"Kamu mau yang mana juga cocok ay, coba pake yang kiri itu lebih pas kayaknya." Mendengar jawaban sang kekasih mahen mencoba jaketnya, jendral menatap mahen dengan tangan memegang jaket satunya yang mahen bawa membiarkan sang kekasih mencoba pilihannya. Dan yah pilihan jendral tidak salah bahkan jaket itu sangat pas di tubuh nya.
Mahen merasa jaketnya pas pun langsung membuka jaket tersebut "mau yang ini aja." Jendral mengangguk.
"Ya udah ayo ke kasir." Ajak jendral.
Sebenarnya mahen sudah akan membayar tapi seperti biasa jendral selalu membayar lebih dulu.
"Kamu tuh padahal kan aku bisa beli sendiri jendral, semuanya kamu yang bayari." Mark menatap jendral dengan tatapan sedih.
Jendral berhenti berjalan dan menatap kekasihnya "sayang, kan udah aku bilang kebahagiaan kamu itu tanggung jawab aku, otomatis apa yang bikin kamu suka juga tanggung jawab aku. Jangankan bayarin kamu, kamu mau aku keliling mall juga aku jabanin kalo itu bikin kamu seneng."
Mahen tiba tiba mencubit perut jendral membuat jendral memekik "aduh aduh ay sakit." Mahen melepaskan cubitannya
"Kamu itu gombal terus, aku lagi serius juga." Kesal mahen
"Loh Kapan aku ga serius ay?"
"Diem ah nyebelin banget, ayo makan aku yang bayar." Ajak mahen dengan menarik tangan sang kekasih.
Jendral terkekeh dan mengikuti sang kekasih menarik nya kesalah satu resto.
Mereka makan di salah satu restoran bergaya Korea karna mahen ingin Korean food, jendral? Tentu saja hanya manut pada sang kekasih.
Mereka memesan menu yang berbeda tentu saja dengan jendral yang memesan opsi kedua makanan yang kekasih nya inginkan selalu seperti itu jika mahen merasa bingung ingin beli yang mana maka jendral akan memesan menu yang membuat mahen penasaran, dan berakhir mahen akan mencicipi atau bahkan menukar makanannya dengan milik jendral.
"Jen."
"Iya sayang?"
"Kamu pernah bosen gasi sama aku?"
Jendral langsung menggeleng, dia menatap mahen dengan lekat seolah olah siap melakukan tanya jawab.
"Kamu pernah ada niatan selingkuh?"
Lagi, jendral menggeleng.
"Kamu pernah ga si nyesel pacaran sama aku?"
Lagi dan lagi jendral menggeleng.
"Kita pacaran udah lama, aku ga ada bosennya sama aku?"
Kali ini jendral tidak menggeleng tidak juga menjawab, dia malah menarik tangan mahen dan menggenggam nya.
"Ada Pase bosennya sayang, cuman bukan bosen ke arah negatif kadang aku cuman mikirin apa hal baru yang bisa bikin kamu nyaman dan seneng, aku lebih bosen sama cara aku perlakuin kamu. Aku kadang ngerasa apa yang aku kasih ke kamu itu masih kurang."
What????? Serius jendral masih merasa dirinya kurang? Astaga bahkan seluruh dunia pun tau effort seorang ajendral jaya putra.
Mahen terdiam tanpa banyak bicara dia langsung menaruh kepalanya di meja dengan lesu "kamu mahhhh ngerasa kurang terus aku jadinya ngerasa ga pantes tau jadi pacar kamu, kamu bener bener sempurna banget."
"Sayang effort itu ga harus selalu barang, kasih sayang yang kamu kasih ke aku aja itu dah effort banget. Jangan ngerasa kurang cantik." Jendral mengelus rambut sang kekasih sambil tersenyum.
"Tapi jennn bedaaa aku juga mau kayak kamu, selalu bisa di andelin bisa jadi pacar yang keren."
"Loh kamu udah selalu siaga sayang, bahkan kalo aku Dateng ke kamu malem malem minta di obatin kamu ga nolak? Itu udah lebih dari cukup buat balas aku."
"Ishhh jendral mahhh." Mahen mempout kan bibirnya, itu membuat jendral terkekeh.
"Ada caranya kalo kamu mau effort balik ke aku."
Mendengar itu mahen sontak bersemangat "apaaa??" Tanya nya
"Setia sama aku dan jangan dan jangan ada niatan tinggalin aku ay."
"Tanpa di suruh juga aku bakal kayak gitu jendral."
"Aku serius loh ay, kamu jangan kecewain aku. Itu tugas kamu."
"Iya iya siap laksanakan jendral."
Setelah mengobrol cukup lama akhirnya pesanan mereka datang, namun sayang milik mahen ada kesalahan dia tidak bilang bila miliknya tidak usah pakai daun bawang.
Jendral yang sadar ada yang tidak beres ketika melihat sang kekasih hanya diam langsung melirik mangkuk sang kekasih dan ternyata benar, tertabur banyak daun bawang di sana.
Jendral tersenyum dan menarik mangkuk milik mahen dan mengganti dengan piring makanan milik nya.
"Cobain dulu, tadi aku cobain enak. Kamu harus coba." Alibi jendral saat melihat sang kekasih terheran.
"Ouh iyakah?" Dengan semangat mahen mencoba makanan jendral "ouh iyaaa enak bangettt."
Melihat kekasihnya kembali senang jendral tersenyum dia juga berpura pura memakan makanan milik mahen padahal yang dia makan hanyalah daun bawang nya saja.
"Ini juga enak ay, kapan kapan aku pesen ini." Ucap nya sambil menyodorkan makanan milik mahen.
"Enak kannnn! Aku ga salah pilih, punya mu juga enak."
Mahen juga menukarkan makanan jendral dengan nya, saat dia melihat mangkuk nya dia tersadar makannya bahkan belum tersentuh hanya saja kuah nya berkurang dan juga tidak lupa daun bawang nya pergi tidak ada sisa satupun.
Mahen sontak melihat jendral yang sedang anteng makan seolah olah tidak melakukan apapun, mahen tertawa pelan.
Puk puk puk
Tidak banyak bicara mahen menepuk nepuk kepala jendral yang sedang menunduk dengan pelan lalu berkata "makasihh pacar nya mahennn." Tidak lupa dengan senyuman lebar yang dia perlihatkan untuk jendral.
Jendral tidak mengangkat kepalanya dan tidak melihat mahen namun dia sudah pastikan kekasihnya sedang tersenyum lebar, jendral membalas nya dengan anggukan dan senyum samar sambil menunduk.
TBC
Haloo siapa kangen kita?? Aku mau minta maaf yah jarang update aku bener bener sibuk terus belum lama mamah author meninggal jadi author dan setelah itu nenek author sakit jadi author nungguin di RS. Author bilang gni bukan mau belas kasih yah author cuman kabarin aja kenapa author jarang update.
Author usahain bakal terus update okeyyyy and happy reading kalo ada typo maafinnn. Bay bay all