Suddenly Love (YJW)

By hwangchico

17.3K 2.8K 1.4K

ending *** "Mencintai seseorang itu tidak beralasan, jika kamu bisa menjelaskan mengapa kamu mencintainya itu... More

ᴘʀᴏʟᴏɢ
‗ ❍ ⁰¹, ʜᴀᴅɪᴀʜ
‗ ❍ ⁰², ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀɢɪ
‗ ❍ ⁰³, ʙᴇʀᴍᴀɪɴ
‗ ❍ ⁰⁴, ʙᴀᴘᴇʀ
‗ ❍ ⁰⁵, ᴡʜᴏ'ꜱ ɪᴛ?
‗ ❍ ⁰⁶, ᴄᴏᴍʙʟᴀɴɢ?
‗ ❍ ⁰⁷, ᴘᴇɴᴊᴇʟᴀꜱᴀɴ ꜰᴏʀ ᴅʜɪʏᴀ
‗ ❍ ⁰⁸, ᴛᴇʀʙᴏɴɢᴋᴀʀɴʏᴀ ꜱᴛᴀᴛᴜꜱ?
‗ ❍ ⁰⁹, ᴘᴇɴᴊᴇʟᴀꜱᴀɴ ꜰᴏʀ ʟɪᴀ
‗ ❍ ¹⁰, ꜱᴀʜᴀʙᴀᴛ ᴍᴀꜱᴀ ᴋᴇᴄɪʟ
‗ ❍ ¹¹, ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟ ᴘᴇʀɢɪ
‗ ❍ ¹², ᴜɴɢᴋᴀᴘᴀɴ ᴄɪɴᴛᴀ
‗ ❍ ¹³, ᴡʜᴏ'ꜱ ɪᴛ ᴘᴛ. 02?
‗ ❍ ¹⁴, ᴛᴇʀᴜɴɢᴋᴀᴘ
‗ ❍ ¹⁵, ᴘᴇʀᴍɪɴᴛᴀᴀɴ
‗ ❍ ¹⁶, ꜱɪᴀᴘᴀ ᴊᴀᴇʜᴇᴇ ꜱᴇʙᴇɴᴀʀɴʏᴀ?
‗ ❍ ¹⁷, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ ᴍᴇɴᴅᴇᴋᴀᴛɪ
‗ ❍ ¹⁸, ᴀᴅᴀ ᴀᴘᴀ ᴅᴀɴ ᴋᴇɴᴀᴘᴀ?
‗ ❍ ¹⁹, ᴀᴅᴀ ᴀᴘᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴛᴀᴛᴀᴘᴀɴɴʏᴀ?
‗ ❍ ²⁰, ᴘᴇᴍᴏᴛʀᴇᴛᴀɴ
‗ ❍ ²¹, ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴘʀᴏᴊᴇᴄᴛ ʙᴇʀꜱᴀᴍᴀ ᴊᴀᴇʜᴇᴇ
‗ ❍ ²², ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴀɪᴋ ʙᴀɪᴋ ꜱᴀᴊᴀ
‗ ❍ ²³, ᴘᴇʀᴍɪɴᴛᴀᴀɴ ᴀɴᴇʜ ᴅʜɪʏᴀ
‗ ❍ ²⁴, ᴄᴜʀɪɢᴀ ʜᴀᴍɪʟ
‗ ❍ ²⁵, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ ᴍᴇɴɢᴀʟᴀʜᴋᴀɴ
‗ ❍ ²⁶, ᴋᴇɴᴀᴘᴀ ᴘᴏꜱɪꜱɪɴʏᴀ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ɪᴛᴜ?
‗ ❍ ²⁷, ᴊᴀᴇʜᴇᴇ ʟᴀʜ ᴅᴀʟᴀɴɢɴʏᴀ
‗ ❍ ²⁸, ᴘᴏꜱɪᴛɪꜰ
‗ ❍ ²⁹, ᴅɪᴊᴏᴅᴏʜᴋᴀɴ
‗ ❍ ³⁰, ᴀʟᴀꜱᴀɴ ᴅɪ ᴊᴏᴅᴏʜᴋᴀɴ
‗ ❍ ³¹, ɴɢɪᴅᴀᴍ
‗ ❍ ³², ᴛᴇʀᴜꜱ ᴛᴇʀᴀɴɢ ᴅʜɪʏᴀ ʜᴀᴍɪʟ
‗ ❍ ³³, ᴛ,ᴏ,ᴅ ᴍᴇɴᴊᴀᴡᴀʙ ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ
‗ ❍ ³⁴, ᴋᴇɴᴀᴘᴀ ʜᴀʀᴜꜱ ᴊᴜɴɢᴡᴏɴ
‗ ❍ ³⁵, ɪɴɢɪɴ ᴍᴇɴʏᴇʟᴇꜱᴀɪᴋᴀɴ ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ
‗ ❍ ³⁶, ʜᴀɴʏᴀ ɪɴɢɪɴ ʙᴇʀʙᴀɪᴋ
‗ ❍ ³⁷, ᴅᴀᴇʜʏᴇᴏɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ
‗ ❍ ³⁸, ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ ᴅᴀɴ ʙᴇʀʙᴀɪᴋᴀɴ
‗ ❍ ³⁹, ᴜɴᴅᴀɴɢᴀɴ
‗ ❍ ⁴⁰, ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴀᴛᴀᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ?
‗ ❍ ⁴¹, ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴛᴀᴡᴀʀᴀɴ
‗ ❍ ⁴³, ʟɪʙᴜʀᴀɴ
‗ ❍ ⁴⁴, ʟɪʙᴜʀᴀɴ ᴘᴛ. ⁰²
‗ ❍ ⁴⁵, ᴇɴᴅɪɴɢ
Bonchap : Awal Dhiya suka Jungwon
Bonchap : Juan & Juna puasa

‗ ❍ ⁴², ᴄᴜᴅᴅʟᴇ

175 17 0
By hwangchico

Setelah pulang dari mall bersama Dhiya, Jaehee benar benar gabut berdiam di rumahnya, mau main pun gak ada yang bisa diajak main, wonyoung? Dia mah kalo udah main sama pacarnya gak bisa di ganggu, Jaehee tadi udah telfon dia dan dia malah marah karena diganggu acara weekend nya, membuat Jaehee geleng-geleng kepala mendengar ocehan sahabatnya.

Mamah dan papah nya pergi bertemu dengan rekan kerjanya, entah berapa lamanya. Kalo Jaehee ajak Dhiya main, kan tadi siang Dhiya sudah berjam-jam bersamanya, kalo misalkan Jaehee ajak ketemuan lagi takutnya ganggu. Jaehee bener bener suntuk diam didalam rumahnya.

“Haaaaaa.... Gue gabut bener anjay” Jaehee merebahkan tubuhnya dikasur besarnya, menatap langit-langit kamarnya dengan rasa bosan. Bahkan Jaehee sudah menonton drama Korea yang ia suka namun tetap saja rasa bosan itu terus saja mengganggunya.

Saat ia masih berdialog sendiri didalam kamarnya, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang membuat antensi Jaehee teralihkan, saat membuka pintu ternyata itu asisten rumahnya.

“Kenapa, bi?” Tanya Jaehee, art itu menatap anak majikannya yang sekarang penampilannya seperti bukan Jaehee, rambutnya yang acak-acakan, baju daster yang ia pakai, itu semua benar benar seperti bukan Jaehee.

“Itu, non, dibawah ada calon suaminya, non” Jawabnya, Jaehee manggut-manggut lalu setelah itu, “Hah? Calon suami aku? Daehyeon maksudnya?” art itu menganggukan kepalanya: mengiyakan.

“iya, non, den Daehyeon nunggu non dibawah”

“Nunggu aku? Ngapain? Yaudah aku samperin” Jaehee melangkahkan kakinya satu langkah namun art itu menahannya, “Non, maaf, tapi non mau ketemu sama calon suami non berpakaian kayak gini? Maksud bibi..” Jaehee menatap dirinya ohiya juga, kalo dia samperin Daehyeon dengan penampilannya yang seperti ini, kemana harga dirinya sebagai model? Jaehee membalikan badannya.

“Eheheh, untung bibi ingetin Jaehee, yaudah kalo gitu Jaehee ganti baju dulu. Oya, kasih tahu Daehyeon tunggu aku 15menitan ya bi, Jaehee cepet kok” Ucap Jaehee, setelah mendapatkan jawaban "siap" dari bibi itu, Jaehee menutupkan pintu kamarnya.

.

15 menit telah berlalu, Jaehee berjalan menghampiri cowok yang tengah duduk menonton tv dengan memakan cemilan milik nya, Jaehee melotot mendapati makanan nya di makan cowok itu, mana banyak lagi dimakannya.

“DAEHYEON, ITU KAN CEMILAN GUE KENAPA LO MAKAN?” Jaehee mengambil cemilannya yang ada ditangan Daehyeon lalu duduk di sebelah Daehyeon. Sedangkan cowok itu, dia menutup telinga nya saat Jaehee menghampirinya dengan teriakan

“La Illa ha illallah, lo kalo mau teriak kek Tarzan jangan disini, di goa sana sakit nih telinga gue gegara teriakan lo” Daehyeon mengusap-usap telinga nya, “Kek toa mesjid anjir teriakannya, bisa-bisa gendang telinga gue rusak ini”.

“Tarzan itu di hutan Daehyeon, mana ada di goa, gak jelas lu” Ucap Jaehee sembari memakan cemilan yang tadinya dimakan Daehyeon.

Daehyeon mengarahkan tangannya untuk mengambil makanan yang di pegang Jaehee tanpa sepengetahuannya, tapi “Ini cemilan gue, kalo mau ambil sono” Jaehee menampar tangan Daehyeon sampai Daehyeon mengasuh.

“Males ah, lagian gue kesini bukan mau minta cemilan lo” Ucap Daehyeon lalu memakan cemilan itu yang berhasil ia ambil. Jaehee mengerutkan keningnya, “Lo mau ngapain ke sini?” Tanya nya.

“Gue mau ajak lo jalan ke luar” Jaehee tersedak tiba-tiba karena mendengar ucapan cowok itu, dengan sigap Daehyeon mengambil air yang tadi art siapkan untuknya lalu diberikan kepada Jaehee.

“Yaelah elu, makan segitu aja keselek, kenapa sih?”

“Hah, gue gapapa”

“Ayo” Jaehee menatap Daehyeon, ngapain dia? Tiba-tiba bilang ayo?

“Ayo apaan?” Daehyeon menepuk jidatnya, “Gue kan tadi bilang, gue mau ajakin lo keluar rumah, gue tau lo pasti gabut kan diem dirumah? Makanya gue kesini” Daehyeon menatap Jaehee yang masih terdiam, “Heh, ayo cepetan, mau keluar gak lo?” Tanya Daehyeon.

“Eh. Iya iya, bentar gue siap siap dulu” Jaehee langsung pergi dari hadapan Daehyeon dan berjalan kearah kamarnya untuk bersiap.

.

Daehyeon ajak Jaehee ke taman, mereka duduk di kursi yang dihadapan mereka ada kolam pancuran air (tau kan yang kolam nya itu bulet terus ditengah-tengah nya itu ada pancuran? Ya pokoknyamah semacam itu lah), mereka menatap kolam itu tanpa ada yang memulai perbincangan, sunyi menemani mereka, sampai..

“Daehyeon, sorry ya mamah papah gue gak bisa hadir di acara makan malam keluarga lo” Jaehee lah yang memulia perbincangan nya. Daehyeon menatap cewek yang berada di sebelahnya, “Gapapa, lagian acaranya batal kok” Kali ini gantian, Jaehee lah yang menatap Daehyeon

“Kenapa batal?”

“Papah gue tiba tiba ada urusan mendadak, gak tau juga sih” Jaehee manggut-manggut paham.

Sunyi kembali, setelah percakapan itu mereka kembali berdiam, namun setelah beberapa menit Daehyeon melontarkan pertanyaan.

“Jae, gue mau nanya” Jaehee menatap Daehyeon, “Nanya apaan?”

“Lo kok bisa secepet itu sih akrab sama ibu gue?” Jaehee mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan dari Daehyeon. Cowok yang saat ini tengah memakai kaos hitam dan disertai jaket baseball nya serta celana jeans nya itu saat ini menatap Jaehee menunggu jawaban dari cewek itu

“Mungkin karna sama sama suka Drakor” Jawab Jaehee, Daehyeon manggut-manggut, “Iya juga sih, tapi agak aneh aja gitu”

“Aneh kenapa? Oh mungkin kerena gue sama ibu lo baru satu kali ketemu dan bisa langsung akrab yah?” Daehyeon menganggukan kepalanya, “Gue juga nggak tau sih, mungkin waktu gue ngobrol-ngobrol banyak sama ibu lo, ibu lo selalu tanya gue gimana perkembangan gue, gimana kondisi gue, padahal gue sama ibu lo baru pertama kali ketemu, tapi dia udah care sama gue, dan disitu gue ngerasa nyaman banget berada disisinya, bahkan gue belum pernah ngerasa senyaman ini ada dideket seorang ibu” Jelas nya tanpa menatap Daehyeon, Jaehee tengah menatap kolam yang ada dihadapannya.

Daehyeon menatap Jaehee sembari mengerutkan keningnya, “Belum pernah?” Jaehee menatap Daehyeon lalu menganggukan kepalanya, “Dari kecil sampe sekarang gue sama mamah gue gak terlalu deket, mamah gue selalu sibuk sama pekerjaannya di rumah sakit jadi gak ada waktu buat temenin gue atau nanya gimana kabar gue, disaat gue ketemu sama ibu lo gue seneng banget ada disisinya. Maka dari itu, gue sama ibu lo cepet akrab nya” Jelas Jaehee, Daehyeon menganggukan kepalanya kecil lalu menggaruk tengkuknya, cowok itu jadi gak enak menanyakan hal yang seperti tidak harus ia ketahui

“Sorry ya kalo gue lancang nanya kayak gitu” Jaehee terkekeh lalu menggelengkan kepalanya, “Gapapa, lagian gue yang cerita ke elo ini”

Jaehee mengepalkan tangannya dan dihadapkan kedepan wajah Daehyeon, membuat cowok itu kaget dengan kelakuannya, “Ohiya lo jangan kasih tahu siapa-siapa kalo gue cerita ini ke elo, karena cuman lo doang yang tau tentang gue. Wonyoung sahabat gue aja belum tau, awas aja kalo lo umbar-umbarin ke orang orang” Ucap nya, Daehyeon menurunkan kepalan tangan Jaehee tanpa ia lepaskan.

“Kenapa lo kasih tahu ke gue? Se-percaya itu lo ke gue?” Jaehee mengerjapkan kedua matanya, dia membeku seketika saat tangannya dipegang dan ditatap oleh cowok itu, perasaan apa ini? Jantung Jaehee berdegup kencang, "anjir jantung gue cok, gak bisa gak bisa, Daehyeon gak boleh tahu kalo gue lagi deg-degan ditatapnya”

Jaehee melepaskan tangannya lalu menatap kearah lain, Daehyeon terkekeh kecil menatap nya, “Emang udah seharusnya lo tahu kan? L-lo kan calon suami gue?” Saat mengucapkan kalimat terakhirnya Jaehee mengecilkan suaranya.

“Hah? Apa? Lo ngomong apa barusan?” Tanya Daehyeon, “Bukan apa apa, udah ah gue bosen disini, gue mau beli eskrim” Ucap jaehee lalu berlari kearah kedai eskrim yang berada didekat taman itu.

.

“Lo mau beli apa?”

“Ya eskrim lah, yakali gado-gado”

“Ya tau, maksud gue..

“Ekhem-ekhem... Ada yang lagi jalan berdua nih”

Daehyeon dan Jaehee menatap kearah suara yang berada disebelah Jaehee, ternyata yang ngomong itu Dhiya, kenapa Dhiya ada disini?

“Dhiya” Ucap mereka berbarengan, Dhiya terkekeh kecil lalu melambaikan tangannya, “Hai”

“Lo ngapain disini, Ya? Lo sama siapa?” Tanya Daehyeon, tanpa perlu Dhiya jawab Jungwon dengan cepat menghampiri mereka dan berdiri tepat disamping Dhiya.

“Gue mau beli eskrim, kalian juga?” Kedua orang itu ngangguk.

Saat melihat Daehyeon, Dhiya jadi teringat sesuatu, “Yeon, kenapa acara makan malam nya di batalin?” Tanya Dhiya

“Papah gue mendadak ada urusan, Ya”Dhiya ngangguk paham lalu menatap kearah cewek jangkung yang ada dihadapannya, “Kalo lo, jae?”

“Papah sama mamah gue ada undangan dari rekan kerja papah gue, makanya gak bisa ikut hadir” Dhiya lagi lagi ngangguk.

Jaehee menatap kearah belanjaan yang di bawa oleh suaminya Dhiya, “Dhiya, lo belanja segitu banyak ada acara apa?” Dhiya menatap sekilas kearah kantung kresek yang di bawa Jungwon lalu kembali menatap Jaehee.

“Oh itu, kakak ipar gue mau pulang dari Canada katanya kuliahnya udah beres, dan hari ini mamah gue mau masak banyak buat dia” Jaehee ngangguk.

“Teh Yujin mau pulang? Kok gak bilang?” Tanya Daehyeon

“Yakan ini gue bilang, bego. Abang gue aja baru bilang nya tadi” Daehyeon ngangguk paham lalu tersenyum tak berdosa kearah Dhiya.

Ini seriusan Dhiya nggak notice Jungwon? Jungwon kesusahan bawa barang belanjaan tapi Dhiya malah asik ngobrol sama cowok rese itu, bahkan Dhiya nggak ngasih tahu Jungwon kalo Dhiya udah baikan sama Jaehee, Jungwon tertinggal apa?

Jungwon menatap kearah Dhiya, “Sayang, eskrim yang kamu pesen udah dibikinin kan? Yaudah yu pulang, takutnya mamah kamu khawatir sama kamu” Ucap Jungwon, namun Dhiya hanya memutar kak kedua bola matanya

“Jaehee, Yeon, gue duluan yaa, have fun buat kalian berdua, awas ketiganya setan, wkwkwk” Setelah mengucapkan itu Dhiya lalu pergi mendahului Jungwon.

“Dhiya kek nya lagi ngambek ke suaminya, kelihatan banget, ahaha”

“Kok lo tau?”

“Ya tau lah..”

***

“Sayang udah dong jangan ngambek, sumpah sayang aku gak ada maksud yang lain tadi, aku minta maaf sayang. kamu mau apa? Nanti aku turutin deh”

Setelah mereka pulang dari supermarket mereka langsung masuk kedalam kamarnya, belanjanya tadi sudah diberikan kepada mamah Dhiya, mamah Dhiya pun langsung menyuruh anak dan menantunya itu pergi masuk ke kamarnya.

Jungwon masih membujuk istrinya untuk tidak marah lagi, saat ini Jungwok tengah berjongkok dihadapan Dhiya dan Dhiya tengah duduk di kasur. Benar kata mamah Jaehee waktu periksa Dhiya saat itu, kalau mood Dhiya itu berubah-ubah, lihat saja sekarang.

Jungwon mengusap kedua tangan Dhiya untuk menenangkannya, Dhiya menatap Jungwon, kasian juga kalo Dhiya masih marah ke suaminya, “Yaudah aku maafin kakak, tapi jangan di ulangi lagi, nanti mah aku aja yang bayar ke kasir nya, jangan kakak” Ucap Dhiya, Jungwon mendongakkan kepalanya dengan mata yang berbinar.

“Beneran di maafin nih?” Tanya Jungwon untuk memastikan

“Oh gak mau di maafin? Yaudah oke” Dhiya membalikan badannya namun dengan cepat Jungwon menahannya dengan memeluk tubuh Dhiya.

“E.. enggak enggak, jangan marah lagi oke, susah buat ngebujuk kamu tuh” Ucap Jungwon yang duduk disebelah Dhiya

“Ya salah sendiri ganjen ke cewek lain” Ucap Dhiya.

“Iyaa iyaa aku salah, aku minta maaf” Jungwon memanyunkan bibirnya, dan itu membuat kesan lucu untuk Dhiya yang tidak tahan dengan wajah yang seperti itu.

“Dih, ngapain tu bibir di gitu-gituin, kakak gak lucu. Udah sana ah ganti baju” Dhiya mendorong tubuh Jungwon ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

.

Setelah pergi keluar rumah berjam-jam bersama Daehyeon, Jaehee akhirnya pulang pada pukul 21.00 malam, saat ini mereka berdua ada didepan pintu gerbang rumah Jaehee.

Saat Jaehee melihat ke rumahnya ternyata orangtuanya sudah pulang, terlihat dari mobil papah nya yang tertera disana. “Lo mau masuk dulu, nggak?” Tanya Jaehee.

Daehyeon menggelengkan kepalanya, “Nggak deh, Jae, udah malem juga, takut ibu gue nyariin” Jaehee menganggukan kepalanya.

“Ohiya, besok gue jemput lo lagi yaa” Jaehee mengerutkan keningnya: bingung, “Ngapain?”

“Ibu gue pengen ketemu lo, lo gak kemana mana kan besok?” Tanya Daehyeon, cowok itu selama mengobrol dengan Jaehee dia tidak turun dari motor nya, dia diam duduk disana.

“Nggak kok” Daehyeon menganggukan kepalanya, “Gue jemput Jan 9 yaa, harus on time awas aja kalo gue harus nungguin lo lama” Jaehee memelototi Daehyeon.

“Iya iyaa, gue selalu on time tuh, lo nya aja yang kecepetan” Ucap Jaehee.

Disaat mereka berdua masih mengobrol disana, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri mereka, “Eh, ada Daehyeon“ mamah Jaehee diam tepat disisi Jaehee, “Tante” Ramah Daehyeon sembari turun dari motornya.

“Ayo masuk dulu” Daehyeon menggelengkan kepalanya, “Gapapa Tante, udah malem juga, Daehyeon mau pamit pulang” Ucap mamah Jaehee.

“Sayang, kenapa kamu gak ajak Daehyeon masuk?” Tanya mamahnya ke Jaehee.

“Dia nya yang gak mau” Jawab Jaehee datar, Daehyeon menatap Jaehee saat mendengar jawaban ketus yang Jaehee lontarkan.

“Yaudah Tante, Daehyeon pamit pulang yaa, assalamualaikum” Ucap Daehyeon lalu menunggangi motor nya dan pergi.

Mamah Jaehee menatap anaknya yang masih berada disisinya, “Sayang..

“Jaehee mau ke kamar” Mamah Jaehee menatap anaknya yang memasuki rumahnya begitu saja tanpa menolehkan kepalanya kearah mamah nya, ada apa dengan Jaehee?

***

Jungwon telah selesai mengganti pakaiannya menjadi pakaian rumahannya, begitupun Dhiya, Dhiya terlebih dahulu selesai mengganti pakaiannya menjadi piyamanya. Saat ini mereka berdua ada dikasur sembari menonton tv yang tersedia di kamar Dhiya.

Jungwon menatap kearah sampingnya, Jungwon melihat Dhiya tengah memainkan handphone nya tanpa menatap kearah televisi, Jungwon menggelengkan kepalanya: heran. Padahal, yang ajakin nonton tv itu Dhiya, sekarang malah Jungwon sendirian yang nonton tv.

Jungwon memeluk tubuh Dhiya dari samping, “Sayang~” Panggilnya, Dhiya menghentikan kegiatannya lalu menyimpan handphone nya diatas nakas dan menatap kearah Jungwon

“Kenapa kak?” Tanya Dhiya sambil menyisir rambut Jungwon dengan tangan kanannya.

“Mau cuddle” Dhiya menghentikan kegiatannya, Jungwon mengeratkan pelukannya, “Nggak mau ah, kakak minta cuddle pasti ujung-ujungnya minta yang lain” Dhiya melepaskan tangan suaminya, namun Jungwon mengeratkan nya lagi.

“Nggak, sayang, janji”

“Nggak, aku nggak mau titik gapake tanda seru” Dhiya melepaskan tangan Jungwon yang ada di pinggangnya. Namun Jungwon kembali memeluknya, kepala Jungwon perlahan menelusup ke leher Dhiya, namun sedetik kemudian

“Dhiya, Teh Yujin nanyain kamu tuh...” Ucapan Yeji kakak keduanya Dhiya menghentikan kegiatan Jungwon, padahal Jungwon belum beraksi apa apa.

“Iya kak, bentar lagi Dhiya ke bawah” Teriak Dhiya menjawab kakak nya.

Dhiya terkekeh lalu menatap Jungwon dan mengecup bibir suaminya, “Udah yaa cuddle nya nanti aja” Ucap Dhiya lalu turun dari kasur nya.

***

Mohon maaf kalo ada typo
Terimakasih ❤️🦊

~TEH CHICO 2023

Continue Reading

You'll Also Like

1K 96 12
"Gimana, lo setuju?" Ucap Aiden menatap lawan Bicaranya. Felyndra terdiam menatap langit sore dari sebuah taman, memikirnya ide dari Aiden. Senyuman...
2.5M 37.5K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
5.3K 330 7
"Who need therapy if you have Shena by ur side?" Sebut saja pasangan itu si Shena yang manis dan Hillard yang jauh lebih manis karena memiliki 1001 g...
1.7K 397 20
Gimana jadinya kalo kamu punya anak sama Sunghoon? Tapi ternyata dia datang dari masa depan? Lalu bagaimana nasibmu dengan Sunghoon sekarang? Tentang...